"Hasna tunggu, "panggil Ozza.
"Hussssttt. Jangan teriak teriak, berisik tau ! " ucap salah seorang pembaca di perpus itu.
"Oh ...iya, maaf." ucap Ozza sambil mengatupkan kedua tangan.
"Hasna..." panggilnya lirih sambil memungut buku asal demi bisa duduk di sebelah Hasna.
Perempuan itu tidak menyahuti, dan pandangannya masih fokus ke arah bacaanya.
"Aku minta maaf." kata Ozza kemudian.
Ucapan itu seketika menghentikan aktifitas Hasna, dan berhasil membuat perempuan itu bersuara.
"Minta maaf? untuk apa?" tanya nya kepada Ozza.
"Untuk sikap Leny tadi;" Ozza tiba tiba diam.
"Kenapa harus minta maaf? dia pacar kamu kan?" tanya Hasna kemudian lalu kembali memperhatikan buku yang dia pegang.
"Iii...iiiya.. tapi, tiidak tidak, dia bukan pacar aku lagin"
Hasna semakin di buat heran dengan sikap Ozza yang aneh.
"Duh, Ozza ?kamu kenapa sih kok jadi terlihat bodoh gitu, ada apa denganmu?" gumam Ozza dalam hati merutuki sikap konyolnya di depan Hasna.
"Bukannya tadi dia bilang kalian baru jadian kemaren, tapi kok kamu bilang dia bukan pacar kamu lagi? " entah kenapa Hasna malah bertanya semakin lebar.
"Iya kita udah putus," jawab Ozza asal.
"Kapan?" tanya Hasna lagi.
"Barusan," lagi lagi Ozza menjawab dengan enteng.
"What? secepat itu? kemaren jadian ,hari ini udah putus " Hasna menggelengkan kepala mendengar jawaban Ozza, dan tanpa dia sadari dia sudah mulai terperangkap dalan perbincangan dengan Ozza.
Tak mau kehilangan kesempatan karena Ozza mulai bisa mengendalikan pembicaraan dengan perempuan yang sempat membuatnya terlihat bodoh, segera dia keluarkan jurus muslihat. Tapi kini Ozza bermain pelan, tidak agresif seperti pada perempuan lain yang main nyosor peluk cium sana sini dengan di bumbui gombalan.
"Ya terpaksa, selama ini aku belum bisa menemukan perempuan yang benar benar tulus dan baik hatinya. Jadi lebih baik putus dari pada bertepuk sebelah tangan " jawab Ozza.
Hasna tertarik untuk menjawab kalimat Ozza,
"Tapi kamu akan melukai hati perempuan, apa kamu tidak kasihan?" tanya nya.
"Aku lebih kasihan jika terus berpura pura menyukai mereka , karena ujungnya mereka akan terluka dan kecewa." Ozza selalu bisa berkelit.
"Begitu kah? berarti kamu hanya menyukai mereka bukan mencintai?" tanya Hasna kemudian.
Dia sengaja memancing Ozza dengan harapan bisa mengubah cara berpikirnya, atau bahkan berhenti melakukan kebiasaan buruknya bermain perempuan.
"Aku nggak tahu, yang aku tahu aku suka ya aku bilang suka . Kalau aku nggak suka, ya aku bilang nggak suka. Udah gitu aja ! " Ozza selalu enteng dalam menjawab.
Hasna lagi lagi menggelengkan kepala, sepertinya malam nanti dia harus banyak belajar lagi dengan bundanya cara menghadapi laki laki seperti Ozza.
Tak mau salah berkata, Hasna memilih diam dan kembali memperhatikan buku bacaannya.
"Hasna..." panggil Ozza kemudian.
Hasna sedikit menoleh ke arah Ozza tanda dia menjawab.
"Mau ya kamu bimbing aku untuk belajar?" tanya laki laki penggoda itu.
Hasna mengangguk, dan seketika hal itu membuat Ozza kegirangan.
Satu harapan lima juta akan cair, itu yang ada di benaknya.
Sementara Hasna sendiri belum tahu bagaimana caranya menghadapi Ozza jika benar benar akan sering bertemu dengannya.
Malam hari,
"Bunda, aku udah terima tawaran Ozza untuk belajar bersama " ucap Hasna manja kepada bu Farida.
"Bagus dong. Terus, terus?" tanya bu Farida menanggapi ucapan putrinya.
"Ya nggak tahu bunda, kan bunda yang nyuruh, sekarang bunda harus bantuin Hasna gimana caranya menghadapi laki laki seperti Ozza?" jawab Hasna kemudian.
"Dapatkan hatinya, dengan tetap menjaga hatimu sendiri"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
SENJA ROMANCE
ternyata buku tentang mengolah adonan tepung
2023-01-01
1
Muzie✰͜͡v᭄👻ᴸᴷ㊍㊍
Ozza bakalan nyesel nih uang 5 juta gak sebanding ozza dengan perasaan hasna,,,
2022-12-27
1
🍊𝐂𝕦𝕞𝕚
demi 5 juta ya za kamu mempermainkan perasaan perempuan seperti Hasna yang baik begitu
2022-12-27
1