Rasanya hatiku masih sulit sekali menerima akal saat aku putus dengan Fandi benar - benar penuh dengan caci dan maki. Tanpa berfikir Fandi menghujatku dengan berbagai kata kasar di pesan singkat. Padahal jelas dia hanya mau bermain - main denganku. Di saat aku sedang berusaha untuk sayang dengannya tapi dia seperti hanya status denganku. Bahkan saking kesalnya aku tumpahkan emosi ku di status Twitter kala itu dan ya Fandi membaca statusku dan semakin menghinaku bahkan dia merasa aku belum bisa move on dari dia yang sekarang sudah sibuk mencari mangsa baru. Membekas sekali di ingatanku saat Fandi menghinaku dengan kata - kata yang tidak pantas. Aku bersyukur akhirnya bisa selesai dengan Fandi saat itu, mungkin jika aku terus melanjutkan hubunganku dengan dia, aku dan dia akan semakin toxic. Sampai akhirnya ada seorang laki - laki yang berusaha menghiburku kala itu dengan membalas Tweet Ku.
"Sabar Ri...Jangan marah - marah.."
Yaa itu kata - kata yang aku ingat sampai akhirnya dia mengirim pesan untukku melalu direct message twitter.
"Ri... Ini gue Dhito sahabatnya Mytha.. Lo masih inget gue kan?"
Ya, aku memang mengingatnya. Aku sempat berbalas twitter dulu saat aku SMA. Dia pernah mendekati salah satu temanku di SMA dulu. Makanya aku bisa mengenal Dhito sebelumnya.
"Hey.. Iya Dhit masih inget lahh.. Kenapa?"
"Syukurlah kalo masih inget.. Oh iya beberapa kali gue liat lo marah - marah di twitt. Kenapa Ri? Lagi berantem sama cowok lo ya?"
"Hahaha lo merhatiin aja Dhit. Bukan cowok gue, udah mantan."
"Oh sori - sori yaa Ri... Gue gak tau kalo udah putus. Ri.. Boleh minta nomer atau BBM lo?"
"Gapapa Dhit, oh iyaa boleh Dhit. Ini nomer gue 081234567890, BBM gue ini 123456A."
"Okee gue save yaa.. Kita move di BBM aja Ri. Udah gue invite... acc yaa Ri."
"Okee Dhit, udah gue acc kok."
Lalu Dhito mulai menghubungiku via BBM.
"Hai Ri..."
"Iya Dhit..."
"Sori nih gue ganggu gak?"
"Gak kok, kebetulan lagi kosong."
"Sori yaa gue tadi nanya gitu.. Gue gak tau lo udah putus sama cowok lo."
"It's okey Dhit. Lagian emang baru banget putus kemarin kok."
"Ohh baru ya... Gapapa kan kalo gue chat gini ya?"
Oke guys, aku sudah mengerti maksud Dhito. Sepertinya dia sedang berusaha mendekatiku saat itu. Aku juga tidak mengerti kenapa dia tiba - tiba mendekatiku, padahal selama ini aku anggap yaa dia sahabatnya Mytha dan kebetulan ulang tahun kami beda sehari. Jadi setiap tahun aku selalu mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya begitupun karna dia juga mengucapkan selamat ulang tahun kepadaku. Karna aku duluan yang berulang tahun, baru keesokan harinya dia. Tapi aku masih menduga bahwa Dhito mau mendekatiku, karna aku merasa Dhito ini memang friendly karna kami sering saling membalas twitt masing - masing.
"Gapapa Dhit santai aja, kan biasa kita juga reply atau retweet di twitter."
"Oh iya yaahh hahaha... Nama gue juga udah terkenal yaa di sekolah lo dulu."
"Iyalaah lo deketin temen gue, apalagi lo sahabatnya Mytha juga kan satu sekolah sama gue."
"Hehehe jadi malu deh gue Ri, Gue pernah hampir main ke sekolah lo dulu. Tapi gak jadi."
"Oh iya? Kenapa? Oh iya lo akhirnya jadian gak sih sama temen gue itu? Sori yaa gue gak enak sebut namanya hehehe nanti takutnya lo masih belum move on gitu."
"Nah itu sebabnya Ri, gue ditolak sama dia. Dia lebih milih yang lain Ri."
"Aduhh sori yaa gak maksud loh Dhit. Tapi lo udah move on kan?"
"Udah kok tenang aja.. Itu kan juga kejadiannya udah lama Ri, masa iya gue belum bisa move on hehehe.."
"Oh gitu yaa... Alhamdulillah kalo gitu. Gak enak gue soalnya bahas gini kalo lo belum move on, nanti inget lagi hahahaha..."
"Gak kok malah sekarang gue lagi mau usaha deket lagi sama orang baru."
"Oh iya? Good luck yaa Dhit, semoga yang ini berhasil."
"Doain yaa Ri.. Mudah - mudahan yang ini jadian."
"Amiinn.."
"Lo lagi ngapain Ri?"
"Lagi santai aja sih.. Mumpung gak ada tugas."
"Oh iyaa lo kuliah kedokteran ya?"
"Iyaa Dhit. Kenapa?"
"Gapapa... Hehehe...."
"Lo kuliah apa kerja sekarang Dhit?"
"Gue Kerja Ri. Masih nabung dulu buat kuliah nih.."
"Wah semangat yaa Dhit..."
Itulah awal mula aku dan Dhito mulai komunikasi intens. Dhito yang membuka pembicaraan dengan meminta nomer dan pin BBMku dan berlanjut jadi sering menanyakan sedang apa atau sudah apa. Aku masih menganggapnya itu teman yang sedang menanyakan kabar atau sekedar komunikasi saja. Tapi ternyata Dhito punya makasud lain.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments