NovelToon NovelToon

One Night Stand With Baby Sang Ceo

( Rencana Jahat Kakak Tirinya Claudia )

Pagi seperti biasanya Claudia sebelum berangkat kerja di restoran Central (Lima Peru), Restoran terbaik di Amerika Utara. Dia selalu membersihkan rumah dan melakukan aktifitas seperti pembantu lainnya padahal rumah beserta isinya adalah miliknya.

Karena tidak ingin disiksa seperti sebelumnya, maka Claudia hanya bisa diam dan pasrah atas nasib yang di alaminya.

Karena tidak sengaja menjatuhkan air waktu mengepel lantai, Akhirnya Audrey kakak tirinya terjatuh ke lantai.

"Aduh... Sakit," sentak Audrey saat dia terjatuh di lantai.

"Siapa yang bikin aku terjatuh kayak gini sih. Kurang ajar," bentak Audrey.

Claudia yang mendengar suara orang jatuh langsung saja dia menghampiri nya.

"Kau," ujar Audrey seraya menunjuk kearah Claudia yang saat ini berdiri di depannya.

"Pasti kau yang sengaja menjatuhkan air pel agar aku terjatuh di lantai kan?" tanya Audrey seraya menatap ke arah Claudia dengan tatapan tajamnya.

"Aku tidak sengaja tadi kak. Dan waktu aku mau membersihkan nya, kak Audrey keburu datang. Akhirnya malah jatuh." Claudia menjawab dengan perasaan takut.

"Jadi maksud kamu aku yang salah, hah," bentak Audrey yang tidak mau di salahkan.

"Kenapa dia malah menyalahkan aku? Sudah jelas dia yang tidak melihat dan berhati-hati Waktu jalan tadi," batin Claudia.

Karena tidak ada tanggapan apapun dari Claudia. Audrey yang sudah geram langsung saja menghampiri Claudia yang sedang begong di tempat dia berdiri dari tadi.

Tanpa aba-aba langsung saja dia menyiksa Claudia hingga terluka.

"Aduh... Lepaskan aku kak. Ini sakit sekali tolong ampuni - aku... Hiks... Hiks..." Claudia menangis seraya terisak.

Plak

plak

plak

"Rasakan ini babu. Ini balasan karena kamu sudah berani, membuat aku jatuh tadi. Dan menyebabkan tubuh aku sakit." Audrey yang tanpa perasaan menyiksa Claudia hingga terluka.

"Apa yang terjadi ini? Kenapa kamu memukul anak pelayan ini sayang? Lepaskan dia, Nantik dia bisa mati," ujar Barbara ibu kandung Audrey seraya melepaskan anaknya agar tidak menyiksa Claudia lagi.

"Lepaskan Audrey ma. Biar Audrey kasih pelajaran sama anak pelayan ini. Biar dia tau rasa," ujar Audrey setelah melepaskan Claudia.

Sementara Claudia sudah lemas sedari tadi, saat disiksa oleh Audrey.

"Sayang dengarkan mama. Kalau kamu menyiksa dia lagi. Mama yakin dia bisa mati. Kalau sampai diselidiki oleh polisi bisa masuk penjara kamu nanti," ujar Barbara dengan lembut.

"Kenapa harus takut ma? Bukannya selama ini daddy selalu membela kita dari pada anak ini. Apalagi aku anak kesayangan nya daddy. Kita bisa memfitnah dan menjelekkan anak pelayan ini di depan daddy seperti sebelumnya.

"Aku yakin daddy lebih percaya dengan kita dari pada anak kandungnya sendiri. Karena selama ini daddy mengganggap kalau anak ini bukan anak baik dan penurut yang selalu membangkang orang tuanya," ujar Audrey.

"Kamu benar sekali sayang. Emang selama ini mama selalu memfitnah anak pelayan ini agar daddy lebih memihak kepada kita dari pada anaknya sendiri."

"Tapi tidak menutup kemungkinan kejahatan kamu bisa ketahuan. Jadi untuk berjaga-jaga, jangan sampai kita meninggalkan jejak. Kamu mengertikan maksud mama," ujar Barbara dengan seringai liciknya.

"Awas kamu kalau sampai mengadu kepada orang lain. Akan aku cincang kamu sampai mati," ancam Audrey seraya pergi dari sana.

Tidak lama kemudian datanglah Ariana pengasuh Claudia waktu bayi dan sekaligus pembantu setia di rumah ini yang selalu membantu Claudia disaat mendapatkan penyiksaan terhadap ibu dan kakak tirinya.

Waktu mommy kandung Claudia masih ada. Hidup claudia bagaikan ratu yang selalu dimanjakan. Apapun yang di minta selalu dituruti. Tapi itu tidak bertahan lama. Setelah ayahnya menikahi wanita itu, hidup Claudia bagaikan di neraka.

Semenjak adanya mereka di rumah ini hubungan Claudia dan ayahnya jadi hancur. Bahkan ayahnya tidak segan-segan memukul dan menampar putri kandungnya sendiri hanya untuk membela anak orang lain.

Ariana membawa claudia ke kamar pembantu untuk membantu dia membersihkan luka yang disebabkan oleh kakak tirinya tadi.

"Kenapa hidup aku selalu menderita Ariana? Kapan aku bisa keluar dari neraka ini? Aku tidak sanggup lagi bertahan di rumah ini, sakit sekali Ariana. Sakit... Hiks Hiks..." Claudia menangis seraya terisak.

"Kamu yang sabar Clau. Aku yakin tuhan tidak pernah tidur. Mereka akan mendapatkan balasan yang setimpal atas perbuatan yang selama ini mereka lakukan pada kamu," ujar Ariana dengan penuh amarah.

"Tapi kapan Ariana? Kapan mereka menderita seperti aku? Lihat ini Ariana," ujar Claudia seraya menunjukkan lengannya yang terluka.

"Bukan kali ini saja mereka menyiksa aku. Tapi sudah bertahun-tahun Ariana. Bahkan saat daddy melihat tubuh aku terluka. Tapi dia tidak pernah menanyakan kenapa aku bisa terluka. Sakit sekali rasanya Ariana. Sakit... Hiks... Hiks..."

"Apa aku bukan anak kandungnya Ariana? Karena dia lebih percaya pada mereka di bandingkan aku, yang anaknya sendiri... Hiks... Hiks..." Claudia menangis seraya terisak

"Apa yang kamu katakan Clau? Dia adalah daddy kandung kamu sendiri. Kalau bukan pengaruh mereka. Daddy kamu tidak mungkin menyiksa anak kandungnya sendiri.

"Sudah. Lebih baik kamu istirahat saja. Biar aku yang melanjutkan pekerjaan kamu nanti," ujar Ariana dengan lembut.

"Terima kasih Ariana. Hanya kamu yang selalu sayang dan membantu aku selama ini. Aku berjanji suatu saat nanti akan membalas semua jasa-jasa kamu Ariana," ujar Claudia dengan lembut.

"Sama-sama," jawab Ariana dengan lembut.

Disebuah club' malam Audrey kakak tirinya Claudia sedang menyusun rencana jahat untuk seseorang yang paling dia benci selama ini dan ingin menghancurkan hidupnya.

"Kamu yakin Drey ingin melakukan ini? Bagaimana kalau sampai ketahuan. Aku tidak mau sampai masuk penjara gara-gara masalah ini," ujar teman Audrey dengan wajah cemas.

"Kamu tenang saja. Aku yakin rencana ini akan berhasil. Karena dia itu orang yang mudah dibohongi dan kita akan mendapatkan uang yang banyak malam ini," ujar Audrey tertawa terbahak bahak.

Sementara temannya hanya menanggapi dengan senyuman. Jujur saja dia sangat takut jika sampai rencana ini gagal otomatis mereka yang akan kenak dampaknya.

Saat ini Claudia sedang bekerja di restoran untuk menampung kehidupan dia selama ini. Claudia yang dulunya seorang tuan putri yang cantik, manja, dan baik, yang tidak pernah merasakan kemiskinan. Tapi lihat sekarang, dia harus mencari uang sendiri agar bisa menabung untuk masa depannya sendiri.

Sementara ayahnya sama sekali tidak tau, kalau anaknya selama ini bekerja untuk menghidupi dirinya sendiri. Sementara uang yang dikasih untuk anaknya tidak pernah sampai di tangan Claudia.

"Clau? Apa aku boleh pinjam HP kamu sebentar? tanya Alice Norin teman kerja Claudia.

"Boleh. Ini pakai saja sepuasnya kamu." Claudia menjawab seraya memberikan smartphone nya.

"Terima kasih. Kamu adalah teman terbaikku," ujar Alice seraya terkekeh geli.

Mendengar perkataan Alice membuat Claudia hanya bisa geleng-geleng kepala. Saat melihat tingkah laku temannya seperti anak kecil.

Dreet... Dreet... Dreet

Terdengar bunyi ponsel Claudia, hingga membuat Alice langsung memanggil Claudia yang saat ini sedang sibuk melayani pelanggan.

"Clau!" Ada orang yang menelepon kamu," panggil Alice dengan suara keras.

"Siapa?" tanya Claudia dengan suara keras.

"Tidak tau. Ini dari drakula." Alice menjawab dengan alis mengkerut karena merasa aneh dengan nama yang ada di kontak hpnya Claudia.

📞"Hallo... Ada apa kak?" tanya Claudia setelah mengangkat smartphone nya.

📞 "Hey, anak pelayan. Jemput aku di alamat yang tadi aku kirimkan padamu. Ingat jangan sampai telat. Kalau tidak akan aku siksa kamu lagi," ujar Audrey di sebrang sana.

📞 "Baik kak Audrey. Aku akan pergi kesana sekarang juga," ujar Claudia dengan perasaan takut.

📞 "Bagus. Aku tunggu disini. Awas saja kalau sampai kamu tidak datang," ancam Audrey seraya mematikan smartphone nya.

"Maaf Alice. Apa kamu bisa membantu aku untuk meminta ijin sama bos kita? Karena aku buru-buru mau menjemput kakakku," ujar Claudia pada temannya Alice.

"Ok. Biar aku yang meminta ijin sama bos nanti. Sebaiknya kamu pergi saja sekarang biar tidak telat," ujar Alice dengan cepat.

"Terima kasih banyak Alice. Kamu juga teman terbaik yang aku punya," ujar Claudia dengan lembut yang di jawab anggukan kepala oleh Alice.

"Ya sudah. Aku pergi dulu," ujar Claudia.

"Hati-hati di jalan," ujar Alice dengan lembut yang di jawab anggukan kepala oleh Claudia.

Bersambung.....

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

( Hilangnya Kesucian )

Tidak lama kemudian sampailah Claudia diclub malam McSorley's Old Ale Housei yang terkenal di California. Club malam yang sangat mewah dan megah yang sangat terkenal di California Amerika serikat.

"Permisi sir!" Apa anda tidak salah tempat?" tanya Claudia kepada taksi yang ditumpangi Claudia saat memperlihatkan alamat yang ada di smartphone nya.

"Ini sudah benar tempatnya. Coba anda baca nama tempatnya yang ada di ponsel anda," ujar supir taksi itu dengan sopan dan menyuruh Claudia turun dari taksinya karena dia ada pelanggan lain.

Claudia yang belum pernah pergi ke club' malam pun tidak berani untuk masuk ke dalam. Tapi lagi-lagi Claudia tidak berani untuk membantah atau tidak, nyawanya yang akan melayang.

Claudia yang baru masuk ke club' malam menjadi takut. Gimana tidak takut. Club' malam adalah tempat orang yang berbuat dosa apalagi ini di negara bebas tentu saja hal seperti ini sudah biasa bagi mereka. Berbeda dengan Claudia, dia hanyalah gadis yang masih suci, polos, dan lugu. Hidupnya selama ini hanyalah bekerja dan bekerja.

"Ya ampun tempat apa ini? Kenapa mereka tidak ada malu sama sekali? Bagaimana aku mencari kak Audrey kalau tempat ini begitu luas dan berisik begini, mana aku lagi haus lagi. Ah itu ada minuman aku minta saja sedikit," batin Claudia sambil berjalan ke tempat Bartender.

"Permisi sir!" Boleh aku minta minuman sedikit, karena aku sangat haus sejak tadi," ujar Claudia dengan sopan kepada Bartender yang sedang membuatkan minuman pesanan orang yang ada di club malam ini.

Mendengar perkataan Claudia, membuat Bartender itu langsung ketawa terbahak-bahak.

Karena selama dia bekerja di club' malam ini belum pernah ada satu orangpun yang berbicara sopan, dan lucu seperti dia.

Bisa dia simpulkan kalau wanita ini baru pertama kali masuk ke club' malam. Karena merasa wanita cantik, dan imut ini, belum pernah meminum minuman alkohol. Bartender ini hanya ingin menyediakan jus yang tidak mengandung alkohol apapun untuknya.

Karena dia takut wanita baik-baik ini. Malah di nganggu dan di manfaatkan oleh lelaki hidung belang yang tidak bertanggung jawab atas nasib wanita malang ini.

Karena dia tau. Ini club' malam tempat orang melakukan kesenangan sesaat setelah puas dan bosan langsung di buang bagai sampah yang tidak berguna. Itu sebabnya, dia merasa kasihan terhadap wanita yang duduk di depannya ini.

"Tunggu sebentar. Aku buatkan minuman dulu untukmu. Ingat jangan pergi kemana-mana dan tetap di sini," ujar Bartender itu.

"Dan satu lagi jangan minum minuman yang ada di sini. Tunggu aku buatkan minuman lain untuk kamu. Apa kamu mengerti," titah dia lagi.

Claudia hanya diam saja tanpa menjawab apapun. Karena merasa haus dan tidak bisa menunggu lagi. Tanpa aba-aba langsung saja Claudia meminum minuman yang ada di atas meja. Dan pergi dari sana sambil meletakkan uang 14.954,75 Rupiah atau 1 dolar Amerika serikat.

Sedangkan Bartender yang sudah selesai membuatkan minuman untuk Claudia malah tidak melihat keberadaan Claudia di manapun. Yang lebih parah lagi Claudia menghabiskan minuman yang sudah dicampurkan obat perangsang.

"Kenapa wanita ini keras kepala sekali?" Sudah di ingatkan untuk tidak pergi kemanapun malah tidak mendengarkan. Dan lebih parah lagi dia malah meminum minuman yang sudah ada obat perangsang nya," ujar Bartender itu.

"Ah... Sudahlah itu juga bukan urusan aku. Yang penting aku sudah mengingatkan dia tadi. Kalau dia tidak mau mendengarkan perkataan aku terserah dia saja," sambungnya lagi saat melihat Claudia sudah pergi dari sana.

Ditengah Claudia sedang mencari kakaknya. datanglah laki-laki hidung belang yang ingin berbuat kurang ajar dengan Claudia.

"Hallo, nona cantik. Apa kamu mau menemani aku malam ini?" tanya laki-laki hidung belang itu dengan tatapan mesum.

Claudia yang melihat mereka merasakan perasaan takut. Tanpa aba-aba langsung saja dia menginjakkan kaki mereka dan kabur dari sana. Mereka yang melihat mangsanya sudah kabur, langsung saja mengejar Claudia.

Sementara Claudia yang kabur dari mereka. Lari entah kemana yang penting bagi dia bisa bebas dari laki-laki jahat itu.

"Ini dimana? Ya Tuhan... tolong selamatkan aku dari mereka," batin Claudia.

Claudia yang mulai lelah dan tubuhnya juga sudah merasakan panas dan gerah akibat obat perangsang yang sudah bereaksi di tubuhnya, tidak sanggup lagi untuk lari dari mereka, dan dia hampir saja menyerah.

Disaat Claudia melihat mereka semakin mendekat. Dia nekat masuk ke dalam kamar seseorang yang ada di club' malam ini. Yang kebetulan pintunya tidak di kunci oleh pemilik kamar. Setelah itu dia bersandar di depan pintu kamar tersebut untuk beristirahat sejenak. Karena merasa capek habis di kejar oleh mereka tadi.

Tidak lama kemudian keluar lah pemilik kamar yang baru selesai mandi dan melihat seorang wanita cantik yang masuk ke dalam kamar nya. Dia adalah Alexander Lemos pemilik perusahaan Apple Inc.

Perusahaan Apple Inc, adalah perusahaan teknologi multinasional yang berpusat di Cupertino, California, yang merancang, mengembangkan, dan menjual barang elektronik konsumen, perangkat lunak komputer, dan layanan daring lainnya.

"Siapa kau?" tanya Alexander yang merasa terkejut saat melihat ada orang lain yang masuk ke dalam kamarnya.

"Bagaimana kamu bisa masuk kedalam kamar aku hah," bentak Alex seraya menatap Claudia dengan tatapan tajamnya.

Claudia yang tidak sengaja meminum minuman yang tadi di campurkan obat perangsang tidak bisa mendengarkan dengan jelas suaranya. Karena dia sedang mabuk dan setengah sadar.

Alex yang melihat tidak ada tanggapan dari Claudia langsung saja dia berjalan ke arahnya. Dan dia langsung saja menyuruhnya bangun dari sana.

"Hey, bangun!" Keluar kau dari sini." Alex berucap seraya menarik tangan Claudia agar keluar dari kamarnya.

"Panas. Aku mohon tolong aku. Ini sangat panas. Tubuhku sangat sakit sekali," ujar Claudia yang seperti cacing kepanasan.

Alex yang mendengar perkataan Claudia menelan Saliva nya sendiri. Dia sangat bernafsu saat melihat tubuh Claudia yang sangat cantik dan seksi.

Karena Alex tidak bisa menahan hasratnya lagi. Tanpa aba-aba dia langsung saja menyerang Claudia dengan terburu-buru hingga menyebabkan Claudia kualahan menyimbangi tenaga Alex yang sangat besar.

Alex yang melihat Claudia tidak menolaknya dan mau membalas perlakuan yang dia lakukan terhadapnya. Merasa senang dan bahagia. Saat Alex melakukan hubungan intim dengan Claudia. Dia merasa terkejut saat melihat kalau wanita ini masih suci.

"Kau... masih perawan?" tanya Alex yang terkejut saat melihat Claudia masih perawan yang di jawab anggukan kepala oleh Claudia.

"Pantas saja dia meringis saat aku melakukan itu padanya tadi," batin Alex.

Alex yang baru tau Claudia masih perawan merasa sangat senang. Karena dia bisa melepas keperjakaannya dengan wanita baik-baik yang bisa menjaga kehormatannya. Padahal dia sangat tahu, sangat susah mendapatkan wanita baik-baik di negara bebas ini.

Apalagi ini di club' malam banyak wanita j*l*ng yang rela menukar dirinya hanya demi uang. Itu sebabnya Alex merasa sangat beruntung bisa memiliki tubuh wanita cantik ini untuk pertama kalinya.

"Beruntung sekali aku bisa menikmati tubuh indah kamu untuk pertama kali. Aku berjanji tidak akan pernah melepaskan kamu. Dan aku tidak peduli kalau seandainya kamu sudah memiliki pacar atau tunangan. Aku tetap akan menjerat kamu hanya untuk menjadi milikku," batin Alexander.

Bersambung.....

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

( Dimana wanita itu )

Keesokan paginya Alex terbangun dan melihat kearah wanita yang semalam sudah menghabiskan malam panjang dengannya.

Saat mau pergi ke kamar mandi. Alex tidak sengaja melihat kearah seprei tempat tidur mereka tadi malam dan dia sangat terkejut.

"Ternyata benar dia masih perawan. Aku pikir dia wanita j*l*ng yang suka menjual diri kepada laki-laki hidung belang. Aku tidak pernah menyangka ternyata masih ada wanita yang bisa menjaga kehormatannya di negara bebas ini.

"Aku sangat yakin pasti ada seseorang yang sengaja menjebak wanita ini. Agar bisa di jual kepada laki-laki hidung belang yang ada di Club malam ini. Seandainya wanita ini bertemu dengan laki-laki hidung belang di luar sana, pasti hidup wanita ini akan hancur karena sudah pasti mereka tidak mau bertanggung jawab.

"Berbeda dengan aku yang sudah pasti mau bertanggung jawab dan menikahi wanita ini. Apalagi aku sengaja membuang benih premium ku ke dalam rahim wanita ini agar bisa menjadi bayi yang mengemaskan," ujar Alex.

"Ternyata saat tidur seperti ini dia cantik juga. Sudahlah lebih baik aku pergi mandi saja. siapa tahu, saat aku selesai mandi dia sudah bangun nanti," sambung dia lagi seraya masuk ke kamar mandi.

"Awwsstt..." Claudia meringis saat merasakan kesakitan di daerah sensitif nya itu.

"A... apa... yang terjadi tadi malam? Kenapa aku bisa tidur di kamar ini dalam keadaan telanjang?" tanya Claudia pada dirinya sendiri.

Saat dia mulai mengingat kejadian tadi malam. Langsung saja dia menangis terisak.

"Daddy... mommy... maafkan aku. Aku tidak sengaja melakukannya. Tolong ampuni aku... Hiks... Hiks..." Claudia menangis terisak.

Saat Claudia sedang menangis, dia mendengar ada suara orang yang sedang mandi. Segera saja dia bergegas mencari bajunya.

"Dimana bajuku?" tanya Claudia pada dirinya sendiri.

Saat dia melihat di mana bajunya berada. Membuat dia senang itu artinya dia bisa pergi dari tempat ini segera mungkin. Tapi kesenangan dia tidak bertahan lama saat dia melihat ke arah bajunya yang tidak layak untuk di pakai lagi gara-gara di robek oleh Alex tadi malam.

Disaat Claudia hampir putus asa, tak sengaja dia melihat ke arah baju kemeja laki-laki berserta dengan rok yang semalam dia gunakan masih layak untuk di pakai olehnya. Tanpa pikir panjang dia langsung saja memakainya seraya pergi dari sana.

Alex yang baru selesai mandi mendapat telpon dari seseorang. Cukup lama dia berbicara di sebrang telepon hingga dia tidak menyadari keberadaan wanita itu yang sudah pergi dari kamarnya.

Saat sudah selesai berbicara dia melihat kearah tempat tidur. Tempat semalam dia habiskan malam yang sangat panjang dengan wanitanya.

Ya wanitanya karena semenjak malam itu dia sudah menjadi wanitanya calon istri dan ibu untuk anaknya. Karena dia sengaja membuang benih nya agar punya alasan untuk mengikat wanita itu untuk menikah dengannya.

"Dimana wanita itu? Kenapa dia tidak ada disini, apa dia sudah pergi dari tempat ini? Tapi bagaimana bisa dia pergi. Bukannya tadi malam aku sudah merobek bajunya," batin Alex saat melihat sekeliling nya dan dia baru sadar kalau kemeja yang dia pakai tadi malam sudah tidak ada. Bisa dia simpulkan kalau wanita itulah yang sudah mengambilnya, agar bisa pergi dari kamar ini.

Dreet... Dreet... Dreet...

Terdengar bunyi telpon dari sebrang sana. Tanpa berpikir panjang dia langsung mengangkat hpnya.

📞 "Hallo tuan Alex!" Apa bisa aku bantu?" tanya orang di sebrang sana.

📞 "Cepat Ke kamar aku sekarang juga," titah Alex dengan tegas, seraya mematikan smartphone nya tanpa mendengar tanggapan dari sana.

Tok... Tok... Tok...

"Masuk," sahut seseorang yang ada di dalam ruangan itu.

Cklek

Dan masuklah Andre Villas seorang asisten kepercayaan Alexander yang sudah lama mengabdi dan setia terhadap Alexander dan juga keluarga nya.

"Ada apa tuan? Apa ada yang bisa aku bantu?" tanya Andre dengan sopan.

"Cepat cari dimana wanita yang tadi malam tidur dengan ku. Dan cari tau alamat tempat tinggal wanita itu sekarang juga. Apa kamu mengerti," titah Alex dengan tegas.

"Apa," teriak Andre yang terkejut saat mendengar perkataan atasannya itu.

"Apa semalam tuan berhubungan intim dengan seorang gadis?" tanya Andre dengan wajah shock.

Karena dia tau selama ini bosnya tidak pernah melakukan hubungan intim dengan wanita manapun. Walaupun dia tinggal dinegara bebas.

"Tidak usah banyak tanya. Cepat cari wanita itu sekarang juga. Apa kamu mengerti," titah Alex dengan tegas.

"Apa tuan punya fotonya? Kalau ada, kita bisa dengan mudah melacak keberadaan dia dengan cepat?" tanya Andre.

"Mana sempat aku mengambil foto dia bodoh. Kalau waktu melihat dia saja, langsung membuat aku berhasrat," ujar Alex sambil membayangkan malam pertama mereka dengan wajah ceria.

"Astaga. Jangan bilang tuan jatuh cinta sama wanita itu?" tanya Andre dengan penasaran.

"Siapa yang tidak jatuh cinta pada nya. Selain cantik, imut, dan pasti wanita baik-baik yang bisa menjaga kehormatan nya. Karena aku lah orang pertama yang melakukan itu dengan nya." Alex berucap dengan perasaan bangga.

"Apa? Jadi dia masih perawan? Beruntung sekali tuan bisa menjadi orang pertama yang mendapatkan nya," ujar Andre terkekeh.

"Ngapain kamu masih di sini. Cepat periksa cctv-nya. Aku sangat yakin, pasti kita bisa melihat wajah wanita itu di sana," titah Alex dengan tegas.

"Baik tuan. Saya pamit dulu." Andre berucap yang di jawab anggukan kepala oleh Alex seraya pergi dari sana.

Disebuah mansion yang sangat mewah dan megah dengan interior design yang unik dan elegan dengan halaman yang sangat luas.

Mansion Keluarga Abraham

"Kurang ajar," teriak seseorang.

Brakk

Brukk

Pyar

Terdengar suara benda yang berhamburan di atas lantai. Karena di lembar oleh seseorang yang sedang mengamuk, hingga menyebabkan kamar seperti kapal pecah.

"Dasar pelayan rendahan. Kenapa dia tidak datang tadi malam? Gara-gara anak sialan itu yang tidak datang tadi malam. Malah aku yang harus melayani laki-laki perut buncit hidung belang itu," ujar Audrey dengan wajah penuh amarah sampai kamarnya menjadi kapal pecah.

"Dimana keberadaan anak sial itu? Lihat saja saat ketemu dengan aku nanti. Akan aku siksa dia habis-habisan," sambungnya lagi dengan penuh kemarahan.

Saat ini Claudia ada di apartemen kecil milik temannya Alice. Sejak malam itu terjadi, Claudia tidak berani pulang ke rumahnya karena dia takut jika bertemu dengan ayahnya.

Sehingga Claudia lebih memilih tinggal di apartemen kecil temannya dari pada pulang ke tempat neraka itu lagi.

"Clau? Cepat jelaskan apa yang terjadi dengan kamu. Kenapa kamu datang-datang langsung menangis? Dan baju laki-laki siapa yang kamu pakai ini? Dimana baju kamu sendiri?" tanya Alice dengan penasaran.

"Al... A... aku sekarang sudah hancur... Hiks... Hiks... A... aku saat ini sudah menjadi wanita kotor... Hiks... Hiks... aku tidak tau kenapa bisa ada di kamar seseorang dalam keadaan telanjang.

"Dan Aku tidak tau dengan siapa aku melakukan nya. Bagaimana kalau aku sampai hamil Al... Aku belum siap menjadi seorang ibu. Aku takut tidak bisa menjadi ibu yang baik nanti," ujar Claudia terbata-bata seraya menangis terisak.

"Aku mau pergi dari negara ini Al... Tolong bantu aku pergi dari sini. Aku tidak sanggup jika masih berada di negara ini," ujar Claudia.

Alice yang mendengar Claudia baru mengalami pelecehan ikut menangis dan hatinya juga ikutan hancur. Karena hanya Claudia keluarga yang dia punya di dunia ini. Dan dia sudah mengganggap Claudia seperti adiknya sendiri.

Alice yang dibesarkan di panti asuhan tidak banyak yang mau berteman dengan nya hanya Claudia yang bersedia berteman dan mengganggap nya seperti kakaknya sendiri.

"Baik. Aku akan membantu kamu pergi dari sini, asalkan aku ikut dengan kamu. Kamu tau sendiri hanya kamu keluarga yang aku miliki di dunia ini. Jadi kemanapun kamu pergi aku juga harus ikut," Alice berucap dengan wajah sendu.

"Terima kasih Al... Aku beruntung memiliki saudara seperti kamu. Kita akan memulai hidup baru di negara lain. Semoga di tempat baru kita bisa menjadi orang yang sukses nanti," ujar Claudia dengan senyum bahagia.

"Kamu benar clau? Kita harus bisa menjadi orang sukses di negara lain dan melupakan kenangan buruk yang ada di negara ini," sahut Alice dengan semangat.

"Al... Aku pinjam hp kamu bentar. Soalnya tadi malam, tas aku hilang entah dimana. Mungkin saja jatuh disaat aku kabur dari pria hidung belang itu," ujar Claudia.

"Ok. Ini pakai saja sepuasnya kamu." Alice berucap seraya memberikan hpnya pada Claudia.

"Terima kasih," ujar Claudia lagi.

"Sama-sama," jawab Alice.

📞 "Hallo!" Siapa ini?" tanya seseorang di sebrang sana.

📞 "Hallo Ariana!" Ini aku Claudia," ujar Claudia.

📞 "Clau? Benar ini kamu sayang? Dimana kamu sekarang? Kenapa tidak pulang, kamu tau aku sangat mencemaskan kamu?" tanya Ariana dengan wajah panik.

📞 "Maaf Ariana, aku tidak bisa pulang lagi ke mansion itu, karena aku mau pergi dari negara ini. Jadi Ariana tolong bantu aku mengemasi baju, dan semua barang yang berharga yang aku punya. Terutama tolong bawa kotak brangkas yang ada dibawah tempat tidurku. Dan maksudkan semuanya ke dalam koper beserta dengan barang yang lainnya," ujar Claudia.

📞 "Baik. Aku akan bantu mengemasi semua barang yang kamu minta, " ujar Ariana.

📞 "Terima kasih. Dan tolong berhati-hati lah. Ingat Ariana jangan sampai nenek sihir, sama anaknya tahu. Pergilah disaat mereka tidak ada. Dan datang ke alamat yang sudah aku kirim tadi pada kamu," ujar Claudia.

📞 "Ok. Jaga diri kamu baik-baik sebelum aku datang kesana," ujar Ariana seraya mematikan smartphone nya itu.

Claudia yang mendengar perkataan Ariana menjadi bingung. Apa maksud dari perkataannya tadi. Karena tidak mau ambil pusing akhirnya dia hanya mengangkat bahunya dengan acuh.

Bersambung.....

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!