"Darimana saja, Kamu?. "
Sherly langsung melayangkan pertanyaan nya. Ketika melihat putrinya pulang kerumah dengan cara mengendap endap seperti pencuri saja. Bahkan, Jam di dinding telah menunjukkan pukul dua dini hari.
Zeera yang mengangkat gamis panjangnya. Dengan sepatu cats yang ia tenteng di tangan kirinya. Kini, Hanya bisa menggigit bibir bawahnya. Dan sejenak memejamkan matanya. Apalagi ketika lampu di ruangan menyala seluruh nya.
"Kenapa aku jadi lupa?. Kalau Umi selalu bangun di jam begini. " Disisnya dalam hatinya. Merutuki kebodohan nya sendiri.
"AZEERA..." Sherly mulai meninggikan suaranya. Karena putrinya belum juga menjawab pertanyaan nya. Bahkan, Zeera tak berani menoleh pada Uminya.
Dengan helaan nafas pelan nya. Akhirnya, Zeera pun langsung menoleh. Namun, Gadis itu pun nyengir kuda. Untuk membuat Uminya sedikit santai.
"Hehehe... Umi, Kenapa belum tidur?. " Tanya Zeera dengan ekspresi wajah tengil nya.
Fatih sang kakak, Hanya menatap dari lantai atas saja. Dimana tingkah adiknya itu, Memang kadang kadang membuat orang darah tinggi. Tak heran jika Uminya sampai panjang lehernya. Sebab, Selalu teriak teriak setiap harinya. Jika Zeera ada dirumah dan selalu bikin ulah.
"Jangan mengalihkan pembicaraan!. Darimana saja kamu, Pake acara kabur segala?. Kamu, Sengaja mau membuat Umi malu begitu?. " Sherly ternyata masih saja kesal. Karena lagi lagi Zeera tak bisa di ajak kompromi Sama sekali.
"Umi, Istighfar Umi!. Jangan marah marah terus!. Nanti cepet tua loh. Umi mau wajah Umi makin banyak kerutan nya nanti. " Seloroh Zeera dengan wajah tanpa rasa bersalahnya.
Zeera pun menujukan ekpresi wajah polosnya. Seolah ia sama sekali tidak tahu apa kesalahan nya itu. Sherly menghela nafasnya, Dan hanya bisa diam dengan tatapan tajamnya. Namun, Suaminya segere menyentuh punggung tangan istrinya. Al melempar senyum pada istrinya, Seolah memberikan isyarat, Jika biarkan dirinya yang bicara pada Zeera.
"Urus putrimu itu, Bi!. Umi bahkan sudah kehabisan kata kata untuk bicara dengan nya. " Sherly langsung bergegas pergi dari hadapan putri bungsu nya. Dan meninggalkan suaminya, Memasrakan urusan Zeera pada Al suaminya saja.
Zeera yang melihat Umi nya langsung pergi begitu saja. Tanpa banyak ocehan nya lagi. Kini, Gadis cantik itu segera menghampiri Abi nya. Sambil terus menatap punggung Umi nya.
"Abi, Umi kenapa?. Lagi PMS ya? _. Seloroh Zeera bertanya pada Abi nya.
Tuk...
" Aw... Abi... " Zeera memegangi jidadnya, Karena di getok oleh Abi nya. Al sendiri pun kadang pening. Kenapa anak bungsu nya malah sangat konyol dan tengil begini. Tanpa sadar, Jika sifat dan kelakuan Zeera sangat menurun dari gen dirinya sendiri.
"Umi kamu lagi ngambek tuh. Jangan sampai gara gara Abi belain kamu. Jarah Abi malah hilang lagi. " Seru Al menatap kesal pada putri nya itu.
"Potong aja uang jajan nya, Bi!. " Seru Fatih dari lantai atas. Dan mulai menuruni anak tangga, Untuk menghampiri adik dan juga Abi nya.
"Masih ada Oma, Opa, Dan bang Zello buat minta uang jajan". Sahut Zeera dengan nada mengejek kakaknya.
" Dasar tukang palak". Balas Fatih sambil mendengus kesal pada adik bungsu nya itu.
Sedangkan, Zeera ia hanya menjulur kan lidahnya saja. Mengejek sang kakak. Karena ia juga masih sangat kesal. Lantaran Fatih malah pergi di saat ia sedang membutuhkan pertolongan nya tadi.
"Sudah sudah!. Kalian ini sudah pada dewasa, Masih saja suka ribut. " Kini giliran Al yang pening menghadapi kedua anak nya yang selalu saja tak akur, Jika sedang bersama sama seperti ini.
"Tuh, Kak Fatih Bi. Tidak mau pernah mengalah sama adiknya sendiri. Dasar kakak gak durhakim lu. " Zeera mencebikkan bibir nya.
"Ck... Bocah. " Balas Fatih masih saja memancing emosi adiknya.
"Abi, Kak Fatih katanya mau nikah duluan tuh. " Seru Zeera mulai membuat huru hara lagi. Hingga Umi nya yang mau mengambil air ke dapur, Kini malah menghentikan langkah kaki nya.
"Dengan siapa?. Apa Kak Fatih sudah punya kekasih? ". Kini giliran Sherly yang bertanya.
Dimana Zeera tersenyum licik. Hingga Fatih mulai melotot tajam pada adiknya. Namun, Yang di pelototin hanya mengulum senyum nya saja.
" Tanya saja sama kakak, Umi!. Atau mungkin Ara akan jadi kakak ipar Zeera. "
"Hah... " Al dan Sherly sangat terkejut mendengar penuturan Zeera barusan. Sementara Fatih ingin sekali menyumpal mulut adiknya itu. Dengan menggunakan kain kasa. Agar ia tidak kembali membuat masalah.
"Jangan dengarkan Zeera, Abi, Umi!. Dia hanya mengarang saja. " Jawab Fatih yang langsung mengejar Zeera. Dimana gadis itu telah bergegas pergi dan naik ke lantai atas sana. Mencari kesempatan untuk kabur dari hadapan Abi nya. Sebelum ia terkena siraman rohani.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Ridha Nurhidayah
kalo pepatah bilang buah jatuh gk jauh dari pohonnya😂😂😂,
2023-05-22
1
Silla
aihhh...Abi lah Jan lupa diri deh yg buat bibit Plus yg nanem bibit siapa kok bisa heran sama tengilnya si bontot
2023-03-07
1
Yanti Sejati
pusing2 dech,Abi sama Umi
2023-02-28
1