"Ada apa?" Tanya Faaz yang terkejut melihat Zora bangun dari posisi tidur nya.
Zora langsung bergegas bangun dan menggunakan kembali pakaian nya. Tanpa berkata sepatah katapun Zora langsung berjalan ke luar ruangan dan meninggalkan Faaz seorang diri di sana.
Faaz terkejut dengan sikap Zora. Faaz langsung bergegas menggunakan pakaian nya dan langsung berlari keluar menyusul Zora.
"Zora! Hey! Tunggu aku! Kamu mau kemana? Hujan nya masih sangat deras!" Teriak Faaz dari teras rumah kosong itu melihat Zora yang berjalan di tengah deras nya hujan yang turun.
Zora tidak memperdulikan apa yang dikatakan oleh Faaz. Zora bahkan tidak berpaling ke arah belakang untuk melihat Faaz yang terus-menerus meneriaki nama nya.
Merasa dirinya tak dihiraukan oleh Zora, Faaz langsung memutuskan untuk menyusul sang kekasih. Faaz segara menghidupkan sepeda motor nya untuk menyusul Zora yang sudah terlihat jauh berjalan.
Faaz mencapai Zora yang sedang berjalan dengan langkah seribu nya. Zora telah basah kuyup, namun kelopak mata nya terlihat memerah dan air mata nya berderai seakan ingin mengalahkan deras nya guyuran hujan turun saat itu.
Merasa dirinya tak di gubris sama sekali oleh Zora, akhir nya Faaz turun dari sepeda motor nya dan langsung menarik lengan Zora untuk menghentikan langkah nya.
"Hey! Ada apa? Bicara sama aku! Kenapa kamu tiba-tiba seperti semarah ini Ra?" Tanya Faaz kepada Zora.
"Kamu nanya sama aku mas? Kamu nanya ada apa? Bukan nya tadi kamu sendiri yang bilang mas kalau aku udah menghina hubungan kita karna apa yang udah aku minta lakuin tadi?" Kata Zora berteriak kepada Faaz ditengah deras nya hujan.
"Iya memang aku bilang begitu tadi, tapi maksut ku adalah aku nggak mau menikmati apa yang seharus belum menjadi hak ku, aku mencintai kamu dan aku nggak mau melakukan sesuatu yang akan merugikan mu suatu saat nanti" jawab Faaz mencoba memberikan penjelasan kepada Zora.
"Halah bulsyit!! Omong kosong mas! Aku muak sama semua ini, aku muak sama keadaan hubungan kita! Aku muak sama mami ku yang sampai detik ini masih kekeh nggak menginzinkan kita menikah, ntah apa alasan nya! Dan yang paling buat aku muak adalah sikap kamu yang terlalu lurus dan pasrah! Kamu nggak berani memperjuangkan aku, memperjuangkan hubungan kita!" Cecar Zora lagi dengan emosi nya yang semakin berapi-api.
"Aku kurang berjuang apa buat kamu Ra? Kurang apa aku buat kita? Buat hubungan kita? Aku selalu saja mendatangi mami mu untuk berusaha dan memohon agar dia bisa mengizinkan kita menikah! Tapi kalau sampai saat ini mami mu masi tidak merubah keputusan nya, apa itu salah ku? Aku harus bagaimana lagi Ra baru kamu percaya dengan kesungguhan ku?!" Jawab Faaz dengan air mata yang mulai jatuh dari sudut kelopak mata nya yang sipit.
"Bener kamu nanya mas? Bener? Kalau gitu kamu dengar ya jawaban ku! Jawaban aku masi sama, aku minta kamu hamilin aku agar mau nggak mau, mami nggak punya jalan lain selain menikahkan kita! Gimana? Bisa kamu mas ngelakuin itu untuk aku?" Kata Zora dengan nada bicara yang ketus dan tatapan mata yang begitu tajam.
Bagaikan suara petir yang menggelegar, mendengar apa yang dikatakan Zora membuat Faaz terdiam tanpa kata. Faaz benar-benar tidak menyangka dengan apa yang akan dikatakan Zora.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
khey
jangan berzina, lebih baik nikah siri aja dulu,,
baru boleh hamil,
2023-02-09
0
〈⎳ HIATUS
waduh sumbu pikiran sedang pendek perempuan ini
2023-02-03
0
Vinoya Chan
Bukan jalan keluar yang bagus Ra, itu malah akan membuat malu kedua keluarga...
2023-02-02
1