Seorang anak perempuan tampak berjalan tertatih-tatih di antara keramaian yang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.
Gaun merahnya tampak kusam, dengan ujung rok yang sedikit sobek.
Anak itu baru berusia 5 tahun, tapi sorot matanya kosong, seolah tidak lagi mendambakan kehidupan.
Bruk.
.
Aduh, maaf ya, Nak...
Lotilucia
....
.
Hmm?
.
*Uluran tangan yang hendak membantu Lotilucia terhenti begitu melihat jelas fisik anak di hadapannya
.
/Mata merah dan rambut hitam..../
.
*Teringat kabar yang beredar mengenai kejadian semalam di kediaman Duke Frodium
.
Wah, lihat siapa di sini, *nada suaranya yang semula lembut berubah menjadi sinis* rupanya di sini ada putri pengkhianat!
Keramaian yang semula fokus pada aktivitas masing-masing,
spontan berhenti dan menatap ke arah pria itu,
kemudian ke arah anak yang berusaha berdiri meski pijakannya tidak terlalu kokoh.
Perlahan tapi pasti, Lotilucia dan pria itu langsung dikelilingi orang ramai.
.
Hei Nak, berani sekali kau muncul di sini. Apa kau tidak tahu apa yang dilakukan ayah iblismu itu?
Lotilucia
*Menggeleng lemah sambil menunduk
Tentu saja Lotilucia tidak tahu apa yang ayahnya lakukan.
Dirinya tidak tahu kenapa ayahnya dipanggil pengkhianat, juga tidak tahu kenapa tiba-tiba kediamannya diserbu oleh prajurit istana dan monster-monster.
.
Nak, kau tidak mau menjawabku? Atau kau ingin kuberi pelajaran saja?
.
*Menyeringai
.
Ya!
.
Begitu saja!
.
Beri dia pelajaran agar tidak berani macam-macam seperti ayahnya!
Lotilucia
*Hanya bisa diam di tengah kerumunan yang menyoraki dirinya diberi pelajaran
Tepat ketika tangan mungil Lotilucia ditarik pria itu, aliran mana keemasan yang entah dari mana asalnya membuat Lotilucia tersadar.
Lotilucia
/Hangat..../
Pria yang hendak menyeret Lotilucia tiba-tiba terpelanting ke belakang, membuat keramaian yang berkumpul terkejut.
.
A-apa yang terjadi?
.
*Malu
.
Iblis! Apa kau ingin menjadi iblis seperti ayahmu?!
.
*Berteriak sambil berusaha berdiri
Charlotte
Itu perbuatanku.
Charlotte
*Maju dari antara kerumunan dan menggendong Lotilucia dalam dekapannya
Charlotte
Kalau ada yang keberatan, sampaikan langsung kepadaku.
Charlotte
*Menatap tegas dan tajam
.
P-penyihir Agung!
....
Lotilucia
*Menatap wajah penyelamatnya
Lotilucia
/Mata emas yang cantik..../
Charlotte
*Sadar ditatap, tersenyum ke arah Lotilucia
Lotilucia
*Refleks mengalihkan pandangan
.
*Menegup ludah
.
Penyihir Agung, meski masih anak-anak, apa anda tahu kalau anak yang anda gendong itu adalah putri iblis?
.
*Maju beberapa langkah
.
Saya tahu, murid ketiga anda jugalah seorang iblis,
.
tapi anak ini berbeda.
.
Dia adalah anak Duke Frodium, keturunan seorang pengkhianat!
.
*Sambil menunjuk Lotilucia
Lotilucia
*Takut
Sedetik kemudian, tanpa ada seorang pun yang bergerak, jari pria itu tiba-tiba terasa sakit.
Rasanya seolah seluruh tulangnya hancur berkeping-keping.
Mata pria itu membesar, berusaha menahan sakit sekaligus seruan. Berteriak di depan banyak orang hanya akan mencoreng nama baiknya.
Charlotte
Apa kau pikir anak sekecil ini memiliki hubungan dengan tindakan Duke Frodium?
Charlotte
Anak ini hanya kebetulan lahir di Keluarga Frodium, tidak kurang dan tidak lebih.
Charlotte
Setiap anak, baik iblis maupun manusia, memiliki hak untuk hidup.
Charlotte
*Menatap Lotilucia dan merapikan rambut hitamnya lembut
Charlotte
Jika kau setega itu menyerang anak sekecil ini, apa itu membuatmu lebih baik dari iblis yang kau rendahkan itu?
Beberapa saat kemudian aliran mana keemasan menyelimuti sang Penyihir Agung dan Lotilucia,
membawa mereka berteleportasi ke kediaman Eleanor.
Comments