Kalo sudah berada di dalam lingkaran bundar cowok ganas ini, jangan harap hidupnya akan tenang. Karena sekali saja berurusan dengan dia pilihannya cuma dua hilang dari muka bumi atau mengeluarkan uang perawatan rumah sakit dan membeli tanah kuburan sendiri.
Dia adalah Davin Alexander
Cukup diam saja dan menanti kehadiran mereka sembari menyeruput kopi kesukaannya.
Davin hanya menunggu seorang diri. Karena dia akan lebih mudah dan cepat menghabisi masalah ini tanpa adanya campur tangan teman - temannya.
Sudut bibirnya tertarik. Dia merasakan kehadiran musuhnya.
Davin Alexander
" Aroma kekalahan semakin mendekat saudara saudara "
Davin Alexander
ucapnya sembari tertawa
Pak Amir
Mengedipkan matanya bingung, seraya bertanya dalam hati.
Pak Amir
"Davin ngomong sama bapak??"
Davin menghentikan tawanya, tersadar bahwa pak amir sedari tadi melihatnya dengan tatapan aneh.
Davin Alexander
" bukan, saya ngomong sama nyamuk"
Pak Amir
"ohh nyamuk" sambil manggut manggut
Pak Amir
kemudian tersadar " apa ?nyamuk?"
Pak Amir
tak mau ambil pusing segera dia ambil gelas yang akan ia cuci
Pak Amir
" ganteng-ganteng kok gila"
Tak lama dari itu, lima orang musuh terdeteksi. Satu persatu kemudia turun dari motornya
Aldo mengambil batu krikil kemudian melemparinya ke arah warung langganan Davin
Alex
" keluar lo pecundang"
Davin menghentikan aktifitasnya
Alex
" woy!!"
Alex
"gue tau lo di dalam!! jangan coba coba kabur lo!!"
Davin Alexander
" bukannya kebalik??"
Davin Alexander
" lo yang selalu kabur dari gue"
Davin Alexander
seraya keluar memunculkan batang hidungnya dengan tangan yang berada di saku
Davin Alexander
" Pecundang" gumam Davin tersenyum smirk
Alex
"Apa maksud lo??!"
Davin Alexander
" Maksud gue ?"
Davin Alexander
"lo penakut, lo pecundang,lo kepala besar, lo tidak tau malu,lo pengecut, lo.."
Alex
"cukup!!" potongnya
Davin Alexander
"Kenapa??"
Alex
"bukannya itu semua mencerminkan diri lo sendiri yah?" tanya aldo sambil bersedekap dada
Davin Alexander
" ah masak sih?? Terus yang kabur dari balapan siapa ya? katanya pemenang bisa dapat hadiah??"
Davin Alexander
" eh tapi si tukang kalah malah asik kabur bawa hadiah nya"
Davin Alexander
"ck..ck..ck benar benar penakut kan??"
Davin Alexander
sambil terus mengejek aldo
Alex
menahan amarahnya. walaupun yang di katakan davin itu sebuah kebenaran
Alex
" lo mau jam tangan inj kan??"
Alex
"Nih ambil"
Jam tangan relox mahal mengenai dada bidang Davin
Davin hanya memandang jam tersebut, menurutnya itu sama sekali tidak ada apa apanya
Alex
"Bukannya pemulung senang mengambil barang rongsokan??Apalagi itu barang mahal lohh, ambil gih sebelum ada pemulung lain yang melihat"
ucapan Alex mengundang tawa teman temannya
Aldo
"hahahhaha..."
Afran
"hahahhaha..."
Akhtar
"hahahhaha..."
Arul
"hahahhaha..."
Mereka tidak tau saja bahwa davin berasal dari keluarga alexander, anak pertama dari Vino Alexander pemilik perusahaan Alexander Grup dan Anara Brafian pemilik Brafian Grup perusahaan yang di gabungkan dan menempati peringkat pertama, dan Davin adalah pewaris utama.
Davin memang tidak pernah berkoar koar terkait kekayaannya. Biarkan mereka memandangnya sebagai raja jalanan yang paling di takuti bukan sebagai anak ke dua orang hebat itu
Comments
yytu
smngtt
2022-11-05
0