Rumah itu hanya memiliki ukuran 5 meter persegi. Tapi mempunyai sebuah pagar batu dan taman yang cukup luas, membuat Ning Yu Er merasa sangat aman dan nyaman.
Seperti yang Ning Yu Er harapkan, walau harga sewanya sangat murah, Ning Yu Er sangat puas dengan rumah yang hanya memiliki satu ruangan, dari pada gubuk yang hampir rubuh, rumah kecil ini 100 kali lebih baik.
Ning Yu Er duduk sebentar di depan pintu, dia melihat taman yang berisi bunga dan rerumputan, dengan wajah yang bahagia, Ninv Yu Er masuk kedalam tempat tinggalnya.
Dia mulai membalik setiap halaman dari buku tampa judul. “Sepertinya buku ini mempunyai tiga proses, 1 membersihkan tubuh, 2 menyatukan hati dengan tubuh, 3 menyatukan jiwa dengan pikiran, walau aku tidak mengerti sekarang tapi nanti mungkin aku bisa mengerti.
Ning Yu Er duduk bersila dia memulai Kultivasinya, QI yang ada di udara berkumpul di sekitar tubuh Ning Yu Er. Qi itu mulai meresap ke dalam kulitnya.
Bagaikan air, Qi itu mulai mengalir ke dalam meridian Ning Yu Er. Awalnya itu tidak terlalu sulit, tetapi seiring waktu berlalu Qi itu mulai membanjiri tubuh Ning Yu Er.
Qi mulai meresap kedalam tulang, daging, saraf, dan seisi organ dalam tubuh Ning Yu Er, tubuhnya membengkak terlihat seperti orang yang obesitas, dengan cepat tulangnya patah, Ning Yu Er langsung memuntahkan seteguk darah.
Dia berteriak dalam sunyi, air matanya menetes suaranya tertahan di dalam tenggorokannya. “Sakit …, sekali ...' kenapa bisa sesakit ini.
Selagi Ning Yu Er bertahan dalam rasa sakit, tubuhnya mulai membengkak lebih besar, Qi yang di serapnya meresap ke dalam daging, yang menyebabkan tubuhnya membengkak.
Seketika tulang Ning Yu Er yang patah langsung remuk, karena beban yang terlalu berat, yang akhirnya merambat ke seluruh bagian tulang yang ada di tubuhnya.
Dari kaki, paha, pinggul, pinggang, rusuk, tangan, hingga tulang tengkorak semuanya hancur secara bertahap.
Ning Yu Er ingin menjerit, tetapi suaranya sama sekali tidak keluar. Hanya satu kata yang terbenam dalam benaknya “Jangan tidur ..., jika aku tidur semuanya akan berakhir.
Berjam-jam Ning Yu Er merasakan rasa sakit, yang terasa seperti di neraka, akhirnya semua usahanya membuahkan hasil, tulang-tulang yang hancur dan tersebar di dalam tubuhnya yang membengkak, akhirnya bertahap menyatu kembali seperti Puzzle.
Di mulai dari tengkorak yang mulai menyatu, Qi yang meresap ke dalam otaknya mulai merembes, bersamaan dengan darah hitam yang membusuk keluar dari mulut dan hidungnya.
Tapi berbeda dengan rasa sakit yang di rasakannya tadi, perasaan itu membuat Ning Yu Er sangat nyaman.
Setelah tulang tengkorak Ning Yu Er sembuh, akhirnya, tulang tenggorokan, tangan, rusuk, dan pinggang, juga perlahan mulai menyatu, tapi saat Qi mulai merembes dari organ tubuh Ning Yu Er.
Dia merasakan rasa sakit yang sangat mengerikan, berbeda dengan yang sebelumnya, ketika Qi mulai merembes dari jantung, dia merasa jantungnya di peras dan dipukul secara bersamaan, hingga membuatnya hilang kesadaran.
Walau Ning Yu Er kehilangan kesadarannya, proses itu tetap berlangsung, hingga 1 bulan lamanya.
Ning Yu Er terbangun dengan mata yang sayup dia melihat kekanan dan kekiri, seluruh ruangan itu telah di penuhi oleh kotoran dan darah yang membusuk.
“Sepertinya ..., aku berhasil,” Ning Yu Er perlahan menangis tersedu-sedu, dia berdiri lalu keluar dari ruangannya.
Dia melihat awan hujan di langit, dia tersenyum dengan bahagia, lalu duduk di taman, sambil menunggu hujan turun Ning Yu Er memeriksa dantianya. “Aku tidak menyangka, Qi yang kuserap bisa berubah menjadi embun seperti ini, tetapi syukurlah tidak ada yang aneh di dalam dantianku.
Awan mendung, perlahan menurunkan hujannya, airnya terjatuh menimpah Ning Yu Er yang sedang duduk, Ning Yu Er membuka matanya, setetes demi setetes kotoran yang melekat di tubuhnya mengalir ke tanah.
Walau gaun putihnya masih terlihat kotor, tapi bagi Ning Yu Er air hujan itu sudah cukup membersihkan tubuhnya, dia terkejut ketika melihat dirinya di genangan air yang buram.
***
Setelah hujan mereda, ada beberapa pedagang yang membuka toko, tetapi ada juga yang tetap menutup tokonya, di hari seperti itu.
Seorang pedagang pakaian, duduk di dalam tokonya sambil menikmati secangkir teh, dia menghela nafas panjang, lalu melihat genangan air yang ada di depan tokonya.
“Hah …, sepertinya pasar akan terasa sunyi, untuk beberapa hari ke depan, mulai sekarang sepertinya aku mempunyai waktu untuk beristirahat.
Wanita penjual baju melihat toko di depannya, dia menatap seorang nenek penjual daging, yang sedang bengong membawa pisau di tangannya, dia langsung menghela nafas panjang lalu berteriak dengan sangat khawatir.
“Hei Nek Ham, kau jangan bengong… kau itu sedang memegang pisau, bagaimana kalau kau terluka.”
Untuk sesaat nenek penjual daging itu menatap ke arah si wanita penjual pakaian, lalu meletakan pisaunya, lalu mengalihkan pandanganya ke arah jalan kembali.
“Hah… apa sih yang dilihatnya sampai bisa terfokus begitu,” si penjual pakaian langsung keluar dari tokonya dengan suara mendesah.
Itu hanya sesaat setelah aku keluar dari toko, aku melihat seorang wanita bertopeng dengan rambut putih, dia sedang berjalan, dengan memakai gaun putih yang sangat kusam.
Dia tiba-tiba saja berhenti, saat melihat seorang anak kecil yang terjatuh di genangan air hujan, dia langsung mengangkatnya, anak itu terlihat seperti ingin menangis, tapi anak itu seketika langsung tertawa saat dia meletakan jari telunjuknya di hidung anak kecil itu.
“Kakak, kau terlihat seperti nenekku dengan rambut putih itu,” ucap anak kecil.
Anak kecil yang polos itu tidak tahu, ucapan itu seketika membuat wanita itu memasang wajah yang suram, dia terlihat sedih, lalu dia langsung mendorong anak kecil, hingga terjatuh ke dalam genangan, dengan jari telunjuknya, wanita itu menatap si anak kecil, yang sedang berusaha berdiri kembali.
“Jika aku nenekmu …, aku pasti sudah menarik telingamu dan langsung memandikan mu di sumur, agar kau tidak jatuh sakit," ucap Ning Yu Er dengan Senyuman di wajahnya.
"Pergilah dan minta mandikan ke nenekmu!" Perintah Ning Yu Er dengan suara yang sangat lembut, lalu mengangkatnya dan mendorongnya pergi.
Ning Yu Er berjalan menghampiri si penjual pakaian, matanya bertemu dengan mata si penjual pakaian, dia bertanya dengan suara yang sangat kecil.
“Kak… Apa ada gaun putih, yang seperti ini.
Walau ada sedikit perasaan takut, Ning Yu Er tetap bertanya, jika itu dirinya sebulan yang lalu sudah pasti dia akan pulang, tetapi setelah mengalami rasa sakit yang mengerikan itu membuatnya menjadi sedikit lebih pemberani.
“Ayo masuk, kau bisa melihatnya di dalam!” panggil si penjual baju dengan penuh semangat.
Walau sedikit takut tapi Ning Yu Er tetap masuk dengan melepas sandal jeraminya, si penjual pakaian melihat Ning Yu Er melepas sendalnya, seketika wanita penjual pakaian itu langsung berkata.
“Kau bisa tetap memakai sandal mu …, sepertinya sendalmu juga sudah hampir rusak ..., aku juga menjual sepatu di sini, tapi sebelum itu pilihlah pakaian yang kau suka ..., walau tidak banyak, tapi aku memiliki banyak gaun berkualitas," ucapnya dengan senyum di wajahnya
Aku tidak menyangka, tiba-tiba saja gadis berambut putih itu melepas topengnya, yang memperlihatkan wajah yang sangat cantik, dengan mata berwarna perak, alis putih dan bulu mata putih.
Entah kenapa saat melihat senyuman si penjual baju Ning Yu Er merasa sangat nyaman, dia teringat senyuman ibunya yang sangat hangat.
Sebab itulah dia berani melepas topengnya Ning Yu Er yakin wanita di depannya ini pasti adalah orang yang sangat baik.
Ning Yu Er adalah seorang introvert akut dia tidak pernah berusahah bebicara dengan siapapun, kecuali dia membutuhkannya, karena kecendrungannya ini, Ning Yu Er sangat sulit memahami perkataan orang lain.
Dia sangat kesulitan mengungkapkan apa yang dia rasakan, dia mempunyai rasa gugup yang berlebihan, tapi setelah melihat senyuman penjual pakaian dia merasa sangat nyaman, sebab itu dia tidak gugup ataupun takut.
“Mungkin Ini sedikit terlambat namaku Ning Yu Er salam kenal,” ucap Ning Yu Er dengan senyum manis di bibirnya.
Wanita cantik itu tiba-tiba saja memperkenalkan namanya padaku, dengan senyuman yang sangat cantik, walau aku seorang wanita jantungku berdegup dengan sangat kencang, aku sangat percaya diri dengam kecantikanku.
Tapi jika ada orang yang membandingkan aku dengannya, aku akan dengan senang hati mengatakan, aku cuma burung merak yang berendam di dalam lumpur dan dia adalah seekor burung merpati putih yang terbang bebas di angkasa.
Walau salamnya sedikit terlambat aku tetap bahagia bisa berkenalan dengannya “Ah… iya, salam kenal, namaku Li Hongyan,” dengan suara yang sedikit gelagapan.
Ning Yu Er tersenyum tipis ke arahku, membuatku merasa sedikit malu, aku menunjukan beberapa jenis gaun, tetapi tidak ada yang menarik minatnya sama sekali, tetapi saat aku menunjukan gaun putih yang sangat sederhana, dia menjadi sangat tertarik.
Gaun putih itu memiliki 2 lapisan, dengan 1lapisan dasar berwarna putih, dan 1 lapisan berwarna hitam yang bisa di lepas dan di jadikan selimut. Dengan 2 lengan yang terpisah dari gaunnya, lengan itu memiliki 2 lapisan dasar, yang tidak bisa di pisahkan, di atasnya hitam dan di bawahnya putih, gaun itu juga mempunyai fungsi untuk membersihkan, menghangatkan, dan mendinginkan penggunanya tergantung situasinya.
“Berapa harganya?” Tanya Ning Yu Er ingin tahu.
“1000 koin emas,” jawabku.
Mendengar jawabanku Ning Yu Er seketika menjadi linglung, dia langsung pergi, walaupun begitu dia tetap menatap gaun itu lalu menghela nafas panjang
Akhirnya setelah memilih banyak gaun, Ning Yu Er malah memilih gaun putih yang sama dengan yang dia pakai, dengan ukuran sedikit lebih panjang dan sepasang sandal yang terbuat dari kayu.
Setelah membayar pakaian yang di belinya dari Hongyan, Ning Yu Er pergi dengan perasaan yang sedih, sambil melirik gaun putih yang terlihat sederhana itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments