NovelToon NovelToon

"SECRET"

.

Kalo sudah berada di dalam lingkaran bundar cowok ganas ini, jangan harap hidupnya akan tenang. Karena sekali saja berurusan dengan dia pilihannya cuma dua hilang dari muka bumi atau mengeluarkan uang perawatan rumah sakit dan membeli tanah kuburan sendiri.
Dia adalah Davin Alexander
NovelToon
Cukup diam saja dan menanti kehadiran mereka sembari menyeruput kopi kesukaannya.
Davin hanya menunggu seorang diri. Karena dia akan lebih mudah dan cepat menghabisi masalah ini tanpa adanya campur tangan teman - temannya.
Sudut bibirnya tertarik. Dia merasakan kehadiran musuhnya.
Davin Alexander
Davin Alexander
" Aroma kekalahan semakin mendekat saudara saudara "
Davin Alexander
Davin Alexander
ucapnya sembari tertawa
Pak Amir
Pak Amir
Mengedipkan matanya bingung, seraya bertanya dalam hati.
Pak Amir
Pak Amir
"Davin ngomong sama bapak??"
Davin menghentikan tawanya, tersadar bahwa pak amir sedari tadi melihatnya dengan tatapan aneh.
Davin Alexander
Davin Alexander
" bukan, saya ngomong sama nyamuk"
Pak Amir
Pak Amir
"ohh nyamuk" sambil manggut manggut
Pak Amir
Pak Amir
kemudian tersadar " apa ?nyamuk?"
Pak Amir
Pak Amir
tak mau ambil pusing segera dia ambil gelas yang akan ia cuci
Pak Amir
Pak Amir
" ganteng-ganteng kok gila"
Tak lama dari itu, lima orang musuh terdeteksi. Satu persatu kemudia turun dari motornya
Aldo mengambil batu krikil kemudian melemparinya ke arah warung langganan Davin
Alex
Alex
" keluar lo pecundang"
Davin menghentikan aktifitasnya
Alex
Alex
" woy!!"
Alex
Alex
"gue tau lo di dalam!! jangan coba coba kabur lo!!"
Davin Alexander
Davin Alexander
" bukannya kebalik??"
Davin Alexander
Davin Alexander
" lo yang selalu kabur dari gue"
Davin Alexander
Davin Alexander
seraya keluar memunculkan batang hidungnya dengan tangan yang berada di saku
Davin Alexander
Davin Alexander
" Pecundang" gumam Davin tersenyum smirk
Alex
Alex
"Apa maksud lo??!"
Davin Alexander
Davin Alexander
" Maksud gue ?"
Davin Alexander
Davin Alexander
"lo penakut, lo pecundang,lo kepala besar, lo tidak tau malu,lo pengecut, lo.."
Alex
Alex
"cukup!!" potongnya
Davin Alexander
Davin Alexander
"Kenapa??"
Alex
Alex
"bukannya itu semua mencerminkan diri lo sendiri yah?" tanya aldo sambil bersedekap dada
Davin Alexander
Davin Alexander
" ah masak sih?? Terus yang kabur dari balapan siapa ya? katanya pemenang bisa dapat hadiah??"
Davin Alexander
Davin Alexander
" eh tapi si tukang kalah malah asik kabur bawa hadiah nya"
Davin Alexander
Davin Alexander
"ck..ck..ck benar benar penakut kan??"
Davin Alexander
Davin Alexander
sambil terus mengejek aldo
Alex
Alex
menahan amarahnya. walaupun yang di katakan davin itu sebuah kebenaran
Alex
Alex
" lo mau jam tangan inj kan??"
Alex
Alex
"Nih ambil"
Jam tangan relox mahal mengenai dada bidang Davin
Davin hanya memandang jam tersebut, menurutnya itu sama sekali tidak ada apa apanya
Alex
Alex
"Bukannya pemulung senang mengambil barang rongsokan??Apalagi itu barang mahal lohh, ambil gih sebelum ada pemulung lain yang melihat"
ucapan Alex mengundang tawa teman temannya
Aldo
Aldo
"hahahhaha..."
Afran
Afran
"hahahhaha..."
Akhtar
Akhtar
"hahahhaha..."
Arul
Arul
"hahahhaha..."
Mereka tidak tau saja bahwa davin berasal dari keluarga alexander, anak pertama dari Vino Alexander pemilik perusahaan Alexander Grup dan Anara Brafian pemilik Brafian Grup perusahaan yang di gabungkan dan menempati peringkat pertama, dan Davin adalah pewaris utama.
Davin memang tidak pernah berkoar koar terkait kekayaannya. Biarkan mereka memandangnya sebagai raja jalanan yang paling di takuti bukan sebagai anak ke dua orang hebat itu
------
thank you and sorry👉👉

2

haii enjoy to reading🌼
----
Davin meludah ke sembarang arah. Dia menginjak jam mahal itu hingga remuk.
Davin Alexander
Davin Alexander
"Buat apa ngambil sampah dari sampah? Pemulung pun gak sudi tangannya menyentuh jam haram ini."
Alex mengepalkan tangannya kuat. Dia tak tahan ingin menghajar Davin.
Alex
Alex
"Maju sini lo?!"
Davin Alexander
Davin Alexander
hanya tersenyum mendengarnya, ia sudah amat sangat muak.
mereka menyerang Davin bersamaan. Mereka memukul cowok itu dari segala arah. Sayang sekali tidak ada yang berhasil menyentuh kulit Davin. Davin berhasil menghindari serangan. Cowok itu mengelak sembari memejamkan mata. Davin selalu punya cara untuk menghindari serangan musuh sebelum kekuatannya keluar.
Alex dan kawan-kawan sudah hampir kewalahan. Usaha mereka meninju Davin tidak ada gunanya.
Alex
Alex
"Banci lo Vin! Menghindar mulu!"
Bugh!
Satu pukulan berhasil mendarat di perut Davin hingga dia sedikit mundur.
Davin Alexander
Davin Alexander
"Ini doang yang lo bisa?"
Mendengar itu Alex dan kawan-kawan semakin gencar menghajar Davin.
Kali ini Davin tidak menghindar. Dia menepis semua pukulan mereka. Sesekali dia menendang betis Aldo dan menojok perut Akhtar. Davin meninju wajah Alex. Alex membalas tinjuan Davin Sayangnya, Davin berhasil menghindar. Langsung saja cowok itu menendang dada Alex dengan keras hingga Alex mengeluarkan cairan dari mulutnya. Dia langsung terjatuh di tanah. Begitu juga dengan Arul dan Afran. Davin melayangkan pukulan pada wajah mereka.
Davin Alexander
Davin Alexander
"Udah mau pingsan?"
Davin Alexander
Davin Alexander
"Sekarang giliran gue ya?"
Davin Alexander
Davin Alexander
"Gue kasih lihat lo tentang siapa itu Davin,"
Davin Alexander
Davin Alexander
"Hiyyaa!!!"
Bugh... Bugh... Bugh... Bugh... Hanya dengan tendangan saja mereka berlima ambruk bersamaan
Davin Alexander
Davin Alexander
Davin menepuk dan mengibaskan tangan untuk membersihkan kotoran-kotoran yang menempel.
Davin Alexander
Davin Alexander
melengkungkan senyumnya. "Lemah,"
Davin Alexander
Davin Alexander
"Sekali sentuh langsung tergeletak. Baru aja gue mau nancepin nih obeng ke leher kalian udah tumbang duluan."
Davin Alexander
Davin Alexander
"Udah tau kan siapa pemenangnya?"
Davin Alexander
Davin Alexander
Davin menggoreskan obeng pada wajah. Tentunya dengan sarung tangan khusus. Kulit mereka tersayat hingga mengeluarkan darah. Davin berjalan menuju motor mereka. Dia menancapkan obeng pada ban motor mereka masing-masing. Setelah itu, dia memutar badan menatap Alex. Satu kalimat ia lontarkan untuk Mereka sebelum mengambil motor Scoopy miliknya dan pergi berangkat sekolah.
Davin Alexander
Davin Alexander
"Cowok ganteng selalu menang. Ingat itu!"
Lalu davin pergi ke sekolahnya
meninggalkan mereka tergeletak disana
TBC
Thank you and Sorry
👉👉

3

sesampainya di sekolah dia terus berlari menaiki tangga
Ternyata percuma saja dia naik tangga sambil berlari. Dia sudah terlambat sejak Lima belas menit yang lalu.
Davin Alexander
Davin Alexander
melihat tangannya ternyata dia lupa tidak membawa jam.
Davin Alexander
Davin Alexander
"Seharusnya, dia ambil saja jam milik Alex supaya tau jika gue sudah terlambat sejak tadi"
Davin Alexander
Davin Alexander
Berjalan ke arah kantin untuk membeli minum. Tenaganya harus pulih sebelum masuk ke area terlarang
Dahaganya sudah terlepas. Davin kembali menuju kelas. Kali ini dia tidak berlari. Cukup berjalan santai saja. Lagipula cepat ataupun lambat dia juga akan tetap dihukum oleh Monster paling menyeramkan berwujud manusia.
Davin berjalan sambil bersiul riang. Tidak ada guru BK berkeliaran di area sekolah membuat Davin sedikit lebih lega.
Saat ini Davin bisa bernafas sesuka hati. Tapi lihat saja nanti, di ambang pintu kelas, apakah Davin masih bisa menghirup pasokan udara sebanyak ini?
Tapi tak apa. Davin akan tetap tersenyum apapun yang terjadi.
Davin Alexander
Davin Alexander
menghirup udara sebanyak mungkin.
Davin Alexander
Davin Alexander
"Mari kita siapkan mental untuk menghadapi Checel."

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!