Ke esokan hari nya Gael nampak sudah rapih dengan stelan kantor nya dan sebelum ia berangkat ke kantor Gael akan mengantar Carol lebih dulu ke sekolah nya karna keponakan nya itu sudah merengek pada nya sejak tadi malam meminta di antar ke sekolah.
" Mau sarapan apa El, roti atau nasi goreng ?" Tanya bunda Melisa pada sang putra.
" Roti aja bun !" Jawab Gael sambil mendudukan diri nya di sebelah Carol sang keponakan.
Bunda melisa pun segera mengambil Roti lalu mengoleskan nya dengan selai coklat kesukaan Gael dan memberikan pada putra nya tersebut, Gael pun menerima dengan senang hati roti buatan sang bunda.
" Makasih bun !" Ucap Gael seraya menerima piring yang berisi roti dari bunda melisa.
" Sama-sama sayang !" Jawab Bunda Melisa dengan senyum manis nya.
Mereka pun makan dengan khidmat tanpa ada yang mengeluarkan suara.
Setelah selesai sarapan Carol segera mengajak Uncle nya untuk segera berangkat karna ia ada jadwal piket hari ini jadi harus berangkat lebih awal dari sebelum nya.
Setelah pamit pada bunda melisa dan ayah hans, Gael dan Carol pun bergegas meninggalkan meja makan.
" Kenapa gak minta anter supir aja sih Ca, jadi Uncle gak di buru-buru kaya gini sama kamu !" Gerutu Gael karna sang keponakan sungguh sangat cerewet.
" Pengen aja di anter sama Uncle, sekalian biar Uncle ketemu sama Ica, dari kemarin dia nanyain Uncle terus sama Caca !" Jawab Carol santai membuat Gael spontan menoleh ke arah nya.
" Apa kamu bilang ?" Tanya Gael dengan mengernyitkan sebelah alis nya.
" Ica nanyain Uncle terus dari kemarin, ini juga dia udah chet aku kata nya nunggu di depan gerbang !" Sahut Carol sambil melihat kan handpone nya yang berisikan chet dari Ica.
Wajah Gael langsung bersemu merah saat membaca sekilas isi Chet keponakan dan teman nya itu, karna isi dari chet itu adalah Ica yang menyebut nya sebagai calon suami.
Tetapi Carol tidak memperhatikan raut wajah sang Uncle karna ia masih sibuk berbalas pesan dengan Ica.
Detak jantung Gael menjadi tidak beraturan setelah membaca chet tersebut dan keringat dingin mulai melanda nya lantaran gugup.
Beberapa menit kemudian mobil yang di kendarai oleh Gael pun tiba di depan gerbang SMA NUSA BAKTI, dan degupan jantung Gael semakin menjadi saat melihat empat siswa yang duduk di atas motor yang terparkir tidak jauh dari gerbang sekolah, lebih tepat nya Gael memperhatikan seorang gadis berambut panjang yang sedang tertawa lepas bersama ketiga teman nya, ya dia lah ARISSA DIAMANDA.
Ica dan ketiga teman nya kompak menoleh saat sebuah mobil berhenti tidak jauh dari tempat mereka sekarang, dan wajah Ica menjadi lebih sumringah saat tau jika orang yang berada di dalam mobil itu adalah orang yang sedari tadi ia tunggu, Ica pun langsung bergegas menghampiri mobil tersebut.
" Hay Om ?" Sapa Ica dengan gaya centil nya saat Carol membuka kaca mobil.
Gael hanya membalas sapaan Ica dengan senyum tipis nya dan berusaha menyembunyikan perasaan menggebu saat melihat gadis itu.
" masya allah calon imam Ica ganteng banget dah pake jas begini, berasa pengen langsung di bayar tunai !" Gumam Ica dengan lirih tetapi masih mampu di dengar oleh Gael dan Carol.
Karna dua kali pertemuan mereka Gael selalu memakai pakaian casual dan sekarang Ica melihat nya memakai jas menambah tingkat ketampanan seorang GAEL HAYDAR GUINANDRA di mata seorang ARISSA DIAMANDA.
Gael nampak memalingkan wajah nya seraya tersenyum tipis karna mendengar perkataan Ica yang mampu mengguncang jantung nya.
" Udah sana masuk, tadi kata nya buru-buru !" Ucap Gael mengalihkan suasana agar tidak canggung lebih tepat nya ia yang menjadi salah tingkah setelah mendengar ucapan Ica.
" Oh iya hari ini aku piket !" Jawab Carol seraya membuka pintu mobil tapi sebelum itu ia menyalami punggung tangan sang Uncle lebih dulu.
Tiba-tiba Ica ikut mengulurkan tangan nya pada Gael membuat lelaki itu mengernyit heran begitu juga dengan Carol yang tidak mengerti dengan tingkah teman nya itu.
" Salim Om !" Ucap Ica saat Gael tidak juga menjulurkan tangan nya.
Dengan ragu Gael pun mengulurkan tangan nya untuk di cium oleh Ica dan perasaan nya semakin tidak menentu.
" Hati-hati di jalan calon imam Ica, jaga mata, jaga hati, jaga dompet juga ya biar gak kecopetan !" Ucap Ica absurd di tertawakan oleh ketiga teman nya dan Carol, Gael pun tidak bisa menahan senyum nya saat mendengar ucapan absurd gadis itu.
" Udah ayo Ca, kasian tuh si bule ada piket !" Timpal Kinan yang sudah malu dengan tingkah teman nya itu dan langsung menarik lengan Ica yang terus saja menoleh kan kepala nya kebelakang.
" DADAH CALON IMAM !" Teriak Ica.
Setelah Carol dan Ica DKK sudah menghilang dari pandangan nya Gael pun kembali melajukan mobil nya menuju kantor.
**
" Et apa saja jadwal saya sekarang ?" Tanya Gael saat sudah sampai di ruangan nya.
Ethan langsung merincikan semua jadwal Gael hari ini dan ternyata pekerjaan Gael hari ini cukup banyak.
" Oke kamu bisa keluar, dan tolong panggilkan Anya ke ruangan saya !" Ucap Gael saat Ethan sudah selesai membacakan jadwal nya.
" Baik bos, kalo begitu saya permisi !" Jawab Ethan dengan raut wajah datar dan langsung keluar dari ruangan Gael.
Ethan langsung menuju ruangan Anya untuk menyampaikan pesan sang bos.
Bukan tidak bisa melakukan sendiri tetapi Gael tau jika Anya menyukai Ethan maka dari itu ia berusaha membantu Anya yang sudah ia anggap sebagai adik nya.
" Di panggil bos ke ruangan nya !" Ucap Ethan tanpa ekapresi.
Anya menoleh ke asal suara " Ethan !" Sapa Anya dengan memasang senyum manis nya tetapi tidak ada respon dari lelaki itu.
" Di tunggu bos di ruangan nya !" Ucap Ethan mengulang kembali perkataan nya tadi dan masih dengan wajah datar nya.
Anya mengangguk mengiyakan dan Ethan pun berlalu dari ruangan Anya, tapi belom sempet ia menjauh Anya sudah kembali memanggil nya.
" Ethan sebentar !" Ucap Anya seraya mengejar langkah Ethan dengan sebuah tas bekal di tangan nya.
Ethan berhenti tanpa membalikan badan nya dan terdengar helaan nafas kasar dari mulut nya.
" Apa lagi ?" Tanya Ethan datar.
" Ini bekel buat kamu !" Ucap Anya seraya menyerahkan tas tersebut dengan senyum manis nya.
Ethan melirik sebentar ke arah tas bekal milik Anya dan tidak berniat untuk mengambil nya.
" Saya sudah sarapan, makasih !" Jawab Ethan dingin dan berlalu dari hadapan Anya tanpa memperdulikan wajah sedih gadis itu.
Anya hanya mampu tersenyum miris dengan respon Ethan karna ini bukan untuk yang pertama kali nya ia mendapat penolakan dari lelaki itu.
" Di tolak lagi, kapan sih kamu bisa ngeliat aku eth, apa segitu gak suka nya kamu sama aku sampe makanan dari aku aja selalu kamu tolak !" Batin Anya dan langsung kembali ke ruangan nya seraya menghapus air mata yang mengalir dari pipi nya.
.
*
*
***JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK YA PARA KESAYANGAN 😊 TERIMA KASIH 🙏
LUV YU 💞💞💞***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Siti Noorzahilah Binti Samsi
asyik cite best sgt..bg Bintang 5*****
2023-02-05
3