Akhir nya makanan mereka tiba, mereka semua kompak memesan bakso lengkap dengan minuman nya yaitu es jeruk.
" Selama sekelas sama lu, gue kaga pernah ngeliat elu ke kantin ?" Celetuk Kinan sambil menatap Carol yang sedang asik menikmati bakso nya, karna memang selama sekolah Carol hanya berdiam diri di kelas atau pergi ke perpustakaan karna ia selalu membawa bekal dari rumah.
Dan mereka pun baru sekarang berada di satu kelas karna setiap tahun ajaran baru mereka akan di rolling agar bisa mengenal satu sama lain.
" Aku gak suka orang luar karna trauma tiga tahun yang lalu, tapi pas ngeliat kalian berempat hati aku kaya yang pengen aja gitu deket sama kalian !" Sahut Carol, entah kenapa ia merasa plong saat sudah mengucap kan itu.
" Semoga Ica dan teman-teman nya gak ngecewain aku kaya mereka !" batin Carol.
" Udeh kaga usah kepo, gimana pun masa lalu nya biarin itu jadi urusan nya, yang penting sekarang dia temen kita, dan yang kita kenal adalah kolor yang sekarang bukan kolor dan masa lalu nya !" Ucap Ica dengan bijaksana saat Kinan akan mengajukan pertanyaan lagi karna ia takut Carol gak nyaman.
Carol menatap Ica dengan penuh haru, ternyata di balik sikap bar-bar dan centil nya ia mampu memposisi kan diri.
" Makasih kalian udah mau terima aku jadi bagian dari kalian !" Sahut Carol.
" Kata siapa kita udah nerima lu ?" Tanya Gilang membuat mereka semua terkejut.
" Apa-apaan sih lu lang !" Protes Ica.
" Kita belom bikin gelang persahabatan buat dia Ca, ya dia belum resmi lah jadi bagian dari the Ngil's !" Sahut Gilang membuat ketiga teman nya menatap horor ke arah nya.
" The Ngil's ?" Tanya Carol tidak mengerti dan mereka semua kompak mengangguk.
" Iya itu nama Geng kita !" Sahut Gilang dan di balas cibiran oleh yang lain.
" Kita, elu aja kali gue mah engga !" Sungut Kinan dengan wajah julid nya.
" Kaga usah dengerin dia, kita berteman sama siapa aja, dia aja yang kaga jelas bikin nama- nama Geng segala !" Ucap Ica dan di angguki oleh Carol sementara wajah Gilang berubah Masan seperti mangga muda.
" Gak asik ah lu pada !" Cebik Gilang karna dari dulu ketiga teman nya itu tidak ada yang suka oleh usulan nya untuk memberi nama persahabatan mereka.
Tenggg
Bel berbunyi tanda waktu istirahat sudah habis dan seluruh siswa dan siswi pun kembali ke kelas masing-masing untuk melanjutkan pelajaran termasuk Ica dan kawan-kawan.
***
Saat Ini Gael sedang banyak sekali pekerjaan sehingga ia tidak sadar bahwa jam makan siang sudah tiba.
Tok Tok
Pintu ruangan nya di ketuk oleh seseorang dari luar dan Gael pun langsung mempersilakan orang tersebut untuk masuk.
Dan ternyata itu adalah Ethan yang ingin mengingatkan sang bos jika jam makan siang sudah tiba.
" Bos sudah jam makan siang !" Ucap Ethan lengkap dengan wajah datar nya.
Seketika Gael langsung melihat ke arah jam tangan yang ia pakai dan ternyata benar waktu sudah menunjukan pukul 12 siang.
" Kamu duluan saja saya mau solat dzuhur dulu !" Sahut Gael dan di angguki oleh Ethan karna lelaki itu sudah lebih dulu melaksanakan solat dzuhur di ruangan nya sebelum ia menyusul sang bos.
Gael langsung menuju ruang pribadi nya untuk melaksanakan kewajiban nya sebagai seorang muslim, dan setelah selesai Gael pun keluar dari ruangan pribadi nya.
Saat Gael keluar ia terkejut saat mekihat Ethan yang berdiri sambil bersandar dengan tangan bersedekap di dada.
" Kamu gak makan siang ?' Tanya Gael.
" Saya nungguin anda bos !" Sahut Ethan dengan muka datar nya.
Gael pun mengangguk dan kemudian ia berjalan menuju lift dan di ikuti oleh Ethan di belakang nya.
Saat mereka sampai di lift ternyata Anya juga sedang berada di sana.
" Kamu mau makan siang juga Anya ?" Tanya Gael dan di angguki oleh sekertaris nya itu, mata Anya melirik ke arah Ethan sebentar tetapi tidak ada respon dari pria itu yang tetapi mempertahan kan wajah datar nya.
" Iya bos !" Jawab Anya.
" Ikut saya, kita makan siang sama-sama !" Ucap Gael lagi dan di angguki oleh Anya dengan ragu.
Mereka bertiga pun akhir nya berjalan menuju parkiran di mana mobil milil Gael terletak.
Ethan mengambil alih kemudi dan di susul Anya yang duduk di sebelah nya sementara Gael duduk di kursi belakang seorang diri.
" Kita ke resto biasa aja Et !" Ucap Gael dengan pandangan yang fokus pada ponsel.
" Siap bos !" Jawab Ethan dan langsung menjalankan kereta besi itu menuju restoran yang di maksud oleh sang bos.
Tidak lama kemudian mobil yang di kendarai oleh Ethan pun tiba di restauran yang di maksud oleh Gael.
Mereka bertiga masuk ke dalam Restaurant tersebut dan hampir seluruh pengunjung mengalihkan pandangan nya ke arah mereka bertiga terutama kepada Gael.
" Kalian pesan saja, saya seperti biasa Et !" Ucap Gael dan di angguki oleh kedua nya, mereka duduk dalam satu meja karna Gael tidak suka makan sendirian kecuali di waktu tertentu.
Sedari tadi Anya tidak mengeluarkan suara nya dan hanya menjawab singkat setiap pertanyaan karna ia selalu gugup jika berdekatan oleh Ethan laki-laki yang ia kagumi sejak lima tahun lalu.
" Apa kamu gak ada niat untuk menikah An ?" Pertanyaan Gael sukses membuat Anya tersedak.
Pasal nya usia Anya sama dengan Gael yaitu memasuki usia 30 tahun dan mereka kenal sudah dari jaman SMA dan Anya juga yang menemani Gael merintis perusahaan nya, walaupun seperti itu di antara mereka berdua tidak pernah ada affair karna kedekatan mereka murni karna persahabatan, sedangkan usia Ethan baru 28 tahun dan Gael bertemu dengan nya 5 tahun yang lalu karna Ethan menolong nya dan kebetulan saat itu Gael sedang membutuhkan asisten pribadi dan ia memutus kan untuk mengangkat Ethan sebagai asisten pribadi nya karna otak Ethan yang mampuni.
" Belum ketemu jodoh nya Bos !" Sahut Anya sambil tersenyum kecil.
" Usia kamu sudah memasuki kepala tiga, sebaik nya kamu segera mencari pasangan !" Ucap Gael lagi karna ia takut jika Anya menjadi perawan tua pasal nya Gael sudah menganggap Anya seperti adik nya.
" Gak masalah bos, karna saya yakin jodoh yang baik akan datang di waktu yang tepat bukan di waktu yang cepat, dan saya gak mau terlalu buru-buru dan ending nya malah gak berjodoh !" Sahut Anya dengan santai karna ini bukan lagi jam kerja dan memang Gael yang meminta jika di luar jam kerja ia tidak perlu bicara formal dan Anya satu-satu nya wanita yang cukup dekat dengan Gael di luar keluarga karna jika dengan wanita lain di luar sana Gael akan memasang wajah dingin nya bahkan bisa melebihi Ethan.
" Iya juga sih, ah terserah kamu aja lah !" Ucap Gael dan di balas kekehan oleh Anya sementara Ethan hanya menjadi tim nyimak saja.
Makanan pesanan mereka pun tiba dan mereka bertiga pun mulai menyantap menu makan siang mereka dan setelah selesai mereka pun kembali ke kantor.
*
*
Jejak, jejak, jejak besty 😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments