Tak terasa sudah 1 Bulan aku berada dimesir, semenjak aku menginjakkan kakiku di sini aku tidak pernah menelfon rumah atau hanya memberi kabar kepada mas faiz, ya karena no Indonesia tidak bisa digunakan disini, ditambah mas faiz yg tidak mempunyai sosmed.
1 bulan ini aku tidak pernah berjumpa dengan prof azka, ya bukan mengharap untuk bertemu lebih tepatnya bersyukur karena tidak akan ada fitnah dikalangan kaum hawa kepadaku.
Hari ini rencananya aku dan aini akan ke konter untuk membeli No mesir dan juga beberapa keperluan bulanan.
"Ai, aku shalat sunnah dulu lalu setelahnya kita berangkat" ajakku kepada aini
"Iya" jawabnya
Setelah shalat kami pun berangkat menuju konter dan supermarket didekat asrama, ya jarak konter lumayan jauh, kami memutuskan naik taksi.
Sesudah dari konter ketika menunggu taksi lewat, tiba-tiba ada mobil yg berhenti tepat didepan kami, dan sepertinya itu tidak asing dimataku.
"Assalamu'alaikum, Anya aini kalian dari mana dan mau kemana" tanya prof azka yg baru saja turun dari mobil
"Wa'alaikumsalam, kami mau ke supermarket dekat asrama prof" jawab aini, aku hanya tersenyum ke arahnya
'Baru saja aku membicarakannya karena 1 bulan ini tidak pernah jumpa, meski hanya berpapasan saja' dalam hati
"Kalo begitu kita searah, ayo masuk" ajaknya, aini pun langsung menarik tanganku agar segera masuk ke dalam mobil.
Didalam Mobil
"Beberapa minggu ini tidak terlihat dan ada kelas prof azka" tanya aini setelah kami berada di dalam mobil
"Iya karena beberapa minggu lalu saya harus pulang ke Indonesia" jawabnya sembari menyetir
"Apa keluarga prof ada yg sakit, bukankah prof beberapa bulan lalu sudah mengambil cuti" tanya Aini lagi, ya aku hanya diam mendengarkan mereka saling berbicara
"Tidak, hanya saja ada acara keluarga yg penting, apa ada yg mau kamu tanyakan lagi aini" jawab prof azka
"Oh.. maafkan ke lancangan saya prof" seketika pembicaraan mereka terhenti, aini pun memandang ke luar jendela begitu pula dengan ku
'Melihat mereka berdua memang sangat cocok dan serasi, tapi mengapa ada sesuatu yg membuat hatiku sakit' kataku dalam hati.
☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️
Supermarket
Setibanya di depan supermarket aku dan aini segera turun, dan mengucapkan terimakasih kepada prof azka.
"Terimakasih banyak prof sudah mengantar kami" kata aini,aku pun tersenyum kearahnya, lalu tak lama prof azka melajukan mobilnya.
Siapa yg tak suka dengan prof azka, beliau pintar,tampan, sholeh dan juga seorang hafidz, siapapun wanita yg kelak menjadi istrinya adalah wanita yg istimewa.
'Jika ada pemuda yg seperti prof azka mendatangi abi, betapa bahagianya diriku' berandai dalam hati.
"Nya, Anya" teriak aini kepadaku
"Eh ya" jawabku yg baru saja tersadar dari lamunanku
"Kenapa kamu bengong udah ayo buruan dibayar barangnya" kata aini, aku pun segera mengantri ke depan kasir.
"Kamu tadi kenapa bengong Nya" tanya aini kepadaku di perjalanan kita ke asrama
"Mm tidak, Hanya beruntung saja siapapun gadis yg mendapatkannya" jawabku tanpa sadar
"Mendapatkan siapa" tanyanya kembali
"Eh, Udah ah aku lagi gak konsen nih, jadi ngelantur kan ngomongnya" jawabku
"Emang siapa yg kamu maksud tadi" tanya aini kembali, membuat aku gelagapan untuk menjawabnya, untungnya kami sudah sampai didepan gerbang asrama
"Sudahlah gak usah dibahas, oh ya aku ingin segera mengaktifkan no ini dan menelfon orang rumah" kataku kepada aini
"Kalo begitu kita langsung ke kamar saja, tapi tarif nelfon ke Indonesia mahal, apa keluarga mu tidak ada yg mempunyai I*O atau IG" tanya aini panjang lebar
"Tidak, sudah dari tadi kamu banyak bicara, apa kamu tidak capek" kataku sembari mempercepat langkah kakiku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments