Aron menatap wanita itu dengan tatapan jijik!
Wanita itu adalah Nuna, juga teman satu sekolahnya Aron, bahkan wanita itu pernah menaksir Aron saat bersekolah dulu, saat itu ayah Aron memiliki pekerjaan formal dan termasuk keluarga berkecukupan, karena itu wanita yang menaksir Aron terbilang banyak!
Hanya saja Aron tidak menyukai Nuna, dan berpacaran dengan Santi, dia merasa dari segi manapun, baik secara kepribadian maupun penampilan, Santi jauh lebih baik daripada wanita sombong dan kasar seperti Nuna!
Tapi saat ini setelah dilihat-lihat, kedua wanita itu sama saja, Aron benar-benar buta!
“Aron, bertemu dengan teman lama kenapa tidak mengatakan apapun? Kamu sekarang bisu ya? Saat bersekolah dulu kamu terlihat sangat hebat, bahkan menjabat sebagai Ketua Dewan mahasiswa, kalau kepala sekolah dan para guru sampai tahu kalau murid berprestasi sepertimu malah menjadi narapidana setelah lulus, kamu rasa apa yang akan mereka pikirkan?”
Pemuda yang ada dibelakang Nuna tiba-tiba bersuara.
Pemuda itu adalah Gusra, saat bersekolah dulu dia dan Aron adalah teman satu asrama, bahkan bisa dibilang dia adalah sahabat baiknya Aron, tapi Gusra diam-diam menaruh hati pada Santi, dan akhirnya saat melihat Aron berpacaran dengan Santi, dia membenci Aron dalam hati, dia bahkan sering melakukan hal-hal yang mengacaukan hubungan Aron dan Santi, hanya saja tidak ada satu pun yang berhasil!
Dan persahabatan antara dirinya dan Aron juga langsung berakhir, mereka tidak pernah saling menghubungi lagi setelah lulus!
Saat ini Nuna dan Gusra muncul bersamaan pasti diundang oleh Santi, kalau tidak mereka sama sekali tidak pantas untuk menghadiri pernikahan ini.
Aron melirik sekilas kearah mereka berdua lalu kembali menundukkan kepalanya, dan menyeruput tehnya, dia malas berurusan dengan kedua orang ini!
Melihat Aron yang menundukkan kepalanya membuat Nuna dan Gusra semakin puas, mereka merasa Aron takut pada mereka!
“Aron, kamu pasti belum punya pekerjaan kan, apa perlu saya carikan pekerjaan untuk membersihkan toilet, walaupun sedikit kotor dan melelahkan tapi setidaknya bisa untuk sesuap nasi kan, sekarang ayahmu sudah tidak punya pekerjaan kalau hanya mengandalkannya sepertinya sudah tidak mungkin!”
Gusra berkata dengan senyuman mengejek, dia merasa sangat bahagia bisa menginjak injak Aron seperti ini.
Saat bersekolah, kalau bukan karena ayah Aron memiliki pekerjaan formal, dia tidak mungkin kalah dibandingkan dengan Aron.
“Gusra, jangan berbicara sembarangan, seorang Ketua Dewan Mahasiswa yang begitu hebat masa menjadi tukang bersih bersih toilet, harusnya kamu carikan pekerjaan yang lebih baik seperti menyapu jalanan?”
Nuna terkekeh.
“Hahahaha……..”
Gusra dan Nuna tertawa sambil menghina Aron, bahkan Doddy dan bawahannya yang menonton pun ikut tertawa.
Seketika, Aron mengangkat kepalanya dan berkata : “Kalau kalian berdua tidak ingin mati, segera pergi dari sini!”
Aron berkata dengan acuh tak acuh, nada bicaranya datar dan tidak terlihat sedang marah tapi saat perkataan itu sampai ke telinga Nuna dan Gusra, mereka langsung bergidik!
Terutama Nuna, dia membeku bagaikan es, dan tidak berani menatap Aron!
Awalnya dia sudah menyiapkan kalimat penghinaan selanjutnya tapi seketika perkataan itu tidak bisa keluar dari mulutnya!
Setelah sesaat, Gusra yang merasa terhina langsung berteriak pada Aron : “Manusia tidak berguna sepertimu mau berlagak apa? Pacarmu saja memilih menikah dengan orang lain, kamu bahkan tidak berani melakukan apapun, sekarang malah mencoba berlagak didepan kami?”
“Benar, karena tahu kalau Keluarga Jhonson memiliki kekuasaan kamu tidak berani mengganggu mereka dan melampiaskannya kepada kami? Kami juga bukan orang yang bisa diganggu begitu saja!”
Nuna juga tersadar dan menunjuk Aron sambil memakinya!
“Jangan membuatku marah………”
Setelah berkata, Aron kembali menundukkan kepalanya lagi!
“Bajingan, kenapa kalau saya membuatmu marah, kamu berani melakukan apa? Disini tempat resepsi pernikahan Tuan Muda Ronal……..”
Gusra memakinya dan menarik kerah baju Aron dan membuatnya terangkat.
Mereka melawan Aron seperti ini tujuannya untuk membuat kesan baik pada Ronal, kalau mereka berhasil mendekati Ronal maka pekerjaan mereka akan berjalan lancar.
Gusra mengangkat Aron dengan mudah, dan saat dia berniat turun tangan, tamparan Aron sudah melayang ke arahnya!
Piak!
Suara tamparan itu cukup keras dan mengagetkan seisi ruangan, Gusra terhempas dan mendarat disebuah meja!
Bam……..
Meja itu hancur berkeping-keping, begitu juga peralatan makan yang ada di atas meja itu!
Seluruh tatapan tamu beralih kemari, sedangkan Ronal dan Santi yang ada di atas panggung pernikahan mereka tidak mendapatkan perhatian sedikitpun.
Bahkan Ronal dan Santi pun tanpa sadar melihat kearah sumber keributan!
“Bajingan, kamu cari mati……………”
Doddy yang melihat Aron sudah turun tangan langsung bersemangat dan berteriak : “Semuanya serang, habisi bocah itu….”
Doddy sekarang bisa membalaskan dendam pribadinya dengan bantuan publik, dia tahu kalau Aron punya kemampuan, jadi dia tidak mau turun tangan sendiri, dan menyuruh belasan bawahannya untuk melawan Aron!
“Bocah, berani membuat onar di resepsi pernikahan Tuan Muda Jhonson, kamu bosan hidup…….”
Belasan bawahan ini membawa tongkat ditangan mereka, dan menyerang kearah
Aron.
Para tamu yang melihat kejadian ini semuanya menggelengkan kepala, mereka yakin kalau Aron pasti akan dihabisi!.
“Habisi dia, habisi dia……..”
Gusra yang ditampar oleh Aron memegangi wajahnya dan berdiri sambil berteriak!
Diatas panggung, Ronal mengangkat sudut bibirnya dan menunjukkan senyuman kejam!
Semua orang sedang menganggap Aron sebagai lelucon, tidak ada yang mengasihaninya apalagi membantunya!
Menghadapi belasan orang yang mengepungnya, Aron mencibir dan tiba-tiba maju selangkah!
Bam………….
Satu langkah yang diambil oleh Aron seolah mengetarkan ruangan itu.
Dan belasan bawahan Doddy berteriak kesakitan, mereka terhempas dan menghantam meja-meja yang ada disekeliling hingga hancur, seperti baru diporak porandakan!
Seketika itu , para tamu tercengang!
Doddy yang melihat bawahannya tersungkur di lantai tiba-tiba diselimuti rasa dingin!
Saat itu, di sisi panggung seorang pria paruh baya berpakaian rapi mengerutkan keningnya.
Orang itu adalah kepala keluarga Keluarga Jhonson, Nandar Jhonson yang juga merupakan ayahnya Ronal, dia tentu harus muncul di pernikahan anaknya!
Nandar menyaksikan seluruh kejadian saat Aron menghabisi sekelompok bawahan itu.
Dia sendiri juga berlatih bela diri, dan dia bisa melihat kalau kemampuan Aron itu lumayan hebat.
Sedangkan Ronal yang menyaksikan itu mengernyitkan keningnya : “Bajingan, dasar bajingan sampah………”
Sambil berteriak marah, Ronal bergegas melangkah turun.
“Suamiku………”
Santi juga ikut berlari dibelakangnya.
“Ronal, jangan gegabah…
Nandar yang duduk di sisi panggung sejak tadi juga segera menghampiri Ronal, dia takut anaknya akan dipermalukan!
“Ada apa, ada apa……”
Belasan petugas keamanan dari hotel bergegas masuk dengan membawa tongkat.
Hotel Sadewa sudah berdiri sejak lima enam tahun lalu, dan sejauh ini tidak ada orang yang berani membuat onar, karena mereka tahu kalau Hotel Sadewa adalah bisnis milik Keluarga Jhonson.
Apalagi hari ini bertepatan dengan resepsi pernikahan Tuan Muda Jhonson, kekuasaan Keluarga Jhonson dan Keluarga Taka hampir seimbang, pada saat seperti ini siapa yang berani datang untuk membuat onar bisa dikatakan bosan hidup?
…………
Di kamar VIP di lantai 3, Jhonatan mendengar suara keributan dari bawah dan mengernyitkan keningnya.
Manajer hotel yang melihat ekspresi itu langsung berkeringat dingin!
“Ada apa dibawah?”
Jhonatan bertanya dengan nada yang sedikit tidak senang.
“Tuan Jhonatan, ada yang membuat onar di resepsi pernikahan Tuan Muda Jhonson, ada orang yang dipukuli dan barang-barang hancur….”
Manajer itu sibuk menjelaskan.
“Siapa yang berani membuat onar disini?”
Wajah Jhonatan terlihat marah : “Kalian ini kerja apa sih? Hanya satu sampah tinggal utus beberapa orang petugas keamanan untuk mengurusnya, jangan sampai merusak reputasi hotel kita!”
“Sudah diutus!” Manajer itu berkata.
“Lalu kenapa kamu masih disini? Tidak berencana pergi mengurusnya? Mau menunggu orang emosi dulu?”
Jhonatan berteriak dan membuat manajer itu lari terbirit-birit.
“Ayah, kamu masih belum sehat, jangan marah-marah, saya akan kebawah dan
melihat situasinya!”
Nuri mencoba menenangkan Jhonatan lalu keluar dari kamar VIP!
Sebagian besar permasalahan Keluarga Utomo diurus oleh Nuri sekarang, karena Jhonatan hanya memiliki seorang putri, dan saat ini kesehatannya juga kurang baik, maka semua beban itu ditanggung oleh Nuri!
…………
Aula pernikahan di lantai dua!
Belasan petugas keamanan mengepung Aron, manajer hotel juga bergegas berlari ke tempat kejadian, dan terus membungkuk penuh hormat pada Nandar : “Tuan Nandar, saya sungguh minta maaf, saya tidak menyangka ada orang yang tidak takut mati berani datang kemari dan membuat onar di pernikahan putra Anda, saya akan segera mengusir pembuat onar ini…..”
Setelah berkata, dia memerintahkan belasan petugas keamanan : “Untuk apa kalian termenung, cepat usir bajingan ini keluar dari sini!”
“Tunggu!”
Disaat beberapa petugas keamanan bersiap turun tangan, Nandar buka suara : “Berani membuat onar di pernikahan putraku, menganggu tamu-tamu penting ku, mana bisa dia pergi begitu saja, itu sama saja dengan mencoreng wajah Keluarga Jhonson! Hari ini, kalau tidak mencabut nyawanya pun setidaknya harus mematahkan tangan dan kakinya baru boleh pergi!”
“Ini….”
Manajer hotel itu merasa serba salah, kalau mematahkan tangan dan kakinya dia bisa-bisa mendendam pada hotel mereka dan datang lagi untuk membuat keributan.
Nandar memahami maksud manajer hotel dan tersenyum : “Masalah ini biarkan Keluarga Jhonson yang mengurusnya, kalian pergi saja!”
“Baik, baik, baik, kami akan segera pergi!”
Manajer hotel itu segera mengangguk dengan senang karena dia tidak perlu mengurus apapun.
“Ayah, saya tidak mau hanya mematahkan tangan kakinya, saya mau membunuhnya, berani sekali membuat onar di pernikahan Disaat beberapa petugas keamanan bersiap turun tangan, Nandar buka suara : “Berani membuat onar di pernikahan putraku, menganggu tamu-tamu penting ku, mana bisa dia pergi begitu saja, itu sama saja dengan mencoreng wajah Keluarga Jhonson! Hari ini, kalau tidak mencabut nyawanya pun setidaknya harus mematahkan tangan dan kakinya baru boleh pergi!
“Ini….”
Manajer hotel itu merasa serba salah, kalau mematahkan tangan dan kakinya dia bisa-bisa mendendam pada hotel mereka dan datang lagi untuk membuat keributan.
Nandar memahami maksud manajer hotel dan tersenyum : “Masalah ini biarkan Keluarga Jhonson yang mengurusnya, kalian pergi saja!”
“Baik, baik, baik, kami akan segera pergi!”
Manajer hotel itu segera mengangguk dengan senang karena dia tidak perlu mengurus apapun.
“Ayah, saya tidak mau hanya mematahkan tangan kakinya, saya mau membunuhnya, berani sekali membuat onar di pernikahan
Semua orang yang melihatnya tercengang, mereka mem belalak tidak percaya Aron berani menghajar Ronal, benar-benar cari mati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 388 Episodes
Comments
Fa Kurniawan Fario
terjemahan + alur nya amburadul
2024-01-30
0
Fa Kurniawan Fario
y ,, harap maklum
karena novel jiplakan
2024-01-30
0
Moch Guntur
Hotel itu Punya Jhonson apa jhonatan
2023-11-22
1