Setelah mencium kening Araya, Evan segera berdiri dan dengan cepat para pengawal menghampiri Evan, begitu pun dengan Varrel yang menuntun Evan keluar dari altar pernikahan.
Acara resepsi pun di mulai, namun Araya hanya mengempal kan tangan saat Evan di bawa pergi, bagaimana bisa Araya berdiri sendiri di atas pelaminan tanpa seorang pasangan, membuat Araya terlihat begitu bodoh.
Pernikahan ini bener bener membuat Araya muak dan berfikir akan kabur setelah prosesi nikah. Araya tidak lagi berfikir bagaimana kehidupan Araya selanjut nya yang jelas di pikiran Araya hanya bagaimana dia bisa kabur dari pernikahan konyol ini.
.
Sore..
.
Kini suasana mansion mulai sepi dengan tamu undangan, Araya di tuntun oleh pelayan pribadi Tuan Abraham untuk segera istirahat. Namun dengan cepat Asma menarik tangan Araya dan memeluk nya dengan tangis haru. begitu pun denga Araya yang menangis pilu di pelukan sang bibi
Dari kejauhan Aisya melihat Araya dan dengan cepat Aisya menghampiri kedua nya dan ikutan memeluk Araya dengan tangisan sendu nya.
"Mari, Nyonya" Ucap pelayan itu menuntun Araya meninggal kan Aisya dan Asma dengan tangis nya.
Namun sebelum pergi, Araya sempat menyuruh Aisya agar selalu ke rumah sakit menjaga ibu nya yang masih koma. Permintaan Araya pun di sanggupi oleh Aisya.
Araya hanya bisa menangis saat di bawa oleh pelayan menuju mobil mewah milik kelurga Abraham.
Di dalam mobil Araya terus memandang keluar jendela dengan menggigit jari telunjuk nya karena gugup. Mobil itu berjalan menjauhi pusat kota dan kini masuk ke dalam hutan membuat Araya bergelik ngeri dengan suasana baru.
Hati Araya merasa begitu takut melewati hutan itu. bahkan tidak ada kendaraan satu pun yang melewati jalan itu. benar benar seperti jalan berhantu.
Setelah melewati hutan yang begitu jauh ahkir nya mobil yang di tumpangi oleh Araya sampai di sebuah mansion mewah, lebih mewah di banding mansion milik Tuan Abraham yang berada di pusat kota.
Sejenak Araya terpukau melihat Mansion mewah yang mirip kastil seperti layak nya istanan Rapunsel. Dan di satu sisi Araya juga takut, jantung Araya berdetak begitu cepat karena rasa takut berada dalam hutan yang begitu mengerikan.
Araya masuk kedalam mansion dengan sambutan beberapa pelayan dan ngawal yang membungkukkan tubuh nya menyambut kedatangan Araya.
"Selamat datang Nyonya Muda" Ucap pelayan dan pengawal secara bersamaan.
Araya yang tidak terbiasa pun merasa canggung dan kebingungan dengan keadaan nya sekarang. "Apakah aku bener-benar Nyonya muda di mansion ini? Rasa nya seperti mimpi buruk saja" Batin Araya.
"Mari Nyonya Muda, aku akan mengantar anda ke dalam kamar" Ucap salah satu pelayan yang sudah berumur bernama bibi Gu.
"Yaa" Jawab Araya singkat dan pelayan itu pun mengantar Araya masuk kedalam kamar yang begitu mewah dan luas.
Awal nya Araya ragu ragu untuk masuk ke dalam, takut suami nya menunggu di dalam namun dengan terpaksa Araya masuk dengan lankah gontai.
Araya berjalan ke tepi ranjang dan melihat seisi kamar mewah itu, tapi Araya tidak melihat suami nya setelah keluar dari Altar pernikahan.
"Nyonya Muda, apakah anda menginginkan sesuatu?" Tanyak pelayan itu.
"Tidak" Jawab Araya cepat.
Bibi Gu seorang pelayan senior yang tampak berpengalaman tersenyum pada Araya.
"Nyonya, ini malam pertama anda bersama Tuan Muda. Tuan Muda Evan sangat tertutup anda tidak usah kesal jika Tuan Muda Evan berkata kasar karena itu memang sifat nya" Jelas bibi Ann sembari tersenyum.
Entah mengapa Araya yang sedari tadi sibuk melihat furniture kamar itu pun terhenti dan membayangkan malam pertama nya yang begitu menyedihkan. Araya semakin kalut dan ketakutan.
"Baiklah, jika anda membutuhkan sesuatu panggil aku saja" Ucap bibi Gu dengan tersenyum sembari berjalan keluar dan menutup pintu kamar dengan perlahan.
Setelah kepergian bibi Gu, Araya pun berjalan ke sofa dekat jendela sembari menatap seluruh ruangan.
****
Tok
Tok
Tok
Suara ketukan membuyarkan lamunan Araya hingga beberapa menit kemudian Araya mempersilahkan pelayan itu untuk masuk.
Bibi Gu kembali masuk ke kamar Araya dengan membawa beberapa paper bag. "Nyonya, ini pakaian yang harus anda kenakan malam ini di depan Tuan Muda Evan" Bibi Gu berkata sembari menaruh paper bag itu ke atas ranjang king zize.
"Makasih" raya hanya melirik nya sebentar.
Setelah kepergian Bibi Gu, Araya berjalan dan berniat melihat isi paper bag itu. "Baju macam apa ini!! Jika aku mengenakan nya aku pasti akan masuk angin" Araya terkejut melihat isi paper bag itu yaitu baju haram yang kekurangan bahan.
Araya berfikir sejenak, apakah dia harus mengenakan baju haram itu atau terus memakai gaun pengantin ini. Karena di dalam kamar itu Araya tidak melihat koper nya atau barang-barang yang Araya bawa dari rumah nya sendiri.
Setelah berfikir cukup lama Akhir nya Araya memilih untuk merebahkan tubuh nya yang lelah di ranjang empuk dan dengan cepat Araya sudah berada di alam mimpi.
🍃🍃🍃🍃
Kilau cahaya mentari dari sela sela jendela beranda kamar menusuk mata Araya yang setengah terbuka.
Araya terhentak melihat kamar yang aneh, kamar yang tidak perna Araya liat sebelum nya. Araya duduk di tepi ranjang dan mengumpul kan nyawa nya.
Mata Araya terbelalak melihat tubuh nya yang masi memakai gaun pengantin dan make up yang belum di bersikan.
Tok
Tok
"Nyonya, apa kami boleh masuk" tanyak seorang pelayan dari balik pintu kamar Araya.
Suara ketukan pintu membuat Araya tersentak dan segera mengambil selimut agar menutupi tubuh nya yang masi memakai gaun pengantin.
"Silahkan" jawab Araya cepat.
Setelah mendengar jawaban Araya, para pelayan itu pun masuk mengahampiri Araya. Ada sekitar 3 pelayan yang menghampiri Araya.
"Selamat pagi Nyonya, Saya bibi Gu, kepala pelayan di mansion ini" bibi Gu membungkukku kan badan nya 90 derajat di depan Araya.
"Selamat pagi Nyonya, Saya Lili asisten pribadi Nyonya dan saya akan melayani Nyonya sebisa saya" Lili juga ikut membungkukkan badan nya di depan Araya.
Entah ini mimpi seperti apa, kehidupan Araya berubah 180 derajat sejak masuk di keluarga Abraham. Hidup bagaikan ratu di sebuah mansion mirip kastil ini membuat hidup Araya lebih suram.
Mendengar kepala pelayan dan asisten pribadi nya, Araya hanya tersenyum sembari mengangguk.
"Kalau begitu saya permisi Nyonya" bibi Gu pamit undur diri dan melangkah keluar dari kamar Araya.
Kini Araya bangkit dari duduk nya dan akan segera beranjak ke kamar mandi. Setelah mandi Lili membantu Araya menyiap kan Pakaian dan menata rambut Araya.
"Oh iya sejak kemarin aku tidak melihat Tuan Muda, apakah di juga tinggal di sini?" tanyak Araya sembari melihat Lili dari balik cermin yang sedang menata rambut nya.
"Semalam penyakit Tuan Muda kambuh Nyonya tapi sekarang sudah mendingan" Jawab Lili.
"Sakit!! Sejak kapan Tuan Muda sakit" tanyak Araya lagi namun Lili tidak menjawab pertanyaan Araya.
"Sudah selesai Nyonya, mari sarapan dulu, Tuan Muda pasti sudah menunggu" ucap Lili.
Setelah mendengar ucapan Lili, Araya pun segera berdiri dan berjalan ke ruang makan dengan mengikuti langkah Lili.
Araya di antar ke ruang makan, di sana ada meja makan yang lumayan panjang, luas dan besar. Namun hanya ada dua kursi di meja itu.
Semua pengawal dan pelayan membungkukkan tubuh nya saat Araya melewati nya.
Araya terpesona melihat Tuan Muda Evan duduk dengan berkarisma dan dengan cepat Araya duduk di samping Tuan Muda Evan.
"Selamat pagi Tu.. Eh suami ku" Araya merasa geli mengucap kan kalimat itu namun demi menghormati Tuan Muda Araya rela melakukan nya. Namun Evan tidak menjawab sapaan istri kecil nya.
Araya tidak bisa memanglingkan mata nya dari wajah Evan, Wajah Evan benar benar gagah, walaupun tidak ada senyuman di bibir tipis nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
B⃟cIka🕊️⃝ᥴͨᏼᷛKartika🌍ɢ⃟꙰Ⓜ️
Araya mungkin ini lah takdir yang harus kau jalani. Dengan kau menikah dengan Varrel. Disini lah titik awal dimana lika liku kehidupan mu diuji Araya kau pasti sudah tau bahwa perjodohan ini hanyalah sebatas pernikahan kontrak agar Varrel dapat berubah. 🤦🏻♀️🤦🏻♀️🤦🏻♀️ dikira pernikahan main2 😱😱😱😰😰😰🤦🏻♀️🤦🏻♀️🤦🏻♀️🤦🏻♀️
2023-02-25
0
☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂
itu kan cuma rumor.. blum bersama
2023-02-25
0
☠ᵏᵋᶜᶟ 𝕸y💞Sarinande⒋ⷨ͢⚤
Lucy kayaknya gak suka ma araya...
terlalu memandang rendah orang yg gak sederajat..
2023-02-25
0