Pagi ini, Ariana sedang berada di halaman belakang rumahnya yang luas, dan hari ini, Ariana ingin berlatih pedang seperti yang diceritakan Lisa kepadanya bahwa Ariana sangat mahir dalam seni bela diri menggunakan pedang. Ariana sangat penasaran, benarkah Ariana bisa berlatih bela diri menggunakan pedang, padahal Ariana yang di masa depan sama sekali tidak bisa bela diri.
Untuk berlatih bela diri menggunakan pedang, maka pedang itu harus diambil dari dalam lemari kaca yang berada di kamarnya, lemari tempat untuk menyimpan koleksi pedang Ariana. Ariana pergi untuk mengambil pedang yang disimpannya dalam lemari kaca di ksmar. Ariana seperti sudah mengenali pedang yang biasa dipakainya. Tangan Ariana refleks mengambil pedang yang terletak di sisi kiri ujung. Pedang itu seperti sudah akrab dan sudah biasa dipergunakan Ariana. Ariana membawa pedang itu ke halaman belakang rumahnya yang sangat besar. Ariana mencengkram pedang tersebut dengan pegangan tangan yang tidak terlalu kencang dan tidak terlalu longgar dan pergelangan tangan yang lentur. Ariana melangkah maju dengan kaki kanan kemudian diikuti kaki kiri. Ariana merasa bahwa Ariana sudah sering berlatih seperti ini, sudah terbiasa dan mahir.
Setelah puas berlatih pedang seperti biasa, Ariana berjalan meninggalkan halaman belakang rumahnya dan masuk ke dalam rumah. Ariana masuk ke dalam kamarnya dan menuju kamar mandi untuk mandi. Sebuah kolam pemandisn yang besar terdapat di kamar mandi tersebut. Bergegas Ariana membuka bajunya dan kemudian masuk berendam dalam kolam pemandian yang berisikan air hangat.
Ariana kemudian mengganti bajunya dengan baju dan celana yang biasa dipakai oleh seorang pria pada waktu tersebut. Ariana memakai kemeja linen berwarna putih dan celana panjang. Rambut panjangnya diikat ekor kuda kebelakang. Sangat mirip seorang pria. Hari ini Ariana ingin berjalan keluar melihat keadaan kota.
Ariana kemudian berjalan keluar meninggalkan rumah milik kediaman Jenderal Ryan White. Suasana di sepanjang perjalanan cukup ramai. Setelah sesaat kemudian, sampailah Ariana di sebuah pasar. Pasarnya cukup besar. Ariana tertarik pada sebuah kios yang menjual makanan dan Ariana berhenti di sana. Ikut mengantri di dalam antrian. Ariana tertarik untuk mencoba susu almond. Kelihatannya enak. Ariana mencoba segelas susu almond setelah susu tersebut dibayar olehnya. Ariana sedang meminum segelas susu tersebut ketika ada orang yang berlari lewat disampingnya yang disusul oleh seorang laki-laki yang mengejar orang yang berlari sebelumnya, sambil berteriak maling. Apesnya laki-laki yang berlari sambil berteriak "maling" tersebut menabrak Ariana yang sedang meminum susu tersebut. Gelas susu yang dipegang Ariana tersebut terlepas dari tangan Ariana. Tumpahan susu membasahi kemeja linen berwarna putih yang dipakai Ariana, akan tetapi laki-laki yang menabrak Ariana tersebut bukannya berhenti dan meminta maaf malah meneruskan berlari sambil berteriak "maling". Ariana yang kesal karena ditabrak seorang laki-laki sampai kemejanya basah karena terkena tumpahan susu dari gelas susu yang terlepas dari tangan Ariana, spontan ikut mengejar laki-laki tersebut, sambil berteriak "hei, berhenti". Ariana dan laki-laki itu berlari melewati jalan demi jalan, masuk ke dalam gang-gang yang terdapat di jalan. Akhirnya, mereka berhenti berlari di sebuah gang yang ujungnya buntu, tidak ada jalan di sisi kiri dan sisi kanannya, semuanya dibatasi tembok. Ariana berhenti dengan napas yang sudah tersengal-sengal. Lelaki yang diteriaki maling, oleh lelaki yang satunya terpojok di dinding tembok.
"Kembalikan dompetku," teriak laki-laki yang rambutnya berwarna coklat kepada laki-laki yang terpojok di dinding tembok. Mereka akhirnya saling berkelahi karena lelaki yang diteriaki maling tersebut tidak mau menyerahkan dompet yang sudah dicurinya. Perkelahian itu akhirnya dimenangkan oleh laki-laki yang rambutnya berwarna coklat tersebut. Laki-laki itu mengambil kembali dompet tersebut dari badan laki-laki yang tergeletak pingsan di gang. Baru saja dompet itu dimasukkan ke saku celana oleh laki-laki yang yang rambutnya berwarna coklat tersebut, Ariana maju menghadang langkah laki-laki tersebut.
"Berhenti," teriak Ariana.
Ariana terkejut ketika tatapan matanya bertemu dengan tatapan mata laki-laki tersebut. Wajah laki-laki tersebut mirip sekali dengan David, sama-sama tampan, perbedaannya terletak pada warna rambut. David mempunyai rambut yang berwarna hitam, dan lurus, sedangkan laki-laki tersebut mempunyai rambut yang berwarna coklat, dengan ikal di ujung rambut. Spontan Ariana marah ketika melihat wajah laki-laki tersebut yang sangat mirip wajah David. Ariana teringat kepada perselingkuhan David dan Wina. Ariana melampiaskan rasa marah dan kesalnya terhadap David, kepada laki-laki yang berwarna coklat tersebut.
"Kau menabrak badanku di pasar tadi, membuat susu yang sedang diminum olehku tertumpah di baju, sampai bajuku basah," teriak Ariana yang berpenampilan seperti seorang pria.
"Kau harus ku balas," ucap Ariana sambil mengeluarkan pedangnya.
Laki-laki tersebut juga mengeluarkan pedangnya dan terpaksa berkelahi dengan Ariana, walaupun sebenarnya laki-laki tersebut tidak mempunyai masalah dengan Ariana.
Begitulah suara bunyi pedang yang saling beradu berbunyi nyaring.
"Apa masalahmu sampai hanya gara-gara segelas susu yang tertumpah ke bajumu, kau menyerangku?" teriak laki-laki berambut coklat itu.
"Wajahmu membuatku kesal.
"Melihat wajahmu saja membuatku marah," teriak Ariana.
"Dasar laki-laki aneh," ucap laki-laki berambut coklat itu.
"Trang, pedang laki-laki berambut coklat itu terlepas dan jatuh di tanah.
Ariana tersenyum puas melihatnya, Ariana melempar pedangnya ke tanah dan kemudian melanjutkan perkelahian dengan tangan kosong. Keduanya bergelut di tanah dalam perkelahian tersebut, dan diakhiri dengan satu pukulan tinju mendarat di pipi Ariana.
Pipi Ariana memar dan lebam. Ariana juga membalas dengan meninju pipi kiri laki-laki tersebut. Pipi laki-laki tersebut berdarah karena ditinju Ariana.
Akhirnya perkelahian tersebut berhenti dengan sendirinya, keduanya kelelahan. Ariana terbaring di tanah sambil berteriak "David, kau laki-laki kurang ajar, menyesal aku mau menjadi kekasihmu."
"Siapa namamu?" tanya Ariana kepada laki-laki yang wajahnya juga memar ditinju Ariana.
"James," jawab laki-laki itu.
"Dasar kau lelaki aneh, hanya gara-gara ketumpahan segelas susu, kau menyerangku membabi buta," ujar laki-laki tersebut.
Ariana beranjak bangun dan berlalu, sambil berkata,
"Wajahmu membuatku marah, memuakkan, melihatnya saja aku sudah tidak suka."
"Semoga kau dan aku tidak pernah berjumpa lagi."
James hanya bisa menggerutu kesal, entah mimpi apa berjumpa dengan laki-laki aneh itu. Wajahnya yang begitu tampan, dan membuat banyak gadis tergila-gila dan mabuk kepayang dibilang memuakkan. Sungguh kurang ajar laki-laki tadi. Hari ini James keluar dari istana,tanpa pengawalan dan James menyamar menjadi rakyat jelata. James sengaja menyamar menjadi rakyat jelata untuk mengetahui kehidupan rakyatnya sehari-hari. Menjadi seorang Kaisar di negeri ini, dan menjadi Kaisar yang baik harus dekat dengan rakyat dan berinteraksi dengan rakyat, oleh karena itu James menyamar menjadi rakyat jelata. Penyamaran sebagai rakyat jelata, membuat James mengetahui kehidupan sehari-hari rakyatnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Frando Kanan
syngny org yg mirip dgn lo di masa dpn keturunan lo udh buat FMC jd dendam loh
2023-06-01
0
Frando Kanan
oee bila ingin panggil nma penghianat itu....teriak Dr mimpi aja peak! bkn di dpn org asing mwpun dpn umum...nanti di kira lo udh gila loh
2023-06-01
0