[ Lomba Menulis Cerita Horor 10 Bab ] Warung Bu Lasmi
Bab 01
Risa
"Saya datang lagi, Bu....kali ini membawa 2 orang teman,"
Bu Lasmi
"Oh, non Risa .. lama tak singgah kemari. siapa nama teman-temannya itu ? Cantik-cantik, ya ?"
Risa
"Ini Clara, dan ini Leticia,"
Bu Lasmi
"Non Risa beruntung, karena hari ini, ibu memasak menu istimewa. Sebagai pelanggan pertama hari ini, kalian dapat potongan 25% ditambah lagi gratis minuman apapun yang kalian suka. Tapi, cuma sekali pesan, ya ?"
Risa
"Hari ini, ada masakan spesial apa, Bu ?"
Bu Lasmi
"Silahkan pilih sendiri krengsengan daging sapi, rica-rica, daging asam manis atau sup sehat ala Bu Lasmi?"
Risa
"Menu yang dilingkari ini saja, yang dapat potongan. Saya pesan Sup Iga sapi, Bu... tidak tahu teman-teman suka yang mana ?"
Bu Lasmi
Bu Lasmi tersenyum dan menulis pesanan Risa sambil menunggu pesanan yang lain.
Clara
"Menurut Risa, Krengsengan daging sapi nya Bu Lasmi enak dan lezat... saya mau coba itu saja dulu," ujar Clara.
Leticia
"Daging asam manis, Bu," sahut Leticia.
Bu Lasmi
"Baik. Siap dihidangkan. Minumnya, apa, dong ?" tanya Bu Lasmi.
Risa
"Es jeruk nipis saja, Bu.... bagaimana dengan kalian ?" sahut Risa.
Clara dan Leticia menganggu berbarengan, "Sama"
Bu Lasmi
"Oke, siap..." ujar Bu Lasmi sambil membalikkan badan meninggalkan tempat itu.
Leticia
"Warung ini kelihatannya kecil, ya.... tapi, begitu masuk ke dalam... wauw, ternyata besar dan bagus lagi. Dari sini kita bisa melihat-lihat pemandangan yang bagus... Apa kau sudah lama berlangganan di warung ini, RIS ?" tanya Leticia.
Risa
"Lumayan. Dulu sewaktu Ayah masih hidup, aku selalu diajak kemari... makanya, giliran saya mengajak kalian. Lagipula, masakan di Warung Bu Lasmi ini, sekalipun terdiri dari menu-menu daging, juga ada sayur mayur. Bu Lasmi memang pandai memasak...satu lagi kelebihan warung ini yaitu... tidak terlalu mahal,"
Bu Lasmi
"Sambil nunggu masakannya, kalian nikmati dulu es jeruk nipisnya, karena tadi saya sudah bilang, dapat diskon... kalau minuman kalian habis, bisa minta lagi, ya ?!" katanya ramah sekali.
Risa
"Terima kasih, Bu..." ujar Risa sambil membantu menyajikan es jeruk nipis itu kepada Clara dan Leticia.
Bu Lasmi
Bu Lasmi tersenyum, "Sebentar lagi matang, non Risa... sabar, ya ..."
Sepeninggal Bu Lasmi, 3 gadis cantik itu kembali berbincang-bincang, suara mereka nyaris tak terdengar karena berbisik-bisik. Sesekali berhenti saat ada beberapa tamu masuk, duduk dan memilih menu. Bu Lasmi tampak sibuk melayani tamu yang mulai memadati warung tersebut.
Tak lama kemudian seluruh pesanan Risa dan kawan-kawannya sudah disajikan di meja. Asap yang mengepul, terbawa angin menebarkan aroma sedap dan harum. Menggelitik hidung para tamu dan sebagian dari mereka memesan masakan yang sama seperti Risa dan kawan-kawannya.
Cacing-cacing dalam perut mereka berontak, air liur nyaris menetes pada piring mereka yang sudah diisi dengan nasi. Merekapun segera menyantap makanan tersebut dengan lahap. Sementara, Bu Lasmi tersenyum simpul, senyuman dingin dengan sejuta makna.
Tamu pada berdatangan, memesan makanan yang lezat dan menggiurkan, memesan minuman yang menyegarkan. Tanpa menyadari bahwa apa yang mereka makan bukanlah daging sapi, ayam, kambing ataupun yang lainnya. Mereka makan dengan lahap, tak ada seorangpun yang melihat seringai mengerikan Bu Lasmi menghiasi bibirnya.
Bu Lasmi
"Juragan, lihatlah mereka itu... bersyukurlah kau telah memberikan milikmu untuk mereka ini yang menderita akibat tangan Besimu. Harusnya, kau bangga bisa mengenyangkan perut lapar mereka yang selalu kau panggil dengan sebutan 'Budak' ini," gumamnya.
Risa, Clara dan Leticia telah menyelesaikan makan siangnya, saat membayar tagihan makanan dan minuman, mereka terkejut tidak percaya. Tapi, memang itulah, Bu Lasmi tidak mematok harga setinggi langit. Leticia memberanikan diri bertanya.
Leticia
"Lho, Bu... apa tagihannya tidak salah ?"
Bu Lasmi
"Tidak, non... emh... siapa nama nona tadi ?"
Leticia
"Leticia, Bu... ibu bisa memanggil saya Letis,"
Bu Lasmi
"Oya, non Letis... itu tidak salah. Warung ibu ini memang beda dari warung-warung yang lain... biasanya, menu daging sapi itu dipatok seharga ... lebih kurang 25rb ke atas... tapi, ibu hanya mengambil sedikit saja, di bawah 25rb. Selebihnya, nona bisa pergunakan uang nona itu untuk yang lainnya. Ibu tidak rugi, kok,"
Leticia
"Serius, Bu..." tanya Leticia.
Leticia
"Baiklah, kalau begitu, Bu.... terima kasih... lain kali Letis akan bawa teman-teman untuk makan dan minum di warung Ibu... semoga makanan dan minuman ibu cocok dengan selera mereka, Bu...."
Bu Lasmi
"Terima kasih, non.... terima kasih, sehat selalu, banyak rejeki dan panjang umur,"
Risa dan yang lainnya segera meninggalkan warung Bu Lasmi... kepergian mereka tak lepas dari pandangan mata Bu Lasmi yang tajam.
Comments