Eps.3

"Na, itu baru aktor. Wajahnya ganteng banget ya kayak Jimmy Lin," bisik Novi.

Rena pun turut memperhatikan pemuda yang berada di depannya. Wajah tampannya seolah tak asing bagi Rena.

Sepertinya aku pernah bertemu dengan laki-laki itu, tapi di mana ya? (pikir Rena)

Rena mencoba mengingat-ingat di mana ia pernah melihat laki-laki itu.

Apa jangan-jangan dia...???

Mata Rena seketika itu juga membulat seperti mengingat suatu perbuatan yang memalukan yang dilakukannya kemarin bersama temannya, Novi dan Rindu.

Kemudian ia menatap lekat laki-laki yang berada di depannya itu. Seolah sadar sedang ditatap, laki-laki itu pun ikut menatap Rena. Seuntai senyum simpul melayang di wajah tampan laki-laki itu, mengukir lesung di kedua belah pipinya.Laki-laki itu menggerak-gerakkan jari telunjuk ke arah Rena seperti sedang berbicara,

Hayo, kamu ya.. yang kemarin manjat gerbang belakang sekolah. Sekarang kena kamu. Mau lari ke mana kamu, Hah!!

Gerakan tangan Alan seolah merupakan jawaban bahwa dugaannya tak salah lagi. Kemarin, laki-laki itulah yang bersama temannya telah memergoki dirinya memanjat gerbang belakang kampus.

Mati aku, kira-kira kalau benar dia orangnya kira-kira apa yang bakal dia lakukan ya ???

Pikiran itu terus menerus berkecamuk dalam benak Rena. Sadar bahwa teman di sebelahnya seperti sedang melamun.

Novi pun berkata, "Na, kamu kenapa? Dari tadi diam aja, kamu salah minum obat ya?"

"Enggak Nov, coba kamu perhatikan Kak Alan, deh.. " seru Rena seraya menunjuk Alan.

"Ah, enggak usah kamu suruh juga aku dari tadi memperhatikannya kok.. secara dia ganteng," sahut Novi seraya membenamkan kedua tangannya kepada wajahnya itu.

"Bukan itu maksudku. Kamu ingat enggak? Kayaknya kemarin dia sama temannya deh yang mergokin kita manjat gerbang belakang kampus," jawab Rena dengan setengah berbisik.

"What?!" Novi yang kaget sontak setengah berteriak hingga beberapa mahasiswa lain yang berada di dekat mereka sontak menoleh ke arah dua gadis itu.

"Aduh, Nov.... enggak usah kenceng-kenceng gitu kali. Jadi, pada lihat ke arah kita kan, " sahut Rena setengah berbisik kepada Novi.

"Abis aku kaget aja sama yang kamu bilang, karena kalo bener, mati dong kita.. secara kita udah kepergok langsung sama ketua BEM jurusan kita," sahut Novi yang membuat perhatian Aisyah yang berada di dekatnya pun teralihkan kepada mereka berdua.

"Kalian lagi pada ngobrolin apa sih? Seru banget. Emang ga tertarik apa sama penjelasan Kakak yang di depan?" kata Aisyah

"Mang mereka lagi jelasin apa Ais?" tanya Novi kepada Aisyah penasaran.

"Mereka tuh lagi ngejelasin ekskul apa aja yang dimiliki fakultas ini beserta prestasi yang dimiliki dari setiap ekskul," jawab Aisyah.

"Lalu kalian sendiri lagi ngobrolin apa?" tanya Aisyah curiga menatap Novi dan Rena.

"Ah enggak, kami cuma ngomongin yang kemaren.." sahut Novi yang mendapat cubitan dan tatapan tajam dari Rena sebagai isyarat agar Novi tak melanjutkan lagi perkataannya.

"Iya, yang kemarin. Kemarin itu Novi punya utang sama aku dan belum dibayar, " jawab Rena yang lekas memotong perkataan Novi.

"Oh," sahut Aisyah singkat.

Rena dan Novi pun tak lagi melanjutkan perbincangannya agar Aisyah dan teman-temannya tak lagi merasa penasaran dengan apa yang mereka perbincangkan.

Mereka pun kini fokus menyimak apa yang disampaikan oleh Kakak-Kakak ganteng yang ada di depannya.

"Agar lebih jelas, rencananya besok kami akan memperkenalkan masing-masing ekskul lewat gelar pentas seni dan olahraga, dan supaya lebih bersemangat lagi, kami pun akan memilih beberapa dari kalian untuk langsung ikut berpartisipasi dalam ekskul tersebut hari ini," Jelas Dewa.

"Maksudnya Kak?" tanya Aisyah seraya mengangkat tangannya.

"Iya, maksudnya kalian akan ikut tampil dalam penampilan ekskul tersebut," jelas Dewa singkat yang sontak membuat semua yang ada di situ merasa tegang karena khawatir merekalah yang akan terpilih.

"Baik, nanti Ketua BEMJ kalian akan menunjuk siapa saja yang akan ikut berpartisipasi dalam penampilan ekskul besok. Bagi mahasiswa yang nanti terpilih, maju ke depan dan perkenalkan nama kalian. Setelah itu jangan pulang dulu karena akan ada latihan pemantapan untuk kalian," jelas Dewa.

"Silakan Kak Abi, Kak Arka, dan Kak Alan," sahut Dewa kepada ketiga laki-laki itu yang membuat suasana semakin tegang.

"Nov, kenapa aku punya firasat yang enggak enak ya?" bisik Rena dengan wajah tegang.

"Sama aku juga, Na. Perutku rasanya mules, " sahut Novi.

Ketiga ketua BEMJ itu pun saling berbisik dengan sesekali memperlihatkan senyum mereka.

Aduh, apa sih yang dibisikin Kakak-kakak ganteng ini? Pake cengar-cengir segala lagi," pikir Rena.

"Untuk ekskul bela diri taekwondo, saya akan menunjuk kamu dan kamu," sahut Abi seraya menunjuk dua orang laki-laki dari jurusan Bahasa Inggris yang duduk di paling pojok.

"Lalu untuk ekskul pencinta alam, saya akan menunjuk kamu dan kamu, " ujar Arkan sambil menunjuk dua orang laki-laki yang berasal dari jurusan Biologi yang berada di barisan paling depan.

"Sedang untuk ekskul musikalisasi puisi, saya akan memilih kamu," sahut Alan seraya menunjuk perempuan dari jurusan Bahasa Indonesia yang berada di barisan paling belakang.

Semua mata ikut melihat ke arah perempuan yang ditunjuk Alan. Suasana menjadi riuh seketika saat mereka melihat wajah perempuan yang ditunjuk Alan.

"Ciee, Alan, tau aja kamu sama yang paling cantik," teriak seorang laki-laki yang berada di samping barisan yang juga merupakan panitia acara orientasi ini.

"Tentu dong," sahut Alan sambil cengar-cengir ga jelas seolah membanggakan dirinya.

"Kok, cuma satu sih? Yang lain milih dua lho, Lan," timpal seorang wanita yang tadi menjadi MC pada acara tersebut.

"Kan hatiku juga cuma ada satu," jawab Alan yang membuat suasana semakin riuh.

"Kok, pilih paling belakang sih, Lan?" sahut wanita yang berada di samping yang juga merupakan panitia acara itu.

"Iya, dia memang duduk paling belakang, tapi posisi dia terdepan di hatiku," jawab Alan.

Jawaban Alan itu pun lagi-lagi membuat suasana semakin riuh dan membuat mahasiswi yang baru saja ditunjuk Alan pun semakin merona wajahnya.

Mahasiswi itu tak lain adalah Dewi. Dia pernah satu kelompok dengan Rena di orientasi universitas kemarin. Dewi sempat menjadi primadona dalam acara orientasi tersebut. Banyak mahasiswa dari berbagai fakultas berlomba untuk berkenalan dengannya.

"Oke, untuk selanjutnya adalah teater drama. Untuk teater drama ini, kami akan memilih empat anak dari tiga jurusan yang berbeda karena mereka akan kami tampilkan dalam drama bergenre komedi dengan menggunakan bahasa Inggris." ujar Dewa.

"Silakan jatuhkan pilihan kalian!" seru Dewa

"Oke, dari program studi atau jurusan B.Inggris ini, saya akan memilih dia," ucap Abi seraya menunjuk perempuan yang berada di barisan depan yang tak lain adalah Rindu.

"Cie, Abi enggak mo kalah ni..." timpal mahasiswa lain yang berada di samping kirinya.

"Kalo dari prodi Biologi saya akan memilih dia," ucap Arka menunjuk seorang laki-laki yang duduk di barisan paling belakang.

"Aduh, Arka masa milihnya laki-laki lagi kamu homo ya?" celetuk lainnya, namun Arka tak mempedulikannya.

"Kalau saya, untuk kali ini akan memilih dua," sahut Alan.

"Lho, kok dua sih, Lan? Bukannya katanya hatimu cuma ada satu," timpal mahasiswa lain yang berada di samping.

"Iya, kan tadi satu, berarti habis satu dua dong," jawab Alan seraya memainkan alisnya dan melirik ke arah Rena dan Novi.

Rena dan Novi seketika itu juga saling berpandangan saat melihat reaksi Alan.

Kok, firasatku makin enggak enak ya... (pikir Rena)

***

Bersambung

Terpopuler

Comments

Amira Dayana Natasya

Amira Dayana Natasya

lanjut terus thor.

2020-09-25

4

Vida Kasim

Vida Kasim

hehehe. ..

2020-09-17

3

Sept September

Sept September

jempollll buat Kakak 😀

2020-08-01

6

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!