Sesampainya dikamar aku segera mengambil ponselku untuk mengaktifkan no yg baru saja aku beli.
"Nya, kamu tadi mikirin apa sih" tanya aini mengenai tadi
"Tidak, hanya saja tadi aku melihat sepasang kekasih yg sangat cocok sekali" jawabku
"Eh terus kenapa waktu di mobil kamu diam saja, dan aku penasaran kenapa prof azka pulang, padahal beliau tidak pernah ambil cuti dalam waktu dekat" cerocos aini
"Kamu kenapa sih, kok aku pikir-pikir sekarang kamu banyak banget biacara" jawabku sembari mengotak ngatik ponsel
"Ya udah aku diam, terus.."
"Katanya mau diam tapi kok masih terus" potongku ketika aini hendak berbicara kembali
Dia pun akhirnya menata barang belanja yg tadi kami beli di supermarket.
Setelah no yg aku beli sudah diaktifkan, aku pun segera menelfon mas faiz.
"Assalamu'alaikum, mas" salam ku kepada mas faiz
[Wa'alaikumsalam salam, Masyaallah gimana kabar kamu Nya] Jawab mas faiz
"Alhamdulillah Anya sehat mas, abi gimana kabarnya" tanyaku tentang keadaan abi
[Alhamdulillah abi sehat, ini abi mau bicara sama kamu] mas faiz pun memberikan ponselnya kepada abi
[Assalamu'alaikum Nduk] salam abi
"Wa'alaikumsalam abi, abi sehat? Anya kangen banget sama abi" kataku meluapkan rasa rindu selama satu bulan ini
[Alhamdulillah abi sehat, Nduk Beberapa minggu yg lalu abi sudah menerima pinangan dari seorang pemuda untukmu, Insyaallah dia pemuda yg sholeh,tampan, dan juga bisa membimbing mu ke jannah-NYA] kata abi, seketika aku terdiam memikirkan siapa pemuda yg mampu meluluhkan hati abi
"Iya bi, Maaf Anya gak bisa telfon lama-lama karena tarifnya mahal" kataku kepada abi
[Kalo begitu abi tutup nduk, jaga kesehatan jangan lupa shalat nya, Assalamu'alaikum]
"Wa'alaikumsalam" akhirnya abi mematikan sambungan telfonya.
Aku masih terdiam setelah sambungan telfon dimatikan,sembari berfikir siapa pemuda itu.
'Ya Allah aku bahagia jika memang sudah ada seseorang yg meminangku, tapi akankah dia pemuda yg selama ini hamba harapkan, jika memang tidak maka buanglah rasa ini untuknya, dan biarkan rasa ini teruntuk calon suami hamba' pintaku dalam hati
"Nya, kamu kenapa sih bukannya bahagia udah bisa telfon ke keluarga eh kok malah bengong" tanya aini yg sedari tadi memperhatikan ku
"Ai, ada seorang pemuda yg datang meminang ku, dan keluarga ku menerimanya" jawabku dengan tatapan kosong
"Alhamdulillah, selamat ya Nya harusnya kamu bahagia donk" kata Aini sembari memeluk ku
"Tapi sebelumnya abi tidak pernah menerima pinangan seseorang, apalagi memutuskan dengan cepat" jawabku yg masih tidak percaya
"Kalo kamu udah dipinang apa itu tandanya kamu bakal nikah dekat-dekat ini Nya, lalu kuliahmu bagaimana" tanya aini, aku pun tersadar dan langsung memikirkan pertanyaan dari aini.
☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️
Sepertinya biasa aku terbangun di sepertiga malam, dengan derai air mata di pipiku sembari mengangkat kedua tangan ku untuk meminta dan berdo'a kepadanya.
'Ya Allah, Maafkan hamba yg telah menaruh hati kepada seseorang, padahal hamba tau itu adalah sebuah kesalahan, Maafkan hamba sebelum mencintai suami hamba telah mencintai makhluk mu, Ya Allah hapuskan lah rasa ini dan tumbuhkan rasa cinta ini kepada calon suami hamba, cinta hamba kepada calon suami hamba semata-mata cintaku kepadamu Ya Allah' aku pun menyudahi do'aku, air mata penyesalan karena telah menaruh hati kepada seseorang, padahal sudah ada yg memintaku, hatiku merasa hancur dan bersalah atas semuanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Rahma Alia
pasti yg meminang itu prof azka
2020-11-09
0
DIAH PRATIWI
uwuuu❤
2020-09-29
0