Leticia memegang tangan Siska dan tersenyum manis kepada sahabat nya itu Leticia tidak mau Citra bersedih di hadapan nya, hanya karena kedua orang nya yang sibuk bekerja.
"Mereka berdua kan berkerja untuk kamu, Citra kamu bisa kuliah di mana pun kamu mau. Sedangkan aku sekarang sedang berjuang untuk bisa mendapatkan beasiswa di universitas terbaik."
Ketika Citra sedang mengungkap kesedihan nya, Ibu nya Leticia pun datang dengan makanan dan minuman untuk mereka berdua.
"Terimakasih banyak Ibu, kedatangan ku hanya merepotkan saja yaa. Aku tidak pernah merasakan bagaimana rasanya ketika sedang belajar Mama ku datang dengan membawa kan makanan dan minuman seperti ini."
Ucap Citra dengan tissue di tangan nya, ketika Renata ingin bertanya kepada Citra tiba-tiba saja handphone nya berdering kencang sekali.
"Vania Larissa."
Renata pun seketika langsung pergi dari kamar Leticia karena ingin menjawab panggilan telephone masuk dari Vania Larissa.
Leticia mengabaikan nya dia dan Citra menikmati makanan dan minuman yang ada di hadapannya sambil mengerjakan tugas.
"Seperti itu telephone penting dari teman ibu, sudahlah lebih baik kita segera selesaikan tugas-tugas ini yang sangat rumit sekali."
Renata Amalia pun memilih masuk ke dalam kamar nya untuk menerima panggilan telephone dari Vania Larissa.
*Hallo Vania*
*Hallo Renata Amalia apa kabar nya*
*Aku baik, aku pikir kamu yang sudah melupakan ku Vania*
*Tidak akan mungkin aku melupakan mu Renata, apalagi dengan perjanjian kita yang akan menjodohkan Samuel dengan Leticia*
*Astaga, aku yang hampir melupakan nya. Tapi sekarang Leticia yang baru saja Kelas 3 SMA. Bagaimana dengan Samuel sekarang*
*Samuel sudah lulus kuliah di universitas terbaik di luar negeri, sekarang dia sedang belajar untuk berkerja di perusahaan Papa nya karena Samuel yang akan menjadi CEO di perusahaan yang baru*
*Wahh, selamat atas kesuksesan keluarga kalian yaa aku ikut bahagia sekali mendengar nya*
*Kesuksesan untuk keluarga kita nanti nya, Renata aku dan Mas Rendy nanti sore berniat untuk bisa bertemu dengan kamu dan Ferdian di Restoran kalian kita sambil membicarakan tentang perjodohan ini*
*Lalu bagaimana dengan anak-anak kita apakah mereka juga ikut*
*Seperti nya jangan dulu biarkan saja kita sebagai orang tua nya yang bertemu setelah baru Leticia dan Samuel*
*Baiklah jam berapa yaa kita bertemu nya*
*Bagaimana jika jam pulang kantor saja yaa sekitar jam 4 sore*
*Baiklah aku akan memberitahu Mas Ferdian agar dia juga menyiapkan semuanya*
*Yasudah yaa Renata sampai ketemu di Restoran Seafood*
Vania mengakhiri panggilan telephone dia merasa sangat senang sekali.
"Ini adalah saat yang di tunggu-tunggu tapi juga saat yang menegangkan ketika Leticia bertemu dengan Samuel yang merupakan calon suaminya, sebelum nya aku belum pernah menceritakan tentang ini kepada Leticia dan semoga saja Leticia mau mengikuti apa yang di inginkan oleh kedua orang tuanya nya."
Renata pun langsung memberitahukan kepada suaminya.
"Akhirnya yaa Pap, kita bisa menepati janji kita bersama."
Rendy merasa sangat senang sekali tapi seketika Vania berpikir bagaimana jika Samuel menolak perjodohan ini.
"Papa, bagaimana jika Samuel menolak perjodohan ini. Dia yang sedang dekat dengan model itu yang Mama sangat tidak suka sekali dengan nya."
Rendy pun mulai memikirkan karena sikap Samuel yang sangat keras sekali.
"Jika sampai Samuel menolak nya maka dia akan berhadapan dengan Papa, tapi bagaimana juga dengan Leticia apakah dia juga bisa menerima Samuel."
Mereka berdua pun mulai memikirkan sikap Samuel dan Leticia yang bertolak belakang sekali.
"Kita lihat saja nanti ya Pap, tapi yang pasti Leticia itu adalah siswa yang berprestasi di pintar sekali sama seperti Ibu nya dulu di sekolah. Tapi Renata yang lebih memilih untuk menjadi Ibu rumah tangga karena dia yang ingin menjadi guru untuk anak nya di rumah."
Rendy dan Vania berharap yang terbaik untuk Samuel dan juga Leticia di masa depan.
"Yasudah yaa Pap, Mama pulang dulu yaa. Sudah jam istirahat juga untuk Papa makan siang."
Vania keluar dari ruangan suaminya dia melihat Samuel yang sedang memainkan handphone nya.
Vania pun seketika langsung berpikir jika Samuel yang sedang berkomunikasi dengan Erika.
Vania menghampiri Samuel yang sedang menelephone.
"Samuel, sudah waktunya jam istirahat dari pada kamu menelephone lebih baik kamu segera makan itu lebih baik membuat perut mu kenyang."
Erika begitu sangat mendengar jelas perkataan Mama nya Samuel dan mengejutkan sekali Samuel pun langsung mengakhiri panggilan telephone nya bersama dengan Erika mengikuti ucapan Mama nya.
"Baiklah Mam, seperti nya aku memilih untuk makan di luar saja."
Vania Larissa tersenyum lebar ketika melihat Samuel yang langsung menghampiri panggilan telephone nya bersama dengan Erika.
Sedangkan Erika di buat sangat emosional sekali dengan sikap Samuel yang tiba-tiba saja mengakhiri panggilan telephone nya.
"Kenapa Samuel sampai melakukan hal seperti itu yaa, dia seperti tidak menghargai aku sebagai kekasih nya."
Erika pun langsung melemparkan handphone nya kepada meneger nya sikap Erika yang memang sangat tidak sopan dan sombong sama seperti Samuel.
Erika berencana untuk datang langsung ke perusahaan Samuel dia ingin melihat Samuel yang sedang berkerja.
"Aku harus mengetahui Samuel di perkerjaan di bagian apa, apakah mungkin dia yang sudah menjadi pemimpin perusahaan."
Erika berencana untuk pergi di saat dirinya selesai pemotretan setelah itu dia langsung pergi ke perusahaan.
"Setidaknya para pegawai yang ada di perusahaan itu mengetahui jika aku ini adalah calon istri Samuel, sehingga tidak ada yang mencoba untuk mendekati Samuel. Jika sampai ada yang mencoba untuk mendekati Samuel maka dia akan berurusan dengan ku. Erika Veriska yang bisa melakukan apa pun yang tidak mungkin terjadi."
Erika pun kembali melanjutkan pekerjaan nya dengan wajah yang kelihatan emosional sekali.
"Erika bisa kah kamu berpura-pura tersenyum karena kamu akan memakai baju yang cerah dan ini juga pemotretan untuk produk minuman yang segar."
Ucap salah satu fotografer .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 455 Episodes
Comments