Bab 4

Mendapat tamparan keras dari wanita yang baru Kinayu kenal tak seperih dengan kenyataan jika dirinya adalah istri kedua. Air mata kembali terurai ketika telinga terus mendengar hujatan yang di lontarkan dengan lantang.

"Masih muda udah belajar jadi pelakor kamu ya! apa kamu buta? Yudha itu sudah memiliki istri dan kamu menerima dengan suka rela. Di bayar berapa kamu j@lang kecil?"

"Hentikan Silvi! bukan saatnya kamu menghakimi dia, dia tidak salah! disini yang harusnya membuka mata itu kamu? kenapa bisa aku sampai menikahinya."

"Jahat kamu mas, kamu nggak minta ijin aku dan tiba-tiba kamu pulang membawa istri muda. Kamu nggak mikir perasaan aku mas? Dan apa maksud kamu membawanya kesini? Karena bagiku tak ada alasan untuk kamu menikah lagi!"

"Aku capek mikirin perasaan kamu terus, tanpa kamu mau memikirkan perasaan aku juga. Kinayu juga istriku, dan ia akan tinggal disini bersamaku!"

deg

Kinayu menoleh ke arah Yudha, bagai terjatuh di bebatuan dan di guyur air panas. Dia tak menyangka jika hidupnya akan berakhir di rumah mewah bersama istri tua yang sewaktu-waktu akan mengancam keselamatannya.

Kinayu serasa ingin berlari tapi ikatan status yang sudah pasti membuatnya sulit. Hingga kepalanya terasa perih kala cengkraman istri tua menarik rambutnya hingga air mata semakin deras.

"Lepaskan Silvi! sikapmu seperti wanita tak berpendidikan!" Yudha segera melepaskan cengkraman tangan Silvi yang begitu kuat hingga rambut Kinayu rusak. Kemudian ia melepas tangan Silvi kasar hingga tubuhnya mundur kebelakang.

"Ini malam pertamaku dengan Kinayu, jadi aku harap kamu bisa berbagi dan jangan menggangguku malam ini!" Ucap Yudha dengan nada datar dan tatapan elang.

"Apa maksud kamu mas, aku baru pulang setelah seminggu bekerja dan kamu memilih untuk tidur bersamanya? nggak mas! Menerimanya sebagai maduku saja aku tidak sudi apa lagi harus berbagi ranjang dengannya juga. Itu nggak akan terjadi! Malam ini kamu tidur denganku mas, jika hanya untuk memuaskan hasratmu Aku mampu tanpa harus ada wanita lain masuk kerumah ini!"

"Tapi bukan hanya hasratku yang butuh di puaskan, kebutuhan dan keinginanku juga! ingat Silvi, selama ini kamu telah mengabaikanku hingga aku kesepian dan kamu tak memperdulikanku saat aku di cecar mamah masalah anak. Jadi bersikaplah baik pada istri keduaku, karena dia yang akan mengeluarkanku dari segala masalah yang membebani batinku!" tegas Yudha kemudian beralih menatap Kinayu yang sejak tadi menunduk dengan air mata yang terurai.

"Kamar mu ada di atas, di sebelah kamar utama."

"Nggak mas! nggak ada kamar sebagus itu untuk istri kedua! dia lebih pantas tidur di kamar pembantu dari pada kamar di sebelahku!" cegah Silvi dengan air mata tak terbendung.

"Aku kepala rumah tangga disini! jadi bukan kamu yang berhak mengatur, aku akan berusaha adil dengan kalian berdua."

Yudha menarik tangan Kinayu dan membawanya masuk ke dalam kamar. Sedangkan Silvi menatap nanar suami yang selama ini berperangai kalem, diam dan penuh kehangatan saat menyambutnya pulang, kini telah berubah menjadi pria yang tegas dan tak terbantahkan.

"Tega kamu mas, kamu sudah berubah! di kasih apa kamu sama dia. Tidak mungkin hanya karena desakan mamah kamu seperti ini mas! ini pasti karena godaan dari perempuan itu yang membuat kamu goyah. Karena aku yakin kamu masih sangat mencintai aku. Ini nggak akan aku biarkan. Aku akan merebut kembali suamiku dan akan aku tendang kamu wanita murahan dari rumah dan kehidupanku!"

Yudha melepaskan genggaman tangan Kinayu tiba-tiba hingga tubuhnya oleng dan hampir terjatuh andai tak ada tiang penyangga ranjang.

"Ini kamarmu! sekarang cepat kamu bersih-bersih karena malam ini aku akan meminta hakku!"

"Tapi Pak...."

"Nggak ada tapi-tapian, kamu istriku sekarang! dan ini malam pertama kita! jadi aku akan tidur di sini malam ini dan menjalankan tugasku sebagai suami!"

"Pak tapi aku belum siap," lirih Kinayu.

"Mau tunggu kamu siap sampai kapan? kamu mau menunggu hingga kita jatuh cinta dan bercinta dengan mesra? jangan banyak berharap, karena itu nggak akan pernah terjadi!"

Yudha melangkah maju hingga tubuh Kinayu terhimpit dan tak dapat lagi menghindar karena terhalang ranjang.

"Kamu sudah aku beli bahkan aku nikahi, jadi turuti semua keinginanku tanpa terkecuali. Dan jangan pernah kamu berpikir aku akan melakukan semua dengan lembut dan penuh kasih sayang. Karena aku hanya butuh anak darimu! jadilah pabrik anak untukku agar orang tuaku dan orang lain tak berpikir jika aku mandul!"

Akhir-akhir ini Yudha mendengar selentingan kabar jika ia di sebut mandul, apa lagi saat pertama datang mengajar di kampusnya. Banyak murid yang membicarakan jika dirinya Pria tampan tapi tak bisa punya anak. Karena lima tahun menikah tak kunjung membuat model Agatha Silvia hamil anaknya.

Yudha keluar dari kamar menuju kamar utama untuk membersihkan diri, sedangkan Kinayu luruh kelantai setelah mendengar suara pintu begitu keras.

Air matanya semakin deras ketika dia tau tujuan apa yang membuat Yudha membelinya mahal. Dia tak menyangka akan seperti ini, takdir seakan mempermainkan dirinya. Niat menolong keluarga tapi berujung bencana. Hidupnya harus hancur di tangan pria yang telah membelinya.

"Bapak Ibu, aku nggak sanggup menatap masa depanku...." Kinayu terisak dengan memeluk lutut. Masih dengan gaun pengantin dan rambut acak-acakan ia meratapi nasibnya yang begitu kejam.

Hampir 30 menit ia menangis, hingga ia teringat akan perintah Yudha yang memintanya segera bersih-bersih untuk melayaninya malam ini.

"Satria, aku mencintaimu...tapi aku tak bisa menjaga semua untukmu sampai hari impian kita terwujud. Maaf kan aku yang telah menikah dengan pria lain."

Dengan langkah berat Kinayu masuk ke dalam kamar mandi, ia membersihkan diri kemudian menatap dirinya yang berbalut handuk sebatas dada di depan cermin.

"Malam ini aku melepas masa gadisku, aku akan menyerahkan tubuh ini pada pria yang sudah menjadi suamiku. Ya Allah kuatkan aku....."

Kinayu keluar dari kamar mandi, berharap istri pertama Yudha menahannya dan tak kembali ke kamar. Dia membuka pintu perlahan, kaki jenjangnya keluar dari dalam sana dengan harapan ia terbebas dari malam pertama. Tapi baru saja langkahnya membawa dia menuju ruang ganti dia sudah di kejutkan dengan tangan kekar yang tiba-tiba meraih tubuhnya hingga punggungnya menempel ke dada bidang yang sudah polos.

"Kamu pikir aku tidak kembali, hhmm?" bisik Yudha saat dirinya sudah memeluk erat tubuh Kinayu. Seringai tipis terlihat ketika tangannya merasakan debaran jantung Kinayu berpacu kencang.

"Maaf Pak, saya pikir bapak belum masuk ke kamar saya, saya hanya ingin mengambil pakaian bukan untuk menghindar." Kinayu berusaha untuk menutupi rasa takutnya. Ia tak ingin Yudha semakin senang merasakan tubuhnya yang gemetar.

"Bagus, aku akan memulainya!"

Terpopuler

Comments

Lovely Quinzh4

Lovely Quinzh4

pria patriaki ini, feodal/Cry//Cry//Cry/

2024-03-25

0

Sunarti

Sunarti

waaah Yudha langsung sat,, set biar Kinayu cpt hamil

2024-02-14

1

sherly

sherly

lebih tak sanggup lagi kamu menatap hidup kalo ayahmu masuk penjara trus ibumu sakit Krn mikirin ayahmu

2024-02-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!