Bab 13

"Kau! Berani kau!" Teriak Rossa. Tapi saat dia melihat Aggam di punggung Aara yang baru tiba dari kantor. Rossa langsung menjatuhkan dirinya dengan sengaja dan pura pura menangis di lantai.

"Ada apa ini" tanya Aggam membantu Rossa berdiri

"Hiks... Istri mu menampar dan menolakku ke lantai." bohong Rossa sambil memegangi pipinya agar dramanya lebih terlihat nyata lagi.

Wajah Aggam berubah menyeramkan dan menatap Aara. Apa lagi hatinya masih di bumbuhi kemarahan yang masih dia bawah dari toko tadi, karna ucapan ustadz Sulaiman yang ingin melamar Aara.

"Katakan, apa benar kau menyakiti Rossa!" Sentak Aggam pada Aara.

Aara menggeleng "Tidak, aku tidak menyakitinya" jawab Aara melihat ke arah Rossa.

"Dia bohong sayang, tadi dia menamparku dan mendorongku ke lantai, istri mu ini pembohong" drama Rossa semangkin memojokkan Aara

Aggam mendekati Aara. "Katakan, apa benar yang di katakan oleh Rossa." Kata Aggam yang menatap Aara seperti ingin menerkamnya

"Tidak. Aku ti----

Plakkkk

Ucapan Aara terhenti karna Aggam menamparnya dengan sangat keras sehinggah membuat bibir Aara pecah dan oleng ke belakang. Cadar putih Aara langsung berubah merah di bahagian mulutnya karna darah dari bibir munggil Aara mengalir membasahi cadar berwarna putih yang dia gunakan.

Rossa tersenyum puas melihat Aara yang terluka akibat sandiwaranya. Berani ingin melawan ku, itu akibatnya, baru tahu rasa kau perempuan kampung. Batin Rossa.

Aara memegang pipinya lalu menatap kedua bola mata Aggam yang menatapnya. Aara menahan sekuat tenaga agar air matanya tidak jatuh di hadapan Aggam.

Setelah itu Aara langsung melangkah masuk ke dalam Kamarnya di belakang villa. Aggam masih terdiam di tempatnya. Entah mengapa hatinya terasa sedikit terusik melihat tatapan Aara padanya tadi, apa lagi darah di cadar Aara sangat terlihat jelas dan sangat banyak.

"Sayang..." panggil Rossa memeluk lengan Aggam yang masih berdiam di tempatnya.

Aggam langsung tersadar dan melihat ke arah Rossa" kau tidak apa apa..." Tanya Aggam memegang pipi Rossa.

"Tidak, aku tidak apa-apa." tersenyum manis pada Aggam.

"Ayo kita masuk." ujar Aggam mengajak Rossa masuk ke dalam

Aggam dan Rossa naik ke atas di lantai dua kamar Aggam.

,,,,,,,,

Di kamar Aara, Aara membuka cadarnya di depan kaca dan melihat bibir munggilnya yang becah akibat tamparan suaminya. perlahan air mata yang dari tadi Aara tahan akhirnya jatuh mengalir di kedua pipinya.

Hiks hiks hiks tubuh Aara terguncang karna menangis. Aara benar benar sakit atas semua perlakuan Aggam padanya.

"Bunda ayah.... Aara merindui kalian... " Hiks hiks hiks tangis Aara pecah.

dia menangis sejadi jadinya.

"Ya Rohman... kenapa ini sangat menyakitkan.. laki-laki yang seharusnya menjaga dan melindungi ku, tapi malah dia lah yang menyakitiku..." gumam Aara berbicara pada sang penguasa alam semesta.

Tiba-tiba azan berkumandang Aara membuka pakaiannya lalu masuk ke dalam kamar mandi membersihkan tubuhnya lalu melaksanakan solat magrib.

,,,,,,,,,

Di rumah paman Aara Dimas.

"Ma.. aku lapar ma... kenapa mama tidak masak sih... " kata Fadillah pada mamanya

"Apa kata mu. kalau kau lapar ya sana masak... kenapa menyuruh mama lagi..." Kesal Difa karna Fadillah tidak mahu melakukan pekerjaan apa pun di rumah untuk membantunya. Semenjak Aara sudah menikah dia yang melakukan semua pekerjaan yang biasanya Aara yang kerjakan. dan Fadillah tidak sama sekali membantunya.

"Mama tahu kan aku tidak bisa masak.." Kata Fadillah juga kesal sama mamanya.

"Belajar Fadilah jika kau tidak pintar masak, mama tidak bisa sering memasak untuk mu, lagi pula kau sudah dewasa. Ini juga semua gara gara kamu kan... Seandainya kamu tidak melakukan hal terkutuk itu, kamu sudah hidup enak menikah dengan Aggam." Oceh Difa pada putrinya

"Apaan sih!, di suruh masak saja ocehan mama udah kemana mana... Bikin kesal saja. Ya sudah aku minta uang saja mahu makan di luar" Fadillah menengadahkan tangannya meminta uang pada mamanya.

"Mama tidak memiliki uang.. Papamukan belum gajian, Bagaimana sih"

"Huffff ngeselin..... "

"Tapi bukankah seharusnya Aara sudah gajian ya?" ujar Difa pada Fadilah.

"Benar juga tu ma, besok kita ke tokonya saja minta uangnya." tersenyum senang

Difa mengangguk lalu tersenyum pada putrinya.

Terpopuler

Comments

Yuna Ningsih

Yuna Ningsih

kasian Ara maju kena mundur kena,yang sabar ya ara

2024-04-01

0

Benita Lestiyorini

Benita Lestiyorini

Enak aja minta duwit gajian Aara. Jangan dikasih Ra.

2024-03-02

0

Eka

Eka

ya alloh thor jangan bikin aara mwnswrita terus thor

2024-02-19

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 episode 4 iii
5 episode iii
6 episode 6 iii
7 episode 7 iii
8 episode 8 iii
9 episode 9 iii
10 episode 10
11 episode 11 iii
12 episode 12
13 Bab 13
14 episode 14 i
15 Episode 15
16 episode 16
17 episode 17
18 episode 18
19 episode 19
20 episode 20
21 episode 21
22 episode 22
23 episode 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 Bab 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52 iii
53 53 i
54 54
55 55
56 56
57 57 iii
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 71
72 72. i
73 73 i
74 74
75 Bab i75
76 76
77 77 ii
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 Bab 90
91 91
92 92 i
93 93 iii
94 94 iii
95 95
96 96 iii
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104 iii
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112 i
113 113 ii
114 114 iii
115 115
116 pengumuman
117 116
118 Pelangi setelah hujan
119 Pelangi setelah Hujan: permintaan terakhir ibu
120 Pelangi Setelah Hujan: Semua terjadi seperti sebuah mimpi
121 Pelangi setelah Hujan: kau tidak sendiri
122 Pelangi Setelah Hujan:
123 Pelangi Setelah Hujan: pengakuan Bima
124 Pelangi Setelah Hujan: Penjelasan Bima
125 Pelangi Setelah Hujan : Kesialan
126 Berbohong
127 Pelangi Setelah Hujan: aku seperti ingin muntah
128 Pelangi Setelah Hujan: Suka sesama jenisnya
129 Pelangi Setelah Hujan: Aku bisa ketahuan
130 Pelangi Setelah Hujan: Gawat ini mah
131 Pelangi setelah Hujan:gay
132 Pelangi Setelah Hujan iii
133 tidak peka iii
134 Pelangi setelah hujan. kecewa
135 Pelangi setelah hujan: mau menjauh dari mu iii
136 pelangi setelah hujan: mengatakan sesuatu
137 Pelangi setelah hujan
138 Pelangi setelah hujan: ada apa dengan nya
139 Flashback
140 Pelangi setelah hujan: kau hanya Salah faham
141 Kayak Anak kecil
142 Pelangi setelah hujan: Bertemu Dafin
143 Pelangi setelah hujan: Jahil Dafin
144 Pelangi setelah hujan: Awas kau Dafin ii
145 pelangi setelah hujan:Malam pertama
146 Pelangi setelah hujan: Adegan homo
147 ...
148 Bab 148
149 Bab ii
150 Bab 2
151 Bab
Episodes

Updated 151 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
episode 4 iii
5
episode iii
6
episode 6 iii
7
episode 7 iii
8
episode 8 iii
9
episode 9 iii
10
episode 10
11
episode 11 iii
12
episode 12
13
Bab 13
14
episode 14 i
15
Episode 15
16
episode 16
17
episode 17
18
episode 18
19
episode 19
20
episode 20
21
episode 21
22
episode 22
23
episode 23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
Bab 33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52 iii
53
53 i
54
54
55
55
56
56
57
57 iii
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
71
72
72. i
73
73 i
74
74
75
Bab i75
76
76
77
77 ii
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
Bab 90
91
91
92
92 i
93
93 iii
94
94 iii
95
95
96
96 iii
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104 iii
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112 i
113
113 ii
114
114 iii
115
115
116
pengumuman
117
116
118
Pelangi setelah hujan
119
Pelangi setelah Hujan: permintaan terakhir ibu
120
Pelangi Setelah Hujan: Semua terjadi seperti sebuah mimpi
121
Pelangi setelah Hujan: kau tidak sendiri
122
Pelangi Setelah Hujan:
123
Pelangi Setelah Hujan: pengakuan Bima
124
Pelangi Setelah Hujan: Penjelasan Bima
125
Pelangi Setelah Hujan : Kesialan
126
Berbohong
127
Pelangi Setelah Hujan: aku seperti ingin muntah
128
Pelangi Setelah Hujan: Suka sesama jenisnya
129
Pelangi Setelah Hujan: Aku bisa ketahuan
130
Pelangi Setelah Hujan: Gawat ini mah
131
Pelangi setelah Hujan:gay
132
Pelangi Setelah Hujan iii
133
tidak peka iii
134
Pelangi setelah hujan. kecewa
135
Pelangi setelah hujan: mau menjauh dari mu iii
136
pelangi setelah hujan: mengatakan sesuatu
137
Pelangi setelah hujan
138
Pelangi setelah hujan: ada apa dengan nya
139
Flashback
140
Pelangi setelah hujan: kau hanya Salah faham
141
Kayak Anak kecil
142
Pelangi setelah hujan: Bertemu Dafin
143
Pelangi setelah hujan: Jahil Dafin
144
Pelangi setelah hujan: Awas kau Dafin ii
145
pelangi setelah hujan:Malam pertama
146
Pelangi setelah hujan: Adegan homo
147
...
148
Bab 148
149
Bab ii
150
Bab 2
151
Bab

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!