(BAB 4) KIRANIA

Wanita yang membawa pedang besar itu sedang duduk sambil menutup roknya dengan kedua tangannya, lalu melihat ke arah Felix dengan sinis "Jangan lihat!" kata wanita itu.

Felix langsung menutup matanya lalu berkata "Aku tidak melihat yang berwarna merah jambu ko"

Wanita yang membawa pedang besar itu sangat marah karena Felix melihat warna yang dipakainya, dan ingin menebas Felix dengan pedangnya, saat ingin mengambil pedangnya, ternyata pedangnya berada jauh darinya karena terjatuh tadi.

Kemudian wanita itu berdiri lalu menampar wajah Felix.

(Plaakk)

Karena reflek Felix langsung berteriak "Aaw! sakit"

Karena Felix berteriak membuat Monster Golem yang ada ditempat itu terbangun.

Tiba-tiba tempat itu bergetar seperti hentakan kaki mahluk yang sangat besar, disetiap langkahnya membuat tanahnya bergetar.

Karena Felix sudah lama berada di gunung itu, jadi dia mengetahui tentang Monster Golem itu, walaupun dia belum pernah melihat Monster Golem itu bergerak.

Sontak kedua temannya sangat ketakutan karena suara hentakan kaki Monster Golem itu, mereka berdua langsung berlari keluar meninggalkan wanita yang membawa pedang besar itu.

Wanita itu mengambil pedangnya yang terjatuh tadi dan ingin berlari keluar dari tempat itu, sebelum dia keluar dari tempat itu, dia sempat melihat Felix yang terikat rantai yang tersenyum kepadanya.

Felix tersenyum kepada wanita itu lalu berkata "Daaah"

Wanita itu sangat kebingungan? kenapa Felix malah tersenyum, padahal ada bahaya yang sedang mendekat, dia langsung menghampiri Felix lalu menebas rantai yang mengikat tangan dan kaki Felix, tapi tidak berhasil.

Wanita itu berusaha untuk membebaskan Felix dari ikatan rantai itu. Karena rantai itu tidak bisa dipotong oleh pedang, dia menarik rantainya sekuat tenaga, tapi tetap saja tidak berhasil.

Felix yang terlihat tidak takut sama sekali berkata "Wajahmu terlalu dekat denganku merah jambu"

Wanita itu semakin kesal karena Felix terus mengingat warna yang dipakainya lalu berteriak "Berisik!"

Tiba-tiba saja rantai yang mengikat tangan dan kaki Felix terputus begitu saja.

Wanita itu terlihat kelelahan sambil melihat Felix yang sedang memegang tangannya yang bekas ikatan rantai.

"Ayo!" kata wanita itu.

Tidak disadari Monster Golem itu sudah berada dibelakang wanita itu yang sedang mengayunkan kepalan tangan ke arahnya.

Wanita itu sangat terkejut dan ketakutan karena melihat bayangan Monster Golem yang sangat besar itu sudah berada dibelakangnya.

(Duaarr)

Saat wanita itu membuka matanya, dia melihat Felix di depannya yang tangan kirinya sedang menahan pukulan Monster Golem itu yang tepat diatas kepalanya.

Sambil menahan tangan Monster Golem itu Felix tersenyum dan berkata "Uh..hampir saja"

Wanita itu sangat terkejut melihat Felix dengan mudahnya menahan pukulan dari Monster Golem itu, dia terdiam sambil melihat Felix.

Kemudian Felix meninju Monster Golem itu dengan tangan kanannya.

(Duaar)

Hanya dalam sekali pukul Monster Golem itu langsung hancur seketika.

Wanita itu langsung melihat kebelakang, betapa terkejutnya dia melihat Monster Golem itu langsung hancur hanya dalam sekali pukul.

Felix yang tidak menyangka kalau dirinya sangat kuat, dia terkejut lalu melihat tangan kanannya.

Wanita itu langsung berlutut di tanah, karena tidak percaya dengan Felix yang begitu mudahnya mengalahkan Monster Golem itu.

Felix langsung mengulurkan tangannya lalu berkata "Kau tidak apa-apa? namaku Felixia"

Wanita itu meraih tangan Felix sambil memandangi wajah Felix yang selalu tersenyum kepadanya.

Sambil memegang tangan wanita itu, Felix bertanya "Siapa namamu?"

"Namaku K-irania" jawab Kirania yang matanya terus menatap Felix.

Tiba-tiba tempat itu kembali bergetar seperti mau hancur dan batu yang mulai berjatuhan dari langit-langit, Felix langsung menggendong Kirania dan berlari keluar dari tempat itu.

Kirania yang di gendong oleh Felix, dia tidak sempat mengambil pedangnya.

Ternyata jalan keluarnya sudah tertutup oleh batu yang berjatuhan dari langit-langit, Felix sempat bingung harus bagaimana.

Kirania berkata "Di arah sebaliknya ada jalan keluar juga"

Felix langsung bergegas kembali ke arah sebaliknya, untuk mencari jalan keluar.

Dan lagi-lagi jalan keluarnya sudah tertutup oleh batu yang berjatuhan dari langit-langit.

Tempat itu bergetar semakin kencang dan semakin banyak batu yang berjatuhan dari langit-langit, Felix berusaha mencari cara bagaimana untuk keluar dari tempat itu.

Kirania yang terlihat panik bertanya "Kenapa kau diam saja!"

Felix ingat kalau dia bisa menggunakan sihir Teleportasi dengan cara membayangkan tempat yang ingin dituju, tapi karena selama bertahun-tahun Felix tidak pernah keluar dari gunung ini, dia tidak bisa membayangkan tempat yang ingin ditujunya.

Felix membayangkan dia sedang terbang berada ditempat yang penuh dengan pohon dan ada danau ditengahnya, lalu mengucapkan mantra sihir "Telport" saat sudah merampalkan mantra sihirnya, dia lupa menempatkan posisinya saat sudah sampai ditempat yang dibayangkan, dia membayangkan sedang terbang melihat sekitar.

Tiba-tiba muncul lah lingkaran sihir dibawah kaki Felix yang cukup besar.

Kirania sangat terkejut melihat lingkaran sihir yang langka seperti itu.

"Pejamkan matamu! apapun yang terjadi jangan pernah membuka mata! sebelum aku menyuruhmu untuk membukanya" kata Felix.

(Criing)

Felix dan Kirania langsung menghilang dari tempat itu sebelum tempat itu hancur dan menimpa mereka berdua.

Kirania yang merasakan angin bertiup lumayan kencang menerpa tubuhnya, dia sangat penasaran sedang berada dimana dia sekarang.

"Hei? kita sedang berada dimana?" tanya Kirania yang masih menutup matanya.

"Di hutan!" jawab Felix yang sangat panik harus melakukan apa.

Felix berusaha mencari cara agar tidak terjadi benturan yang cukup keras saat kakinya menghantam tanah.

Karena Kirania sangat penasaran, dia membuka matanya, dia sangat panik dan terkejut karena dia dan Felix sedang terjatuh, dia berteriak di depan wajah Felix "Aaaaa! kita jatuh!" dia terus memberontak dari Felix karena panik.

"Jangan banyak bergerak!" kata Felix yang wajah dan telinganya terus-terusan dipukul dan dicubit oleh Kirania.

Kirania yang sangat panik terus memberontak dan berteriak "Aaaaa! Kita jatuh!"

Felix sedang berusaha mencari cara agar tidak terjatuh sambil menahan pukulan dan cubitan dari Kirania.

Felix ingat kalau dewa Yami pernah mengatakan kalau Felix bisa mempelajari sihir baru saat berada di dunia mimpi.

Felix bertanya kepada Kirania "Sihir apa yang bisa membuat benda jatuh berhenti?"

Kirania yang sedang panik menjawabnya dengan asal dan suara yang keras "Terbang!"

Felix langsung memahami sihir itu karena pengetahuan yang diberikan oleh dewa Yami.

Felix menarik nafas dan merampalkan mantra sihir "Fly"

(Huusshh)

Kirania sangat terkejut dirinya melayang di udara sambil melihat Felix sedang memejamkan matanya.

Kemudian Felix membuka matanya dan menatap wajah Kirania yang sangat cantik dengan rambutnya yang tertiup angin.

...SELESAI...

Terpopuler

Comments

Nawanz

Nawanz

mohon maaf jarang up karena author nya sedang sakit 🙏

2022-12-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!