#part5

Dengan basah kuyup dan kedinginan, Kayla mengekori Hazel. Kedua tangannya saling menggenggam dan melirik para maid yang berbisik tentangnya. Sekalipun mereka kasihan, tidak ada yang berani melawan kedua majikannya, mereka tidak ingin di pecat apa lagi gajinya lebih tinggi yang bisa membuat mereka memenuhi selama 3 bulan, dan sebuah hukuman yang mereka jalani.

ceklek

Kayla menyapu ruangan yang di tempati sepasang suami istri itu. Baru kali ini dia melihat ruangan yang begitu megah dan luas.

"Kau isi bathub itu dengan air hangat." Titah Hazel. Dengan segera Kayla mengisi bathub itu, sebagai seorang yang pernah menjabat sebagai seorang pelayan. Tentu saja semua hal dia tau, termasuk melayani orang mandi.

Hazel melihat Adel dari atas balkon, dia melambaikan sebelah tangannya pada istrinya, sedangkan sebelah tangannya berkacak pinggang.

Dia mencium dari jarak jauh dan di balas oleh Adel, kemudian wanita itu memasuki mobilnya dengan di antar sopir pribadinya.

"Tuan," Kayla menghampiri Hazel. Namun, melihat punggung lebar Hazel, ia memutuskan melihat ke lantai. Wajahnya bagaikan kepiting rebus yang siap di santap. "Air hangatnya sudah selesai."

Hazel menghentikan langkahnya tepat di depan Kayla, dia melihat bagian tubuh Kayla yang terlihat sexy dengan pakaian selutut yang mengukir tubuh sosok mungilnya. Kedua maniknya melihat di bawah dan melihat yang menyembul itu.

"Pakailah yang sopan, jangan keluar dengan identitas sebagai wanita murahan."

Kayla semakin menunduk, hidungnya kembang kempis, air matanya menetes ke lantai. Hidupnya sudah susah, kenapa masih ada orang yang menambah kesusahan hidupnya.

Hazel kembali menghentikan langkahnya tepat di ambang pintu. Dia menengok Mikayla yang menunduk dan tak mengangkat wajahnya.

Brak

Mikayla terlonjak kaget, melihat Hazel yang telah masuk ke dalam, dia berdiri di depan pintu kamar Hazel.

"Kayla!!" teriak Hazel dari dalam.

"I-iya," jawab Mikayla.

"Cepat masuk dan bersihkan punggung ku."

"Tapi ..." Tidak ingin menambah hukumannya, ia pun memutuskan masuk ke dalam dengan wajah tertunduk. Dia malu melihat tubuh Hazel yang sangat asing padanya.

"Di lantainya tidak ada emas, sampai kapan kau terus menunduk. Cepat lakukan tugas mu," Jansen Lu melempar sebuah sikat tubuh berbentuk spon dengan memiliki tangkai.

Kayla menggigit bibir bawahnya, dia mengambil sikat spon itu, lalu duduk di tepi bathub dan perlahan menggosok tubuh Hazel.

"Kau tidak makan? Lebih cepat dan keras."

Kayla menambah kekuatan tenaganya, dia mempercepat gerakan tangannya dan menekannya.

"Kau ingin membuat kulit ku terluka!" Kayla menghentikan gerakannya.

"Maaf tuan, saya akan berhati-hati."

Mikayla kembali menggosok tubuh Hazel. Tanpa sadar, gosokan yang nyaman itu membuat Hazel merasa ngantuk.

"Keluarlah,"

Mikayla bergegas pergi, dia juga ingin mandi dan berganti pakaian. Tubuhnya seakan membeku kedinginan.

...

Tap Tap Tap

Seorang pria yang masih menggunakan jubah mandinya dengan rambut yang basah dan acak acakan, pria itu menuruni anak tangga, kerah jubahnya di biarkan terbuka sedikit dan memperlihatkan otot perutnya.

Bibi Lin selaku sebagai ketua pelayan selalu siap siaga berada di bawah anak tangga menyanbut sang majikan. "Apa ada sesuatu yang tuan butuhkan?"

"Dimana wanita itu? Apa dia tidak memiliki didikan sedikit pun saat menjalankan tugasnya?"

"Biar saya panggil tuan," ucap Bibi Lin. Tentu saja dia paham apa yang di maksud oleh sang tuan.

Tok tok tok

"Mikayla,"

"Iya Bi," sambut Mikayla. Dia menggosok rambutnya dengan handuk putih.

"Kau di tunggu tuan Hazel, sepertinya dia marah lagi."

"Lagi?" Kayla mengekori Bibi Lin dan di ujung anak tangga terakhir terlihat Hazel yang bersendekap.

"Ikut aku, lakukan tugas mu." Hazel berkata dingin dan tak banyak bicara. Biasanya dia akan menggunakan Bibi Lin untuk menyiapkan segala kebutuhannya, tapi kali ini tidak, ia ingin Mikayla yang melakukannya, apa lagi membuatnya kesal.

"Siapkan semuanya,"

Mikayla bingung, ia menoleh ke arah Hazel, lalu mengangguk dan melihat jejeran kemeja, dasi, jam tangan dan tuxedo.

"Ini tuan," Mikayla menaruh pakaian yang menurutnya sangat cocok di tubuh Hazel.

Hazel tak banyak bicara, dia mengambil setelan kantornya yang telah Kayla siapkan. Melihat pantulan tubuhnya di cermin, ia tersenyum tipis. Pilihan Mikayla sungguh membuatnya puas.

Hazel keluar dari ruang gantinya dan melihat ke arah Mikayla. "Tidak buruk, mulai sekarang kau yang akan mempersiapkan segala kebutuhan kantor ku, tapi ingat! Jangan menyentuh barang apa pun yang bukan milik mu."

Mikayla mengusap dadanya, entah sampai kapan ia harus bersabar menerima semua penghinaan dan perlakuan kasar ini?

Terpopuler

Comments

Evy

Evy

Jangan galak Hazel....ntar bucin ...

2024-09-30

0

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

lama² Hazel bisa hanyut nih.. karna Mikayla juga cantik..

2023-06-27

1

꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂

꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂

awalnya di tindas lama lama di buat bucin sama yang maha kuasa😁

2023-02-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!