Rina yang melihat kejadian dihadapannya, dengan tangan gemetar, wanita itu buru-buru mengeluarkan Telepon dan menghubungi seseorang.
Namun sebelum dia tersambung, Lemon sudah meraih telpon tersebut, kemudian melemparkannya keatas Meja Kerja.
"Saya datang kemari dengan tujuan baik-baik, tapi kalian malah bersikap kurangajar, saya datang memang bertujuan membeli Villa yang bagus" Lemon menatap satpam dan Rina yang merasa ketakutan.
Lemon menatap Rina dan berkata "Kamu Agen Penjualan kan?".
Dengan menggigit bibirnya Rina menjawab "ia..ia Tuan saya yang bertanggung jawab atas itu".
"Tunjukan padaku dimana Rumah yang sangat bagus, yang ada diKomplek Perumahan ini?".
"Ada Tuan, disebelah barat, diatas Bukit dengan menghadap ke Danau". Rina bergegas mrngambil foto Rumah tersebut dan menunjukkan kepada Lemon "Eem.. Lumayan bagus, berapa harganya?".
"100 Milyar Tuan, itu semua sudah ikut biaya pengurusan Administrasi" Rina berkata dengan datar, sekaligus dia ingin membuktikan Omong Kosong dari Pemuda ini.
Dipikiran Rina, jika Pemuda ini ternyata tidak punya Uang dan menipu mereka, maka dia punya alasan untuk menghajar dan memenjarakan Bocah Ingusan ini.
"Baik saya ambil" Lemon langsung mengeluarkan Kartu ATM dari dalam sakunya, dia langsung melemparnya diatas Meja.
Rina yang merasa Penasaran dan ingin membalas Lelaki ini, dalam sekejab tanganya sudah meraih Kartu ATM yang diberikan Lemon.
"Bib.."
Suara mesin E-Brilink, menandakan proses pembayaran telah berhasil dan selesai.
Suara cicak terdengar diruangan Agen penjualan, keheningan terjadi Sekitar 5 Menit, Mulut Rina dan satpam seakan tersengat Listrik, sangat kaku tidak bisa bergerak, ketika mereka melihat proses pembayaran tidak ada masalah.
"Mohon maaf Tuan, kami sangat menyesal, mohon ampuni, kami, kami benar-benar manusia bodoh" itulah kata-kata yang keluar dari Mulut Rina, ketika dia telah terbangun dari rasa keterkejutannya.
Lemon memandang Rina dengan senyum masam sambil berkata:
"Sudahlah, kalian jangan terlalu memikirkannya, ini adalah Pelajaran untuk kalian dimasa depan, ingat jangan menilai manusia dari kulitnya, tapi nilailah dia dari Kata-katanya, jangan kalian memandang dari penampilan dan Gaya pakaiannya, apakah kalian mengerti".
"Kami mengerti Tuan" Mereka menyahut bersamaan.
Rina kemudian mengembalikan Kartu ATM Lemon, dan memasang senyum malu "Tuan kalau boleh tau siapa nama Tuan, karna kebutuhan Surat-surat Administrasi kepemilikan".
"Nama Saya Lemon, Lemon Nababan" Lemon berkata datar kepada Rina.
*Tuan tunggu sebentar, biar kami menyelesaikan Proses surat-suratnya".
Lemon menjawab dengan menganggukan kepalanya.
Tidak berselang lama, akhirnya surat kepemilikan rumah telah selesai "Ini Tuan surat-suratnya dan Kunci Rumahnya, Tuan sudah bisa menempatkannya Mulai sekarang"Rina berkata dengan tenang.
"Baik terimakasih, boleh saya minta tolong untuk saya diantarkan kesana?".
Lemon meminta bantuan mereka, untuk menunjukkan tempat Rumah barunya.
"Boleh Tuan, Silahkan Tuan ikuti kami..." Kedua Satpam langsung menjawab dengan hormat, mereka berdua langsung membawa Lemon ke Rumah Barunya, dengan Menggunakan Mobil Rush milik Perusahaan.
Setelah beberapa saat, tiba-tiba mobil yang mereka tumpangi, berhenti ketika sampai didepan sebuah Villa yang sangat Megah dan besar.
Ketika Lemon melihat Villa itu dia sedikit terkejut, karna Halamannya sangat luas, dan Miniatur Rumah tersebut sangatlah Elit.
Lemon beserta kedua Satpam, dan ditemani oleh Pegawai perumahan, berjalan masuk kedalam Villa.
Setelah beberapa saat, setelah pegawai penjualan memperkenalkan segala sesuatu kepada Lemon, pegawai penjualan bersama kedua satpam berpamitan untuk pulang "Tuan kami izin untuk pergi, Kalau ada yang tuan perlukan dimasa depan, silahkan hubungi saya saja".
"Baik, terimakasih" Lemon menyahut dengan datar.
Saat ini kedua Satpam dan pegawai penjualan telah pergi menghilang dari Villa, kemudian Lemon berjalan Kearah Ruangan yang menghadap ke Danau, seketika dia merasa ada kekuatan Spiritual yang sangat besar menghadangnya.
Tiba-tiba hpnya bergetar, Denis menelpon "Halo Den?..." Lemon menjawab penggilan Denis.
"Kamu dimana, kok belum pulang keasrama?" Denis bertanya dengan khawatir.
"Maaf Den, kayaknya besok baru saya pulang, kebetulan ada teman yang mengajak saya kerumahnya".
"Okelah, tapi kamu harus hati-hati ya". Denis mengingatkan.
"Okey Bro.."
Setelah selesai bicara, sambungan teleponpun terputus.
Lemon kembali melirik kearah Danau yang terbentang Luas dihapannya, kemudian dia duduk dikursi sambil merenungkan "Sepertinya semua ini hanya Mimpi, saya benar-benar tidak percaya akan membeli Rumah di Komplek Perumahan Villa Ginting ini".
Lemon hanya bisa tersenyum-senyum bahagia sendiri.
Lemon yang merasakan energi spiritual yang sangat besar, seketika dia langsung duduk bersilah dan melaksanakan kultivasinya, jarum jam terus berputar tidak terasa sudah sampai pagi.
Lemon membuka matanya perlahan-lahan, kemudian menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya keluar.
Lemon merasakan kekuatanya telah melewati tahap pembentukan Pondasi, kemudian dia turun dari atas tempat tidurnya, berjalan kekamar mandi untuk membersihkan diri, karna semalam dia belum sempat mandi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 207 Episodes
Comments
bibarkatil_Musthofa
jd pingin bkultivasi😍
2023-07-07
1
Mr.VANO
begitu la,klo batas waktu kita beruba,siapa yg bisa mengelak,,rejeki tetap di cari tp tak perlu di kejar
2023-06-25
1
Ymmers
tangannya mereka, satpams ini tadi berbuki kreek kaan, langsung sembuh ya thor? bisa langsung nyetir gitu?
🤔🤔🤔🤔
2023-05-16
2