Episode 2

...Penyelamat...

Bukan karena aku gak good looking, aku pantas di perlakukan seperti sampah, aku pantas kau sia-siakan, aku pantas untuk disakiti berkali-kali, aku tidak pernah dapat kesempatan, aku pantas untuk di tinggalkan, aku hanya manusia biasa, Ini sungguh sakit dan melelahkan.

Dua pasang mata yang saling memperhatikan, dua bibir yang saling melempar senyuman. Dua hati yang selalu bersebrangan, dua tabuh yang meminta berdekatan. Dua hati yang berteriak karena dipaksa pisah oleh keadaan ya itu kita.

Munafik apa arti diketuk palu, terjatuh bukan karena malu. Biarkan ditendang, bila bisa terbang. Tak usah peduli walaupun lubang sebesar bumi, tapi munafik ya munafik, sudah biasa terlahir begitu.

Aku tak pandai bercerita dan aku tak mampu menjelaskan, aku hanya mampu mendengarkan kosong! Kemudian aku lepaskan.

"Apa ini rumah ibu?" Tanya Fadlan

"Ah iya benar ini!!" Serunya

"Kenapa ibu jualan sendirian apa anak ibu gak ada?" Tanya Iz

"Hust!!" Ujar Fadlan

"Ah, maaf ustadz!!" Serunya

"Ah, anak saya sebenarnya se umuran dengan kalian tapi dia sedang pergi!!" Ujarnya

ooOoo

Apa kau sadar, mencari seseorang yang karena kelebihanmu tak sulit namun seseorang yang bertahan akan kekurangan mu itu merupakan hal yang terindah dari sebuah komitmen adalah bahwa kamu tahu ada seseorang yang tetap menyayangi kamu, dan peduli bahwa suatu saat nanti segala kelebihan mu hilang. Camkan itu sebelum kau memutuskan untuk berkhianat hanya karena nafsu sesaat.

Semoga kau belajar, meski dengan cara terpahit apa yang sudah diperbuat, tak bisa di tarik kembali dan kata maaf tak selalu menyembuhkan.

Aku biarlah seperti bumi, menopang meski diinjak, memberi meski dihujani, diam meski dipanasi, sampai kau sadar jika aku hancur kau juga.

Mengapa tidak bahagia?

Pepatah lama menyebutkan bahwa ignorance is bliss (ketidak tahuan atau ketidak pedulian adalah kebahagiaan). Benar adanya bahwa hidup akan lebih mudah jika kita tidak tahu terlalu banyak, hidup akan mudah jika kita bahagia jika kita bahagia menjalankan ritual yang sudah di lakukan secara turun temurun di lingkungan kita, tanpa harus mempertanyakan mengapa seperti itu? Orang-orang secara gifted secara alamiah akan mempertanyakan semua hal yang bagi orang-orang "sudah begitu adanya". Orang-orang high achiever akan memikirkan ulang segala hal karena mereka terpapar dengan banyak pengalaman.

Beberapa orang menerima mentah-mentah apa yang dikatakan panutan atau orang tuanya, dan beberapa bagian tidak diciptakan untuk menerima semua hal, sedari mereka akan mempertanyakan segalanya. Mengapa yang di sebut baik pasti baik? Mengapa harus ada kematian? Mengapa orang dewasa harus bekerja dan berkeluarga?.

"Kenapa dua orang ini tiba-tiba ada di rumah ku?" Tanyanya

"Mama?" Tanya Riana

"Apa yang kalian lakukan disini?" Tanya Riana

Riana Marwah banyak hal yang berubah sejak ia berhubungan dengan Gusti Anugerah namun kemudian saat ia di putuskan oleh Gusti, Riana merasa sangat terpuruk ia merasa bahwa ia tak pantas untuk hidup.

"Kita hanya menolong ibu, mba kok!!" Seru Iz

"Ia maaf kan kami mba!!" Seru Ustadz Fadlan

Kemudian lantas Ustadz Fadlan dan Iz hendak pergi dan keluar dari rumah Riana dan ibunya.

"Kalau begitu saya dan kawan saya pamit dulu, Assalamualaikum!!" Ujar Ustadz Fadlan.

"Wa..waalaikum salam!!" Jawab ibu Riana

Kemudian Riana memarahi ibunya...

"Mama, sudah ku bilang mama di dalam saja, kenapa keluar rumah!!" Seru Riana

"Ta..tapi mama cuma jualan saja kok nak!!" Jawab ibu Riana yang tua renta

"Urusan uang mana gak usah repot-repot ada aku ma!!" Seru Riana

"Lalu apa kau masih berhubungan dengan Lelaki itu?" Tanya ibu Riana

"A...aku!!" Jawabnya

"Sudah mama bilang putuskan saja pacarmu itu, lagi pula dia berbeda agama dengan mu, lebih baik carilah lelaki yang seagama dengan mu!!" Ungkapnya

"Ah.. mama tak mengerti!!" Jawabnya

Kemudian Riana masuk ke dalam rumah dan menggebrak pintu..

GUBRAKkkkkk!!!

"Astaghfirullahaladzim, kapan kamu akan berubah nak!!" Ujar ibu Riana dalam benaknya

Nampaknya semakin hari hubunganku dengan Gusti tak berjalan baik, kita sering kali bertengkar karena aku selalu memintanya agar segera melamar diriku namun Gusti selalu saja mengelak dan tak pernah mengindahkan perkataan ku dan kini ia malah berjalan dengan gadis lain, dan membuat aku sangat sakit hati.

Aku sangat trauma dan patah hati kemudian aku hendak pulang ke rumah dengan mengendarai motorku. Namun ternyata aku malah terjatuh dari motor...

"A...!!!" Serunya

Untung saja ada Ustadz Fadlan yang menolong ku...

"Mba!!" Ujarnya

Dan saat itu aku pingsan dan ia membawa aku ke rumah sakit, saat itu...

"Dimana aku?" Tanyanya

"Mba?" Tanyanya

Terdengar suara lelaki dan juga suara mama ku...

"Riana apa kau tak apa-apa?" Tanyanya mama ku dengan suara khasnya sembari menangis tersedu-sedu.

"A..aku!!" Ujarku

"Jangan banyak gerak!!" Ujar seorang lelaki dengan peci dan juga Koko yang ia kenakan.

"Kenapa kalian ada disini? Dimana aku?" Tanyaku

"Kamu sekarang ada di rumah sakit, tadi kamu jatuh dari motor!!" Ujar mamaku

Nampaknya banyak sekali hal yang tak bisa aku ungkapkan dengan kata-kata, hingga aku menyuruh mereka semua untuk keluar dari ruang tempat ku di rawat.

"Aku ingin istirahat!!" Seru ku, ketus dengan memalingkan wajahku.

"Ya udah sebaiknya kita pergi dulu!!!" Ujar Ustadz Fadlan

Belum sempat mengucapkan terimakasih ke Ustadz Fadlan kemudian dia sudah ku usir.

Aku adalah aku, aku adalah ceria yang bersembunyi di balik sepi. Aku adalah cahaya yang bersembunyi didalam redup, aku adalah amarah yang bersembunyi di bawah tentram. Aku adalah aku yang mencintaimu yang selalu hatimu tutupi.

Faktanya orang-orang yang mendasarkan penghargaan terhadap diri mereka sendiri pada ambisi untuk selalu benar, menghalangi diri mereka sendiri untuk bisa belajar dari kesalahan itu. Ternyata benar adanya bahwa setiap orang selalu pergi, agar tahu bagaimana rasanya pulang kepada pelukan yang jarang sekali kita anggap.

"Aku pernah berharap begitu kuat, mencintai dengan begitu hebat. Lalu kemudian luka sedikit, hatiku pecah".

Pernahkah kamu mengalami apa yang ditulis dikalimat diatas? Jatuh cinta yang begitu hebatnya kepada seseorang, kamu serahkan segala angan-angan tentang kebaikan ditangannya. Kamu cintai dia dengan begitu benar, begitu baik dan begitu tulus.

Lalu sebuah luka kecil menyentilmu dan kemudian hatimu "pecah". Isinya tumpah, butir-butirnya yang bak pasir jatuh berserakan. Beberapa berhasil kamu kumpulkan, tetapi sebagiannya lagi hilang tak terselamatkan.

Dimatikan perlahan, berkembang dan bertahan sampai tiba waktunya, datang lelah dan marah sengaja ia matikan perlahan. Kita sedang bicara tentang rasa, rasa yang sengaja dimatikan secara perlahan.

ooOoo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!