(BAB 5) PEDANG

Felix dan Kirania saling menatap satu sama lain, yang dimana Kirania tidak menyadari kalau dia sudah berada dibawah di dekat danau.

Felix yang sedang menggendong Kirania dia berkata “Apa kau tidak mau turun? Kau sangat berat tahu!”

Kirania yang mendengar perkataan dari Felix kalau dia sangat berat dia langsung marah dan menampar Felix lalu turun.

(Plaakk)

Felix yang sedang memegang pipinya karena ditampar oleh Kirania dia merasakan adanya Monster yang mendekat, dia langsung menggendong Kirania dan berlari dari danau itu.

Kirania yang terlihat bingung kenapa Felix menggendongnya kembali dia bertanya “Apa yang kau lakukan? Kenapa kita berlari?”

Felix yang sedang menggendong Kirania sambil berlari berkata “Aku mempunyai firasat buruk jika kita tetap berada di dekat danau itu”

Felix tidak memberitahu Kirania tentang Monster itu, karena Felix tidak mau Kirania tau kalau dia mempunyai sihir yang bisa mendeteksi kekuatan sihir sejauh 500 meter.

Karena Kirania sangat terkejut saat Felix bisa menggunakan sihir Teleportasi, jadi Felix akan menganggap dirinya kuat untuk sementara, sampai dia mengetahui tentang seberapa kuat orang-orang yang ada di dunia ini.

Saat Felix merasa sudah cukup jauh berlari, dia berhenti dan melihat sekitar, dia juga tidak merasakan adanya Monster ditempat dimana dia berada sekarang.

Felix menurunkan Kirania dan melihat sekitar lagi untuk memastikan apakah ada Monster atau tidak disekitarnya.

Kemudian Kirania turun lalu dia menurunkan roknya karena Roknya terangkat saat di gendong oleh Felix, sambil menurunkan roknya dia berkata “Jangan lihat!”

Felix yang pura-pura tidak melihatnya bertanya “Apa kau tau dimana kita sekarang?”

“Aku tidak tau kita berada dimana, karena aku belum pernah melihat tempat ini” jawab Kirania.

Karena Kirania juga tidak tau sedang berada dimana, jadi Felix memutuskan untuk mengikuti jalan tanah yang menuju ke arah barat yang dipenuhi oleh pepohonan.

Saat sedang berjalan tiba-tiba Felix mendengar suara perut yang kelaparan dari belakang.

Ternyata suara perut itu berasal dari Kirania yang sedang berada dibelakang Felix.

Kirania sedang memegang perutnya sambil berjalan dengan wajahnya memerah tersipu malu.

Felix tiba-tiba saja berhenti berjalan membuat Kirania menabrak Felix dari belakang.

(Jedug)

“Aaaaaaw! Jangan berhenti secara tiba-tiba!” kata Kirania lalu memegang kepalanya karena merasa sakit setelah kepalanya terbentur dengan punggung Felix.

Sambil memegang kepalanya, Kirania bertanya “Terbuat dari apa punggungmu itu? Kenapa begitu keras seperti besi!”

Kirania tidak mengetahui kalau di punggung Felix ada pedang yang tak terlihat yang selama ini dibawa oleh Felix.

Felix berbalik ke arah Kirania dan mengambil pedang itu dari punggungnya, lalu mengarahkan tangannya ke dekat wajah Kirania.

“Nih, apa kau melihatnya?” Kata Felix.

Yang tiba-tiba saja ditangan Felix Kirania melihat sebuah pedang berwarna ungu tua yang ditengah pedang itu ada sesuatu seperti kristal panjang yang diatasnya ada segitiga berwarna pink.

Kirania sangat terkejut kalau selama ini Felix memiliki pedang yang sangat indah.

Kirania yang melihat pedang itu sangat terpesona dengan bentuk dan warnanya, dia terus memandangi pedang itu lalu menyentuhnya.

Felix yang melihat Kirania sangat terpesona dengan pedang itu, dia berkata “Apa kau mau mencoba pedang ini?”

Kirania langsung melihat ke arah Felix, dia sangat terkejut apa dia boleh mencoba pedang itu.

“Apa boleh aku mencobanya?” tanya Kirania.

“Nih pegang saja” jawab Felix.

Kirania mengambil pedang itu dari tangan Felix, yang ternyata pedang itu tidak seringan yang dilihatnya, dia tidak kuat mengangkat pedang itu.

“Aaaaaaa pedang ini berat sekali!” kata Kirania yang berusaha mengangkat ujung pedang itu dari tanah.

Kemudian Felix membantunya mengangkat ujung pedang itu dengan satu tangan.

Kirania sangat terkejut kenapa Felix bisa dengan sangat mudah mengangkat pedangnya.

Sambil memegang ujung pedang itu, Felix berkata “Pedang ini memiliki jiwa didalamnya, jadi pedang ini hidup, pedang ini akan memilih tuannya, jadi tidak bisa sembarang orang bisa menggunakan pedang ini”

Kirania sangat terkejut, dia baru pertama kalinya mendengar ada pedang yang memiliki jiwa.

Pedang itu bernama “Angel” yang diberikan oleh dewi Valentine kepada Felix saat Dewi Vallentine memberkati Felix waktu di dimensi dewa Yami.

Dewi Vallentine juga mengatakan kalau pedang itu bisa berubah wujud jadi manusia setengah hewan, yang memiliki telinga seperti kucing berwarna hitam dan memiliki 3 ekor yang berwarna hitam.

Pedang itu juga bisa menghilang dengan sendirinya jika pengguna pedang itu meninggalkan pedangnya, bahkan pengguna pedang itu bisa mengendalikan pedangnya dari jarak jauh tanpa harus menyentuhnya.

Kirania yang sangat terkejut dia langsung memberikan pedang itu kepada Felix, karena dia tidak bisa mengangkat pedangnya.

Felix tersenyum kepada Kirania dan berkata “Bukan kah sebelumnya kau membawa pedang yang sangat besar”

Kirania langsung terlihat kesal karena Felix mengejeknya.

“Berisik!” kata Kirania yang kemudian suara perutnya berbunyi lagi.

Felix yang mendengar suara perut Kirania yang sangat kelaparan dia tertawa.

“Aku akan mencari sesuatu untuk dimakan, kau tunggu disini” kata Felix lalu pergi sambil membawa pedangnya yang terlihat sangat ringan oleh Kirania.

Kirania sangat terkejut melihat Felix membawa pedangnya dengan sangat mudah.

Kemudian Kirania duduk dibawah pohon dekat sungai sambil menunggu Felix kembali membawa sesuatu untuk dimakan.

Setelah beberapa menit menunggu akhirnya Felix kembali membawa 2 kelinci berwarna putih.

Kirania yang sedang duduk sambil cemberut berkata “Kenapa kau lama sekali! aku sangat lapar!”

“Kelinci ini sangat imut aku tidak tega untuk menangkapnya, jadi aku mengumpulkan keberanian ku untuk menangkap kelinci ini” Jawab Felix sambil tertawa.

Kirania yang sedang cemberut menyuruh Felix untuk segera membakar kelinci itu dan dia ingin segera memakannya.

Kemudian Felix menumpukan kayu disatu tempat dan ingin membakar kayu itu dengan sihir api.

Felix menjentikkan jarinya ke dekat kayu itu dan merampalkan mantra sihir “Fire” lalu muncul api kecil dibawah kayu-kayu yang sudah ditumpuk tadi dan kayu-kayu itu mulai terbakar.

Sambil menunggu daging kelinci itu matang Felix bertanya “Kemana pedangmu yang besar itu? bukankah kau membawanya tadi?”

Kirania yang lupa kalau pedangnya tertinggal di gunung sangat terkejut.

“Pedangku! Kenapa aku sampai lupa dengan pedangku!” kata Kirania yang wajahnya terlihat kesal pada dirinya sendiri.

“Dasar kau!” kata Felix yang sedang membakar daging kelinci itu.

Kirania duduk di dekat api sambil menunggu daging kelincinya matang dengan matanya yang terlihat berkaca-kaca, dia sudah tidak sabar ingin memakan daging kelinci itu yang terlihat enak.

Felix melihat wajah Kirania yang sedang duduk terlihat sangat cantik dan imut, dadanya yang mulai berdebar semakin kencang.

...SELESAI...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!