Bab 14. Sambutan

Setelah membiarkan Gilon dan teman-teman pergi, Vin baru menyadari apa yang sudah dia lakukan. Kekacauan yang di timbulkan benar-benar tak terbayangkan sebelumnya. Namun keberadaannya menimbulkan rasa bangga, setelah pada akhirnya orang lain bisa takut padanya, dan tidak lagi menjadi laki-laki yang selalu ditindas.

Vin hanya bisa menghela nafas. Vin sadar kekuasaannya yang sekarang dia miliki itu karena black card yang diberikan Ambar untuknya, hingga membuat dirinya seakan menjadi orang yang berkuasa, tak hanya itu saja Jika bukan karena batu permata yang yang dia miliki mungkin saat ini dirinya sudah di injak-injak oleh Gilon dan juga dirinya akan tetap menjadi orang yang lemah dan didominasi oleh Sifa dan keluarganya.

Inilah jalan satu-satunya yang bisa Vin lakukan dan dengan terpaksa Vin harus menunjukkan kekuatannya dengan menikam Gilon agar orang lain yang melihat takut dengan dirinya dan tidak lagi menindasnya dengan mudah.

Setelah bermonolog dengan dirinya sendiri, Vin menoleh ke arah Sifa yang masih syok melihat apa yang dilakukan Vin. Dan segera menghampiri Sifa.

"Sifa, ayo kita pergi dari sini." Vin mengulurkan tangannya ingin membawa Sifa keluar dari restoran, setelah semua kekacauan yang dia buat.

“I-iya." Sifa pun menyambut tangan Vin dan segera melangkah keluar meninggalkan restoran.

Sesampainya dihalaman parkir, Sifa menghentikan langkah Vindra yang ingin mengajaknya pergi.

"Vin sepertinya kita tidak bisa pergi bersama. Karena Aku harus pergi sekarang, aku harus menghadiri rapat setengah jam lagi. Aku ingatkan sekali lagi padamu, lebih baik kamu pulang ke rumah ibu angkat dan jangan pergi untuk menagih utang itu. Aku tidak ingin kamu kenapa-kenapa.”ucap Sifa

"Baiklah, nanti aku bisa memanggil taksi. Pergilah sekarang dan hati-hati." saut Vin

“Emm, Ingat ya Vin jangan pergi menagih, jika kamu tetap melanggar larangan ku. Jika terjadi sesuatu padamu aku tidak akan perduli lagi. Untuk masalah mama biar aku yang menanganinya nanti. Aku harus pergi sekarang.” Sifa pun meninggalkan Vin dan segera melajukan mobilnya meninggalkan restoran. Sedangkan Vin tak menjawab, karena Vin tetap akan pergi untuk menagih.

Setelah Sifa pergi, Vin segera memanggil Taksi untuk membawanya pergi ke Perusahaan BMX untuk menagih hutang. Sebelumnya Vin sudah membuat janji untuk bertemu dengan Dom. Sebenarnya tujuan Vin tetap ingin menagih hanya untuk membalas budi pada keluarganya mertuanya dan juga agar bisa segera bercerai dengan Sifa. Vin tak ingin terus menerus terikat pernikahan dengan Sifa, yang pada akhirnya hanya akan membuat Sifa menderita.

Tak lama mereka pun sampai di kantor BMX dan perusahaan terlihat sudah sangat sepi. Namun pintu kantor tersebut masih terbuka. Vin segera masuk dan berharap bisa bertemu dengan kepala perusahaan itu. Saat Vin masuk kantor tersebut semakin sepi dan aura gelap pun menguasai ruangan tersebut. Vin tetap melangkah masuk dan langkahnya terhenti saat ia bertemu dengan laki-laki paruh baya yang sepertinya sudah menunggu dirinya.

Laki-laki itu tengah duduk di tengah ruangan dengan sorot lampu yang mengarah padanya. Kepulan asap rokok begitu jelas sedang menari-nari disekitarnya dan ada sekitar lima belas anak buahnya sudah berdiri di sampingnya.

"Akhirnya kamu datang juga. Vindra, Aku sudah menunggu kedatangan mu."

"Apa kamu Dom?" tanya Vin dengan santai.

"Aku adalah, Dom pamannya Martin dan juga CEO perusahaan BMX yang berada di bawah naungan perusahaan Astar. Aku dengar dari Regina kalau kamu sudah menghajar Martin hingga babak belur. Dan kebetulan kamu juga datang kesini untuk menagih hutang kepadaku. Tapi sebelum kamu menagih padaku, bagaimana kalau kita bermain-main sebentar. Aku ingin kamu melawan mereka sebagai sambutan. " ucap Dom dan segera memainkan jemarinya untuk memerintahkan anak buahnya mengadang Vin yang berdiri seorang diri

Dom menyeringai dan yakin bisa mengalahkan Vin dengan mudah. Sedangkan Vin bersiap dan waspada dengan pergerakan mereka yang kiri mengelilingi Vin dalam lingkaran.

Di lantai satu, Martin dan Regina dan beberapa rekan lainnya sedang menyaksikan Paman Dom dan anak buahnya yang bersiap untuk menyerang Vin.

"Aku yakin kali ini Vin tidak akan bisa menang. Aku sudah tidak sabar ingin melihat Vin babak belur, Oleh anak buah paman." Ucap Martin sambil meneguk bir kaleng.

"Vin memang laki-laki yang sangat bodoh. Mudah sekali dia masuk dalam jebakan. Jika dia pintar, tidak mungkin dia akan datang sendirian dengan begitu beraninya." Saut Regina sambil terkekeh.

Vin, melirik Dom yang masih dengan santainya melihat tontonan di depannya dan dengan yakin anak buahnya akan menang.

" Kebetulan sekali kamu menungguku paman dom

, jadi aku tidak perlu repot-repot lagi mencari keberadaanmu. Dan aku juga ingin melihat Seorang Dom yang di takuti orang-orang” Saut Vin meremehkan.

“Brengsek, berani sekali kamu menantang ku. Kalian cepat serang dia dan buat menyesal telah meremehkan." Perintah Dom

Segera saja mereka bergantian menyerang Vin dari berbagai arah, menggunakan kemampuan kaki dan tangan untuk menghajar Vin, Namun dengan kemampuan yang dia miliki Vin dengan mudah Vin menangkis setiap serangan dan membalik serangan ke mereka hingga satu persatu berhasil di robohkan oleh Vin dengan tangan kosong. Vin menghajar mereka hingga babak belur, Menyerang titik lemah dengan sekali pukulan hingga membuat mereka mengerang kesakitan dan tidak dapat bergerak lagi.

Dom terkejut saat melihat anak buahnya satu persatu di lumpuhkan dengan mudah. Dom segera berdiri mengeluarkan pisau, ia pun mendekati dan ingin menikam Vin, namun sayang tikaman Dom meleset begitu saja, Vin yang merasa terancam segera meraih tangan Dom yang sedang memegang pisau dan segera mematahkan pergelangan lengannya dan merobohkannya dengan sekali tendang.

“Aaarrgggghhhh... .”Dom merintih kesakitan sebelum ia tersungkur. Ia pun memegangi dadanya yang sakit akibat tendangan kaki Vin tepat di dadanya dan juga Manahan sakit karena pergelangan tangannya yang patah.

"Apakah Cuma segini?" Tanya Vin sambil melipat kedua tangannya di dada, berusaha menyombongkan diri agar tidak terlihat lemah dimata Dom.

"Kau!! Jangan sombong kamu, Ini baru saja di mulai, Aku pastikan kamu tidak akan bisa keluar dari tempat ini dengan selamat. Ha... ha... ." ucap Dom sambil tertawa di atas rasa sakit yang ia rasakan.

"Oya?! Kalau begitu keluarkan kekuatanmu. Aku ingin menyelesaikannya sekarang juga. Keluarkan orang-orang terkuat yang kamu miliki untuk menghadapi aku.” Tantang Vin.

Dengan Geram, Dom memanggil anak buahnya lagi.

Sedangkan Martin dan Regina masih saja menyaksikan apa yang terjadi di lantai bawah, tanpa ingin ikut campur.

"Apa kamu tidak ingin balas dendam Martin?" tanya Regina.

"Buat apa mengotori tangan ini untuk menghajarnya. Lihatlah sebentar lagi Vin pasti akan mati. Paman Dom tidak akan bisa di kalahkan dengan mudah. " Ucap Martin dengan percaya diri.

To Be Continued ☺️☺️☺️

Terpopuler

Comments

.

.

Cari penyakit Dom sm Martin

2024-01-27

0

Alexander M

Alexander M

aksi heroik

2023-12-01

1

Eric ardy Yahya

Eric ardy Yahya

padahal Martin sudah disiksa oleh Vin beberapa hati yang lalu sampai tubuh Martin memar , malah Si Martin masih aja bebal seolah-olah Pamannya bisa membuat Vin mati . memang bodoh si Martin ini . mau lihat saja sampai kapan dia bisa tertawa bahagia ?

2023-10-23

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Mendapat Hinaan
2 Bab 2. Mendapatkan keahlian Medis
3 Bab 3. Melawan
4 Bab 4. Kecelakaan
5 Bab 5 Penghinaan di pesta
6 Bab 6. Lukisan Palsu
7 Bab 7. Ingin Bercerai
8 Bab 8. Fitnah
9 Bab 9. Pergi ke rumah Sakit
10 Bab 10 menolong Memei
11 Bab 11. Ucapan Terimakasih
12 Bab 12. Jangan Goda Wanitaku
13 Bab 13. Bukan pria sembarangan
14 Bab 14. Sambutan
15 Bab 15 Serangan
16 Bab 16 Mendapatkan uangnya
17 Bab 17, Kecewa
18 Bab 18. Merasa malu
19 Bab 19 datang ke pesta
20 Bab 20. Butuh dana
21 Bab 21. Kemunculan Zen
22 BAB 22. Kedatangan Filix
23 Bab 23.Tibanya Dominic
24 Bab 24.Datang minta maaf
25 Bab 25. Membongkar Rahasia
26 Bab 26.menolak
27 Bab 27. Gertakan Preman
28 Bab 28. Semua Sudah Dengar
29 Bab 29. Undangan Makan Malam
30 Bab 30. Sikap Robi
31 Bab 31. Menolong laki-laki tua
32 Bab 32.Sudah cukup atas penghinaan
33 Bab 33, Mencari pekerjaan
34 Bab 34, Bertemu kembali
35 Bab 35. Tidak percaya
36 Bab 36 Taruhan
37 Bab 37. Menepati janji
38 Bab 38, Penyakit datang berasal dari diri sendiri
39 Bab 39. Rencana membuka klinik
40 Bab 40. Perintah pemecatan
41 Bab 41. Hari Naas Buronan
42 Bab 42 Kedatangan Bibi Dian dan Naura
43 Pengumuman Sedikit
44 Bab 43. Niat baik tak dihargai
45 Bab 44. Pedang mini Legendaris
46 Bab 45. Pergi ke perusahaan DAK
47 Bab 46 Tidak Sesuai Kriteria Perusahaan
48 Bab 47. Hadiah untuk Vindra.
49 Bab 48. Dilamar Fendi
50 Bab 49.Berlian Palsu
51 Bab 50. Kalung Berlian
52 Bab 51. Datang ke bank BBI
53 Bab 52. Kedatangan Romeo
54 Bab 53. Menjadi Adik Angkat
55 Bab 54. Ancaman Angga
56 Bab 55. Pantas untuk di lenyapkan
57 Bab 56. Menyelamatkan Ambar
58 Bab 57. Pembunuhan
59 Bab 58. Pengkhianat
60 Bab 59. Mulai tertarik
61 Bab 60. Merasa dipermalukan
62 Bab 61. Ditantang
63 Bab 62. Ingin Membeli Klinik Tua
64 Bab 63. Dokter Muda Genius
65 Bab 64. Dunia begitu sempit
66 Bab 65. Hukuman untuk pria sombong
67 Bab 66 Rencana Regina gagal
68 Bab 67 kedatangan Tamara
69 Bab 68. Formula kecantikan
70 Bab 69. Formula kecantikan 10 tahun lebih muda
71 Bab 70. Keracunan
72 Bab 71. Bayangan Hitam
73 Bab 72. Keras Kepala
74 Bab 73. Penghinaan di mall
75 Bab 74. Penyesalan tidak ada obatnya
76 Bab 75. Ditangkap Polisi
77 Bab 76. Bawahan adalah para penguasa
78 Bab 77. Mobil kutukan
79 Bab 78. Sovenir Timah panas
80 Bab 79. Kehangatan bersama
81 Bab 80. Membuat Masalah
82 Bab 81 Membuat Masalah 2
83 Bab 82. Serangga beracun.
84 Bab 83. Sosok Raul Draco
85 Bab 84. Seperti domba kecil
86 Bab 85. Harus Minta Maaf
87 Bab 86. Harus Minta Maaf 2
88 Bab 87. Redblack
89 Bab 88. Empat hadiah
90 Bab 89. Patung Hidup
91 Bab 90. Wanita Tidak tahu malu
92 Bab 91. Beberapa langkah
93 Bab 92. Tidak ingin membunuh
94 Bab 93. Keracunan Lagi
95 Bab 94. Melenyapkan Leo Ederson
96 Bab 95. Jimmy Wiston terluka
97 Bab 96. Terbangun kembali
98 Bab 97. Salah tangkap
99 Bab 98. Menyerahkan diri
100 Bab 99. Serangan sepihak
101 Bab 100. Pilihan sulit
102 Bab 101. Memanfaatkan Keadaan
103 Bab 102. Balas Dendam 1
104 Bab 103. Balas Dendam 2
105 Bab 104. Sapu Bersih
106 Bab 105. Tabrakan
107 Bab 106. Mengambil kesempatan
108 Bab 107. Hadiah besar
109 Bab 108. Tidak ingin serakah
110 Bab 109. Mengakui Kesalahan
111 Bab 110. Dokter Gadungan
112 Bab 111. Membalas Kesombongan
113 Bab 112. Villa Peach Blossom 1 Seharga 250Miliar
114 Bab 113. Tentang Ayah
115 Bab 114. Tekanan
116 Bab 115. Jalan terbaik
117 Bab 116. Tidak mau mengakui kesalahan
118 Bab 117. Klinik BLUEBIRD
119 Bab 118. Menemukan Ayah
120 Bab 119. Menyegel Rumah Sakit
121 Bab 120. Hukuman yang pantas
122 Bab 121. Naif dan konyol
123 Bab 122. Tiba-tiba meninggal bagian 1
124 Bab 123. Orang mati kembali hidup
125 Bab 124. Hadiah ulang tahun
126 Bab 125. Tamu terhormat keluarga Mars
127 Bab 126. Ingin Berdamai
128 Bab 127. Miranda di tangkap
129 Bab 128. Dimana pasiennya?
130 Bab 129
131 Bab 130. Bisa diselamatkan
132 Bab 131. Teknik akupuntur yang hilang.
133 Bab 132. Keluarga Tidak Tahu Berbalas Budi
134 Bab 133. Tamu Kehormatan
135 Bab 134 Membalas Tamparan
136 Bab 135. Snake Blue
137 Bab 136. Penjelasan
138 Bab 137. Pergi ke kota antik
139 Bab 138. Batu giok
140 Bab 139. Penjagal malam
141 Bab 140. Mencoba menjelaskan
142 Bab 141. Bercerai
143 Bab 142. Ucapan Naura
144 Bab 143
145 Bab 144. Kamulah pelakunya
146 Bab 146
147 Bab 146. Semua Yang Dilakukan
148 Bab 147. Mengambil Kembali
149 Bab 148. Tiga kesalahan
150 Bab 149. Kesalahan Besar Rahendra
151 Bab 150. Menjemput Tiffani
152 Bab 151. Pergi ke bar Lintang
153 Bab 152. Segelas Anggur
154 Bab 153. Masalah Datang
155 Bab 154. Klarifikasi
156 Bab 155. Daftar Hitam
157 Bab 156. Pemilik Audi
158 Bab 157. Waktunya Muncul
159 Bab 158. Dia adalah Bos Besar
160 Bab 159. permintaan Maaf Raditya
161 Bab 160. Tumpah Ruah
162 Bab 161. Properti Tuan Tritan
163 Bab 162. 200 batu emerald
164 Bab 163. Kehancuran Toko Antik Tritan
165 Bab 164 Kedatangan Marcel
166 Bab 165. Tidak ada kebencian
167 Bab 166. Terjebak 1
168 Bab 167. Terjebak 2
169 Bab 168 Terjebak 3
170 Bab 169. Terjebak 4
171 Bab 170. Kemunculan Steven Rapunzel
172 Bab 171. Kesalahan seorang ayah
173 Bab 172 Akhir yang tragis
174 Bab 173. Tiga Hal
175 Bab 174. Penyakit serius
176 Bab 175. Dokter Ahli
177 Bab 176. Digigit Ular
178 Bab 177. Penawar racun
179 Bab 178. Wanita Egois
180 Bab 179. Rencana pertarungan
181 Bab 180. Pembantu baru
182 Bab 181. Bertemu Tiger Wang
183 Bab 182. Kesalahan Teknik Beladiri
184 Bab 183. Modifikasi TriNam
185 Bab 184. Pesta Lagi
186 Bab 185. Perisai untuk Tiffani
187 Bab 186. Ratusan miliar
188 Bab 187. Anggur Premium
189 Bab 188. Minum untuk wanita
190 Bab 189. Keluarga Benalu
191 Bab 190
192 Bab 191
193 Bab 192
194 Bab 193
195 Bab 194. Menghasut
196 Bab 195.
197 Bab 196. Hari-hari baik telah berakhir
198 Bab 197. Kedatangan kelompok berbaju hitam
199 Bab 198. Tamparan
200 Bab 199. Kedatangan Ketua Redblack kota M
201 Bab 200. Tidak Bisa Dibiarkan
202 Bab 201. Pembalasan untuk Reni
203 Bab 202. Melindungi Vindra
204 Ban 203. Kemunculan Kirana
205 Bab 204. Rencana sebenarnya
206 Bab 205. Pertarungan Dara
207 Bab 206. Jauh lebih kuat
208 Bab 207. Dirasuki Roh Jahat
209 Bab 208. Roh Jahat dalam kalung
210 Bab 209 Drak Cloper
211 Bab 210. Penyusup
212 Bab. 211 Tiga Kabar
213 Bab 212 Menyelamatkan Gadis kecil
214 Bab 2013. Hero
215 Bab 214. Kompetisi Liga
216 Bab 215. Pertarungan Hero
217 Bab 216. Kemenangan Tim SB
218 Bab 217. Ucapan Vindra
Episodes

Updated 218 Episodes

1
Bab 1. Mendapat Hinaan
2
Bab 2. Mendapatkan keahlian Medis
3
Bab 3. Melawan
4
Bab 4. Kecelakaan
5
Bab 5 Penghinaan di pesta
6
Bab 6. Lukisan Palsu
7
Bab 7. Ingin Bercerai
8
Bab 8. Fitnah
9
Bab 9. Pergi ke rumah Sakit
10
Bab 10 menolong Memei
11
Bab 11. Ucapan Terimakasih
12
Bab 12. Jangan Goda Wanitaku
13
Bab 13. Bukan pria sembarangan
14
Bab 14. Sambutan
15
Bab 15 Serangan
16
Bab 16 Mendapatkan uangnya
17
Bab 17, Kecewa
18
Bab 18. Merasa malu
19
Bab 19 datang ke pesta
20
Bab 20. Butuh dana
21
Bab 21. Kemunculan Zen
22
BAB 22. Kedatangan Filix
23
Bab 23.Tibanya Dominic
24
Bab 24.Datang minta maaf
25
Bab 25. Membongkar Rahasia
26
Bab 26.menolak
27
Bab 27. Gertakan Preman
28
Bab 28. Semua Sudah Dengar
29
Bab 29. Undangan Makan Malam
30
Bab 30. Sikap Robi
31
Bab 31. Menolong laki-laki tua
32
Bab 32.Sudah cukup atas penghinaan
33
Bab 33, Mencari pekerjaan
34
Bab 34, Bertemu kembali
35
Bab 35. Tidak percaya
36
Bab 36 Taruhan
37
Bab 37. Menepati janji
38
Bab 38, Penyakit datang berasal dari diri sendiri
39
Bab 39. Rencana membuka klinik
40
Bab 40. Perintah pemecatan
41
Bab 41. Hari Naas Buronan
42
Bab 42 Kedatangan Bibi Dian dan Naura
43
Pengumuman Sedikit
44
Bab 43. Niat baik tak dihargai
45
Bab 44. Pedang mini Legendaris
46
Bab 45. Pergi ke perusahaan DAK
47
Bab 46 Tidak Sesuai Kriteria Perusahaan
48
Bab 47. Hadiah untuk Vindra.
49
Bab 48. Dilamar Fendi
50
Bab 49.Berlian Palsu
51
Bab 50. Kalung Berlian
52
Bab 51. Datang ke bank BBI
53
Bab 52. Kedatangan Romeo
54
Bab 53. Menjadi Adik Angkat
55
Bab 54. Ancaman Angga
56
Bab 55. Pantas untuk di lenyapkan
57
Bab 56. Menyelamatkan Ambar
58
Bab 57. Pembunuhan
59
Bab 58. Pengkhianat
60
Bab 59. Mulai tertarik
61
Bab 60. Merasa dipermalukan
62
Bab 61. Ditantang
63
Bab 62. Ingin Membeli Klinik Tua
64
Bab 63. Dokter Muda Genius
65
Bab 64. Dunia begitu sempit
66
Bab 65. Hukuman untuk pria sombong
67
Bab 66 Rencana Regina gagal
68
Bab 67 kedatangan Tamara
69
Bab 68. Formula kecantikan
70
Bab 69. Formula kecantikan 10 tahun lebih muda
71
Bab 70. Keracunan
72
Bab 71. Bayangan Hitam
73
Bab 72. Keras Kepala
74
Bab 73. Penghinaan di mall
75
Bab 74. Penyesalan tidak ada obatnya
76
Bab 75. Ditangkap Polisi
77
Bab 76. Bawahan adalah para penguasa
78
Bab 77. Mobil kutukan
79
Bab 78. Sovenir Timah panas
80
Bab 79. Kehangatan bersama
81
Bab 80. Membuat Masalah
82
Bab 81 Membuat Masalah 2
83
Bab 82. Serangga beracun.
84
Bab 83. Sosok Raul Draco
85
Bab 84. Seperti domba kecil
86
Bab 85. Harus Minta Maaf
87
Bab 86. Harus Minta Maaf 2
88
Bab 87. Redblack
89
Bab 88. Empat hadiah
90
Bab 89. Patung Hidup
91
Bab 90. Wanita Tidak tahu malu
92
Bab 91. Beberapa langkah
93
Bab 92. Tidak ingin membunuh
94
Bab 93. Keracunan Lagi
95
Bab 94. Melenyapkan Leo Ederson
96
Bab 95. Jimmy Wiston terluka
97
Bab 96. Terbangun kembali
98
Bab 97. Salah tangkap
99
Bab 98. Menyerahkan diri
100
Bab 99. Serangan sepihak
101
Bab 100. Pilihan sulit
102
Bab 101. Memanfaatkan Keadaan
103
Bab 102. Balas Dendam 1
104
Bab 103. Balas Dendam 2
105
Bab 104. Sapu Bersih
106
Bab 105. Tabrakan
107
Bab 106. Mengambil kesempatan
108
Bab 107. Hadiah besar
109
Bab 108. Tidak ingin serakah
110
Bab 109. Mengakui Kesalahan
111
Bab 110. Dokter Gadungan
112
Bab 111. Membalas Kesombongan
113
Bab 112. Villa Peach Blossom 1 Seharga 250Miliar
114
Bab 113. Tentang Ayah
115
Bab 114. Tekanan
116
Bab 115. Jalan terbaik
117
Bab 116. Tidak mau mengakui kesalahan
118
Bab 117. Klinik BLUEBIRD
119
Bab 118. Menemukan Ayah
120
Bab 119. Menyegel Rumah Sakit
121
Bab 120. Hukuman yang pantas
122
Bab 121. Naif dan konyol
123
Bab 122. Tiba-tiba meninggal bagian 1
124
Bab 123. Orang mati kembali hidup
125
Bab 124. Hadiah ulang tahun
126
Bab 125. Tamu terhormat keluarga Mars
127
Bab 126. Ingin Berdamai
128
Bab 127. Miranda di tangkap
129
Bab 128. Dimana pasiennya?
130
Bab 129
131
Bab 130. Bisa diselamatkan
132
Bab 131. Teknik akupuntur yang hilang.
133
Bab 132. Keluarga Tidak Tahu Berbalas Budi
134
Bab 133. Tamu Kehormatan
135
Bab 134 Membalas Tamparan
136
Bab 135. Snake Blue
137
Bab 136. Penjelasan
138
Bab 137. Pergi ke kota antik
139
Bab 138. Batu giok
140
Bab 139. Penjagal malam
141
Bab 140. Mencoba menjelaskan
142
Bab 141. Bercerai
143
Bab 142. Ucapan Naura
144
Bab 143
145
Bab 144. Kamulah pelakunya
146
Bab 146
147
Bab 146. Semua Yang Dilakukan
148
Bab 147. Mengambil Kembali
149
Bab 148. Tiga kesalahan
150
Bab 149. Kesalahan Besar Rahendra
151
Bab 150. Menjemput Tiffani
152
Bab 151. Pergi ke bar Lintang
153
Bab 152. Segelas Anggur
154
Bab 153. Masalah Datang
155
Bab 154. Klarifikasi
156
Bab 155. Daftar Hitam
157
Bab 156. Pemilik Audi
158
Bab 157. Waktunya Muncul
159
Bab 158. Dia adalah Bos Besar
160
Bab 159. permintaan Maaf Raditya
161
Bab 160. Tumpah Ruah
162
Bab 161. Properti Tuan Tritan
163
Bab 162. 200 batu emerald
164
Bab 163. Kehancuran Toko Antik Tritan
165
Bab 164 Kedatangan Marcel
166
Bab 165. Tidak ada kebencian
167
Bab 166. Terjebak 1
168
Bab 167. Terjebak 2
169
Bab 168 Terjebak 3
170
Bab 169. Terjebak 4
171
Bab 170. Kemunculan Steven Rapunzel
172
Bab 171. Kesalahan seorang ayah
173
Bab 172 Akhir yang tragis
174
Bab 173. Tiga Hal
175
Bab 174. Penyakit serius
176
Bab 175. Dokter Ahli
177
Bab 176. Digigit Ular
178
Bab 177. Penawar racun
179
Bab 178. Wanita Egois
180
Bab 179. Rencana pertarungan
181
Bab 180. Pembantu baru
182
Bab 181. Bertemu Tiger Wang
183
Bab 182. Kesalahan Teknik Beladiri
184
Bab 183. Modifikasi TriNam
185
Bab 184. Pesta Lagi
186
Bab 185. Perisai untuk Tiffani
187
Bab 186. Ratusan miliar
188
Bab 187. Anggur Premium
189
Bab 188. Minum untuk wanita
190
Bab 189. Keluarga Benalu
191
Bab 190
192
Bab 191
193
Bab 192
194
Bab 193
195
Bab 194. Menghasut
196
Bab 195.
197
Bab 196. Hari-hari baik telah berakhir
198
Bab 197. Kedatangan kelompok berbaju hitam
199
Bab 198. Tamparan
200
Bab 199. Kedatangan Ketua Redblack kota M
201
Bab 200. Tidak Bisa Dibiarkan
202
Bab 201. Pembalasan untuk Reni
203
Bab 202. Melindungi Vindra
204
Ban 203. Kemunculan Kirana
205
Bab 204. Rencana sebenarnya
206
Bab 205. Pertarungan Dara
207
Bab 206. Jauh lebih kuat
208
Bab 207. Dirasuki Roh Jahat
209
Bab 208. Roh Jahat dalam kalung
210
Bab 209 Drak Cloper
211
Bab 210. Penyusup
212
Bab. 211 Tiga Kabar
213
Bab 212 Menyelamatkan Gadis kecil
214
Bab 2013. Hero
215
Bab 214. Kompetisi Liga
216
Bab 215. Pertarungan Hero
217
Bab 216. Kemenangan Tim SB
218
Bab 217. Ucapan Vindra

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!