Episode. 4

Happy reading ✓

author pov

💞💕💞💕💞💕

semua mata siswa-siswi SMA Husada yang sedang berada di area terbuka. melihat Lexi berlarian sekuat tenaga. ditangannya terlihat pemuda itu membopong seorang gadis yang terlihat tidak sadarkan diri.

Alexi berlari membawa tubuh Agnes keruang UKS. sesampainya diruangan itu petugas UKS nampak terkejut melihat kondisi Agnes yang sudah mengenaskan. pada akhirnya petugas UKS menyarankan agar Lexi membawa Agnes ke rumah sakit saja. supaya mendapat penanganan intensif.

tanpa berlama-lama lagi Lexi segera membawa Agnes masuk ke mobil guna membawa gadis itu kerumah sakit. dengan ditemani Rafa , Jefry dan juga Azka yang notabene sahabat Lexi.

sementara itu dengan kejadian heboh yang menimpa Agnes. mau tidak mau dara pun dipanggil untuk segera menghadap kepala sekolah. dara duduk menghadap pak Anton disitu juga sudah ada beberapa guru termasuk pak Yanto selaku guru BK mereka menunggu kedatangan orangtua dara yang memang diberitahu untuk datang ke sekolah.

tak lama akhirnya kedua orangtua dara datang. pak anton mempersilahkan kedua orangtua itu untuk duduk. pandangan Prita mama dara sepintas menoleh kerah anak nya yang memang sedari tadi hanya diam. terlihat jelas raut geram dari wanita itu. apa lagi yang diperbuat anak gadis nya sampai-sampai dia dan suami nya harus menghadap kepala sekolah pikir nya.

"begini ibu bapak. maksud saya memanggil wali murid dari Andara Prameswari ke sekolah. karena ada masalah yang cukup fatal yang sudah diperbuat oleh Andara "

mendengar itu Seno dan Prita saling bertatapan satu sama lain. setelah itu pandangan keduanya beralih ke sudut bangku yang memang di duduki oleh dara.

"memang nya anak saya buat kesalahan apa yah pak?" Prita bertanya dengan nada sedikit gugup

"tadi pagi sekolah sempat heboh. ada siswi perempuan bernama Agnes. pingsan dengan kondisi fisik nya yang sudah berdarah dan lebam. itu dikarenakan Andara yang melakukannya untuk lebih detail nya ibu bapak bisa tanyakan sendiri nanti pada Andara"

mendengar itu jelas membuat kedua orangtua dara merasa kaget. rasanya campur aduk antara marah, malu , dan shock . sementara dara masih diam dengan dunia nya sendiri. seolah sudah pasrah dengan sanksi apa yang akan diterimanya air wajah

gadis itu tampak biasa-biasa saja malah asik memainkan kuku-kuku ditangan nya.

"lalu gimana pak. sanksi apa yang akan anak saya terima?" kali ini seno ayah dara yang bertanya pada sang kepala sekolah.

"dengan semua catatan tingkah laku dan begitu sering nya keluar masuk BK. kami dengan terpaksa mengeluarkan Andara dari sekolah"

kalimat pernyataan yang dilontarkan oleh kepala sekolah seakan-akan menampar Seno dan Prita. kedua orangtua itu tampak termenung ia merasa gagal mendidik anak perempuan nya. dengan segala kebesaran hati akhirnya Seno dan Prita pun menyetujui keputusan sekolah yang mengeluarkan anak nya.

...****************...

sesampainya di rumah. Seno menatap dara nyalang terlihat begitu jelas tatapan kemarahan sang papa. sementara sang mama hanya terisak menangis entah harus berbuat apa lagi supaya anaknya sadar. setidaknya menjadi anak yang penurut.

pasalnya sudah terlalu sering dara membuat ulah disekolah maupun diluar sekolah. pernah juga dulu ia terjaring razia oleh pihak kepolisian saat gadis itu sedang berada di arena balap liar. maka dari itu Prita sangat tidak suka ana nya bergaul dengan Alexi menurutnya pemuda itu hanya membawa pengaruh buruk untuk dara pikirnya.

"kamu sudah keterlaluan kali ini dara. ini kah balasan kamu untuk papa? papa cape kerja supaya kamu bisa hidup layak. papa sengaja sekolahin kamu disekolah yang bagus. tapi apa ini timbal balik nya untuk papa?"

Seno murka ia mengutarakan kekesalannya dengan berapi-api. sementara dara masih terlihat membisu. tidak ada pembelaan yang terlontar dari mulut nya. seakan gadis itu tidak tertarik mendengarkan amarah sang papa.

"baik lah dara kalau kamu memang sudah tidak bisa dikendalikan lagi disini. papa akan buat keputusan. besok papa akan antar kamu ke Bandung kerumah paman Bima sama bibi Astuti. papa putuskan kamu akan tinggal di sana"

mendengar keputusan yang terlontar dari mulut Seno. dara yang semula sedang memandang kearah lantai. secepat kilat menoleh kearah papanya. ekspresi gadis itu berubah tegang tidak setenang sebelum nya.

"nggak pa dara nggak mau pindah ke Bandung. aku bisa cari sekolah lagi di Jakarta. nggak perlu harus kebandung segala"

protes dara. gadis itu langsung berdiri yang awalnya terduduk manis.

gadis itu merasa sangat keberatan atas keputusan sang papa. bisa-bisa nya ia akan membuang anak satu-satunya nya ini kebandung pikir dara kesal.

"keputusan papa sudah bulat dara. mau tidak mau kamu harus berangkat besok papa kirim kamu kebandung bukan hanya berpindah sekolah. tapi juga untuk kamu belajar lebih baik untuk hidup kamu sendiri" ujar Seno tegas

"pokoknya dara nggak mau pa" elak gadis itu dengan mata yang sudah berkaca-kaca

"kalau kamu menolak. silakan angkat kaki dari rumah ini" ancaman Seno membuat dara lemas seketika. yang benar saja mana mungkin dara bisa bertahan hidup diluar sana. kalau seandainya ia memilih pergi dari rumah itu.

malam hari nya dara dan Prita sedang berada dikamar gadis itu. mereka sedang menyiapkan barang apa saja yang akan di bawa besok kebandung. dara pasrah ia akan menuruti perintah papa nya kali ini.

****

dan benar saja keesokan harinya. dara dan kedua orang tuanya bersiap untuk perjalanan menuju Bandung. sepanjang jalan dara menatap pemandangan diluar mobil dengan malas. ia merasa hari ini adalah hari yang paling menyebalkan. bagaiman tidak kedua orang tuanya akan membuang dirinya nya pikir dara.

bersambung. .

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!