NovelToon NovelToon

Tragedy Z

ketidak percayaan 01

Terdapat beberapa mahasiswa yang sedang nongkrong di salah satu cafe dekat kampus mereka, sedang asik berbincang-bincang perihal sesuatu yang mungkin tidak akan pernah terjadi di dunia ini, atau mungkin bisa(?)
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Coba bayangin deh kalo semisal di kota ini ada wabah zombie gitu, terus semua warga di penjuru kota terinfeksi virus dan berubah jadi zombie. Kira-kira kita bakal ngumpet dimana atau membasmi mereka?
Azjaya Austin
Azjaya Austin
Kalo gue sih bakal membasmi mereka semua, yakali cuman ngumpet doang, yang ada makin banyak yang terinfeksi
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Menurut pendapat gue, gak bakal ada wabah zombie, itu cuman ada di film-film doang dan gak nyata
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Tapi katanya bisa aja terjadi, bisa aja ada oknum atau profesor yang punya ilmu lebih menciptakan sebuah virus itu
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Iih... Merinding, kalian pada bicarain itu seakan itu bakal terjadi
Taksaka Mandanu
Taksaka Mandanu
Eh co, lu denger suara berisik gak di lantai bawah? Kok berisik banget ya?
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Eng, iya suaranya berisik baget
Taksaka Mandanu
Taksaka Mandanu
Tapi bukan kayak orang-orang lagi ngobrol kayak biasanya, atau berantem itu bukan. Suaranya lebih kayak... Erangan?
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Halah, palingan cuman anjing atau hewan sejenisnya
Taksaka Mandanu
Taksaka Mandanu
Bukan.., ini suara manusia
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Yang bener?
Taksaka Mandanu
Taksaka Mandanu
Gak percayaan banget sih lu
Pemuda tersebut menghembuskan napas berat, mengapa ia punya teman tidak mudah percaya dan keras kepala? Saka sangat frustasi.
Kini ia begitu penasaran dengan apa yang terjadi dibawah sana, ia memutuskan untuk turun dan mengecek sendiri kondisi dibawah seperti apa, juga ingin mengunjungi dua temannya yang berada di lantai 2.
Baru saja ia turun 7 anak tangga, ia melihat dua temannya itu sedang mengendap-endap menuju tangga yang Saka pijaki.
Saka diam saja disana, seraya melihat kelakuan Aji dan Maraka, ia takut jika ia bertanya malah membuat mereka panik, karena sungguhh mereka bermuka tegang.
Sampai ketika Maraka menyadari kehadiran Saka diatas sana, ia lantas menyuruh Saka untuk segera naik keatas lagi. Saka kebingungan namun kukuh berdiri disana karena ingin tahu apa yang terjadi dan menolong mereka berdua.
Taksaka Mandanu
Taksaka Mandanu
Ka, sini gue bantuin
Tangan kanan Saka terulur untuk menggapai tangan Maraka dibawah tangga.
Taksaka Mandanu
Taksaka Mandanu
Ada apa dibawah? Kok kalian keliatan panik gitu?
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Nanti aja diatas, gue mau jelasin semua kejadian ini ke semua temen kita
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Bawa kita ke kamar Lo dan kumpulin semua temen kita disana
Singkat, mereka sudah tiba di lantai atas dikamar Saka. Tentu dengan perasaan lega karena sudah lolos dari lantai 2.
Taksaka Mandanu
Taksaka Mandanu
Kalian disini aja dulu, biar gue yang nyuruh mereka kesini
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Lo liat tadi? Lantai 1 udah banyak yang terinfeksi, untung aja cuman sebagian yang bisa naik ke lantai 2 jadi mereka yang udah terinfeksi jumlahnya masih rendah
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Dan untung penghuni lantai 2 cuman diisi beberapa doang, tapi sisa kita berdua karena dua yang lain udah lulus
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Mereka zombie, persis seperti apa yang diucapkan Jaya waktu itu. Tragedi ini beneran terjadi
Kriett....
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Tumben banget ngajak kita kumpul satu kamar? Ada apaan?
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Ada kabar mengerikan, di lantai bawah ada kericuhan. Persis sama kayak apa yang diomongin Jigar waktu kita di cafe deket kampus waktu itu
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Eh yang bener Lo? Zombie?
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Terus kita kudu ngapain?
Azjaya Austin
Azjaya Austin
Lawannn....
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Emang pada punya senjata?
Azjaya Austin
Azjaya Austin
Ke kampus
Keputusan untuk keluar dari kosan memang sedikit sulit, saat berjalan keluar mereka langsung disuguhkan dengan beberapa zombie namun mereka mampu menyerang dengan tang yang mereka dapati di gudang ibu kos. Sampai tiba di mobil Maraka dan pergi ke kampus.
Disetiap sudut kota ini sangat berantakan, asap mengepul entah sebab apa, sampah dimana-mana dan banyak zombie berseliweran.
Disetiap jalan mereka dibuat merinding karena melihat manusia dengan manusia lainnya saling gigit dan mengerang kesakitan, bereka berlarian guna menghindari zombie namun percuma karena zombie sudah menyebar hampir ke sepenjuru kota. Mereka tentu melihat orang-orang itu minta tolong, kesakitan, dan teriakan mereka yang membuat hati seakan ditusuk pisau, sangat pedihh bagi orang yang punya hati nurani.
Sungguh tak ada yang menyangka jika ucapan Jigar waktu itu dapat dengan cepat terkabul, yang awalnya cuman obrolan saat ngopi berujung menghadapi hal yang semengerikan ini.
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Iih... Merinding gue... Mereka ada dimana-mana
Kata Janu saat tak sengaja melihat manusia tengah digigit zombie.
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Dengerin gue guys, kita dari awal berenam lolos juga nanti harus berenam, gak ada yang berkurang satupun. Jangan gegabah menghadapi mereka nanti, yang penting mereka mati dan kita bisa lolos dari kota ini
"Baik kapten..."
Taksaka Mandanu
Taksaka Mandanu
Dan jangan ada pihak yang mementingkan diri sendiri, utamakan kerjasama
"Siap komandan..."
Entah sejak kapan mereka kini sudah sampai di gedung kampus A, disini sepi karena hari libur nasional.
Taksaka Mandanu
Taksaka Mandanu
Walaupun disini sepi, jangan sampe lengah sama pergerakan zombie, harus tetap waspada, oke
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Kita langsung masuk, nelusuri ruangan yang ada senapannya?
Tanya Aji kepada yang lainnya sebelum turun dari mobil.
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Ya, diruang persenjataan, jangan lupa bawa peluru yang banyak
Mereka dengan pasti turun dari mobil dengan perlahan agar tak ada zombie yang terusik, tak lupa Maraka menarik dan mengantongi kunci mobilnya.
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Jangan berisik
Deg
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
****
Umpat Maraka saat melihat beberapa zombie tengah berjalan di koridor, namun membelakangi mereka.
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Kasih saran bos
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Pada bawa tang kan? Siapa yang bawa tang?
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Gue, Jaya, Maraka, Saka sama Lo doang
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Kita bikin strategi dulu. Disitu kan ada 7 zombie kan, kita pancing mereka kesini dan beberapa di bagian sana, nanti kan arah mereka ke kiri, nah yang bagian kanan yang nyerang mukulin
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Okey, kita bagi-bagi dulu, Saka, Jaya, sama Jigar di bagian kiri. Gue, Janu sama Aji dibagian kanan
Mereka memasang posisi siap senjata di balik dua tembok yang menghalangi mereka. Setelah memberi arahan untuk keluar dari persembunyian tim kiri langsung menggoda para zombie untuk menghampirinya. Begitu zombie sudah dekat, tim kanan mulai menyerang.
7 zombie telah terbunuh, tang yang awalnya masih hitam bersih kini sudah berwarna merah dibagian ujungnya.
Taksaka Mandanu
Taksaka Mandanu
Good job Ji... Lo tadi nusuk dia di bagian punggung sampe tembus, gue salut...
Aji hanya bersikap netral karena melakukan hal itu mengurus tenaga juga, ia ngos-ngosan dibuatnya.
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Lanjut ke ruang peralatan deh, pake tang sedikit susah karena kudu jarak dekat, apalagi nyerangnya kalo salah bisa langsung kena gigit
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Jawab gue, disini gak ada yang kegigit kan? Jawab jujur
Azjaya Austin
Azjaya Austin
Gak ada, palingan cuma kena percikan darah
Singkat, mereka berjalan mengendap-endap mepet tembok dengan senjata yang tak mereka turunkan, guna mengantisipasi datangnya pasukan yang berkemungkinan masih ada di gedung ini.
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Eh... Ada suara tangisan
Kata Aji lirih, reflek mereka menghentikan langkah.
"HK... Hkk... HK...." Rintih seseorang entah dimana.
Azjaya Austin
Azjaya Austin
Siapa tuh?
Taksaka Mandanu
Taksaka Mandanu
Mungkin dia masih manusia ada di sekitar sini
tap tap tap
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Hoah...
Janu Mahendra
Janu Mahendra
stttt..
Dibalik pintu kaca, terdapat satu orang tengah menangis duduk di kursi, namun bajunya sudah lusuh dengan darah.
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Kemungkinan dia udah terinfeksi, lihat aja kulit dia yang sedikit hijau dan uratnya menonjol gitu
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Tapi kok gak berubah? Maksudnya kenapa gak berubah jadi zombie padahal udah terinfeksi?
tok tok tok..
Azjaya Austin
Azjaya Austin
Permisi kak- hoaaaa....
Teriak Jaya saat mengetok pintu dan tiba-tiba orang didalam memberontak bak zombie. Seharusnya mereka tahu dong kalau dia udah berubah tapi akalnya masih bekerja seiringan.
Maraka menarik tangan Jaya untuk menghindar, lalu mereka kembali menutup pintu itu dan mengunci sebisanya agar ia tak keluar.
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Kita bisa buat dia jadi bahan percobaan meminimalisir virus, kita cari profesor yang sekiranya bisa membuat cairan penyembuhan bagi orang yang terinfeksi
Taksaka Mandanu
Taksaka Mandanu
Di kampus ini ada beberapa profesor yang jadi dosen, mungkin tanpa disuruh juga mereka lagi berusaha buat cairan pembasmi virus ini
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Kita cari nanti, sekarang kita cari senjata aja dulu buat basmi ni gedung A
Terlepas dari pembicaraan tentang profesor dan zombie di dalam. Mereka memutuskan untuk berjalan menuju tempat peralatan.
Tujuan mereka adalah. Mencari persenjataan dan keluar dari sini secepatnya, dan mencari pasokan makanan untuk bertahan hidup selama di kota ini, lalu jika semuanya sudah siap mereka akan megendara keluar dari kota ini atau tidak mereka akan menunggu bantuan dari tim evakuasi.
tap tap tap
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Nah ini yang kita cari, ambil beberapa senjata dan peluru yang banyak karena kita gak pasti bakal kesini lagi buat ambil pasokan peluru
Mereka mengambil tas yang kebetulan ada disana untuk menaruh senjata berlebih dan peluru. Yang membawa Janu. Sedangkan mereka masing-masing membawa senjata dan mengisinya dengan peluru.
Mereka mengendap-endap keluar ruangan tak lupa menutup nya kembali agar tak ada yang masuk.
Taksaka Mandanu
Taksaka Mandanu
Kita turun langsung ke market
Baru saja mereka keluar, sudah disambut dengan gerombolan zombie dari arah kiri, mau tak mau mereka kudu lari ke arah kanan dimana ada tangga yang menghubungkan ke lantai 2.
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Ayo ayo!..
Beruntung mereka cepat menaiki anak tangga, dan para zombie di bawah terlalu bodoh untuk menaiki tangga.
Saka mendecak frustasi, ia pikir ini akan semudah sesuai rencana awal namun ternyata tidak, dan yups sekarang mereka terjebak di lantai 2, ingin turun namun masih capek abis dikejar. Jadi mereka memutuskan untuk rehat sejenak di lantai 2 ini.
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Coba liat, keadaan kota udah porak poranda, hancur semuanya hancur
Azjaya Austin
Azjaya Austin
Kayanya hampir semua manusia udah terinfeksi disini, di jalanan udah banyak banget yang udah kehilangan otak alias udah terinfeksi
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Saka-
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Sttt... Saka lagi mikirin rencana kabur, jangan diusik
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Nu, sini deh...
Janu berjalan kearahnya dengan senapan yang masih di genggamannya.
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Mau tanya apa sama Saka?
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Gue... Mau nyampaiin kalau keadaan dibawah makin tidak kondusif, tadi pintu depan lupa gak ditutup dan itu alasan para zombie masuk semakin banyak, dan mempersulit kita buat turun dan keluar
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Yang bener Lo? Lo tau darimana?
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Gue tadi keliling ke depan dan liat para zombie berdesakan masuk kesini karena pintu gak ditutup
Maraka yang mendengar lantas menghembuskan napas frustasi, lantas bagaimana jika mereka ingin bebas dari sini jika kondisi dibawah makin ramai? Dan mereka akan terjebak disini? Sampai kapan?
Tak mungkin juga mereka melawan segerombolan itu, pasokan peluru mereka tentu tak cukup, apalagi jika nanti sudah berhasil kabur mereka akan melawan dengan apa jika peluru habis?
Taksaka Mandanu
Taksaka Mandanu
Mar.. kita musti gimana?
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Kita cari solusi bareng-bareng, kita pasti bisa kok keluar dari sini
Taksaka Mandanu
Taksaka Mandanu
Gue gamau mati, dan gue gamau temen-temen gue jadi korban, gue dan Lo adalah kapten dan komandan, gimana kalo kita gagal?
Maraka terdiam, ia tak bisa merangkai kata-kata. Namun di dalam benaknya juga bertanya demikian, bagaimana jika ia dan Saka gagal?

semakin memburuk 02

2 jam sudah mereka rehat di lantai 2, tak ada yang mereka lakukan selain, berbincang-bincang, tidur, dan menyusun strategi kabur.
Keputusan akhirnya teraih, keputusan untuk mengalihkan mereka agar mengerumuni asal suara, dengan begitu mereka bisa dengan mudah melarikan diri dari sana. Dengan sebuah benda yang berisik. Rencana ini di dapat dari usulan Jaya dan Aji.
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Pake apa?
Azjaya Austin
Azjaya Austin
Hp
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Yang bener aja? Gak sayang?
Tanya Jigar tak percaya, masa mau lempar hp buat pengalihan? Gila kali.
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Kebetulan gue bawa hp jadul gw yang biasa gue main game, gapapa kok lagian gue masih punya hp bagus
Azjaya Austin
Azjaya Austin
Lo serius Nu?
Janu mengangguk mantap, ia membuka layar dan menyetel alarm 4 menit sebelum ia lempar ke bawah, dalam 4 menit itu mereka kudu sampai ke lantai dasar agar bisa kabur cepat.
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Peh kecil-kecil begitu iPhone 7 loh...
Ucap Aji sebelum handphone itu terlempar ke bawah dan mereka langsung bergegas turun.
"Harggghh.... Aghrrrr.. harghhhh...."* Teriak para zombie di bawah yang langsung berhamburan berlari ke sumber suara.
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Ayo...
Setelah dirasa mulai berkumpul di satu sumber suara, dengan mudah mereka bisa melewati tangga dan berlari ke arah kiri dan lantas turun ke lantai dasar.
**Dor.. dor.. dor..**
Azjaya Austin
Azjaya Austin
Mati Lo bngst
Sekali lagi, lantai dasar lolos! Selamat sudah mereka di kampus A ini.
Sudah lelah namun mereka masih harus melawan zombie di bagian parkiran untuk mencapai mobil Maraka.
**Dor dor dor**
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Cepetan masuk!
Sentak Maraka saat sudah sampai di mobil, dengan cepat Maraka menyalakan kendaraan nya dan melaju dengan kecepatan tinggi keluar dari kawasan kampus A.
Azjaya Austin
Azjaya Austin
Gausah dihiraukan, tabrak aja gak masalah!
Ucap Jaya gregetan, karena setiap jalan mereka selalu dihadang dan dihadapkan dengan banyak zonbie tak punya otak berjalan di sepanjang jalan.
Hoaaahrrr.... Agrhhhhhrggg*" mereka tertabrak dan terlindas mobil, sangat tragis namun harus bagaimana jika sekumpulan berwujud manusia tanpa otak itu menghadang? Bahkan sekarang mobil mereka sudah penuh dengan bercak darah.
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Ke minimarket, kita gak mungkin bisa hidup tanpa makan dan minum selama wabah ini berlangsung!
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Gass
Taksaka Mandanu
Taksaka Mandanu
Nah disitu! Tu market sepi dan tertutup ayo kesana
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Untunglah disini sepi, moga aja kagak di kancing
Ucap Jigar lalu dengan mudah membuka pintu market tersebut dan segera masuk.
"KALIAN SIAPA?!" Jigar tentu tersentak kaget, siapa yang gak kaget pas di bentak tiba-tiba yang awalnya suasana sepii?
Jigar mengangkat tangan tinggi
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
K-kami masih waras kok! Percaya!"
"Darimana kalian?" Tanya wanita paruh baya itu.
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Kita dari kampus Ocellyne gedung A
"Kalian butuh bahan pangan? Ambillah, semuanya gratis di kondisi seperti ini" ucap wanita itu setelah tahu, mungkin mereka sedang kesusahan.
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Beneran? Makasih banyak, Bu?
"Ya silahkan" balasnya lagi.
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Janu atau Aji kesini, bantuin gua
Aji dan Janu turun barengan, tak menghiraukan kata Jigar yang hanya menyuruh salah satu diantara mereka berdua.
Aji dan Janu membantu Jigar mengambil bahan pangan sesuai kebutuhan, tak lupa dengan makanan instan untuk keadaan mendesak.
Aji, Jigar, dan Janu keluar market dengan tiga tas belanjaan, ah ralat tas belanja namun hasilnya hasil minta. Maraka di mobil dibuat cengo dengan apa yang mereka bawa, 3 kantong? Kebanyakan gasih?
Taksaka Mandanu
Taksaka Mandanu
Eh gak sayang sama uang?
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Kasirnya malah dibolehin ambil sesuai kebutuhan, toh kita juga gatau kan sampe kapan kita bisa bertahan hidup disini sebelum bisa lolos dari kota?
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Ah yaudah taruh semuanya di bagasi, kita lanjut kemana?
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Kita tentu butuh tempat tidur, di rooftop? Tapi gak punya atapan
Taksaka Mandanu
Taksaka Mandanu
Disini pasti ada tempat atau ruma atau gedung yang kosong, kita cari aja
Azjaya Austin
Azjaya Austin
Kosan kita?
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Gak, palingan udah penuh sama zombie
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Apa salahnya mencoba? Toh penghuni kosan kita cuman beberapa doang
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Yaudah gass, kalo adapun kita bisa basmi pake pistol
Mereka sama sekali tidak memikirkan bagaimana jika bensin habis dan peluru, yang ada di otak mereka hanyalah dapat tempat untuk sekedar mengistirahatkan tubuh dan sebagai tempat berlindung.
Azjaya Austin
Azjaya Austin
Kosan kita masih jauh kah? Kok ini kayak bukan jalur kosan sih?
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Kita pake alur putar balik, bakal sedikit lama tapi gue yakin jalur ini sepi gak kayak jalur biasanya, kalian tahu sendiri kan kalo jalur biasanya jalan besar dan berkemungkinan besar banyak zombie disana
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Ya.... Tapi disini gak terlalu buruk juga, disini masih sepi gak rame kayak jalur kota
Taksaka Mandanu
Taksaka Mandanu
Kalaupun disekitaran sini ada rumah yang kosong kita bakal jadiin tempat tinggal sementara, kemungkinan kosan udah banyak yang terinfeksi
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Terus Lo pikir mau turun gedor-gedor pintu gitu? Rumah disini mana ada yang masih kosong dan gak digunci
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Nah itu, tapi kalo gedor-gedor juga gapapa kali, buat mastiin ada orang atau enggaknya, toh kita juga gatau kalo orang rumah pada keluar dan gak dikunci
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Mending kita ke kosan aja dulu, kalo emang kondisinya udah gak bisa ditolong ya kita cari rumah disini
Perdebatan pun usai dan mereka kembali diam dan berfokus dengan kegiatan masing-masing.
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Kata gue apa.... Kosan udah berantakan dan banyak zombie... Puter-puter.... Ketimbang kita habisin peluru disini
Ucap Janu tak setuju kala melihat pemandangan kosan tempat tinggal mereka kini sudah tak berbentuk, dan banyak zombie berkelana.
Maraka setuju-setuju saja, dia paling gak suka konflik diantara mereka yang notabenenya adalah teman. Bisa-bisa mereka terpecah hanya karena berbeda pendapat.
Sekarang aja Jigar lagi jutek soalnya gaada yang mau ngikutin rencananya, padahal kosan itu tempat paling aman menurutnya, juga ada rooftop untuk meminta bantuan atau kondisi sedang tidak memungkinkan dibawah. Kalo rumah kan gaada rooftop nya, pintu dijebol pun mereka pasti bakal kena, gak aman baginya.
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Gar, udahlah kalo Lo mau ke kosan yaudah turun sekarang, lawan zombie di luar sana sendiri. Lo tuh keras kepala dari dulu tau nggak
Azjaya Austin
Azjaya Austin
Ji.... Jangan ngomong gitu, Lo seharusnya nenangin malah ngasih sumbu lagi
Jigar geming seakan telinganya tuli, ia terus terusan menatap handphone dengan raut muka datar. Sedangkan Aji sedang menatapnya kesal.
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Udah diem atau gue turunin kalian disini?! Berantem aja kerjaannya, inget konsekuensinya! Gak ada yang bakal jadi korban ataupun kambing hitam disini, jangan bikin kita terpecah di keadaan seperti ini. Gue gak pernah main-main dengan ucapan gue
Hening kembali karena semuanya pada takut sama Maraka apalagi kalo lagi marah, bisa ditendang keluar mobil nih.
Dugaan tentang rumah yang tak punya rooftop itu salah besar, buktinya di sekitar sini ada rumah lantai 2 yang kosong tapi pintunya dikunci. Agak sialan sih tapi gapapa.
tap tap tap
Kawasan ini bernuansa alam, sekitar rumah dikelilingi dengan pohon Pinus di belakangnya, juga depan rumah ini terdapat jalan raya yang sepi, juga ada sungai kecil di seberang sana. Menyesal mereka baru tahu kawasan ini.
Azjaya Austin
Azjaya Austin
Manjat Cok, kita bisa pegangan sama jendela
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Lo pikir bisa? Tangan gue keburu berair
Balas Janu yang mengusap telapak tangannya dengan baju yang ia pakai setelah mendengar penuturan Jaya, tangannya jadi geli.
Taksaka Mandanu
Taksaka Mandanu
Disini ada bambu tuh, bisa kita rakit jadi tangga darurat
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Ini kan di kancing nih, gimana kita keluar masuk?
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Mungkin kuncinya di dalem
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Halahh... Palingan juga penghuninya udah koid jadi zombie, gabakal ada yang kesini kecuali zombie
Taksaka Mandanu
Taksaka Mandanu
Ayo rakit tangga
Ajak Saka lalu Jaya, dan Janu mengikutinya. Sedangkan Maraka, Jigar dan Aji memilih menunggu di depan rumah.
Dua setengah jam mereka merakit akhirnya tangga tersebut jadi juga, Saka mengarahkan tangga bambu itu ke arah jendela kiri yang ukurannya lumayan lebar, cukup untuk dimasuki manusia.
Prangg... Kaca jendela pecah karena jendelanya di kunci dari dalam.
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Good!!
Satu persatu manusia ini masuk kedalam, ruangan yang baru dipijak adalah lantai atas bagian kamar utama, tunggu.. kondisi pencahayaannya sangat minim.
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Kamar utama?
Azjaya Austin
Azjaya Austin
Seperti yang anda lihat tuan Janu
Tak.. cahaya ilahi menerangi..
Azjaya Austin
Azjaya Austin
Wah....
Cengo Jaya saat melihat interior rumah ini, sangat minimalis namun mewah.
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Eh, Maraka, Saka, Aji. Bawa makanan tadi kedalem, sini gue bantuin dari atas! Ntar Lo pada nyusul keatas yach!
Azjaya Austin
Azjaya Austin
Huh... Akhirnya bisa istirahat.... Gue kangen kasur kosan tapi kasur ini lebih empuk, hnggg...
Gumam Jaya yang kini tengah meringkuk diatas kasur bernuansa merah cinta ini dan kepalanya ia tenggelamkan di bantal yang super duper empukk..
Janu dibuat geleng-geleng kepala, tapi dia masih kudu fokus ke tangga karena ia tadi menyuruh 3 temennya buat bawain persediaan pangan ke atas.
"Nuu, tolongin...." Kata yang dibawah, reflek dong Janu nengok ke bawah buat mastiin ada apaan.
Dugaan sekeliling sepi adalah dugaan yang salah, bahkan kini sekumpulan zombie tengah berjalan menuju kearah mereka. Yang minta tolong tadi si Aji karena dia bawa tas belanja gede dan minta Janu buat angkat keatas, Saka bawa 2 tas belanja besar juga, sedangkan Maraka tengah sibuk dengan mobilnya, gimana enggak coba toh itu kendaran mereka buat kemana-mana, yakali ditinggal brung yang ada mobilnya dirusakin sama manusia tak punya otak.
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Woy kalian jangan enak-enakan tidur, buru bantuin gue dibawah ada zombie!
Aji dan Saka berhasil keatas, namun Maraka masih menaiki tangga, dibawah sungguh ngeri, tenaga mereka mampu mengoyakkan tangga bambu itu!
Dengan cekatan tangan Janu terulur kebawah menarik tangan Maraka dibantu dengan Aji, Jaya dan Jigar yang baru saja sampai.
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Mati Lo! Mati Lo! Heukhh!
Baru kaki kanan Maraka berpijak ke jendela, tangga bambu itu sudah rubuh ke kerumunan zombie dibawah, jantungnya berpacu cepat. Untung saja mereka meraih tangannya agar bisa naik.
Kelimanya serentak menarik Maraka masuk dengan jantung yang masih berdegup kencang bak selesai lari maraton. Tapi beneran ini menegangkan, kurang cepat sedikit saja nyawa Maraka hilang.
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Thanks bro
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Sans bro, kita juga gamau kehilagan Lo sekejap mata, Lo itu kapten kita Mar
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Zombie gak bisa manjat kan? Gue was-was
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Mereka kan gapunya otak, yakali bisa terlintas pemikiran mau manjat tembok
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Iya juga yak

Egois 03

Sekarang mereka sudah beristirahat di dalam rumah tersebut, ditemani oleh suara erangan dari luar rumah, apalagi kalau bukan zombie kelaparan?? Mereka haus darah, air saja tidak cukup membuat mereka merasa lega dan menghilangkan dehidrasi.
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Ah, gue laper. Boleh nggak gue bikin mie??
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Bikin aja, tapi gue gatau disini ada gas atau listrik nya
Balas Janu yang kini duduk di kursi dekat jendela, ia ingin mengawasi para zombie untuk jaga-jaga kalau mereka berbuat aneh.
Jigar pun bangkit dan berjalan mengambil dua bungkus mie instan dan berjalan mencari dimana letaknya dapur itu, ia bukan pemilik rumah, jadi wajar kalau ia tidak tahu.
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Hah... Syukurlah ada gasnya
Janu menengok kearah jendela sebelahnya, segerombolan itu masih setia berlalu lalang disana, seakan tahu kalau ada manusia yang berada disana. Janu iseng membuka jendela yang menimbulkan suara lirih untuk mengetes kemampuan pendengaran zombie, dan benar, mereka seketika bergerak agresif.
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Tcih, ternyata baperan juga
Kemudian ia membuka internet dan mendapati banyak berita bermunculan di notifikasi handphone nya, juga banyak notifikasi chat dari teman-teman kampus dan keluarganya.
Pandangannya terkunci di beranda chat yang menampilkan sebuah nomor yang paling atas mengechatnya seperti..
"Janu! Jemput aku! Aku terjebak di kampus!"
Janu Mahendra
Janu Mahendra
K-kadita...
Janu merutuki dirinya sendiri, sekarang bagaimana kondisi kekasihnya saat ini huh? Bisa-bisanya Kadita berada di kampus dan terjebak? Janu merasa bersalah tidak membuka layar handphonenya tadi, jika iya akan ada kesempatan baginya menolong sang kekasih. Banyak isi pesan dari Kadita yang membuat rasa bersalah dalam diri Janu.
"Janu tolong!, Aku terjebak di lab" "Banyak orang aneh diluar sana" "Aku tidak berani keluar" "Aku bersembunyi di lab namun mereka mencoba masuk" "Tolong aku Janu!!"
Fine, Janu sekarang frustasi dibuatnya, ia ingin sekali pergi dari sini dan menolong Kadita sang kekasih dari kampus, namun bagaimana dengan teman-temannya?
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Janu, mau ngapain Lo?
Janu menoleh dengan raut muka masam, membuat jigar kebingungan, apakah Janu sakit??
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Ada apa Nu? Cerita
Janu bukannya menjawab ia malah menggeleng dan lanjut menatap langit dari dalam jendela.
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Lo kayak nahan tangis
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Jangan banyak omong
Janu kemudian berjalan menuruni anak tangga untuk menuju lantai dasar, dengan raut wajah datar dan sendu. Lantai dasar sangat gelap, gorden semuanya ditutup. Lantas terlintas pemikiran dari benaknya, ia mencari sesuatu.
Diatas, Jigar dengan hikmat memakan mie nya yang baru saja ia buat, raut muka masam Janu tidak membuat nafsu makannya berkurang.
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Emh... Aroma apaan nih? Enak baget kayaknya
Kriett....
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Apaan Lo?!
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Bagi-bagi dong, pelit Lo!
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Bikin sendiri bisa.. ngapain minta-minta, gue juga laper..
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Ck
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Oh ya di lantai atas gaada dapur, mungkin di lantai bawah
Betapa terkejutnya Aji saat mendapati dua sosok zombie tengah jalan-jalan di sini, dan.... Pintu depan terbuka? Siapa yang membuka?! Aji berjalan mundur pelan-pelan dan berusaha tidak menimbulkan suara apapun, jantungnya berdegup kencang dan keringat sebesar biji jagung menetes begitu saja dari keningnya.
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Huh huh... Jigar woy.... Ad-ada zombie di bawah..
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Iya kan zombie di bawah, gak bisa masuk rum-
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Salah... Zombienya udah masuk rumah... Pintu depan kebuka...
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Yang bener Lo?!
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Sttt.. jangan berisik nanti mereka naik tangga gimana?
Jigar sendiri masih tercengang tak percaya, bagiamana pintu depan bisa terbuka? Padahal sebelumnya terkunci dari dalam.
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Coba Lo cek sendiri deh, gue merinding
"Agrhhh.. angrhh hrrr"
Jigar reflek menutup mulutnya dan matanya terbelalak lebar tak percaya bahwa zombie itu benar-benar berada di lantai dasar.
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Gimana? Sekarang Lo percaya?
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Kita bangunin yang lain dan kita cari cara buat kabur dari sini
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Maraka... Bangun..
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Saka bangun... Jaya bangun..
Azjaya Austin
Azjaya Austin
Ada apaan?..
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Ada zombie di dapur lantai dasar
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Kok bisa??
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Gatau, tadi kan gue mau turun buat mie karena laper, eh pintu depan udah kebuka dan ada zombie jalan-jalan
Maraka bangkit dan mengambil senjatanya lalu memberi instruksi kepada yang lain agar mengikuti tindakannya.
Azjaya Austin
Azjaya Austin
Eh tunggu, Janu kemana? Kok gaada??
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Janu... Tadi dia ada kok, dia duduk di deket jendela
Taksaka Mandanu
Taksaka Mandanu
Lo liat dia pergi nggak?
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
E-enggak, tapi raut mukanya suram banget, kayak nahan tangis gitu. Setelah itu dia pergi turun tangga
Maraka terdiam sejenak mencerna ucapan Jigar barusan. Mungkin ia mendapat suatu kabar yang...
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Apa jangan-jangan dia kabur?
Azjaya Austin
Azjaya Austin
Mungkin
Taksaka Mandanu
Taksaka Mandanu
Kalau begitu, Janu dalam bahaya!!
Mereka bergegas membawa tas berisi pasokan makanan dan peluru lalu menembaki zombie yang berada di bawah. Kemudian berlari menuju mobil Saka sebelum para zombie berdatangan karena mendengar senapan yang keras dari sini.
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Kita cari kemana??
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Dia pasti jalan kaki atau lari, dia gak pakai mobil ini berarti dia berusaha sendiri. Ini bahaya, dia bisa aja mati
Jaya mengotak-atik handphone nya dan mengirim beberapa pesan kepada Janu. Berharap pemuda itu melihat pesannya dan membalasnya.
Azjaya Austin
Azjaya Austin
Please Janu, balas dong ah
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Saka, Saka! Itu... Bukannya itu Janu ya?!
Pandangan mereka berfokus pada seorang pemuda yang berjalan kelelahan itu tengah mengendap-endap dari pohon ke pohon.
Azjaya Austin
Azjaya Austin
Kayaknya bener deh itu Janu
Mobil Saka berhenti di depan pemuda yang diduga Janu tersebut, dan mereka melihat raut muka Janu sudah berbeda.
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
J-janu..
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Harghhh...!! Argrhhh
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Nggak mungkin!!
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Huaaa Janu sudah terinfeksi
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Woy, buruan buka! Gue takut!!
Eh
Taksaka Mandanu
Taksaka Mandanu
Janu, Lo masih waras?
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Gue pikir Lo udah terinfeksi tadi
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Ah maafin gue
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Apa yang terjadi? Kenapa Lo bisa kabur dari rumah dan biarin pintu kebuka?!
Sentak Maraka marah, Janu sudah membuat tempat tinggal sementara mereka hancur, dan membahayakan teman-temanmu? Keterlaluan Lo Nu. Mereka tidak punya tempat singgah sekarang, meskipun balik lagi kesana pasti mereka udah pada masuk karena pintu terbuka dan suara tembakan tadi.
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Kadita, Mar, dia terjebak di kampus, gue egois dan pergi sendiri. Maaf
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Lo membahayakan diri sendiri dan temen-temen Lo. Iya tahu dia kekasih Lo, tapi Lo gak bisa memutuskan sesuatu yang membahayakan seperti ini, kita ada, bisa bantu
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Nah bener itu, tadi gue tanya ada apa Lo malah nyuruh gue diem. Padahal gue bisa kasih saran buat Lo
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Maaf
Taksaka Mandanu
Taksaka Mandanu
Terus kita kemana sekarang?
Azjaya Austin
Azjaya Austin
Kita butuh mandi dan ganti baju
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Iya juga ya
Azjaya Austin
Azjaya Austin
Emh, bauu.. bau darah, amis lagi
Taksaka Mandanu
Taksaka Mandanu
Pergi ke mall? Sekalian cari pakaian ganti
Azjaya Austin
Azjaya Austin
Yaudah, oke
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Janu, terus gimana kondisi Kadita sekarang? Dia aman?
Janu Mahendra
Janu Mahendra
Enggak, dia...
Jigar Anumerta
Jigar Anumerta
Yang sabar ya, mungkin ini memang berat, tapi Lo harus ikhlas
Ajijaka Diwhaksa
Ajijaka Diwhaksa
Eh, kalo mall nya rame zombie gimana???
Azjaya Austin
Azjaya Austin
Ya tinggal bunuh
Maraka Pamungkas
Maraka Pamungkas
Intinya kita harus waspada dan hati-hati, jangan sampai tergigit lah intinya. Dan lagi, jangan ada yang bertindak egois yang merugikan yang lainnya
Taksaka Mandanu
Taksaka Mandanu
Iya mar, udah deh biarin mereka tenang dulu
Kata Saka lalu mengelus pundak Maraka agar pemuda itu tenang.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!