Agus siap siap ke rumahnya Wulan, Agus sudah merencanakan liburan bersama Wulan selama seminggu tanpa diganggu sama sekali sama Nesya.
" Tunggu aku sayang, kita akan menikmati kebersamaan kita lebih lama selama seminggu." Ucap Agus merapihkan meja kerjanya, Agus tidak sabar menghabiskan waktu selama dua puluh empat jam nonstop bersama. Wulan.
Dilain sisi, Nesya nangis mengingat kejadian tadi di kantornya Agus, Nesya bener bener tidak menyangka dirinya dianggap seperti perempuan panggilan.
" Tega sekali kamu mas, suruh aku ke kantor cuman untuk gulet panas, setelah selesai aku disuruh pulang begitu saja." Ucap Nesya dengan sedih, selama pernikahannya Agus sama sekali tidak pernah menghargainya sama sekali, hanya harta yang selalu Agus berikan.
" Sabar yah nyonya, doakan saja semoga tuan cepet sadar atas sikap seenaknya terhadap anda." Ucap supir Nesya merasa kasihan melihat majikannya tidak pernah bahagia sama sekali.
" Saya tidak bisa seperti ini terus pak, selama pernikahan saya selalu sabar dan mengerti apapun yang dilakukan mas Agus, tapi hari ini dia keterlaluan sekali.
" Itu harus nyonya, tinggalkan pak Agus, atau tidak anda bertahan tapi membuat perubahan diam diam saja nyonya tanpa tuan tahu, saat anda sudah sukses biar tuan tahu sendiri anda sudah bisa hidup tanpa tuan." Lanjut Supir nya Nesya setuju sama idenya Nesya
" Tapi saya harus jualan apa pak, atau kerja apa pak?" Tanya Nesya bingung karena selama ini dirinya selalu di rumah, dilarang keras oleh Agus untuk keluar rumah dengan alasan tugas istri yang baik di rumah saja sambil nunggu suami pulang kerja.
"Anda kan bisa menjahit nyonya, anda bisa buka butik dengan brand Anda sendiri nyonya, kalo anda punya tabungan banyak atau kurang kan bisa mengajukan pinjaman modal usaha ke bank?" Tanya Supirnya nya Nesya, yakin kalo nyonya nya punya tabungan mengingat Nesya tidak pernah belanja yang berlebihan
" Kamu bener, baik lah saya akan membuat brand sendiri, terimakasih yah sudah memberikan saya ide, saya tidak bisa berdiam diri terus menerus." Lanjut Nesya berusaha tegar, Nesya senyum bahagia karena akhirnya mendapatkan ide untuk bisa mandiri.
Dilain sisi, Agus senyum bahagia, melihat penampilannya Wulan yang sangat menggoda dirinya, Agus kunci rumahnya Wulan membuat Wulan peuluk lehernya Agus dengan mesra.
" Sayang, mau gulet atau mau langsung jalan?" Tanya Wulan, Wulan sengaja mengerat kan pelukannya.
" Tentunya gulet panas dong sayang, supaya semangat jalan jalan bersama kamu." Ucap Agus langsung mencium Wulan dengan mesranya, tangannya Agus tidak bisa diam langsung saja naik naik kepuncak gunung, membuat Wulan menggeliat menahan geli dan nafsongggnya sudah diubun ubun juga.
" Sayang, lanjut di kamar saja yuk, aaaahhh Agus sayang.' Desa han Wulan dengan manja
" Disini saja sayang, kelanjutannya di kamar sebelum kita berangkat." Lanjut Agus membantu Wulan polos didepannya dan membantu Wulan rebahan.
" Aaaahhh sayang, aku sudah keluar dari kerjaan aku sayang, dan aku bisa bebas kapan pun dan dimana pun bersama kamu sayang." Desa han Wulan, Wulan menikmati setiap pergerakan pinggangnya Agus yang luar biasa.
" Bagus sayang, dengan begitu pagi pun kita bisa ketemu dengan leluasa. tugas kamu cukup membuat badan kamu semakin putih dan bersih, menjamin aku selalu betah bersama kamu." Lanjut Agus semakin semangat menggerakkan pinggnya, dan tangannya semakin naik naik kepuncak gunung
" Itu pasti sayang, sudah kewajiban aku untuk kamu selalu puas bersama aku." Lanjut Wulan, Wulan tidak akan biarkan Agus bosan karena kini penghasilan Wulan tergantung dari Agus setiap harinya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Osie
suami luknut..tunggu aja loe dihempaskan nesya
2023-02-10
2
Nur Ain
tunggu kau suami x berguna
2023-02-05
3