Setelah cukup lama membersihkan dirinya Danu langsung bergabung dengan Papa, Mama dan juga Rio. Bartender yang sudah menolongnya.
Danu mendengarkan perbincangan kedua orang tua nya dan juga Rio. Danu masih menyimak apa yang sedang ayah nya bicarakan pada Rio.
"Pekerjaan nya sangat jelas, kamu bisa menjadi asisten pribadi putraku. Apa kamu bersedia?" Tanya tuan Wijaya
"Benarkah tuan? Apa anda serius?" Tanya Rio merasa tidak percaya.
"Tapi... Saya tidak kuliah tuan. Pendidikan terakhir saya hanya SMA saja tuan, apa yang bisa saya lakukan nantinya" Lanjut Rio merasa rendah diri. Apa lagi menyangkut pendidikan.
Dia bisa bersekolah saja sudah beruntung, apa lagi dia harus mengurus adik-adiknya yang masih membutuhkan pendidikan juga.
Rio sudah kerja banting tulang untuk bisa mencukupi kehidupan nya dan juga adik-adiknya. Rio bahkan rela bekerja menjadi bartender disaat malam hari, pada siang hari bekerja menjadi kuli bangunan jika ada yang mengajaknya. Jika tidak, hanya mengandalkan sebagai bartender saja.
"Kamu bisa melanjutkan pendidikan mu sambil bekerja juga. Jadi saya tidak akan mengulangi pertanyaan saya kembali" Tegas tuan Wijaya.
"Saya mau tuan. Tapi saya harus keluar dengan baik-baik, soalnya saya masuk bekerja disitu juga dengan cara baik-baik juga" Jelas Rio.
"Baiklah, saya tunggu hingga lusa, jika lusa kamu tidak datang. Maka saya anggap kamu tidak mau bekerja. Faham!" Ucap tuan Wijaya tidak bisa dibantah.
"Maksud Papa aku harus punya asisten pribadi juga?" Tanya Danu yang baru mengerti akar pembicaraan ayahnya.
"Iya, kamu akan sangat terbantu jika mempunyai seorang asisten. Semakin kesini pekerjaan mu akan sangat banyak, apa lagi semua ide-ide kamu sangat brilliant. Banyak infestor-infestor luar yang ingin bergabung dengan perusahaan kita" Jelas Papanya.
"Baiklah Papa, apapun itu aku akan melakukan nya" Jawab Danu menghela nafasnya kasar.
"Tapi untuk saat ini aku mau menenangkan diri dulu kesuatu tempat. Papa pasti sudah tau kan apa yang terjadi. Jadi Papa tidak perlu bertanya lagi" Jelas Danu, dia seperti tidak ada semangatnya.
Jelas saja tuan Wijaya tau, dia tidak mau jika anaknya salah bergaul. Apa lagi jika ada yang mencelakainya.
Tuan Wijaya selalu menggunakan jasa bodyguard untuk menjaga putra semata wayang nya. Dari hal-hal yang membuatnya celaka. Para bodyguard nya sengaja ditempatkan jarak yang aman tidak akan ada yang mengetahuinya.
Para bodyguard yang disewa oleh tuan Wijaya selalu menyamar, dan berbaur dengan orang-orang.
"Baiklah, tenangkan dulu fikiran kamu. Papa yang akan mengurus perusahaan disini, tapi jika kamu tidak keberatan kamu bisa mengurus anak perusahaan yang ada dikota K. Disana sedang ada masalah, mungkin kamu akan tau apa masalah nya" Jelas tuan Wijaya.
"Kalo begitu aku siap Pa, dengan begitu aku bisa melupakan masalahku ini dengan bekerja" Jawab Danu mantap.
Pandangan Danu tertuju pada Rio yang sedang memandanginya, Rio merasa bingung mengapa Danu memandanginya seperti itu.
"Kapan kamu akan kesana? Biar Papa urus semuanya" Tanya tuan Wijaya.
"Sayang, kenapa kamu mau pergi? Mama tidak setuju! Jika kamu pergi, bagaimana dengan Mama?" Sela Mama Renata yang sejak tadi hanya diam.
"Ma, aku masih ada di Indonesia. Jika Mama ingin menemui ku Mama bisa datang. Jadi Mama tidak usah berlebihan" Ucap Danu, dia masih tidak habis fikir. Kenapa Mama nya masih saja dramatic.
Mama Renata hanya melirik sebal pada putra semata wayang nya.
.
.
.
Bersambung.....
Masih menunggu dukungan kalian semua para reader 😔😔😔
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
ardan
😁😁
2024-02-22
1
Firman Firman
lnjut
2024-02-20
0
Teresya Bundax RachelElin
di awal panggil papi,..
2024-02-20
0