NovelToon NovelToon

00:00

Eps 1: Gadis berambut putih

NovelToon
├┬┴┬┴ 𝘏𝘢𝘱𝘱𝘺 𝘙𝘦𝘢𝘥𝘪𝘯𝘨 ┬┴┬┴┤
.
.
.
Siang hari.
NovelToon
Terlihat Alisha dan Varo sedang berada ditaman belakang sekolah.
Mereka dihukum karena terlambat dan melakukan aksi memanjat tembok. Yang dimana hal itu adalah salah satu pelanggaran di sekolah SMA Negeri Lavender biru.
Alisha
Alisha
[menyapu]
Alvaro
Alvaro
[membereskan pot bunga dan melirik kearah Manuel dengan tatapan sinis]
Manuel
Manuel
[duduk santai bersandar ditembok sambil meminum susu kotak kesukaannya]
Alvaro
Alvaro
Hey, El! Apa kau tidak punya hati? Bagaimana bisa kau diam duduk manis saja disitu sedangkan sahabatmu sedang sibuk beres-beres? [menendang pot bunga disamping kakinya]
Alisha
Alisha
Hey! Hati-hati dong, bagaimana kalau potnya pecah. Kau mau bayar ganti ruginya?!
Alvaro
Alvaro
Berisik! Tutup mulutmu, aku sedang tidak berbicara denganmu..
Alvaro
Alvaro
[berjalan mendekati Manuel dan menatapnya dengan tajam] Aku sedang berbicara dengan bajingan ini..
Manuel
Manuel
[tidak berekspresi dan hanya menoleh keatas] Apa urusanku? Itu kan salah kalian, kenapa aku harus membantu?
Manuel
Manuel
[melempar kotak susu ke tempat sampah yang agak jauh disampingnya]
Alvaro
Alvaro
Wah... Kau beneran cari mati ya..
Alisha
Alisha
[memukul kepala Manuel dan Varo dengan sapu] Hentikan! Kalau memang kalian mau mati aku bisa mengantarkan kalian kesana sekarang..
Alvaro
Alvaro
Cih. [pergi melanjutkan kegiatannya tadi]
Manuel
Manuel
.... [mengabaikan situasi dan merokok dengan santai]
Alisha
Alisha
[melihat Manuel merokok, ia langsung mengambil rokoknya dan membuangnya tepat ditempat sampah]
Manuel
Manuel
Ck! [memutar mata malas]
Alisha
Alisha
Kalau mau merokok jangan disini, kalau kau ketahuan.. Kami juga nanti yang kena
Manuel
Manuel
[menghela nafas dengan kasar dan mengacak-acak rambutnya] Up to u...
Alisha
Alisha
[terpesona] Apa dia setampan itu? Perasaan aneh apa ini..? [batin]
Manuel
Manuel
[berjalan menuju kamar mandi]
Alvaro
Alvaro
Hey! Kau mau kemana?
Manuel
Manuel
Ke kamar mandi, kau mau ikut? [menyeringai]
Alvaro
Alvaro
Gila ya? Dasar idiot. Jiwaku masih normal bodoh! [menjulid]
Manuel
Manuel
[masuk ke kamar mandi] Bercanda. Meskipun aku seorang gadis, aku tidak akan memilih laki-laki bodoh sepertimu.
Kesal. Varo segera berlari menyusul Manuel. Ia berniat akan membuat Manuel tidak akan bisa melihat mentari pagi lagi besok.
Tentu saja Manuel tidak sebodoh itu, ia tau resiko jika dirinya mengatakan hal seperti itu pada Varo.
Dengan cepat ia langsung menyingkir dan membuat Varo hampir terjungkal. Untung saja ia langsung menghentikan langkahnya dan hanya membuat dirinya terpeleset saja, jika tidak kepalanya pasti akan terbentur keras pada keramik yang menampung air didepannya.
Alisha
Alisha
[melihat Varo terjatuh dan reflek tertawa dengan terbahak-bahak]
Alvaro
Alvaro
[melirik sinis ke arah Alisha] Akhhh benar-benar menyebalkan..
Alvaro
Alvaro
[berusaha untuk berdiri]
Manuel
Manuel
[mengulurkan tangan pada Varo]
Alisha
Alisha
[mendekati Varo dan berjongkok] Kau tidak apa-apa? Pffttt..
Alvaro
Alvaro
[kesal. ia hanya menatap sinis dan tidak memperdulikan uluran tangan Manuel lalu berdiri sendiri meskipun masih terasa sakit]
Alvaro
Alvaro
Terserah kalian saja.. [berusaha untuk berjalan walaupun harus menyeret satu kaki]
Manuel & Alisha: [saling menatap]
ㅤㅤ
ㅤㅤ
𝘔𝘦𝘰𝘯𝘨~
Alvaro
Alvaro
[kaget. iamenghentikan langkah kakinya dan menoleh] Kalian dengar itu?
Alisha
Alisha
Ya kami mendengarnya.. [mencari sumber suara]
Alvaro
Alvaro
[menghela nafas lega] Fyuhh kupikir tadi hanya perasaanku saja..
ㅤㅤ
ㅤㅤ
𝘔𝘦𝘰𝘯𝘨~
Manuel menyipitkan matanya ketika ia mendapati seekor anak kucing berbulu hitam sedang tersangkut dipohon mangga yang biasa dicuri oleh anak-anak berandalan disekitar sana.
Manuel
Manuel
Apa itu seekor kucing? Akh seharusnya aku memakai kacamata.. [mengucek-ngucek matanya dan berusaha melihat dengan jelas]
Alisha
Alisha
[melihat ekspresi Manuel dan mengikuti arah matanya]
Alisha
Alisha
Hey! Ada kucing yang tersangkut disana! [menunjuk keatas pohon]
Alvaro
Alvaro
[menengadahkan kepala] Ahh.. Kau benar
Mereka segera mendekati pohonnya dan mendongakkan kepalanya karena kucing lucu itu tersangkut dibagian dahan yang tinggi.
Alisha
Alisha
Tinggi sekali. Siapa yang akan memanj--
Alvaro
Alvaro
Hey Manuel Sagantara Genandra, Cepat panjat pohon itu!
Manuel
Manuel
[mengerutkan dahi] Kenapa harus aku yang melakukannya? [batin]
Manuel
Manuel
[melirik ke kaki Varo] Ck!
Tanpa basa-basi ia langsung memanjat pohonnya. Kedua temannya hanya memperhatikan dari bawah.
Begitu sampai pada dahan tempat kucing itu tersangkut, Manuel segera mengambilnya dengan kasar dan melemparkan kucing itu pada Varo.
Varo terkejut dan reflek langsung menghindar, untung saja kucing itu dapat ditangkap oleh Alisha.
Alisha
Alisha
BRENGSEK! BAGAIMANA JIKA AKU TIDAK MENANGKAPNYA, KAU MAU KUCING INI MATI HAH?!
Manuel tidak memperdulikan perkataan Alisha dan langsung turun. Varo yang masih terkejut ditambah melihat Alisha yang terlihat sangat marah.
Alisha yang masih kesal langsung menjauh dari mereka berdua sambil mengelus kucing itu dengan penuh kasih sayang.
Alvaro
Alvaro
[menatap sinis] Kau benar-benar tidak punya hati. Bagaimana bisa aku berteman dengan manusia sepertimu..
Alvaro
Alvaro
[duduk dan menghela nafas karena terkejut]
Manuel
Manuel
Maaf..
Manuel menundukkan kepalanya, namun ekspresinya seperti tak merasa bersalah. Ia langsung berjalan meninggalkan Varo dan Alisha yang sibuk mengurus kucing yang tidak tau asal-usulnya itu.
Langkah kakinya terhenti ketika ia merasakan sesuatu yang bersifat negatif mendekatinya. Ketika ia menoleh, terlihat seorang yang memakai jubah hitam berada dibelakang Alisha.
??
??
Permisi..
Alvaro
Alvaro
[kaget dan menoleh ke arah suara]
Alisha
Alisha
[kaget dan menoleh ke belakang]
Dipenglihatan Alisha dan Varo, seorang yang misterius itu adalah gadis yang cantik. Namun dimata Manuel orang itu adalah seorang yang buruk rupa, ntah pantas disebut manusia atau monster.
Memang orang itu terlihat seperti seorang gadis biasa tapi selain populer karena tampan, pintar dan sikapnya yang cuek, ia juga terkenal karena bisa melihat sesuatu yang tidak sembarangan orang bisa melihatnya.
??
??
Kucing itu adalah milikku, aku sudah mencarinya kemana-mana. Emon sudah menghilang selama satu pekan ini. Boleh kalian mengembalikannya padaku?
Alisha dan Varo terdiam, tidak menjawab. Wajah mereka menatap kagum pada gadis berambut putih yang panjang bergelombang itu. Manuel pun juga terdiam, namun wajahnya bukan menatap kagum justru ekspresinya sangat pucat. Seluruh badannya gemetar, merinding.
Manuel
Manuel
[mengambil paksa kucing yang sedang duduk dipangkuan Alisha dan melemparkan pada gadis itu] Ambil dan pulanglah..
Alvaro
Alvaro
Hey! Kau benar-benar gila ya? Bagaimana bisa kau mengusirnya begitu saja!
??
??
Tak apa.
Terdengar sebuah lonceng berbunyi menandakan pelajaran ke-5 sesudah jam istirahat ke-2.
??
??
[memberikan secarik kertas kosong pada Varo] Ini untuk kalian. Terimakasih sudah menolong kucingku
Alvaro
Alvaro
[bingung] Apa ini?
??
??
Malam ini adalah malam bulan purnama, arahkan kertas ini pada cahaya bulan itu.. Rasa penasaran mu akan hilang setelah melihatnya.. [mengusap-usap kucingnya]
Alvaro
Alvaro
[semakin tidak mengerti]
Alvaro
Alvaro
[mendekat pada Alisha dan berbisik] Apa kau mengerti apa yang diucapkan gadis itu?
Alisha
Alisha
[bisik-bisik] Mana aku tau, tapi.. Apa menurutmu gadis itu agak aneh? Apa dia orang luar? Terlalu cantik jika dia memang orang Indonesia.
Alvaro
Alvaro
[bisik-bisik] Mungkin blasteran.
Varo dan Alisha asik mengobrol berdua, sedangkan Manuel hanya terdiam. Berusaha memahami situasi.
Manuel
Manuel
[khawatir] Apa mereka berdua tidak melihat rupa monster itu? [batin]
Manuel
Manuel
[menyeret kerah Varo dan Alisha] Ayo kita pergi.
Alisha
Alisha
[sedikit terkejut dan spontan menepis tangan Manuel] Apa kau tidak bisa sedikit lebih lembut terhadap seorang perempuan?
Pandangan Varo teralihkan oleh Alisha dan Manuel, ketika ia berbalik gadis tadi sudah tidak ada.
Alvaro
Alvaro
Tunggu-- kemana perginya gadis itu? [batin]
Alisha
Alisha
[celingak celinguk] Hey, dia menghilang kemana? Cepat sekali..
Manuel
Manuel
Aku tidak tau, ayo cepat kita pergi dari sini. Ohya Varo, kertas yang kau pegang itu.. Lebih baik di buang saja.
Alvaro
Alvaro
Tidak ma--
Alisha
Alisha
Ini semua gara-gara kau! Kalau saja kau tidak mengusirnya aku pasti bisa berbincang dulu sebentar dengannya! Huh! [mendorong Manuel dan Varo]
Varo tidak melanjutkan perkataannya dan memasukkan kertas itu kesaku celananya. Ia langsung pergi mengikuti teman tk nya itu.
Manuel
Manuel
[menatap sayu pada Alisha]
Manuel
Manuel
𝘛𝘰𝘭𝘰𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘳𝘵𝘪𝘭𝘢𝘩, 𝘥𝘪𝘢 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘯𝘶𝘴𝘪𝘢.. [lirih]
.
.
.
Bersambung..
Jan lupa vote, like, n tambah favorit yee..
NovelToon
Nama: Alvaro Zian Adwirangga Tanggal lahir: 22 Januari Usia: 16 tahun Makanan kesukaan: Chicken, Es krim Makanan yang dibenci: - Tinggi badan: 181 Cm Golongan darah: A Hobi: Menonton film horor+anime, menggoda anak orang Cita-cita: Membuat portal isekai Zodiak: Aquarius Anak pertama dari 3 bersaudara, ayahnya seorang manager dari perusahaan xxxx dan ibunya yang seorang penata rias. Adik kedua perempuan masih duduk dibangku Sd sedangkan yang bungsu, laki-laki masih tk.. - Bodoh+tampan✔️ - Usil+jail ✔️ - Berandalan✔️ Motto: Harimu buruk? Gapapa, besok lebih buruk lagi..

Eps 2: Bulan Purnama

NovelToon
├┬┴┬┴ 𝘏𝘢𝘱𝘱𝘺 𝘙𝘦𝘢𝘥𝘪𝘯𝘨 ┬┴┬┴┤
.
.
.
Kelas 11 IPS 2
Alisha menunduk fokus mengerjakan latihan matematika diatas mejanya. Zean, teman sebangkunya hanya berdiri menatap sinis pada Alisha.
NovelToon
Zean
Zean
[memukul kepala Alisha dengan gulungan buku] Duduk yang benar bodoh!
Alisha
Alisha
Diamlah! Aku sedang berusaha untuk fokus..
Zean
Zean
[menunjuk angka dengan gulungan buku] Salah, disini huruf tiga, empatnya didalam kurung.. Jadi tiga kali empat, berapa? hasilnya itu..
Alisha
Alisha
... [ngebug]
Zean
Zean
......
Alisha
Alisha
Aaa begitu ya, aku mengerti sekarang.. Terimakasih Zean..
Zean
Zean
[duduk dimeja samping meja Alisha sambil melipat kedua tangannya di dada] Hmm dasar..
Rayna
Rayna
[mendekat dari belakang bangku Alisha] Sudah selesai belum?
Azura
Azura
Cepatlah sudah jam 4, yang lain sudah pulang..
Alvaro
Alvaro
Bodoh, begitu saja tidak bisa.. [bermain menyeimbangkan sapu lidi ditangannya]
Alisha
Alisha
Cukup mengiyakan saja yang merasa dirinya sok hebat..
Varo berdecak kesal. Ia kemudian meninggalkan Alisha dan mendekati Naomi yang sedang menatap ke langit oranye yang indah.
NovelToon
Mata coklat yang indah bercahaya karena terkena sinar matahari membuat Varo terpesona. Rona merah terkuras dari wajahnya. Salah tingkah, yang membuat Naomi meliriknya sekilas.
Naomi
Naomi
Kenapa? Butuh sesuatu?
Matanya melebar dan menggigit bibirnya setelah mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh gadis disampingnya itu.
Varo hanya menjawab tidak lalu memalingkan wajahnya yang merah pada jendela terbuka dikelas sebelah sampingnya. Naomi hanya meliriknya sekilas lalu tersenyum melihat tingkah laku temannya itu.
Ketika Varo melirik kearah jendela yang terbuka dikelas sebuah, matanya mendapati sosok bayangan hitam sedang berdiri disana.
Alvaro
Alvaro
Apa itu? [mengucek-ngucek matanya namun bayangan itu langsung menghilang dengan cepat]
Alvaro
Alvaro
Mungkin aku salah lihat [gumam]
Chaeril
Chaeril
Hey! Sedang apa kalian?! [menepuk bahu Varo dan Naomi]
Naomi
Naomi
Mengagetkan saja..
Varo hanya menatap Aril dengan sinis, lalu ia mengambil sesuatu disaku celananya.
Alvaro
Alvaro
[memberikan uang berwarna hijau pada Aril] Ini, hutangku yang kemarin. Lunaskan?
Chaeril
Chaeril
[cengengesan] Maaf aku tidak bermaksud menagihmu tapi terimakasih..
Chaeril
Chaeril
Eh? Apa itu? [melihat kertas yang terjatuh dari saku celana Varo]
Alvaro
Alvaro
[melirik kebawah] Ntahlah, ada seorang gadis cantik yang memberiku kertas itu..
Chaeril
Chaeril
Eum baiklah... [berbalik badan]
Alvaro
Alvaro
Ehh-- Kau mau kemana?
Chaeril
Chaeril
Eum membuang kertasnya?
Alvaro
Alvaro
Aku tidak menyuruhmu membuangnya sialan.. Kembalikan! [merebut kertas itu dari Aril]
Chaeril
Chaeril
Apa kertas itu penting? Bukankah itu hanya kertas kosong?
Alvaro
Alvaro
Nanti akan kuberitahu.. [memasukan kembali kertasnya kesaku celana]
Alvaro
Alvaro
Ngomong-ngomong Ian dan Manuel kemana..?
Chaeril
Chaeril
Aku menyuruh mereka untuk membuang sampah, hari ini kan jadwal piket mereka..
Chaeril
Chaeril
Setidaknya jika mereka tidak mau menyapu dan menghapus papan, jadi lebih baik kusuruh mereka membuang sampah saja
Alvaro
Alvaro
Ohh begitu yaa..
Alvaro
Alvaro
Kau mengatakan itu seakan menyindirku secara halus.. [menjulid]
Azura
Azura
Teman-teman!! Ayo kita pulang!! [melompat-lompat ke depan pintu]
Chaeril
Chaeril
[menoleh] Sudah selesai?
Alisha
Alisha
Iya, maaf membuat kalian semua menunggu.. [memasukan buku kedalam tas sambil berjalan]
Rayna
Rayna
Gak papa, santai saja.. [menepuk pundak Alisha]
Ian
Ian
[muncul dilorong kelas] Eh? Kalian mau kemana?
Manuel
Manuel
.... [mengunyah permen karet]
Alvaro
Alvaro
Pulanglah, kalau kau mau menginap silahkan saja..
Manuel
Manuel
[melirik kaki Varo] Apa kakimu sudah membaik?
Alvaro
Alvaro
[mengangkat kedua alisnya dan menoleh kebawah] Iya, sudah lebih baik.. Kenapa?
Manuel
Manuel
Tidak, lupakan saja..
Malam hari dikediaman Adwirangga
NovelToon
Alvaro
Alvaro
[membuka pintu kamar sambil berjalan dengan riang lalu membanting tubuhnya ke ranjang] Hahh, Perut kenyang hatipun senang..
Rasanya udara disini membuatku sesak.. [membuka jendela samping ranjang sambil menghela nafas lega] Udaranya sangat segar..
Alvaro
Alvaro
[menatap ke langit] Ehh?
Mulai teringat kata-kata gadis yang ditemuinya tadi siang.
"Malam ini adalah malam bulan purnama, arahkan kertas ini pada cahaya bulan itu.. Rasa penasaran mu akan hilang setelah melihatnya.."
Alvaro
Alvaro
Dia benar, malam ini bulan purnama muncul.. [spontan berlari mengambil kertas disaku celana yang digantung dikapstop]
Alvaro
Alvaro
[berjalan kembali menuju ranjang dan mengarahkan kertasnya kelangit]
Saat Varo mengarahkan kertasnya ke langit, tiba-tiba muncul sebuah tulisan dan gambar yang aneh dikertas itu. Kaget, ia langsung membanting kertas tersebut dan menjauh.
Alvaro
Alvaro
B-bagaimana bisa?!
Alvaro
Alvaro
[mendekat dengan hati-hati lalu mengambil kertasnya dan meneliti kertas itu dengan seksama]
Alvaro
Alvaro
Gambar apa ini? Apa ini semacam.....
.
.
.
Bersambung...
Jan lupa vote, like, n tambah favorit yee..
NovelToon
Nama: Alisha Audisthy Taleetha Tanggal lahir: 15 April Usia: 17 tahun Makanan kesukaan: Mie ayam, nasi goreng Makanan yang dibenci: Telur, dan apapun yang berbau bawang. Tinggi badan: 174 Cm Golongan darah: B Hobi: Baperin anak orang Cita-cita: Pengusaha Zodiak: Aries Anak ketiga dari 5 bersaudara, ayahnya seorang koki dari restoran xxxx dan ibunya yang seorang asisten rumah tangga. Kedua kakak perempuannya sudah menikah, kakak perempuan yang ketiga masih kuliah dijepang dan adik laki-lakinya masih SD (bespren adik perempuan Varo). - Berandalan✔️ - Bego+incaran kaum jantan✔️ - Tomboy ✔️ Motto: Tujuan hidupku adalah mencari tujuan hidup.

Eps 3: Ritual

NovelToon
├┬┴┬┴ 𝘏𝘢𝘱𝘱𝘺 𝘙𝘦𝘢𝘥𝘪𝘯𝘨 ┬┴┬┴┤
.
.
.
Jam 06.15
Di gerbang sekolah
NovelToon
Alvaro
Alvaro
[berlari menghampiri Zean] Oi!
Zean
Zean
[menoleh]
Alvaro
Alvaro
[ngos-ngosan] Kau tau.. Semalam aku mengalami kejadian yang luar biasa..
Zean
Zean
Apa maksudmu?
Alvaro
Alvaro
[merogoh saku celana] Lihat!
Alvaro
Alvaro
[menunjukan Kertas itu pada Zean]
Zean
Zean
[mengangkat kedua alisnya dan sedikit memundurkan kepalanya] Jadi?
Alvaro
Alvaro
Jadi..
*Tringggggg
Bel masuk berbunyi
Alvaro
Alvaro
Ah lupakan saja, nanti kuberitahu bersama yang lainnya juga.. Ayo cepat! [menarik tangan Zean]
Zean
Zean
Akh baiklah..
Semua murid berkumpul dan mulai berbaris dilapangan untuk berdoa dan pelajaran pertama berlangsung selama 4 jam.
Bu guru
Bu guru
Sekian dari pelajaran saya, selamat beristirahat.. [pergi meninggalkan ruang kelas]
Zean
Zean
[menghampiri Varo] Hey, apa maksudmu tadi pa--
Alvaro
Alvaro
Ayo kita jajan, aku sudah lapar daritadi.. Aku benar-benar tidak bisa fokus karena perutku berbunyi terus..
Zean
Zean
Bocah ini, apa dia lupa akan mengatakan apa? [batin]
Matahari pun mulai tenggelam. Jam 17.45. Seluruh siswa SMA Lavender Biru pulang sedikit terlambat karena ekskul.
Rayna
Rayna
Ahh hari ini benar-benar melelahkan.. [sedikit melakukan olahraga untuk meregangkan otot]
Ian
Ian
Benar, aku benar-benar mengantuk.. [bersandar ke tembok]
Naomi
Naomi
Ayo cepat pulang, hari sudah mau malam..
Saat mereka semua akan keluar dari kelas, Varo langsung menghadang didepan pintu.
Alisha
Alisha
Apa yang kau lakukan idiot! Cepat menyingkir! Kami sangat lelah hari ini..!
Alvaro
Alvaro
Tunggu dulu!! Ada yang ingin ku katakan pada kalian semua... Mumpung hanya ada kita bersembilan disini..
Zean
Zean
Kupikir kau lupa untuk mengatakan itu
Manuel
Manuel
Cepat katakan!
Chaeril
Chaeril
..... [menatap sinis]
Alvaro
Alvaro
[meletakkan kertas itu dimeja] Ini, coba kalian perhatikan baik-baik..
Semuanya langsung mengelilingi kertas yang diletakkan diatas meja itu. Mereka memperhatikan gambar aneh itu dengan seksama.
Azura
Azura
Gambarnya sangat aneh..
NovelToon
Chaeril
Chaeril
Seperti sebuah kutukan...
Zean
Zean
Kau dapat ini darimana?
Alvaro
Alvaro
El! Kau ingat gadis cantik yang memberikan kertas kosong itu padaku?
Manuel
Manuel
[terkejut]
Alvaro
Alvaro
Semalam saat aku membuka jendela kamar, aku melihat bulan purnama muncul.. Saat itu aku teringat kata-kata dari gadis yang kita temui kemarin, aku mencoba menuruti perkataannya..
Alvaro
Alvaro
Saat aku mengarahkan kertas kosong itu ke langit, tiba-tiba kertas yang tadinya kosong itu mulai ada gambar seperti ini..
Alvaro
Alvaro
Awalnya aku sangat terkejut, tapi--
Zean
Zean
Tunggu-- siapa gadis yang kalian temui kemarin?
Ian
Ian
Itu benar, kalian kemarin bertemu dengan siapa?
Alvaro
Alvaro
Aku bertemu dengan gadis yang--
Manuel
Manuel
[menarik kerah Varo dengan kasar] Brengsek! Sudah kubilang untuk membuang kertas itu! Kenapa kau selalu keras kepala ha?!!
Azura
Azura
Hey hey, berhenti.. Jangan berkelahi..
Alvaro
Alvaro
Memangnya kenapa? Apa alasanmu selalu melarangku ini itu?
Rayna
Rayna
Hentikan, sebelum kunikahkan kalian berdua..
Manuel
Manuel
[mendorong Varo dengan kasar] Cih..
Chaeril
Chaeril
Sepertinya aku pernah melihat ini di suatu tempat.. [menunjuk kertas itu]
Ian
Ian
Apa kau mengerti maksud dari gambar ini?
Chaeril
Chaeril
Sebentar, biar kubacakan...
Chaeril
Chaeril
𝘔𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘥𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘣𝘶𝘭𝘢𝘯 𝘱𝘶𝘳𝘯𝘢𝘮𝘢 𝘮𝘶𝘯𝘤𝘶𝘭 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘦𝘯𝘶𝘩 𝘣𝘦𝘳𝘬𝘢𝘩. 𝘈𝘱𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘬𝘦𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯𝘢𝘯𝘮𝘶 𝘵𝘦𝘳𝘬𝘢𝘣𝘶𝘭? 𝘈𝘱𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱 𝘢𝘣𝘢𝘥𝘪 𝘥𝘪𝘥𝘶𝘯𝘪𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘪𝘯𝘥𝘢𝘩 𝘪𝘯𝘪? 𝘑𝘪𝘬𝘢 𝘪𝘺𝘢, 𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯𝘭𝘢𝘩 𝘳𝘪𝘵𝘶𝘢𝘭 𝘪𝘯𝘪 𝘥𝘢𝘯 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬, 𝘣𝘢𝘬𝘢𝘳 𝘭𝘢𝘩 𝘬𝘦𝘳𝘵𝘢𝘴 𝘪𝘯𝘪.
Alisha
Alisha
Apa maksudnya itu? Ritual macam apa?
Chaeril
Chaeril
Tunggu, masih ada lagi..
Chaeril
Chaeril
𝘊𝘢𝘳𝘢 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘳𝘪𝘵𝘶𝘢𝘭 𝘪𝘯𝘪 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘮𝘶𝘥𝘢𝘩. 𝘓𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯𝘭𝘢𝘩 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘵𝘦𝘮𝘢𝘯𝘮𝘶, 𝘮𝘪𝘯𝘪𝘮𝘢𝘭 3-10 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨. 𝘋𝘶𝘥𝘶𝘬𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘴𝘦𝘣𝘶𝘢𝘩 𝘭𝘪𝘯𝘨𝘬𝘢𝘳𝘢𝘯, 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘯𝘨-𝘮𝘢𝘴𝘪𝘯𝘨 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘮𝘦𝘨𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘣𝘶𝘢𝘩 𝘭𝘪𝘭𝘪𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘢𝘭𝘢. 𝘉𝘶𝘢𝘵𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘣𝘶𝘢𝘩 𝘣𝘪𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘵𝘦𝘯𝘨𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘨𝘶𝘯𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘳𝘢𝘩 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘯𝘨-𝘮𝘢𝘴𝘪𝘯𝘨 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘬𝘢𝘭𝘪𝘢𝘯 𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘶𝘤𝘢𝘱𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘯𝘵𝘳𝘢 𝘪𝘯𝘪..
Chaeril
Chaeril
*mengucapkan mantranya
Chaeril
Chaeril
𝘋𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳, 𝘵𝘶𝘵𝘶𝘱 𝘮𝘢𝘵𝘢𝘮𝘶 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘫𝘢𝘮 00.00 𝘩𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢 𝘳𝘪𝘵𝘶𝘢𝘭 𝘴𝘦𝘭𝘦𝘴𝘢𝘪. 𝘋𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘯𝘵𝘶 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘪𝘵𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘨𝘦𝘭𝘢𝘱 𝘥𝘢𝘯 𝘳𝘢𝘸𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘯𝘶𝘴𝘪𝘢.
Rayna
Rayna
Benar-benar tidak masuk akal.. Apa ini ritual untuk memanggil arwah?
Azura
Azura
Akhh saat kau mengucapkan mantra itu, bulu kudukku langsung berdiri... [memeluk Rayna]
Alvaro
Alvaro
[berbinar] Wah, apa ini benar-benar nyata? Ayo kita buat ritual itu!!
Manuel
Manuel
[detak jantung mulai tidak beraturan dan menatap Varo dengan sinis]
Manuel
Manuel
Apa kau gila?! Untuk apa kita melakukan itu?! Apa kau tidak tau resikonya kalau kau mengajak kita melakukan ritual itu?!! [meneguk air dari botol]
Alvaro
Alvaro
Aku memang tidak tau resikonya tapi..
Alvaro
Alvaro
[menatap kearah Aril] Apa kau melihat sesuatu yang lain disana?
Chaeril
Chaeril
Tidak ada.. Eh?
Alvaro
Alvaro
Apa? Kenapa?
Manuel
Manuel
.... [menyipitkan mata]
Chaeril
Chaeril
Tertulis disini bahwa... 𝘛𝘶𝘫𝘶𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘬𝘦𝘮𝘢𝘳𝘪 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘢𝘳𝘪 𝘮𝘢𝘵𝘢 𝘢𝘪𝘳 𝘬𝘦𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱𝘢𝘯. 𝘑𝘪𝘬𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘯𝘶𝘮𝘯𝘺𝘢, 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱 𝘢𝘣𝘢𝘥𝘪. 𝘛𝘢𝘱𝘪 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘢𝘯𝘥𝘪, 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘬𝘦𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯𝘢𝘯𝘮𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘬𝘢𝘣𝘶𝘭.. 𝘕𝘢𝘮𝘶𝘯 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘢..... Apa ini? Aku tidak bisa membaca kelanjutannya karena tulisannya tidak jelas..
Alvaro
Alvaro
[langsung merebut kertasnya dari Aril; Kau yakin?!
Alvaro
Alvaro
[berusaha untuk membaca semua tulisan dikertas itu] Akh aku benar-benar tidak bisa membacanya, aku tidak mengerti..
Naomi
Naomi
Darimana kau tau semua tulisan itu, Aril?
Chaeril
Chaeril
Ahh waktu aku berumur 7 tahun, aku sudah diajarkan aksara ini dari kakekku.. Kalian tau kan, kakekku adalah seorang Dukun?
Manuel
Manuel
Lalu? Apa hubungannya denganmu?
Chaeril
Chaeril
Mungkin karena aku keturunan kakekku, jadi aku juga bisa melihatnya..
Manuel
Manuel
[batin] Ah iya, aku lupa kalau dia juga bisa melihat "itu"
Ian
Ian
Jadi kau benar-benar mau melakukan ritual ini?
Alvaro
Alvaro
Tentu saja, kenapa? Kalau kau tidak mau.. Pulang saja sana
Ian
Ian
Tidak, bukan begitu.. Hanya saja aku mendapat firasat aneh soal ritual ini.. [menunduk sembari mengusap-usap lehernya]
Manuel
Manuel
[langsung mendekati Ian] Benarkan? Kau juga merasakannya kan? Ayo, lebih baik kita pulang saja.. Bakar saja kertas ini..
Alvaro
Alvaro
Baiklah, kau pulang saja sana.. Biar aku, Zean dan Alisha saja yang melakukannya.. [langsung menarik lengan Zean Dan Alisha]
Zean
Zean
Apa kau bilang?!
Alisha
Alisha
Sejak kapan aku menyetujui perkataanmu itu?
Alvaro
Alvaro
Ayolah, kalian kan teman terbaikku..
Manuel
Manuel
[batin] Bocah ini.. Apa dia kerasukan? Memang masuk akal jika dia seperti ini, karena dia suka sesuatu yang berbau mistis.. Tapi jika berlebihan begini, aku merasa khawatir..
Zean
Zean
Aku tidak mau.. [menepis tangan Varo]
Alisha
Alisha
Aku juga.. [menjauh dari Varo]
Alvaro
Alvaro
......
Alvaro
Alvaro
Kalian benar-benar tega.. Kupikir hubungan kita spesial.. [sok merasa sedih]
Zean
Zean
Hentikan omong kosongmu, aku akan menuruti semua keinginanmu kecuali yang ini.. [melipat tangan didada]
Alisha
Alisha
[mengangguk-angguk]
Alvaro
Alvaro
.....
Alvaro
Alvaro
Baiklah jika itu mau kalian, aku tidak mau berteman dengan kalian lagi... [mendorong bahu Zean dengan bahunya]
Zean
Zean
......
Alisha
Alisha
......
Chaeril
Chaeril
......
Azura
Azura
Tunggu!
Azura
Azura
[berjalan mendekati Varo] Aku akan melakukan ritualnya!
Alvaro
Alvaro
[merasa sangat senang]
Rayna
Rayna
Kau gila ya?! Kau bilang bulu kudukmu berdiri setelah mendengar mantra ritualnya--
Azura
Azura
Kau benar, tapi lebih baik daripada pertemanan kita dengan Varo terputus..
Manuel
Manuel
[batin] Bocah sinting, Varo mungkin hanya akan marah selama beberapa hari dan pertemanan kita akan terjalin lagi karena dia tidak punya teman selain kita... Kenapa dia malah menganggap semua ini dengan serius?! Sialan!
Azura
Azura
Maaf.. [berdiri disamping Varo]
Alvaro
Alvaro
[tersenyum bangga]
Rayna
Rayna
Hahhh.. [mengacak-acak rambutnya]
Rayna
Rayna
Yasudah, aku juga ikut..
Alisha
Alisha
Hey! Kenapa kau ikut-ikutan juga?!
Rayna
Rayna
Kalau sahabatku melakukannya, aku juga akan melakukannya.. [berdiri disamping Azura]
Alisha
Alisha
Kau pikir aku bukan sahabatmu apa?!!
Rayna
Rayna
Aku minta maaf...
Naomi
Naomi
[berdiri disamping Varo] ...
Alisha
Alisha
Kau juga ikut Naomi?! Wahh benar-benar gila.. [menyisir rambut kebelakang dengan jarinya]
Naomi
Naomi
..... [diam dan menunduk]
Ian
Ian
Yahh mau bagaimana lagi.. [berdiri dibelakang Varo]
Alisha
Alisha
[menatap tajam Ian]
Chaeril
Chaeril
Baiklah, dalam masalah ini.. Sepertinya aku perlu ikut campur.. [berdiri disamping Ian]
Manuel
Manuel
Sialan..
Zean
Zean
...... [mengerutkan dahinya]
Alvaro
Alvaro
kau tidak mau ikutan Zean?
Zean
Zean
........
Alisha
Alisha
[berdiri disamping Aril] Kali ini aku dipihakmu, bajingan
Alvaro
Alvaro
Kau benar-benar tidak mau ikut? [menoleh kearah Zean]
Zean
Zean
[menghela nafas kasar dan berdiri disamping Alisha]
Manuel
Manuel
.....
Zean
Zean
Jangan salah paham, aku benci melakukan ini.. Tapi aku juga tidak bisa meninggalkan mereka.. [memalingkan wajahnya]
Manuel
Manuel
[berdiri menghadap kearah Varo sambil menatapnya dengan tajam] Kau menang sekarang...
Alvaro
Alvaro
[menyeringai]
Ruang kelas 11 IPS 2
Jam 23.59
Gelap. Hanya lampu dari lilin saja yang dapat menerangi suasana kelas yang begitu menyeramkan itu, ditambah dengan suara petir yang menggelegar walaupun tidak hujan.
9 siswa itu, sudah siap untuk melaksanakan ritual tersebut sesuai dengan petunjuk yang ada dikertas itu.
Alvaro
Alvaro
Kalian sudah siap? [melirik setiap temannya]
Jam 00.00
Mereka pun mulai melakukan ritualnya. Hanya dalam beberapa menit saja ritual mereka sudah selesai. Namun...
.
.
.
Bersambung...
Jan lupa vote, like, n tambah favorit yee..
NovelToon
Nama: Manuel Sagantara Genandra Tanggal lahir: 23 Desember Usia: 16 tahun Makanan kesukaan: permen gummy, keripik kentang, es krim stroberi Makanan yang dibenci: Ikan asin dan apapun yang terlihat aneh Tinggi badan: 175 Cm Golongan darah: A Hobi: Menonton film, bermain gitar, tidur Cita-cita: Jaksa Zodiak: Capricorn Anak kelima dari 7 bersaudara, ayahnya seorang pengusaha terkaya dan ibunya yang hanya seorang ibu rumah tangga. Namun mereka sudah bercerai sejak Manuel berumur 6 tahun. Ia hidup bersama ibu dan keenam saudaranya. Kedua kakaknya sudah menikah dan keduanya lagi masih kuliah. Kedua adiknya masih dibangku SD dan yang bungsu belum sekolah. Semua saudaranya laki-laki. - Cuek✔️ - Pintar+tampan✔️ - Sombong (suka berbangga diri)✔️ Motto: Pengen males-malesan tapi males

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!