Tragedy Z

Tragedy Z

ketidak percayaan 01

Terdapat beberapa mahasiswa yang sedang nongkrong di salah satu cafe dekat kampus mereka, sedang asik berbincang-bincang perihal sesuatu yang mungkin tidak akan pernah terjadi di dunia ini, atau mungkin bisa(?)
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Coba bayangin deh kalo semisal di kota ini ada wabah zombie gitu, terus semua warga di penjuru kota terinfeksi virus dan berubah jadi zombie. Kira-kira kita bakal ngumpet dimana atau membasmi mereka?
Azjaya Austin
Azjaya Austin
Kalo gue sih bakal membasmi mereka semua, yakali cuman ngumpet doang, yang ada makin banyak yang terinfeksi
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Menurut pendapat gue, gak bakal ada wabah zombie, itu cuman ada di film-film doang dan gak nyata
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Tapi katanya bisa aja terjadi, bisa aja ada oknum atau profesor yang punya ilmu lebih menciptakan sebuah virus itu
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Iih... Merinding, kalian pada bicarain itu seakan itu bakal terjadi
Taksaka Mandanu
Taksaka Mandanu
Eh co, lu denger suara berisik gak di lantai bawah? Kok berisik banget ya?
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Eng, iya suaranya berisik baget
Taksaka Mandanu
Taksaka Mandanu
Tapi bukan kayak orang-orang lagi ngobrol kayak biasanya, atau berantem itu bukan. Suaranya lebih kayak... Erangan?
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Halah, palingan cuman anjing atau hewan sejenisnya
Taksaka Mandanu
Taksaka Mandanu
Bukan.., ini suara manusia
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Yang bener?
Taksaka Mandanu
Taksaka Mandanu
Gak percayaan banget sih lu
Pemuda tersebut menghembuskan napas berat, mengapa ia punya teman tidak mudah percaya dan keras kepala? Saka sangat frustasi.
Kini ia begitu penasaran dengan apa yang terjadi dibawah sana, ia memutuskan untuk turun dan mengecek sendiri kondisi dibawah seperti apa, juga ingin mengunjungi dua temannya yang berada di lantai 2.
Baru saja ia turun 7 anak tangga, ia melihat dua temannya itu sedang mengendap-endap menuju tangga yang Saka pijaki.
Saka diam saja disana, seraya melihat kelakuan Aji dan Maraka, ia takut jika ia bertanya malah membuat mereka panik, karena sungguhh mereka bermuka tegang.
Sampai ketika Maraka menyadari kehadiran Saka diatas sana, ia lantas menyuruh Saka untuk segera naik keatas lagi. Saka kebingungan namun kukuh berdiri disana karena ingin tahu apa yang terjadi dan menolong mereka berdua.
Taksaka Mandanu
Taksaka Mandanu
Ka, sini gue bantuin
Tangan kanan Saka terulur untuk menggapai tangan Maraka dibawah tangga.
Taksaka Mandanu
Taksaka Mandanu
Ada apa dibawah? Kok kalian keliatan panik gitu?
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Nanti aja diatas, gue mau jelasin semua kejadian ini ke semua temen kita
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Bawa kita ke kamar Lo dan kumpulin semua temen kita disana
Singkat, mereka sudah tiba di lantai atas dikamar Saka. Tentu dengan perasaan lega karena sudah lolos dari lantai 2.
Taksaka Mandanu
Taksaka Mandanu
Kalian disini aja dulu, biar gue yang nyuruh mereka kesini
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Lo liat tadi? Lantai 1 udah banyak yang terinfeksi, untung aja cuman sebagian yang bisa naik ke lantai 2 jadi mereka yang udah terinfeksi jumlahnya masih rendah
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Dan untung penghuni lantai 2 cuman diisi beberapa doang, tapi sisa kita berdua karena dua yang lain udah lulus
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Mereka zombie, persis seperti apa yang diucapkan Jaya waktu itu. Tragedi ini beneran terjadi
Kriett....
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Tumben banget ngajak kita kumpul satu kamar? Ada apaan?
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Ada kabar mengerikan, di lantai bawah ada kericuhan. Persis sama kayak apa yang diomongin Jigar waktu kita di cafe deket kampus waktu itu
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Eh yang bener Lo? Zombie?
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Terus kita kudu ngapain?
Azjaya Austin
Azjaya Austin
Lawannn....
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Emang pada punya senjata?
Azjaya Austin
Azjaya Austin
Ke kampus
Keputusan untuk keluar dari kosan memang sedikit sulit, saat berjalan keluar mereka langsung disuguhkan dengan beberapa zombie namun mereka mampu menyerang dengan tang yang mereka dapati di gudang ibu kos. Sampai tiba di mobil Maraka dan pergi ke kampus.
Disetiap sudut kota ini sangat berantakan, asap mengepul entah sebab apa, sampah dimana-mana dan banyak zombie berseliweran.
Disetiap jalan mereka dibuat merinding karena melihat manusia dengan manusia lainnya saling gigit dan mengerang kesakitan, bereka berlarian guna menghindari zombie namun percuma karena zombie sudah menyebar hampir ke sepenjuru kota. Mereka tentu melihat orang-orang itu minta tolong, kesakitan, dan teriakan mereka yang membuat hati seakan ditusuk pisau, sangat pedihh bagi orang yang punya hati nurani.
Sungguh tak ada yang menyangka jika ucapan Jigar waktu itu dapat dengan cepat terkabul, yang awalnya cuman obrolan saat ngopi berujung menghadapi hal yang semengerikan ini.
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Iih... Merinding gue... Mereka ada dimana-mana
Kata Janu saat tak sengaja melihat manusia tengah digigit zombie.
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Dengerin gue guys, kita dari awal berenam lolos juga nanti harus berenam, gak ada yang berkurang satupun. Jangan gegabah menghadapi mereka nanti, yang penting mereka mati dan kita bisa lolos dari kota ini
"Baik kapten..."
Taksaka Mandanu
Taksaka Mandanu
Dan jangan ada pihak yang mementingkan diri sendiri, utamakan kerjasama
"Siap komandan..."
Entah sejak kapan mereka kini sudah sampai di gedung kampus A, disini sepi karena hari libur nasional.
Taksaka Mandanu
Taksaka Mandanu
Walaupun disini sepi, jangan sampe lengah sama pergerakan zombie, harus tetap waspada, oke
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Kita langsung masuk, nelusuri ruangan yang ada senapannya?
Tanya Aji kepada yang lainnya sebelum turun dari mobil.
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Ya, diruang persenjataan, jangan lupa bawa peluru yang banyak
Mereka dengan pasti turun dari mobil dengan perlahan agar tak ada zombie yang terusik, tak lupa Maraka menarik dan mengantongi kunci mobilnya.
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Jangan berisik
Deg
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
****
Umpat Maraka saat melihat beberapa zombie tengah berjalan di koridor, namun membelakangi mereka.
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Kasih saran bos
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Pada bawa tang kan? Siapa yang bawa tang?
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Gue, Jaya, Maraka, Saka sama Lo doang
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Kita bikin strategi dulu. Disitu kan ada 7 zombie kan, kita pancing mereka kesini dan beberapa di bagian sana, nanti kan arah mereka ke kiri, nah yang bagian kanan yang nyerang mukulin
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Okey, kita bagi-bagi dulu, Saka, Jaya, sama Jigar di bagian kiri. Gue, Janu sama Aji dibagian kanan
Mereka memasang posisi siap senjata di balik dua tembok yang menghalangi mereka. Setelah memberi arahan untuk keluar dari persembunyian tim kiri langsung menggoda para zombie untuk menghampirinya. Begitu zombie sudah dekat, tim kanan mulai menyerang.
7 zombie telah terbunuh, tang yang awalnya masih hitam bersih kini sudah berwarna merah dibagian ujungnya.
Taksaka Mandanu
Taksaka Mandanu
Good job Ji... Lo tadi nusuk dia di bagian punggung sampe tembus, gue salut...
Aji hanya bersikap netral karena melakukan hal itu mengurus tenaga juga, ia ngos-ngosan dibuatnya.
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Lanjut ke ruang peralatan deh, pake tang sedikit susah karena kudu jarak dekat, apalagi nyerangnya kalo salah bisa langsung kena gigit
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Jawab gue, disini gak ada yang kegigit kan? Jawab jujur
Azjaya Austin
Azjaya Austin
Gak ada, palingan cuma kena percikan darah
Singkat, mereka berjalan mengendap-endap mepet tembok dengan senjata yang tak mereka turunkan, guna mengantisipasi datangnya pasukan yang berkemungkinan masih ada di gedung ini.
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Eh... Ada suara tangisan
Kata Aji lirih, reflek mereka menghentikan langkah.
"HK... Hkk... HK...." Rintih seseorang entah dimana.
Azjaya Austin
Azjaya Austin
Siapa tuh?
Taksaka Mandanu
Taksaka Mandanu
Mungkin dia masih manusia ada di sekitar sini
tap tap tap
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Hoah...
Janu Mahendra
Janu Mahendra
stttt..
Dibalik pintu kaca, terdapat satu orang tengah menangis duduk di kursi, namun bajunya sudah lusuh dengan darah.
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Kemungkinan dia udah terinfeksi, lihat aja kulit dia yang sedikit hijau dan uratnya menonjol gitu
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Tapi kok gak berubah? Maksudnya kenapa gak berubah jadi zombie padahal udah terinfeksi?
tok tok tok..
Azjaya Austin
Azjaya Austin
Permisi kak- hoaaaa....
Teriak Jaya saat mengetok pintu dan tiba-tiba orang didalam memberontak bak zombie. Seharusnya mereka tahu dong kalau dia udah berubah tapi akalnya masih bekerja seiringan.
Maraka menarik tangan Jaya untuk menghindar, lalu mereka kembali menutup pintu itu dan mengunci sebisanya agar ia tak keluar.
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Kita bisa buat dia jadi bahan percobaan meminimalisir virus, kita cari profesor yang sekiranya bisa membuat cairan penyembuhan bagi orang yang terinfeksi
Taksaka Mandanu
Taksaka Mandanu
Di kampus ini ada beberapa profesor yang jadi dosen, mungkin tanpa disuruh juga mereka lagi berusaha buat cairan pembasmi virus ini
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Kita cari nanti, sekarang kita cari senjata aja dulu buat basmi ni gedung A
Terlepas dari pembicaraan tentang profesor dan zombie di dalam. Mereka memutuskan untuk berjalan menuju tempat peralatan.
Tujuan mereka adalah. Mencari persenjataan dan keluar dari sini secepatnya, dan mencari pasokan makanan untuk bertahan hidup selama di kota ini, lalu jika semuanya sudah siap mereka akan megendara keluar dari kota ini atau tidak mereka akan menunggu bantuan dari tim evakuasi.
tap tap tap
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Nah ini yang kita cari, ambil beberapa senjata dan peluru yang banyak karena kita gak pasti bakal kesini lagi buat ambil pasokan peluru
Mereka mengambil tas yang kebetulan ada disana untuk menaruh senjata berlebih dan peluru. Yang membawa Janu. Sedangkan mereka masing-masing membawa senjata dan mengisinya dengan peluru.
Mereka mengendap-endap keluar ruangan tak lupa menutup nya kembali agar tak ada yang masuk.
Taksaka Mandanu
Taksaka Mandanu
Kita turun langsung ke market
Baru saja mereka keluar, sudah disambut dengan gerombolan zombie dari arah kiri, mau tak mau mereka kudu lari ke arah kanan dimana ada tangga yang menghubungkan ke lantai 2.
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Ayo ayo!..
Beruntung mereka cepat menaiki anak tangga, dan para zombie di bawah terlalu bodoh untuk menaiki tangga.
Saka mendecak frustasi, ia pikir ini akan semudah sesuai rencana awal namun ternyata tidak, dan yups sekarang mereka terjebak di lantai 2, ingin turun namun masih capek abis dikejar. Jadi mereka memutuskan untuk rehat sejenak di lantai 2 ini.
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Coba liat, keadaan kota udah porak poranda, hancur semuanya hancur
Azjaya Austin
Azjaya Austin
Kayanya hampir semua manusia udah terinfeksi disini, di jalanan udah banyak banget yang udah kehilangan otak alias udah terinfeksi
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Saka-
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Sttt... Saka lagi mikirin rencana kabur, jangan diusik
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Nu, sini deh...
Janu berjalan kearahnya dengan senapan yang masih di genggamannya.
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Mau tanya apa sama Saka?
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Gue... Mau nyampaiin kalau keadaan dibawah makin tidak kondusif, tadi pintu depan lupa gak ditutup dan itu alasan para zombie masuk semakin banyak, dan mempersulit kita buat turun dan keluar
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Yang bener Lo? Lo tau darimana?
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Gue tadi keliling ke depan dan liat para zombie berdesakan masuk kesini karena pintu gak ditutup
Maraka yang mendengar lantas menghembuskan napas frustasi, lantas bagaimana jika mereka ingin bebas dari sini jika kondisi dibawah makin ramai? Dan mereka akan terjebak disini? Sampai kapan?
Tak mungkin juga mereka melawan segerombolan itu, pasokan peluru mereka tentu tak cukup, apalagi jika nanti sudah berhasil kabur mereka akan melawan dengan apa jika peluru habis?
Taksaka Mandanu
Taksaka Mandanu
Mar.. kita musti gimana?
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Kita cari solusi bareng-bareng, kita pasti bisa kok keluar dari sini
Taksaka Mandanu
Taksaka Mandanu
Gue gamau mati, dan gue gamau temen-temen gue jadi korban, gue dan Lo adalah kapten dan komandan, gimana kalo kita gagal?
Maraka terdiam, ia tak bisa merangkai kata-kata. Namun di dalam benaknya juga bertanya demikian, bagaimana jika ia dan Saka gagal?
Terpopuler

Comments

Nike patger

Nike patger

Good...

2023-01-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!