Setelah seharian ini, Zeera nampak anteng berada di rumahnya. Bahkan, Ia tak sama sekali tak keluar rumah. Saat ini gadis itu, Masih nampak santai saja. Sedangkan para pelayan dirumahnya tengah sibuk. Menyiapkan makan malam. Untuk menyambut kedatangan tamu majikan nya malam ini.
”Zeera sayang, Kenapa belum siap siap juga?. Sebentar lagi keluarga Dharmendra akan tiba sayang." Sherly bicara pada putrinya. Yang saat ini malah sedang asyik mencicipi semua hidangan yang ada di meja bar.
”Yaelah, Umi. Kenapa mesti buru buru sih?. Lagian mereka kan tamunya Umi, Bukan tamunya Zeera" Jawaban Zeera membuat Uminya langsung menatap tajam pada putrinya.
"Hehehe... Bercanda Umi. Serem amat tatapan nya" Zeera nyengir kuda. Memperlihatkan gigi rapinya nan putih bersih.
"Buruan sana dandan yang cantik!. Bajunya udah Umi taruh di dalam kamar kamu. Anak perawan tapi begajulan begini" Titah Sherly yang tak habis pikir akan tingkah putri bungsunya satu ini.
Zeera pun langsung berdiri dari tempat duduknya. Dan meninggalkan meja bar. Berjalan gontai menuju lantai atas. Namun, Saat keluar dari dapur sana. Zeera malah bertemu dengan Abinya.
Al tersenyum menatap wajah putrinya. Dan langsung menghampiri nya. ”Duh... duh... Bidadari Abi kok cemberut begini sih? " Goda Al pada putrinya.
Zeera pun masih tetap manyun, Sambil memperlihatkan bibirnya yang ngerebut seakan ia sedang sangat kesal. Akan acara malam ini dirumah nya.
”Abi, Umi lagi ngerencanain apa sih?" Tanya Zeera setengah berbisik pada Abinya.
Dahi Al mengkerut akan pertanyaan dari putrinya ini. Lalu Al melirik kearah istri nya. Dimana Sherly tengah menatapnya dengan tatapan tajamnya.
”Rencana apa maksud kamu, sayang? " Al malah balik bertanya
Helaan nafas Zeera menandakan, Jika saat ini sedang ssngat kesal. Namun, Zeera telah menyiapkan rencana nya sendiri. Dan malam ini juga, Ia tetap pada pendirian nya. Dan tak akan mau menemui pria yang akan di jodohkan dengannya.
Gadis itu seolah memang sudah memiliki feeling. Kalau ada sesuatu di balik perjodohan mereka ini. Namun, Sampai saat ini, Ia sama sekali tak menemukan kejanggalan apapun. Bahkan, Uminya saja bersikap sangat tenang sekali. Seolah ia memang sangat percaya akan keluarga kolega bisnis suaminya itu.
"Sudahlah Bi, Zeera mau siap siapkan dulu. Capek ngomong sama Abi dan Umi" Kesal Zeera yang langsung beranjak pergi dari hadapan Abinya.
"Dandan yang cantik, Sayang!. " Teriak Al yang malah membuat putrinya semakin kesal saja.
Namun, Saat sudah sampai lantai atas. Zeera malah kembali melihat kearah bawah sana. Lalu ia berteriak " Abi... Kak Fatih mana? "
"Kakakmu, Sudah pulang ke Apartemen nya lagi" Jawab Al jujur, Karena Fatih memang sudah pergi sejak beberapa menit yang lalu.
"Ck... Dasar kakak jahara. Apa salahnya sih bantuin adiknya?. Ini malah kabur sendiri" Gadis itu terus ngedumel sendiri. Sambil mengumpat kesal pada kakaknya.
Akan tetapi, Beberapa saat kemudian. Senyum Zeera mengembang sempurna. Saat ia memiliki ide konyol nya lagi. Dan jangan sebut Zeera, Kalau dia tidak ada seribu akal liciknya.
*****
Sherly sejak tadi selalu melirik ke lantai atas. Lantaran putrinya tak kunjung turun juga. Padahal, Ia sudah hampir satu jam lebih masuk kedalam kamar nya. Sedangkan, mobil mewah milik tamunya. Sudah memasuki halaman rumahnya.
"Bi, Zeera kok gak turun turun ya? " Tanya Sherly dengan lirih pada suaminya.
"Mungkin sebentar lagi. Sabar sayang! " Al berusaha menenangkan istri nya.
Saat ini keduanya sedang berdiri di depan teras rumahnya. Untuk menyambut kedatangan tamu mereka malam ini. Tak berselang lama seorang wanita paruh baya, Dengan gaun mahalnya. Mulai turun dari mobilnya dan langsung tersenyum pada pasangan paruh baya di depan teras sana.
Setelah itu, Seorang pemuda yang usianya mungkin tak akan jauh beda dengan Zeera. Ikut berjalan beriringan bersama wanita paruh baya itu. Namun, Al dan Sherly saling tatap. Saat mereka tak melihat orang yang mereka kenal ikut bersama mereka.
"Selamat malam, Nyonya Sherly, Tuan Al" Sapa sang wanita paruh baya itu tersenyum ramah. " Maaf kalau kami sedikit terlambat! " Sambungnya lagi sambil terus tersenyum.
"Aj, Tidak papa Nyonya Julia. Kami juga bisa memaklumi orang sibuk seperti anda" Jawab Al sambil mencangkup kan kedua tangannya. Karena Al sudah tak pernah lagi bersalaman ataupun bersentuhan dengan wanita yang bukan mahram nya.
"Oh, Ya Nyonya Julia. Kenapa kami tidak melihat tuan Calvin ya?. Apa beliau sedang...
"Ah, Iya. Papanya Arga kebetulan sedang ada kerjaan ke luar Negeri. Jadi dia tidak bisa ikut, Saya mohon maaf sekali lagi pada Tuan dan Nyonya!. Sebab, Kemungkinan suami saya akan tinggal lama di sana" Nyonya Julia memasang wajah sangat bersalahnya.
"Tidak papa, Nyonya Julia. Kami paham kok. Anda tidak perlu minta maaf begini! " Sherly berucap sangat lembut. Dan membuat tamunya ikut tersenyum.
Sedang kan, Pemuda yang sejak tadi hanya diam. Setelah ia menyalami kedua orang tua Zeera. Kini, Ia melirik kearah taman di samping kanan nya. Namun, Saat ia tahu apa yang terjadi disana, Pemuda itu hanya diam saja. Sambil menarik sudut bibir nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments