Bab 2. Ngikutin dia

Saat ini gue masih terus mengikuti langkah gadis itu dari belakangnya, tentunya gue jalan gak perlu jauh-jauh amat dari dia karena dia kan lagi buta, jadi dia gak mungkin tahu kalau gue ngikutin dia kayak gini. Sebenarnya sih malas banget gue ngikutin dia, tapi kecemasan gue yang bikin gue sekarang ada di belakang tuh cewek.

Tapi lama-kelamaan, kayaknya gadis itu tahu kalau gue lagi ngikutin dia. Buktinya dia berhenti tiba-tiba dan hampir aja gue mau tabrak tuh punggungnya yang menggoda, untungnya gue cekatan dan bisa berhenti tepat waktu sebelum nyentuh tubuh dia.

Sekarang dia kelihatan menoleh ke belakang, menatap wajah gue dengan mata indahnya yang sayang sekali tidak bisa digunakan untuk melihat. Mungkin aja dia punya feeling gak enak dan merasa ada seseorang yang mengikutinya dari belakang, karena itu memang benar terjadi.

Oh ya, informasi aja kalau sekarang gue sama cewek itu udah ada di gang kecil yang sepi dan hanya ada kita berdua. Makanya mungkin dia bisa sadar dan ngerasa kalau ada yang ngikutin dia, gue juga sih bodoh ngikutin nya malah terlalu dekat.

"Siapa itu? Apa yang kamu mau dari aku? Kenapa kamu ngikutin aku?" tanya cewek itu dengan muka panik, gak tahu kenapa gue gemas lihatnya.

Gue cuma diam, kalau gue jawab itu sama aja gue kasih tau ke dia yang sebenarnya. Gue memilih tunggu aja sampai dia benar-benar yakin kalau dugaannya salah dan gak ada yang ngikutin dia, walau gak tega tapi gue juga gak mau dia tahu semuanya.

"Ish, kok gak ada yang jawab sih? Apa aku salah kira ya? Tapi, tadi aku dengar jelas kok suara langkah kaki orang di belakang aku," gumamnya.

"Ah apa mungkin orangnya udah pergi? Eh tapi kan kalo dia pergi harusnya lewatin aku, dan daritadi gak kerasa ada yang lewat," sambungnya.

Gue akui dia cukup pintar untuk seorang gadis buta, instingnya tajam dan pemikirannya sangat cerdas. Mungkin kalau dia gak buta, dia bisa jadi cewek paling sempurna di dunia ini. Ya itulah sebabnya orang menyebut Tuhan maha adil, dan gak ada manusia yang sempurna di dunia ini.

"Hey, kamu jawab dong jangan diem aja! Kamu mau apa? Kalau kamu ada niat jahat sama aku, tolong kamu pergi!" ujar cewek itu berteriak.

Saat itu gue mau tergelak, tapi mati-matian gue tahan supaya dia gak dengar. Ya sulit menahan tawa itu saat melihat ekspresinya sekarang dan ucapannya barusan, dia memang sangat menggemaskan seperti cewek-cewek anime yang sering gue tonton di hp teman gue.

Karena kesal, cewek itu melangkah maju lebih mendekat ke arah gue. Suara tongkatnya itu terdengar nyaring dan bikin gue deg-degan, gue takut banget kalau sampai dia tahu gue ada di depannya sekarang. Mungkin dia bakal mikir yang aneh-aneh dan terus marahin gue lagi.

Setelah beberapa saat, dia berhenti dan sepertinya dia mengira tidak ada orang yang mengikutinya.

"Mungkin dugaan aku salah, kayaknya gak ada orang disini. Aku pulang aja deh karena buku-buku ini udah ditunggu pasti sama anak-anak," ucap cewek itu.

Anak-anak? Maksudnya apa coba? Sebenarnya dia ini siapa sih dan kenapa dia sampai harus bawa buku sebanyak itu? Gue jadi makin penasaran, gak ada cara lain untuk mengetahui semua itu selain mengikutinya sampai ke rumah.

Dia pun kembali melangkah, gue tunggu beberapa menit sampai langkahnya mulai terlihat jauh dari pandangan gue. Ya gue gak mau kejadian tadi terulang lagi karena kesalahan gue, jadi istilahnya gue belajar dari pengalaman lah.

Barulah sekarang gue mulai jalan mengikuti gadis itu secara perlahan-lahan, jujur gue penasaran banget siapa sebenarnya dia dan apa urusan dia dengan anak-anak sampai harus bawain banyak buku kayak gitu.

Setelah menempuh jalan sekitar tiga puluh menitan dari tempat sekolah gue tadi, sekarang akhirnya gue tiba di lokasi gadis itu. Tapi anehnya, dia malah berhenti di depan sebuah madrasah gitu tempat sekolahnya anak-anak kecil.

"Itu dia mau ngapain ya?" pikir gue dalam hati.

Gue coba pantau dia dulu dari jauh, gue lihat dia masuk ke tempat itu dan anak-anak disana langsung cium tangan sama dia. Ya dari situ gue bisa ambil kesimpulan kalau mungkin aja cewek itu adalah salah satu pengajar disana, eh tapi kan dia buta gimana cara ngajarnya?

Hampir sejam gue disitu, gue mutusin buat tunggu aktivitas cewek itu sampai selesai. Karena gak ada tempat duduk, yaudah gue milih jongkok aja karena disitu semuanya tanah merah dan gak mungkin gue dudukin, bisa kotor semua celana gue.

Akhirnya gue lihat tuh cewek udah keluar dari madrasah itu, dia juga pamitan sama anak-anak disana yang kelihatan ceria dan senang banget sama cewek itu. Wajar sih mungkin mereka semua pada suka karena cewek itu cantik, anak kecil kan biasanya begitu.

"Dadah kak Freya, besok datang lagi ya! Kita senang banget ketemu sama kakak!" ucap anak-anak disana dengan ceria.

Ohh jadi namanya Freya? Gue bergumam dalam hati, akhirnya gue tahu juga nama cewek yang ada di depan gue saat ini. Gak perlu harus tanya langsung, eh udah disebut aja sama tuh anak-anak disana yang kecil-kecil.

"Iya semua, kakak besok insyaallah datang lagi. Tapi kalian semua harus semangat belajarnya ya, jangan males!" ucap gadis itu sambil senyum.

"Oke kak!" jawab anak-anak itu serentak, dari sini mereka kelihatan langsung meluk tuh cewek.

Ya bisa dibilang gue iri, gue kalau start sama tuh bocah-bocah nyebelin. Bisa-bisanya mereka peluk cewek yang gue taksir, eh bentar-bentar gue mikir apaan sih? Masa iya gue naksir sama cewek buta? Gak lah gak, gue gak mungkin suka. Lagian gue juga baru ketemu sekali sama dia.

"Kalo gitu kakak pulang dulu ya? Dah semua!" Freya terlihat pamit pada anak-anak itu.

Gue yang masih terus berdebat sama diri gue sendiri, dibuat kaget saat Freya ternyata udah pergi dari madrasah itu sendirian. Keterlaluan banget emang orang-orang disitu, masa gak ada yang mau anterin si Freya sih?

Gue pun mutusin buat ikutin Freya lagi, karena entah kenapa gue masih khawatir banget sama tuh cewek. Padahal daritadi gue ngikutin dia juga gak terjadi apa-apa, tapi gue juga bingung kenapa pikiran gue mengatakan kalau gue harus ngikutin Freya supaya dia aman.

Yaudah lah gapapa, sekali-kali gue bantu orang supaya dapat pahala. Gue juga nantinya bisa tahu dimana tempat tinggal tuh cewek, kan lumayan gue jadi punya alasan lain buat pergi dari rumah, ya ngapelin Freya tentunya.

...~Bersambung~...

...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...

Terpopuler

Comments

Risan

Risan

2ok

2023-02-11

1

Radiah Ayarin

Radiah Ayarin

Hem... terpesona kan ma dirinya

2023-01-24

2

Radiah Ayarin

Radiah Ayarin

Duh ... kok bisa sampai menggoda kamu sih...?

2023-01-24

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!