00:00

00:00

Eps 1: Gadis berambut putih

NovelToon
├┬┴┬┴ 𝘏𝘢𝘱𝘱𝘺 𝘙𝘦𝘢𝘥𝘪𝘯𝘨 ┬┴┬┴┤
.
.
.
Siang hari.
NovelToon
Terlihat Alisha dan Varo sedang berada ditaman belakang sekolah.
Mereka dihukum karena terlambat dan melakukan aksi memanjat tembok. Yang dimana hal itu adalah salah satu pelanggaran di sekolah SMA Negeri Lavender biru.
Alisha
Alisha
[menyapu]
Alvaro
Alvaro
[membereskan pot bunga dan melirik kearah Manuel dengan tatapan sinis]
Manuel
Manuel
[duduk santai bersandar ditembok sambil meminum susu kotak kesukaannya]
Alvaro
Alvaro
Hey, El! Apa kau tidak punya hati? Bagaimana bisa kau diam duduk manis saja disitu sedangkan sahabatmu sedang sibuk beres-beres? [menendang pot bunga disamping kakinya]
Alisha
Alisha
Hey! Hati-hati dong, bagaimana kalau potnya pecah. Kau mau bayar ganti ruginya?!
Alvaro
Alvaro
Berisik! Tutup mulutmu, aku sedang tidak berbicara denganmu..
Alvaro
Alvaro
[berjalan mendekati Manuel dan menatapnya dengan tajam] Aku sedang berbicara dengan bajingan ini..
Manuel
Manuel
[tidak berekspresi dan hanya menoleh keatas] Apa urusanku? Itu kan salah kalian, kenapa aku harus membantu?
Manuel
Manuel
[melempar kotak susu ke tempat sampah yang agak jauh disampingnya]
Alvaro
Alvaro
Wah... Kau beneran cari mati ya..
Alisha
Alisha
[memukul kepala Manuel dan Varo dengan sapu] Hentikan! Kalau memang kalian mau mati aku bisa mengantarkan kalian kesana sekarang..
Alvaro
Alvaro
Cih. [pergi melanjutkan kegiatannya tadi]
Manuel
Manuel
.... [mengabaikan situasi dan merokok dengan santai]
Alisha
Alisha
[melihat Manuel merokok, ia langsung mengambil rokoknya dan membuangnya tepat ditempat sampah]
Manuel
Manuel
Ck! [memutar mata malas]
Alisha
Alisha
Kalau mau merokok jangan disini, kalau kau ketahuan.. Kami juga nanti yang kena
Manuel
Manuel
[menghela nafas dengan kasar dan mengacak-acak rambutnya] Up to u...
Alisha
Alisha
[terpesona] Apa dia setampan itu? Perasaan aneh apa ini..? [batin]
Manuel
Manuel
[berjalan menuju kamar mandi]
Alvaro
Alvaro
Hey! Kau mau kemana?
Manuel
Manuel
Ke kamar mandi, kau mau ikut? [menyeringai]
Alvaro
Alvaro
Gila ya? Dasar idiot. Jiwaku masih normal bodoh! [menjulid]
Manuel
Manuel
[masuk ke kamar mandi] Bercanda. Meskipun aku seorang gadis, aku tidak akan memilih laki-laki bodoh sepertimu.
Kesal. Varo segera berlari menyusul Manuel. Ia berniat akan membuat Manuel tidak akan bisa melihat mentari pagi lagi besok.
Tentu saja Manuel tidak sebodoh itu, ia tau resiko jika dirinya mengatakan hal seperti itu pada Varo.
Dengan cepat ia langsung menyingkir dan membuat Varo hampir terjungkal. Untung saja ia langsung menghentikan langkahnya dan hanya membuat dirinya terpeleset saja, jika tidak kepalanya pasti akan terbentur keras pada keramik yang menampung air didepannya.
Alisha
Alisha
[melihat Varo terjatuh dan reflek tertawa dengan terbahak-bahak]
Alvaro
Alvaro
[melirik sinis ke arah Alisha] Akhhh benar-benar menyebalkan..
Alvaro
Alvaro
[berusaha untuk berdiri]
Manuel
Manuel
[mengulurkan tangan pada Varo]
Alisha
Alisha
[mendekati Varo dan berjongkok] Kau tidak apa-apa? Pffttt..
Alvaro
Alvaro
[kesal. ia hanya menatap sinis dan tidak memperdulikan uluran tangan Manuel lalu berdiri sendiri meskipun masih terasa sakit]
Alvaro
Alvaro
Terserah kalian saja.. [berusaha untuk berjalan walaupun harus menyeret satu kaki]
Manuel & Alisha: [saling menatap]
ㅤㅤ
ㅤㅤ
𝘔𝘦𝘰𝘯𝘨~
Alvaro
Alvaro
[kaget. iamenghentikan langkah kakinya dan menoleh] Kalian dengar itu?
Alisha
Alisha
Ya kami mendengarnya.. [mencari sumber suara]
Alvaro
Alvaro
[menghela nafas lega] Fyuhh kupikir tadi hanya perasaanku saja..
ㅤㅤ
ㅤㅤ
𝘔𝘦𝘰𝘯𝘨~
Manuel menyipitkan matanya ketika ia mendapati seekor anak kucing berbulu hitam sedang tersangkut dipohon mangga yang biasa dicuri oleh anak-anak berandalan disekitar sana.
Manuel
Manuel
Apa itu seekor kucing? Akh seharusnya aku memakai kacamata.. [mengucek-ngucek matanya dan berusaha melihat dengan jelas]
Alisha
Alisha
[melihat ekspresi Manuel dan mengikuti arah matanya]
Alisha
Alisha
Hey! Ada kucing yang tersangkut disana! [menunjuk keatas pohon]
Alvaro
Alvaro
[menengadahkan kepala] Ahh.. Kau benar
Mereka segera mendekati pohonnya dan mendongakkan kepalanya karena kucing lucu itu tersangkut dibagian dahan yang tinggi.
Alisha
Alisha
Tinggi sekali. Siapa yang akan memanj--
Alvaro
Alvaro
Hey Manuel Sagantara Genandra, Cepat panjat pohon itu!
Manuel
Manuel
[mengerutkan dahi] Kenapa harus aku yang melakukannya? [batin]
Manuel
Manuel
[melirik ke kaki Varo] Ck!
Tanpa basa-basi ia langsung memanjat pohonnya. Kedua temannya hanya memperhatikan dari bawah.
Begitu sampai pada dahan tempat kucing itu tersangkut, Manuel segera mengambilnya dengan kasar dan melemparkan kucing itu pada Varo.
Varo terkejut dan reflek langsung menghindar, untung saja kucing itu dapat ditangkap oleh Alisha.
Alisha
Alisha
BRENGSEK! BAGAIMANA JIKA AKU TIDAK MENANGKAPNYA, KAU MAU KUCING INI MATI HAH?!
Manuel tidak memperdulikan perkataan Alisha dan langsung turun. Varo yang masih terkejut ditambah melihat Alisha yang terlihat sangat marah.
Alisha yang masih kesal langsung menjauh dari mereka berdua sambil mengelus kucing itu dengan penuh kasih sayang.
Alvaro
Alvaro
[menatap sinis] Kau benar-benar tidak punya hati. Bagaimana bisa aku berteman dengan manusia sepertimu..
Alvaro
Alvaro
[duduk dan menghela nafas karena terkejut]
Manuel
Manuel
Maaf..
Manuel menundukkan kepalanya, namun ekspresinya seperti tak merasa bersalah. Ia langsung berjalan meninggalkan Varo dan Alisha yang sibuk mengurus kucing yang tidak tau asal-usulnya itu.
Langkah kakinya terhenti ketika ia merasakan sesuatu yang bersifat negatif mendekatinya. Ketika ia menoleh, terlihat seorang yang memakai jubah hitam berada dibelakang Alisha.
??
??
Permisi..
Alvaro
Alvaro
[kaget dan menoleh ke arah suara]
Alisha
Alisha
[kaget dan menoleh ke belakang]
Dipenglihatan Alisha dan Varo, seorang yang misterius itu adalah gadis yang cantik. Namun dimata Manuel orang itu adalah seorang yang buruk rupa, ntah pantas disebut manusia atau monster.
Memang orang itu terlihat seperti seorang gadis biasa tapi selain populer karena tampan, pintar dan sikapnya yang cuek, ia juga terkenal karena bisa melihat sesuatu yang tidak sembarangan orang bisa melihatnya.
??
??
Kucing itu adalah milikku, aku sudah mencarinya kemana-mana. Emon sudah menghilang selama satu pekan ini. Boleh kalian mengembalikannya padaku?
Alisha dan Varo terdiam, tidak menjawab. Wajah mereka menatap kagum pada gadis berambut putih yang panjang bergelombang itu. Manuel pun juga terdiam, namun wajahnya bukan menatap kagum justru ekspresinya sangat pucat. Seluruh badannya gemetar, merinding.
Manuel
Manuel
[mengambil paksa kucing yang sedang duduk dipangkuan Alisha dan melemparkan pada gadis itu] Ambil dan pulanglah..
Alvaro
Alvaro
Hey! Kau benar-benar gila ya? Bagaimana bisa kau mengusirnya begitu saja!
??
??
Tak apa.
Terdengar sebuah lonceng berbunyi menandakan pelajaran ke-5 sesudah jam istirahat ke-2.
??
??
[memberikan secarik kertas kosong pada Varo] Ini untuk kalian. Terimakasih sudah menolong kucingku
Alvaro
Alvaro
[bingung] Apa ini?
??
??
Malam ini adalah malam bulan purnama, arahkan kertas ini pada cahaya bulan itu.. Rasa penasaran mu akan hilang setelah melihatnya.. [mengusap-usap kucingnya]
Alvaro
Alvaro
[semakin tidak mengerti]
Alvaro
Alvaro
[mendekat pada Alisha dan berbisik] Apa kau mengerti apa yang diucapkan gadis itu?
Alisha
Alisha
[bisik-bisik] Mana aku tau, tapi.. Apa menurutmu gadis itu agak aneh? Apa dia orang luar? Terlalu cantik jika dia memang orang Indonesia.
Alvaro
Alvaro
[bisik-bisik] Mungkin blasteran.
Varo dan Alisha asik mengobrol berdua, sedangkan Manuel hanya terdiam. Berusaha memahami situasi.
Manuel
Manuel
[khawatir] Apa mereka berdua tidak melihat rupa monster itu? [batin]
Manuel
Manuel
[menyeret kerah Varo dan Alisha] Ayo kita pergi.
Alisha
Alisha
[sedikit terkejut dan spontan menepis tangan Manuel] Apa kau tidak bisa sedikit lebih lembut terhadap seorang perempuan?
Pandangan Varo teralihkan oleh Alisha dan Manuel, ketika ia berbalik gadis tadi sudah tidak ada.
Alvaro
Alvaro
Tunggu-- kemana perginya gadis itu? [batin]
Alisha
Alisha
[celingak celinguk] Hey, dia menghilang kemana? Cepat sekali..
Manuel
Manuel
Aku tidak tau, ayo cepat kita pergi dari sini. Ohya Varo, kertas yang kau pegang itu.. Lebih baik di buang saja.
Alvaro
Alvaro
Tidak ma--
Alisha
Alisha
Ini semua gara-gara kau! Kalau saja kau tidak mengusirnya aku pasti bisa berbincang dulu sebentar dengannya! Huh! [mendorong Manuel dan Varo]
Varo tidak melanjutkan perkataannya dan memasukkan kertas itu kesaku celananya. Ia langsung pergi mengikuti teman tk nya itu.
Manuel
Manuel
[menatap sayu pada Alisha]
Manuel
Manuel
𝘛𝘰𝘭𝘰𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘳𝘵𝘪𝘭𝘢𝘩, 𝘥𝘪𝘢 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘯𝘶𝘴𝘪𝘢.. [lirih]
.
.
.
Bersambung..
Jan lupa vote, like, n tambah favorit yee..
NovelToon
Nama: Alvaro Zian Adwirangga Tanggal lahir: 22 Januari Usia: 16 tahun Makanan kesukaan: Chicken, Es krim Makanan yang dibenci: - Tinggi badan: 181 Cm Golongan darah: A Hobi: Menonton film horor+anime, menggoda anak orang Cita-cita: Membuat portal isekai Zodiak: Aquarius Anak pertama dari 3 bersaudara, ayahnya seorang manager dari perusahaan xxxx dan ibunya yang seorang penata rias. Adik kedua perempuan masih duduk dibangku Sd sedangkan yang bungsu, laki-laki masih tk.. - Bodoh+tampan✔️ - Usil+jail ✔️ - Berandalan✔️ Motto: Harimu buruk? Gapapa, besok lebih buruk lagi..
Terpopuler

Comments

Singmelan

Singmelan

lanjut thorr :v

2022-11-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!