Emily mengentakkan kedua kakinya dengan kesal ketika melihat mobil Dom melaju begitu kencang. “Pria tua itu tidak peduli lagi denganku!” kesal Emily, menatap mobil mewah Dom yang semakin menjauh dari jangkauan matanya.
Emily menggeram kesal lalu segera berjalan menuju restoran Indonesia yang berjarak 50 meter dari posisinya sekarang.
“Dasar anak kecil manja!” gumam Dom. Ia ingin memberikan pelajaran kepada gadis kecil itu, dengan cara meninggalkan Emily sendirian.
Dom melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju kantornya.
Tanggung jawabnya besar, sebagai pimpinan perusahaan dirinya tidak boleh bertindak sesuka hati, misalnya seperti beberapa saat yang lalu ia meninggalkan rapat penting hanya karena khawatir dengan Emily. Entah kenapa dirinya paling protektif jika menyangkut dengan gadis cilik itu.
“Seharusnya aku tidak boleh terlalu mengkhawatirkannya. Dia bukan gadis kecil yang berusia 5 tahun, akan tetapi ia gadis kecil yang sudah mulai beranjak dewasa,” ucap Dom kepada dirinya sendiri.
Baiklah, mulai detik itu juga dirinya tidak akan memedulikan Emily lagi. Ia akan berusaha untuk menjauhi Emily, dan tidak akan ikut campur dalam urusan pribadi gadis tersebut.
*
*
“Emily cantik sekali. Apakah dia sudah mempunyai kekasih?” tanya Bibi Jasmine kepada Dante.
Dante, Hana dan Bibi Jasmine saat ini sedang berada di ruang tengah Mansion mewah tersebut. Mereka bertiga menikmati waktu sore hari sambil meminum teh hangat bersama.
“Belum, Bi,” jawab Hana.
Bibi Jasmine tersenyum penuh arti lalu menatap Dante dengan sinis.
“Bibi jangan berpikiran yang aneh-aneh!” ucap Dante menatap penuh curiga kepada Bibi Jasmine.
“Memangnya apa yang aku pikirkan? Kamu seperti seorang cenayang saja,” ucap Jasmine tersenyum mengejek.
“Berhubung Dom menjadi perjaka tua karena ulahmu, bagaimana jika Emily menikah dengan Dom?” usul Bibi Jasmine.
“Uhuk ... Uhuk ...” Hana yang sedang menyesap teh hangatnya sampai tersedak bersamaan saat mendengar ucapan Bibi Jasmine. Dante dengan cepat mengusap punggung dan menepuk lembut punggung istrinya beberapa kal.
“Bibi, aku tidak setuju!” Dante tidak setuju dengan usul Bibi yang menurutnya—gila.
“Aku rasa aku juga tidak setuju,” sahut Hana setelah meredakan batuknya karena tersedak.
“Putraku usianya sudah akan memasuki 38 tahun. Lalu gadis mana yang mau dengan pria tua seperti dia?” tanya Bibi Jasmine kepada Dante seraya menatap tajam pria tersebut.
“Bibi, sebelumnya aku sudah menjodohkan Dom dengan beberapa gadis yang cantik. Tapi, Dom tidak pernah tertarik sama sekali dengan para gadis itu, aku rasa putramu itu mempunyai kelainan,” jawab Dante dengan pelan dan tersenyum meringis karena Bibi Jasmine saat ini menatapnya dengan sangat tajam.
“Jangan asal bicara kamu ya!” kesal Bibi Jasmine.
“Bi, benar yang di katakan oleh Daddy, jika Dom--”
“Hentikan ucapan kalian itu!” kesal Bibi Jasmine seraya beranjak dari duduknya, lalu berjalan menuju kamarnya dengan perasaan emosi.
Dante dan Hana saling pandang, sorot mata keduanya itu seolah saling menyalahkan.
“Jaga bicaramu, Dad!” omel Hana.
“Aku hanya ingin melindungi putriku agar tidak di jodohkan dengan Dom.” jawab Dante membela diri.
Hana menghela nafas kasar.
“Sebenarnya tidak ada salahnya jika kita menjodohkan Lily dengan Dom. Apakah Daddy tidak berkaca diri?” sungut Hana seraya beranjak dari duduknya, dan menatap sebal suaminya.
“Sweetie! Apa maksudmu? Kenapa aku harus berkaca diri?!” seru Dante kepada istrinya yang sudah menaiki anak tangga.
***
Karena Daddy terlalu tampan jadinya harus berkaca🤣🤣🤣
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Ds Phone
bolih aja anak kamu tu ada aja masalah nya
2025-03-14
0
Mutiara Syarifatul amanah
seru....
2025-03-09
0
gia nasgia
Next
2025-01-31
0