BAB V

Setelah pulih besok nya alyssah kembali kuliah

sebelum berangkat seperti biasa aku harus memasak dan mencuci dahulu.

Semua sudah rapih alysaah pun berangkat ke kampus tapi kali ini tidak di antar sama suaminya,

entah kemana suaminya tidak ada kabar dan gak pulang juga.

Lo sendirian? Tanya dody "kemana suami Lo syah?

aku hanya menggedikan bahu aja karna mau jawab apa memang aan gak kasih kabar.

"Lo udah sarapan?tanya dody karena mulai curiga dengan sahabat nya ini.

"belum nanti aja gue lagi mual dod?yang lain pada kemana?alyssah coba mengalihakan pertanyaan dody

"Tuh septy baru dateng kalo cici gak masuk karena harus jemput mama nya di bandara, dewi kejebak macet mungkin tadi area cipinang macet banget"terang dody

"hai syah udah sarapan? Kenapa muka Lo pucat banget"sapa septya

"hmmm gue hamil 4 minggu"jawab alyssah sambil menundukan kepalanya

"wuih gue calon tante,,asiik keponakan gue harus cewe ya!"seru septya

dody hanya ternganga mendengarnya. Dia merasa bingung aja dengan ucapan septya mana ada bayi bisa di request.

"haaaiii besti rame banget kek ada berita bagus nih"sapa dewi

sambil mencium pipi alyssah

"Masih sakit say? Lesu banget sih

"lisyah hamil wi "seru septya

"ahh yang bener" ucap dewi

"iya gue hamil"terang alyssah sambil mengusap perut nya yang masih rata

ada kesedihan di raut wajah dewi karena dia yakin semua biaya akan di bebankan ke alyssah semua

"Suami Lo tau kan,apa dia siap jadi ayah? Kalau sudah siap!"dia juga harus mulai kerja syah untuk kebutuhan anak kalian? Terang dewi

sambil mereka berjalan menuju kelas mereka.

"coba di bicarakan baik-baik ya,jangan semua kebutuhan baby dan semua keperluan keluarga nya nanti Lo yang tanggung semua"terang dewi

"nanti siang gue juga mau bicara dengan pak rendi, mungkin bisa di kasih kerjaan di pantry aja"ucap alyssah

"Ini isi dulu perut nya"tiba-tiba dody datang lalu menyodorkan roti dan susu kotak ibu hamil

"di makan syah,kasian baby nya butuh nutrisi juga"ucap septya sambil mengusap punggung alyssah

"soal biaya bayi dan keperluan nya kalau Lo gak ada bilang aja ke kita-kita, pasti kita bantu kok!" Ucap dewi

"makasih ya kalian baik banget"alysaah sambil memakan roti nya sampai habis.

Usai materi pelajaran selesai mereka langsung menuju kantin sedangkan alyssah pamit mau ke cafe karena dia harus bekerja.

"gue anter Lo syah? Tawar dewi sambil berjalan menggandeng alyssah

"gue pulang ya sama dody, besok baru bisa anter Lo"ujar dewi

"gak apa-apa kalian pulanglah,gue bisa kok dan beneran gue udah baik-baik aja"terang alyssah

septya menyodorkan kotak makan"di makan syah jangan lupa ini untuk makan siang Lo"

alyssah menatap kotak makan sampai terharu, teman yang baru kenal di kampus sampai begitu tulus nya sayang sama diri nya.

"Gue gak bisa ngomong apa-apa kalian baik banget"alyssah memeluk teman-temannya dan masuk ke dalam mobil nya dewi.

"Wi,, kenapa ya perasaan gue gak enak banget

tiba-tiba gue kepikiran aan. Apa karena gue sayang ya sama dia,jadi dia gak pulang udah merasa takut banget wi"hiks..hiks apa ini bawaan bayi ya" ucap alyssah sambil menangis

dewi hanya fokus menyetir dan sekali-kali mengelus tangan sahabat nya.

"kita akan selalu ada buat Lo syah, apa pun yang terjadi jangan pernah takut. Lo harus fokus untuk kebahagiaan Lo dan baby ini"sambil dewi mengelus perut alyssah yang masih rata.

sesampai di cafe, dewi langsung mencari kakak nya. Sedangkan alyssah masuk keruang karyawan untuk mengganti baju nya.

Tok..tok..tok

"masuk.."perintah pak rendi

"Ada apa alyssah tumben keruangan saya?" Tanya pak rendi sambil menatap ke arah alyssah.

"maaf pak sebelumnya sudah mengganggu waktu nya"ucap alyssah dengan sopan

"apa bisa pak saya di pindahkan kebagian pantry pak,dan maaf sebelumnya"ucapan alyssah terhenti karena dia takut kalau bos nya tau dia hamil akan di pecat.

"Alasan nya apa, kalau boleh saya tau? Tanya pak rendi

alyssah hanya memilin-milin tangannya

lalu menatap bos nya dengan mata berkaca-kaca

"Maaf pak,saya ternyata hamil 4minggu"terang alyssah sambil menitikan air mata dan mengatup tangan nya di dada

"tolong jangan pecat saya ya pak, saya benar-benar butuh pekerjaan ini untuk biaya kuliah dan calon anak saya ini"

rendi menatap wajah alyssah dengan heran, karena dia tau dari teti alyssah sudah menikah.

tapi mendengar penuturan alysaah,membuat rendi merasa iba dan mengingat adik nya yang masih duduk di bangku kuliah.

"kamu bisa kerja kok.. dan kalau nanti melahirkan kamu bisa ambil cuti dan satu lagi jaga kandungan mu dengan baik".

Alyssah kaget dan menatap wajah bos nya dengan haru" terimakasih pak sekali lagi terima kasih"

dan kalau begitu saya kembali bekerja pak"

alyssah undur diri dari ruangan rendi dengan wajah yang ceria dan tersenyum.

"Syah,selamat ya.. di jaga calon bayinya" teti memeluk alyssah dan mengucapkan selamat

begitu juga dengan sari dan rekan satu shift dengan alyssah.

"makasih banyak dan mulai hari ini aku dibagian pantry ya" jelas alyssah dengan senyum yang mengembang.

sementara di meja dekat kaca dewi sedang memperhatikan sepasang wanita dan laki-laki dengan begitu mesranya.

si pria gak sadar kalo sedang di perhatikan

"kurang ajar coba-coba mau mengkhianatin teman gue"dewi mengepal tangan nya

alyssah memang belum mengenalkan aan ke teman-teman kampus nya

tapi dewi sudah sering melihat aan mengantarkan alyssah kuliah.

"liat aja suatu hari Lo bakalan nangis darah karena sudah bikin teman gue sengsara"seringai dewi

ternyata aan menjalin hubungan dengan eli

mereka lama berpacaran dari sebelum alyssah di kenalkan,eli sudah menaruh hati walaupun saat itu eli masih berhubungan dengan teman nya aan.

entahlah eli tau atau tidak kalau aan sudah jatuh hati sama istrinya bahkan alyssah sudah hamil.

Pekerjaan sudah selesai,alyssah langsung pulang karena dia sadar dengan kondisi yang berbadan dua.

sampai dirumah sudah di suguhkan banyak banget kerjaan, alyssah hanya menghela nafas saja dan berlalu masuk ke kamar nya.

"Lisyah ibu belum makan malam dan adik-adik mu juga dari tadi nungguin kamu masak"teriak ibu mertua nya.

Sambil menggedor-gedor pintu kamar.

Alyssah membuka pintu kamar nya

"aku cape bu dan badan aku juga belum fit banget, itu kan ada nur bu. Alyssah menunjuk adik ipar nya

"bisa kan dadar telor dan masak mie instan? Lalu alyssah kembali menutup pintu kamarnya dan memasang headset, karena ibu mertua nya sudah pasti akan teriak di luar.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!