Seminggu sudah ke pergian orang tua zahra, besok pagi zahra harus pulang ke jakarta, karena zahra akan mengadakan ujian semester.
Zahra lansung memboyong adik adik dan ke ponakannya ke jakarta, rumah orang tua dan rumah peninggalan sang kakak sengaja zahra kosongkan, apa bila ada yang mau ngontrak akan zahra kontrakin, hitung hitung uangnya bisa untuk menyambung hidup mereka.
Sementara itu di jakarta Zahra sudah minta tolong sama teman temanya mencarikan dia kontrakan di pinggir jalan, agar bisa menjadi tempat tinggal sekaligus membuka usaha.
"Dek... besok kita akan ke jakarta, berangkat siang, tolong siap siapkan pakaian kalian" ucap zahra kepada ke dua adik kembarnya.
"Baik kak..." ucap Ke dua adiknya serempak, hanya zahra yang mereka punya saat ini, mereka sudah tidak mempunyai ke luarga lain, sebab Ayah dan Ibu mereka di kota ini hanya perantau.
Sejujurnya Zahra sangatlah rapuh saat ini, ingin rasanya menyusul orang tuanya, namun dia harus kuat masih ada tanggung jawab yang harus dia pikul, dua adiknya beserta satu keponakannya yang sedang lucu lucunya.
"Kak... apa semua pakaiannya kami bawa?" tanya Filona.
"Iya bawa semua, kita akan tinggal di jakarta, kalian juga akan mencari tempat kuliah"
"Kak biar Filona aja yang kuliah, Lio mau cari kerja aja kak?!" Filio tidak ingin kakaknya menanggung beban seorang diri, biarlah dia mengalah mengubur cita citanya jadi seorang dokter.
"Ngak ada, kamu tetap kuliah, kita bisa berjuang bersama sama, ingat janji kamu sama Ayah dan Ibu kalau kamu ingin menjadi dokter hebat dan menolong banyak orang" ucap Zahra.
"Tapi kak... jadi dokter biayanya banyak kak, dan aku kuliah berbarengan dengan Lona Kak?!" sendu Lio, sungguh dia tidak ingin kakaknya menanggung beban seorang diri.
"Kalian bisa masuk dengan beasiswa kan. nanti kita cari kampus yang bisa memakai jalur beasiswa atau jalur prestasi sama sama" putus Zahra.
Dia ingin ke dua adiknya tetap melanjutkan kuliahnya, dia tidak ingin adik adiknya itu putus sekolah.
Filio dan Filona hanya bisa menurut saja, karena tidak ingin mengecewakan sang kakak.
Namun di hati mereka akan membantu kakak mereka untuk mencari uang, dia tidak ingin kakaknya kesusahan sendiri.
"Sekarang tidur lah... besok pagi bantu kakak menyimpan barang barang kita di satu kamar, agar rumah ini bisa kita kontrakin" ucap Zahra.
"Iya kak, kami tidur dulu?!" kedua anak kembar itu lansung masuk ke kamar mereka.
Sementara Zahra tidur bersama bayi montok itu di kamar orang tuanya.
"Ibu, Ayah, kakak... doakan kami dari atas sana, agar kami bisa mencapai cita cita kami"
"Ibu... Ayah... aku janji akan jaga adik dengan baik, dan In Sha Allah nanti mereka akan jadi orang sukses.
"Kakak... tenang lah di sana, aku akan menjaga anak kalian dan akan memberikan kasih sayang yang penuh untuknya, berbahagia lah di sana, do'akan kami di sini agar kami baik baik saja, bisa menjalani hidup tampa kalian, jaga kami dari atas sana" gumam Zahra.
Air matanya meleleh melihat bayi gembul yang ada di sampingnya.
"Bunda janji nak, bunda akan jaga kamu sampai dewasa nanti, bunda akan memberikan kasih sayang yang penuh kepada mu, bunda akan menggantikan mama kamu, walau mama kamu tidak akan bisa tergantikan" gumam zahra mencium anaknya itu dan memeluk sampai dia lelah sendiri dan ikut tertidur bersama bayi montok itu.
Bersambung....
Jangan lupa like komen dan vote ya...
"Terimakasih..."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу᭄
hwaiting
2025-01-21
0
Stevanus M.A.N
mualai terasa kesedihannya🥺
2024-11-24
0
Fajar Ayu Kurniawati
.
2024-11-21
1