Setelah menempuh perjalanan lumayan panjang mereka sampai tujuan. Betapa terkejutnya Rio melihat bangunan mewah dedapannya.
Rio hanya bisa diam dan memandanginya saja, dia segan sekarang untuk bicara pada Danu. Awalnya Rio berfikir bahwa Danu orang kaya biasa, tidak seperti yang ia lihat sekarang.
"Kenapa? Apa kamu tidak pernah melihat rumah yang seperti ini sebelumnya?" Tanya Danu dengan senyuman sinis.
"Iya, aku memang baru pertama melihat dan menginjakan kaki aku dihalaman rumah yang sebesar ini. Ini sih bukan rumah, tapi istana. Megah banget" Ucap Rio sambil berdecak kagum.
"Eh, ngapain kamu?" Tanya Danu yang melihat Rio akan melepaskan sepatu yang dia kenalan.
"Ya, buka sepatu lah. Masa berenang" Jawab Rio sambil membuka sepatunya.
"Tidak perlu. Pakai kembali sepatumu!" Ucap Danu sambil menggelengkan kepalanya.
Rio hanya nyengir kuda mendengar ucapan Danu, ternyata dia tidak perlu membukanya.
"Pagi tuan muda" Ucap kepala pelayan membungkuk hormat pada Danu.
"Pagi" Jawab Danu sambil berlalu dari teras depan menuju ruang tamu.
Tapi sebelum sampai ruang tamu sudah dipeluk oleh sang Ibu.
"Sayang, kamu dari mana? Kenapa ponselmu tidak bisa dihubungi? Mama sangat khawatir sekali" Ucap Mama Renata sambil memeluk putra tunggal nya sambil terisak.
"Mama kenapa menangis, aku nggak apa-apa Ma. Lihat, aku baik-baik saja kan? Tidak kekurangan satu apapun" Ucapnya sambil menggoda sang Mama.
"Kamu ini" Balas Mama Danu sambil memukul lengan putranya.
"Ngomong-ngomong, kamu bau minuman. Apa kamu habis minum?" Selidik Mama Rena.
Danu hanya bisa nyengir kuda dan menganggukan kepalanya saja. Dia tidak bisa berbohong pada sang Mama.
"Maaf Ma, aku janji. Ini yang pertama dan terakhir" Jawab Danu mantap.
Karena Danu sudah melihat jika Mama nya akan menjewer telinganya, secara reflek Danu juga menutup kedua telinganya.
Ehem
Suara deheman membuyarkan suasana yang rada tegang dipagi hari itu. Danu baru sadar jika ada orang lain lagi yang ada disana. Siapa lagi jika bukan Rio.
"Kenalin Ma, dia Rio. Orang yang sudah menolong Danu Ma" Jelas Danu memperkenalkan Rio pada Mama nya.
"Rio nyonya" Ucap Rio, sambil menjabat tangan Mama Rena dan membungkukan badannya.
"Terimakasih ya, sudah menolong putra saya yang nakal ini" Ucap Mama Rena dengan tulus.
"Sampe lupa kan. Mari masuk" Ucap Mama Rena mempersilahkan Rio masuk kedalam rumah nya.
Tak berselang lama datang Pria paruh baya yang masih sangat tampan dan gagah. Walau sudah tidak muda lagi.
Danu langsung pamit menuju kamarnya, Danu langsung membersihkan dirinya sebelum bergabung lagi dengan yang lainnya.
Sedang diruang tamu Rio sedang diintrogasi oleh tuan Wijaya. Rio menjelaskan semuanya pada kedua orang tua Danu.
Ternyata tuan Wijaya sudah tau semuanya. Dia tidak mungkin membiarkan putra semata wayang nya dibiarkan sendirian tanpa pengawasan yang ketat.
Ternyata Rio bicara jujur, makanya tuan Wijaya berencana untuk mengangkatnya sebagai asisten pribadi putranya.
Tuan Wijaya bisa melihat orang yang benar-benar baik dan jujur hanya dengan melihat postur tubuh dan matanya saja.
"Apa kamu masih bekerja di club malam itu?" Tanya Tuan Wijaya pada Rio.
"Masih tuan" Jawab Rio mantap.
"Apa jika saya menawarimu pekerjaan, apa kamu bersedia menerimanya? Atau masih ingin bekerja menjadi bartender terus?" Tanya tuan Wijaya to the point.
"Pekerjaan seperti apa dulu tuan. Saya tidak mau langsung menerima saja, jika saya saja tidak tau apa pekerjaan saya" Jawab Rio.
.
.
.
Bersambung....
Mohon dukungan semuanya....
like, komentarnya, vote, hadiah seiklasnya... subscribe🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Firman Firman
kyak nya Danu dpt pengganti gadis yg lebih baik😄🤭
2024-02-20
1
Putry Anasthasya Kinasih
semoga danu bertemu dengan gadis baik"
2023-11-30
2
Reja Nugraha
seru aq suka
2023-10-01
1