2. JULIAN

"anda siapa?" irene terpesona pada ketampanan pria itu.

" Terimakasih sudah mengundangku."

pria itu memberikan buket bunga untuk irene.

"irene, saatnya bersiap!!!" panggil seorang kru.

Irene menoleh pada kru tersebut.

" oh iya sebentar ini.." irene kembali menoleh pada pria itu namun pria itu tidak ada di depannya. irene menoleh-noleh mencari keberadaan pria itu. namun tidak dia temui.

" irene ayo cepat!!"

" ah iya."

irene kembali pada syutingnya. buket tersebut di titipkan pada anya. anya tidak curiga karena dia berfikir itu dari fans Irene.

Irene melanjutkan syuting filmnya.

" cut!!!'' kata sutradara.

irene menghampiri para kru. dia tersenyum pada para kru.

"kerja bagus Irene." kata sutradara.

irene tersenyum sambil menunduk.

kak anya berjalan agak cepat menghampiri irene. dan berbisik.

"irene,gawat.. kita tidak bisa pulang. mobil kita mogok!" kata Anya

"what? terus kita tidur dimana kak?"

" biar kakak yang meminta izin pada sutradara untuk kita menginap di villa ini."

"iya kak."

anya meninggalkan irene. Irene merasa ada yang memperhatikannya. di tolehnya sekelilingnya tida ada siapapun kecuali kru yang sibuk. lagi-lagi dia melihat sosok yang kata anya adalah gendruwo itu di cermin. Irene kembali mencium bau hangus itu lagi. bulu kuduknya merinding. Mata mereka saling tatap,mata merah mulutnya terdapat taring panjang. Irene menoleh ke belakang tidak ada lagi.

"Irene!" panggil anya.

irene menoleh kembali pada anya.

" kita bisa bermalam di sini." kata anya.

" ya oke kak. sudah menelpon bengkel kan?"

" sudah besok pagi mereka datang kesini."

" kita tidur dimana?"

" kamar paling ujung katanya karena kamar itu paling rapi."

Irene berjalan ke kamar itu setelah masuk kamar dia sangat merasa mengantuk padahal dia berencana mau mandi dulu. Irene merebahkan tubuhnya. matanya terpejam. dia masih belum tertidur. dan masih menyadari di sekitarnya masih sepi. namu pintu terbuka. Irene mendengar itu. matanya terbuka sedikit tubuhnya tidak bisa bergerak. kalau orang jawa menyebutnya kelindihan. lagi-lagi gendruwo tersebut mendekati ke arahnya. irene ketakutan namun tubuhnya tidak bisa bergerak. semakin mendekat dan mendekat. Irene menutup matanya. namun jarinya mulai bisa bergerak akhirnya tubuhnya bergerak dia langsung mengangkat tubuhnya dan membuka matanya. pria tadi tiba-tiba ada di sampingnya.

" kamu bangun?" tanya pria itu.

"aaa. kamu mengagetkanku."

" kamu sepertinya mimpi buruk ya, aku bolak balik membangunkanmu. kamu hanya mengigau."

" kamu siapa? kok kamu ada disini?

" aku Julian, pemilik villa ini. aku melihat pintunya terbuka. aku masuk karena kamu berteriak seperti ketakutan."

" oh, kamu tadi yang memberikan aku bunga kan?"

" iya."

" kenapa tiba-tiba menghilang?"

" oh karena kamu di panggil dan aku ada urusan, maaf tidak berpamitan."

"aku irene."

" iya, kamu istirahat jangan lupa di tutup. emm ngomong-ngomong aku suka wangi kamu."

"melati?"

"iya unik. ya sudah ya aku mau keluar."

" iya."

Julian pergi meninggalkan Irene dan menutup pintunya. Irene terpesona pada ketampanan Julian. dia kegirangan.

" ganteng banget. kalau aku punya pacar seperti dia pasti tidak ada yang menandinginya. kalau di lihat dia juga dari keluarga elit. dari pakaian yang dia kenakan. eh tapi aku lupa gak minta nomor telepon atau sosmednya." gumam irene.

irene beranjak dari duduknya dan mengambil handuk lalu menuju kamar mandi. Irene mengira kalau kamar mandinya hanya shower dan toilet biasa. ternyata ada bathtub walau tidak lebar namun sangat nyaman di pakai berendam.

" apakah kak anya yang menyiapkan air mawar ini?" gumam Irene.

Irene memasuki bathtub tersebut. dari aroma air mawar tersebut wanginya sangat berbeda. harum bunga mawar sangat semerbak

Apa ini mawar kualitas premium? atau memang di tambahkan parfum oleh kak anya.

lagi-lagi Irene masih heran karena walaupun dia sering mandi menggunakan air mawar tidak ada sewangi ini. Irene menikmati sensasi berendamnya. sangat merelaksasi tubuh dan pikirannya setelah lelah seharian bekerja. Irene memejamkan mata. namun pundaknya seperti ada yang memijit seperti tangan besar hangat berbulu. Irene membuka mata dan menoleh tidak ada siapapun. dia tidak peduli dengan apa yang dirasakan tadi. dia menggosok lembut tubuhnya. namun kakinya merasa ada yang meraba-raba sepertinya tangan kasar dan berkuku panjang. refleks Irenepun berdiri tidak ada tanda-tanda kemunculan apapun yang telah menyentu kakinya.Irene merasa takut, dia memakai handuk dan keluar kamar mandi. ini sudah berulang-ulang kali dia merasa ada yang ganjil. rumah ini memang tidak biasa.

" kak anya kemana sih.. dari tadi tidak mengangkat telepon. Irene sudah ketakutan dia bergegas mengganti bajunya asal-asalan. Irene cepat-cepat keluar kamar, di lihatnya semua ruangan sudah sepi. beberapa kru memang tidur disana namun tak ada yang keluar dari kamar.

akhirnya kak anya mengangkat telepon.

" hallo irene."

" kamu dimana?"

" beli makanan, di depan gang."

" tunggu aku." irene menutup teleponnya.

" ha? Irene kenapa sih." keluh kak anya.

Irene keluar rumah. menyusuri jalan remang di gang,Irene merasa sangat ketakutan dia berjalan cepat seperti ada yang mengikutinya. tiba-tiba tangannya ada yang memegang. ternyata wanita tua kapan hari.

" aaaa!!!!" Irene terkejut.

" zzzt ini nenek nak. jangan pernah dekati pria itu. dia bukan manusia. jangan menggunakan melati itu akan membuat dia tertarik padamu." kata wanita tua itu. Irene semakin merasa terganggu dia melepaskan tangan wanita tua itu dan berlari. Irene ngos-ngosan setelah tidak melihat wanita itu. dia lanjut berlari.hingga dia menabrak seseorang.

"aaa!!!" teriak Irene terjatuh.

"astaga Irene!!" ternyata kak anya diapun juga terjatuh. merekapun berdiri,Irene juga merasa ketakutan.

" kamu kenapa Irene?"

" kak ayo kita pulang sekarang!"

" kita mau naik apa ren?"

" aku takut kak. aku selalu ada yang mengikuti. itu sudah bukan halusinasi lagi. beberapa kali aku melihatnya. dan lagi nenek nenek yang kita temui. seram banget."

anya terdiam,kali ini dia tidak melihat irene sedang bercanda. dia serius dengan ucapannya. Anya menggigit kuku terlihat cemas takut itu terjadi lagi pada Irene, Anya berfikir bagaimana caranya agar anya tenang dan bisa pulang hari ini.Irene menangis ketakutan. Anya melihat seorang laki-laki berjalan mendekati mereka. karena jalanan sepi dan gelap hanya ada cahya lampu remang-remang di beberapa titik saja. laki-laki yang berjalan dalam kegelapan terlihat samar-samar semakin mendekat.

" kalian sedang apa disini?" tanya laki-laki itu yang ternyata Julian.

" ahh, kami hanya mencari udara segar setelah membeli camilan."

" Irene?"

irene mendongak, lalu berdiri.

"Julian" Irene mengusap air matanya.

" ayo aku antar ke villa. kamu terlihat ketakutan?"

anehnya Irene menuruti kata Julian. membuat kak anya merasa aneh karena beberapa menit lalu dia meminta untuk pulang sekarang dia mlah balik ke villa lagi. anya mengangkat bahunya.

"mungkin dia sedang mencari perhatian pada laki-laki itu." gumam anya lirih.

Julian mengantar Irene sampai villa.

" jangan takut tidak ada yang mengganggumu disini. tidurlah." kata Julian.

Irene hanya mengangguk lalu masuk ke villa, di ikuti anya. anya mengangguk pada Julian. Julian membalasnya dengan anggukan juga. anya menutup pintu villa itu, dan mengikuti Irene menuju ke kamar yang diam saja setelah bertemu Julian. Irene membuka pintu kamar dan merebahkan tubuhnya.

" kapan kamu mengenal laki-laki tadi?'

tanya anya. Irene hanya diam saja. anya melihatnya sudah tidur. anyapun juga merebahkan tubuhnya.

Julian meninggalkan villa itu lalu berjalan mendekati pohon besar yang usianya sudah tua. terlintas didepan Julian seorang wanita wajah penuh darah berbaju putih berambut panjang melayang lalu duduk di cabang pohon paling rendah.

"ih ih ih ih ih." suara tawa melengking dari wanita itu yang biasa di sebut kuntilanak.

" ih ih ih ih, Julian kamu bisa merubah wujudmu?" tanya kuntilanak tersebut.

" diam kamu." jawab Julian tiba-tiba merubah wujudnya menjadi sosok gendruwo.

" kamu mengikuti gadis melati itu? aroma prawannya tercium dan berbaur dengan aroma melati dari tubuhnya."

" iya aku mengikutinya." jawab sosok gendruwo dari julian.

" ingat jul, kalau dia sampai menikahi orang lain kamu akan hilang. kamu harus bisa menemukan tubuh aslimu sebelum kamu lenyap."

" aku tau itu. terimakasih sudah mengingatkanku."

" kamu sudah menemukan tanda-tanda dimana tubuhmu ketika kamu terlepas dari arwahmu."

" belum. aku belum menemukan bahakan mengingatnya."

" sepertinya gadis itu bukan hanya memiliki aroma dan masih benar-benar perawan dia seperti ada sesuatu lain di tubuhnya."

" kamu sok tau."

" hey aku lebih tua darimu usiaku 500 tahun. aku lebih bisa merasakan mereka."

" sudahlah aku mau kembali ke pucuk pohon. jangan ganggu aku. aku sedang melihat gadis itu.

gendruwo perwujudan dari Julian itu terbang ke atas pohon. dia melihat cahaya terpancar dari tubuh Irene yang seperti magnet baginya. serasa ingin dia dekati dan dekati lagi. namun dia hanya bisa menemuinya saat gelap saja.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!