Sepanjang perjalanan Sophia hanya diam, tidak ada yang keluar dari mulutnya selain tatapan datar. Agrio bahkan harus berulang kali membuat suasana tidak canggung. Namun, tetap saja. Sophia tetap diam di tempatnya.
"Signora, apa anda baik-baik saja?"
Sophia berbalik menatap pengawal pribadinya itu dengan tajam. "Fokuslah menyetir Agrio."
"Si. Maafkan aku," jawab Agrio dengan wajah tegang.
Pria itu sangat gugup saat ini karena kedua orang yang berada di mobilnya benar-benar tidak saling menyapa. Padahal, dia sangat tahu jika dulu mereka sangat dekat satu sama lain. Lalu mengapa seperti orang tidak saling mengenal. Pria itu bahkan bingung, kenapa Justin juga tidak menyapa, dan itu membuatnya merasa tidak nyaman.
1 jam perjalanan akhirnya mereka sampai di perusahaan. Sophia mempersilahkan Justin untuk masuk lalu di sambut oleh Elio.
"Hallo Tuan Justin, selamat datang di perusahaanku. Aku Louis Elio, sudah lama sekali aku mendengar kehebatanmu. Dan hari ini keberuntungan bagiku karena kau mau berbisnis dengan kami."
Raut wajah Elio bergitu ceria hingga Sophia harus berulang kali melebarkan mata melihat sikapnya yang aneh. "Dia bahkan tidak mengenali Elio, ada apa sebenarnya yang terjadi. Kenapa dia tidak mengenali siapapun," batin Sophia.
"Hallo," ujar Justin singkat.
"Silahkan masuk." Elio mempersilahkan Justin untuk masuk dan ia mendekat kepada Sophia.
"Kerja bagus Baby. Malam ini kita harus mendapatkannya."
Dahi Sophia berkerut. "Apa yang ingin kau dapatkan, tubuhnya?"
"Owh!" Elio menyilangkan tangan di depan. "Aku pria normal Nona Alexander."
"Terserah kau! Ingat kau berhutang penjelasan padaku," ucap Sophia berlalu pergi.
"Sophia, kau tidak ikut perjamuan? Ini kesempatanmu untuk dekat dengannya."
Gadis itu menggelang dengan langkah yang semakin menjauh. Ingin sekali dia bertemu dengan pria itu. Tapi, mengingat Justin sama sekali tidak mengingatnya membuat dia sakit hati. Bagaimana bisa pria yang dulu sangat ia banggakan, melupakannya begitu saja.
Sophia kembali ke apartemennya. Musim gugur kota Verona telah di selimuti senja. Sophia tertidur di ranjang empuknya. Namun, tidak menemukan kenyamanan. Sedari tadi, gadis itu terus saja gelisah. Ia terus menatap jam kecil berbentuk bintang yang tergeletak di atas nakasnya. Sudah pukul 8 malam dan Elio sama sekali belum memberi kamar padanya. Sophia menarik napas, ia terbangun ketika jarum jam berdetak tepat di angka 12.
"Apa yang sedang dia rencanakan, apa semua berjalan lancar, dia mengatakan jika mempertaruhkan segalanya untuk bisa bekerja sama dengan Justin. Saham yang akan di tanam Justin sangat berpengaruh untuk kelangsungan perusahaan, jika pria dingin itu menolak kerja sama, dan menerima tawaran lain. Entah apa yang akan terjadi pada perusahaan saudaranya. Louis grup jelas akan jatuh dan terpuruk.
Sophia mendesah kasar. "Dasar pembual, seharusnya dia menolak untuk membawa Justin masuk ke perusahaan. Dia adalah seorang Mafia, bagaimana jika ini menjadi dampak yang buruk."
gadis itu mendesah dengan kedua tangan memijat kepalnya. Ia berfikir terlalu keras hingga merasa kepalanya akan pecah. "Justin. Apa yang terjadi padamu, kenapa kau bisa tidak mengenaliku? Apa kau sedang mengujiku?"
Sophia membenamkan kembali tubuhnya ke atas kasur. Mencoba menutup mata dan terlelap agar bisa melupakan kejadian yang begitu membingungkannya. Namun, ketika dirinya mulai berada di alam bawa sadar, sekelebat bayangan tiba-tiba muncul di dalam ingatannya. Terlihat gadis remaja dengan baju yang berlumuran darah menangis di dekat seorang pria. Sophia menjadi gelisah dengan keringat yang terus bercucuran. Sesekali, ia bergumam tidak jelas karena mimpi itu terus berputar.
"Tidak! Bukan aku .... Bukan aku, maafkan aku. Tidak ...." Sophia terisak di dalam ucapannya, terus menerus mengucapkan kalimat yang sama hingga suara dan getaran poselnya membuat iya terkejut dan mimpi buruk itu menghilang.
...ΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Imas Kartini
shopia dijebak dia g ngebunuh paman demetrio
2023-01-04
1
irfah albeghyttu
sophia sendiri sebenarnya trauma dg kecelakaan itu....tp berusaha baik2 saja
2022-12-29
1