Bab 3

Tak berapa lama mobil yang di kenderai Bima, tiba di sebuah masjid. Bima memarkir mobilnya.

"Terima kasih tuan, anda bisa pulang lebih dulu, nanti saya akan pulang sendiri" Ujar Aara merasa tak enak telah merepotkan pria, yang ia perkirakan bukan orang sembarangan, karena lengkap dengan setelan jas yang rapi.

"Santai saja ladies, aku juga lagi free, so aku akan menjadi supir pribadimu untuk hari ini, dan papan-kapan juga tidak masalah" jawab Bima di bumbui candaan, tersenyum cerah kepada gadis di depannya.

''Apa saya tidak merepotkan Anda tuan?" Tanya Aara.

"Tentu saja tidak ladies, santai saja"

"Baiklah tuan terima kasih" Aara tersenyum di balik cadarnya kepada pria itu.

"Jangan memanggilku tuan, kau tidak bekerja untuk ku Aara, panggil aku Bima." Kata Bima sambil melambai pada Aara, Bima tak mengulurkan tangannya untuk berjabat pada Aara karena Bima tau gadis itu takkan menyambutnya.

"Baiklah, kak Bima tidak sholat?" Tanya Aara memanggil Bima 'kakak' karena ia melihat pria itu jauh lebih dewasa.

Menyengir malu, saat mendapat pertanyaan dari gadis di depannya. Karena ia sudah sangat lama tak pernah sholat. Hanya menggeleng tanda menjawab pertanyaan Aara.

Kembali tersenyum pada Bima lalu melangkah meninggalkannya, masuk ke dalam masjid.

,,,

PERKENALAN TOKOH.

Aara Aisha gadis berusia 19 tahun, hidup yatim piatu. Ayah bundanya meninggal saat ia berusia 10 tahun, ia di besarkan oleh pamannya (Dimas)

Aara gadis lemah lembut, ia sering di tindas oleh tante dan sepupunya, tak jarang ia juga mendapat kekerasan fisik dari kedua wanita itu jika pamannya sedang bekerja, ia hanya diam dan bersabar atas semua perlakuan jahat mereka berdua padanya, karena ia menganggap jika ia tak punya siapapun selain mereka.

Aara juga bekerja di salah satu toko bunga, ia sudah bekerja di toko itu selama 4 tahunn. Aara hanya lulusan SMA, sebenarnya ia ingin melanjutkan kuliah, tapi tantenya melarangnya dengan alasan tak ada biaya. Padahal gajinya cukup untuk membiayai kuliahnya. Tapi semua hasil dari kerja kerasnya di ambil oleh tantenya.

Ia juga harus mengurus semua kebutuhan tante dan Fadilah sepupunya, dari masak dan semua kebutuhan di dalam rumah pamannya, semua ia yang mengerjakannya.

Aara gadis yang sangat cantik, memiliki rambut panjang ikal nan indah, mata yang terang dan bersinar, Bibir merah cherry yang munggil, alis yang berbentuk seperti sebuah ukiran, bulu mata lentik, memiliki kulit putih gebu dan mulus, tubuhnya yang berbentuk seperti gitar spanyol. Hanya saja semua keindahan yang ia miliki tertutup oleh baju sya'inya.

Aggam Alvan berusia 31 tahun, laki-laki yang sangat kejam pada Aara, Aggam seorang Presdir di perusahaan ABADIJAYA group, ia juga memiliki seorang kekasih bernama Rossa, berprofesi sebagai model, tapi Ayahnya tak merestui hubungannya.

Karena tak menyukai kekasih putranya, Ayah Kusuma menjodohkannya dengan anak sahabatnya, iya itu Fadilah, tapi sayang, suatu kejadian yang membuat Aara terpaksa menggantikan Fadilah untuk menjadi pengantin pengganti Aggam.

Aggam pria tampan dan penuh pesona, mempunyai tubuh tinggi yang atletis, sorot mata tajam, hidung mancung, bibir seksi, membuat Aggam menjadi incaran para wanita di luar sana, meski ia terkenal sangat angkuh dan arogan, tapi itu tak membuat mereka untuk menjauhinya. Sikap arogannya membuat mereka semangkin tertantang, bersaing ingin mendapatkannya, tapi sayang seribu kali sayang, Aggam hanya mencintai satu wanita saja, iya itu Rossa kekasihnya. Mereka juga sudah menjalin hubungan selama lima tahun.

,,,

Bima dan Aara sudah tiba di Villa Aggam. "Kau yakin ke alamat ini?" Tanya Bima memastikan, karena ia tau siapa pemilik alamat itu.

"Iya, alamatnya di sini" Jawab Aara memperlihatkan alamat Villa suaminya.

"Iya benar, tapi untuk apa kau ke rumah Aggam?" Tanya Bima pada Aara, Bima ternyata adalah sahabat Aggam.

"Kak Bima mengenal pemilik Villa ini?" Bukannya menjawab, Aara justru kembali bertanya pada Bima.

"Iya, dia sahabat ku." Singkat Bima, memarkir mobilnya di halaman Villa Aggam.

Mereka berdua turun dari mobil, dan mulai melangkah masuk ke dalam Villa Aggam.

Tampak Aggam dan Rossa sedang duduk di sofa melihat ke arah mereka berdua.

"Siapa yang kau bawa?" Tanya Rossa pada Bima, karena ia tak mengenal istri kekasihnya.

Bima hanya mengangkat bahu acuh, tak berniat menjawab Rossa. Aara juga hanya berdiri sambil menundukkan pandangannya.

Aggam kembali melihat jamnya. "Kenapa kau baru tiba? Apa kau tidak bisa lebih lincah, kau sangat lelet" terdengar nada sangat tak bersahabat dari bibir Aggam.

Terpopuler

Comments

Muj Ran

Muj Ran

Bima sebaiknya kau rebut saja Aara dr Aagam dr pada dia menderita tinggal dengan suami laknat /Tongue/

2024-03-22

2

Mona_minYoongi

Mona_minYoongi

kejadian apa.tolong jelaskan

2024-04-26

0

bung@ter@t@i

bung@ter@t@i

semoga Bima bisa menjadi pembela buat aara

2024-03-03

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 episode 4 iii
5 episode iii
6 episode 6 iii
7 episode 7 iii
8 episode 8 iii
9 episode 9 iii
10 episode 10
11 episode 11 iii
12 episode 12
13 Bab 13
14 episode 14 i
15 Episode 15
16 episode 16
17 episode 17
18 episode 18
19 episode 19
20 episode 20
21 episode 21
22 episode 22
23 episode 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 Bab 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52 iii
53 53 i
54 54
55 55
56 56
57 57 iii
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 71
72 72. i
73 73 i
74 74
75 Bab i75
76 76
77 77 ii
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 Bab 90
91 91
92 92 i
93 93 iii
94 94 iii
95 95
96 96 iii
97 97
98 98
99 99
100 100
101 101
102 102
103 103
104 104 iii
105 105
106 106
107 107
108 108
109 109
110 110
111 111
112 112 i
113 113 ii
114 114 iii
115 115
116 pengumuman
117 116
118 Pelangi setelah hujan
119 Pelangi setelah Hujan: permintaan terakhir ibu
120 Pelangi Setelah Hujan: Semua terjadi seperti sebuah mimpi
121 Pelangi setelah Hujan: kau tidak sendiri
122 Pelangi Setelah Hujan:
123 Pelangi Setelah Hujan: pengakuan Bima
124 Pelangi Setelah Hujan: Penjelasan Bima
125 Pelangi Setelah Hujan : Kesialan
126 Berbohong
127 Pelangi Setelah Hujan: aku seperti ingin muntah
128 Pelangi Setelah Hujan: Suka sesama jenisnya
129 Pelangi Setelah Hujan: Aku bisa ketahuan
130 Pelangi Setelah Hujan: Gawat ini mah
131 Pelangi setelah Hujan:gay
132 Pelangi Setelah Hujan iii
133 tidak peka iii
134 Pelangi setelah hujan. kecewa
135 Pelangi setelah hujan: mau menjauh dari mu iii
136 pelangi setelah hujan: mengatakan sesuatu
137 Pelangi setelah hujan
138 Pelangi setelah hujan: ada apa dengan nya
139 Flashback
140 Pelangi setelah hujan: kau hanya Salah faham
141 Kayak Anak kecil
142 Pelangi setelah hujan: Bertemu Dafin
143 Pelangi setelah hujan: Jahil Dafin
144 Pelangi setelah hujan: Awas kau Dafin ii
145 pelangi setelah hujan:Malam pertama
146 Pelangi setelah hujan: Adegan homo
147 ...
148 Bab 148
149 Bab ii
150 Bab 2
151 Bab
Episodes

Updated 151 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
episode 4 iii
5
episode iii
6
episode 6 iii
7
episode 7 iii
8
episode 8 iii
9
episode 9 iii
10
episode 10
11
episode 11 iii
12
episode 12
13
Bab 13
14
episode 14 i
15
Episode 15
16
episode 16
17
episode 17
18
episode 18
19
episode 19
20
episode 20
21
episode 21
22
episode 22
23
episode 23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
Bab 33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52 iii
53
53 i
54
54
55
55
56
56
57
57 iii
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
71
72
72. i
73
73 i
74
74
75
Bab i75
76
76
77
77 ii
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
Bab 90
91
91
92
92 i
93
93 iii
94
94 iii
95
95
96
96 iii
97
97
98
98
99
99
100
100
101
101
102
102
103
103
104
104 iii
105
105
106
106
107
107
108
108
109
109
110
110
111
111
112
112 i
113
113 ii
114
114 iii
115
115
116
pengumuman
117
116
118
Pelangi setelah hujan
119
Pelangi setelah Hujan: permintaan terakhir ibu
120
Pelangi Setelah Hujan: Semua terjadi seperti sebuah mimpi
121
Pelangi setelah Hujan: kau tidak sendiri
122
Pelangi Setelah Hujan:
123
Pelangi Setelah Hujan: pengakuan Bima
124
Pelangi Setelah Hujan: Penjelasan Bima
125
Pelangi Setelah Hujan : Kesialan
126
Berbohong
127
Pelangi Setelah Hujan: aku seperti ingin muntah
128
Pelangi Setelah Hujan: Suka sesama jenisnya
129
Pelangi Setelah Hujan: Aku bisa ketahuan
130
Pelangi Setelah Hujan: Gawat ini mah
131
Pelangi setelah Hujan:gay
132
Pelangi Setelah Hujan iii
133
tidak peka iii
134
Pelangi setelah hujan. kecewa
135
Pelangi setelah hujan: mau menjauh dari mu iii
136
pelangi setelah hujan: mengatakan sesuatu
137
Pelangi setelah hujan
138
Pelangi setelah hujan: ada apa dengan nya
139
Flashback
140
Pelangi setelah hujan: kau hanya Salah faham
141
Kayak Anak kecil
142
Pelangi setelah hujan: Bertemu Dafin
143
Pelangi setelah hujan: Jahil Dafin
144
Pelangi setelah hujan: Awas kau Dafin ii
145
pelangi setelah hujan:Malam pertama
146
Pelangi setelah hujan: Adegan homo
147
...
148
Bab 148
149
Bab ii
150
Bab 2
151
Bab

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!