Ding Ding
pembayaran berhasil ✔️
Hadiah Anda di kurang 200.000
Sisa hadiah Anda [19.800.000]
"Nih kopi untuk kamu," ucap Chasyn meletakkan kopi itu di depan Iyan.
"Eh, terima kasih ya Chasyn, kamu baik banget," ucap Iyan terharu.
"Ah biasa ajalah," ucap Chasyn membuka laptop barunya dan memulai videonya untuk mengabadikan momen mata hari tenggelam.
Triring
Triring
Triring
Ponsel milik Iyan berbunyi.
"Halo mak," jawab Iyan.
"Kamu di mana? Kenapa belum pulang?" tanya emaknya.
"Aku di taman lihat matahari tengelam, entar aku pulang kalo mataharinya tengelam," ucap Iyan.
"Oo, ya udah, pikir kamu entah kemana-mana lagi sama temen-temen mu itu," ucap emaknya.
"Enggak aku nggak sama mereka kok, aku sama temen yang Laen, kami berdua aja, nggak pake motor kok," ucap Iyan menenangkan emaknya.
"Ya udah, kamu cepat pulangnya nanti, soalnya emak sama Abah mau kenduri malam ini," ucap emaknya.
"Oh iya mak," jawab Iyan. Emaknya pun memutuskan panggilannya.
"Kenapa kamu kalo sama teman-teman mu itu?" tanya Chasyn.
"Iya, kalo sama teman-teman yang lain itu pake motor, emak ku boleh berteman sama mereka, ya namanya emak-emak kalo nengok anak muda pake motor ya pasti pikirannya jelek, mikirnya pasti anak motor yang suka kebut-kebutan meskipun kadang iya," jawab Iyan sambil tertawa.
"Tuh, mumpung emak mu masih ada dan masih ada yang mengkhawatirkan kamu turuti apa perintahnya, nggak kayak aku, udah nggak ada yang perhatiin lagi, semuanya sudah pergi begitu saja, bahkan mereka nggak sempat melihat siapa menantu mereka dan bagaimana cucu mereka nanti," ucap Chasyn.
"Ha? Kau setelah tamat sekolah mau nikah Chasyn?" tanya Iyan kaget.
"Ya elah, kan esok nanti, masa aku harus jadi bujang lapuk yang penting niat aja dulu kali," ucap Chasyn manyun.
"Ha-ha-ha, iya iya iya, aku juga belum kepikiran mau nikah sama siapa? Kira-kira Chelsea mau nggak ya sama aku,?" tanya Iyan sambil menatap langit yang mulai jingga.
"Biasanya anak pengusaha ya mereka pasti menikah sama anak pengusaha untuk membesar dan menyatukan perusahaan mereka agar menjadi paling terdepan, makannya Chelsea itu jarang bergaul dengan murid lainnya dan sering di ikuti oleh pengawal ayahnya takut jika Chelsea di ganggu anak lainnya," jawab Chasyn.
"Iya kamu bener banget, orang kayak kita cuma bisa mengangguminya dari jauh," ucap Iyan mengangguk-angguk.
Mereka pun menyaksikan matahari yang perlahan-lahan tenggelam, di sana sudah ramai yang datang untuk mengabadikan momen yang udah ciptaan Tuhan itu.
Tak terasa matahari sudah tenggelam dan hanya menyisakan warna jingga di langit dan itu pun perlahan-lahan menghilang.
"Sudah malam, ayo aku antar kan kamu pulang, nanti kamu di marah sama emak mu," ucap Chasyn menutup laptopnya kembali.
Iyan mengangguk dan mengikuti Chasyn dari belakang.
Mereka masuk mobil dan Chasyn pun melajukan mobilnya di jalanan.
"Rumahmu… di mana?" tanya Chasyn agak segan, karena ia memang tak pernah pergi kemanapun, ia hanya membantu ayahnya bekerja di ladang orang semasa ayahnya masih hidup.
"Di jalan pohon cemara blok D nomor 33," jawab Iyan.
Chasyn mengangguk-angguk. Ia menghidup layar monitornya yang hanya ia sendiri yang melihatnya dan mencari alamat yang di sebutkan oleh Iyan.
Bersambung
Jangan lupa like vote komen dan hadiah
Terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 297 Episodes
Comments
S H 10
Ayo Lanjut /Determined//Determined//Determined//Determined/
2025-01-10
0
𝄟⃝👑Raihan.S.F🇮🇩𓆩
agak naif GK sih? masaa beli kopi harga nya 10 ribu malah ngasi uang 200 ribu kgk logis anj
2024-05-01
4
𝄟⃝👑Raihan.S.F🇮🇩𓆩
masa ada orang kaya, sekolah di tempat umum?? kan biasanya orang kaya sekolah di sekolah untuk orang menengah keatas, kan sekolah umum biasanya ada rendah dan menengah
2024-05-01
0