5. AT FIRST

Julian membawakan koper Irene sampai pada mobilnya yang kebetulan sudah selesai di service. Irene mengucapkan terimakasih pada julian.

" emm julian trima kasih ya. karena udah bantu bawain koperku"

" iya."

" aku boleh minta nomor kamu?"

Julian kebingungan karena dia tidak punya ponsel. eudora yang berperan sebagai sekretarisnya menghampiri Irene dan Julian

" boleh nona Irene, ini kartu nama tuan Julian."

Julian terdiam. dan tersenyum menutupi kebingungannya. anya dan Irene melajukan mobilnya.

" kenapa kamu membantuku?" tanya Julian.

" aku merasa bersalah padamu. karena mengutukmu." jawab eodora.

" maksudmu?"

eoduroa memetikkan jarinya. Julian mendapat bayangan dimana eudora mengutuknya.

" aku kasihan padamu, namun aku tidak bisa melanggar kutukanku. aku hanya bisa membantumu. jadi menurutlah, agar kekuatan dan tubuh aslimu bisa di temukan."

Julian memandangnya dingin. lalu meninggalkan eudora. dia sakit hati ketika mengingat bayangan masalalunya.

" kamu seharusnya berterimakasih padaku,telah membuatmu merubah wujud manusiamu."

Julian berhenti.

"kamu bisa menjadi Julian ketika siang hari. waktu kamu hanya sampai pukul 19.00 malam dan kembali menjadi gendruwo saat malam hari. kamu bisa berubah menjadi manusia seutuhnya. jika kamu bisa membantu gayatri pergi dengan tenang. syarat kedua kamu harus bisa jatuh cinta seutuhnya."

" siapa gayatri?"

" kamu cari tau sendiri jawabannya. dan ini ponsel untukmu. sekarang kamu seorang ceo Julian. kamu terkenal amnesia agar tidak ada yang curiga dengan sikapmu."

Julian menerima ponsel itu. tiba-tiba ponsel itu berdering. Julian bingung bagaimana caranya.

" ini kenapa? kok berbunyi?

" itu ada telepon.. kamu usap gambar yang ini.."

Julian menuruti kata malaikat eudora itu. dan mengangkatnya. eudora memberi isyarat meletakkan ponsel pada telinganya.

" hallo, apa ini Julian?

" i.. iya."

" ternyata benar. kamu malam ini sibuk tida, mari kita bertemu. aku ingin menraktirmu,sudah beberpa kali kamu membantuku."

" oh tidak!! tidak bisa."

" kenapa?"

" hallo nona Irene, tuan Julian sedang mengalami sakit jadi dia tidak bisa. lebih baik kalau bertemu saat siang hari saja."

" oh baiklah. nanti kita atur jadwal lagi ya."

Irene menutup teleponnya. eodora memberikan ponselnya pada Julian. ia pun berlalu dari Julian. Julian membolak balikkan ponselnya kebingungan. mobil berwarna hitam berhenti di depannya.

" ayo masuk." ajak eodora

Julian terpaku, melihat mobil itu berhenti.

" ayo!!! ini milikmu!"

Julian masuk ke mobil. eodora melajukan mobil ke arah kota. akhirnya mereka berhenti pada rumah paviliun elit. rumah megah yang berpenghuni hanya para pelayan saja.

Julian dan eodora memasuki rumah itu.

" aku ajak kamu berkeliling. kamar kamu berada di atas. dan aku sudah melatih para pelayan kalau mereka tidak boleh memasuki ruanganmu ketika malam hari. dan hanya boleh di bersihkan siang hari."

" ini rumah siapa? kenapa aku memilikinya."

" punya kamu, aku yang menyimpan harta kamu, karena keluargamu tidak memiliki keturunan."

" jadi semua ini milikku?"

"iya. sudah pukul 18.00 ayo kamu cepat masuk kamarmu. sebentar lagi kamu akan merubah wujud menjadi gendruwo. kamu akan menakuti mereka jika kamu berubah disini." kata Eodora

" kamu jangan bertemu Irene dulu dalam satu minggu. kamu harus melatih dirimu menjadi Julian lakeswara yang baru, buka. kuno." imbuh Eodora.

Julian tidak menjawab lalu berjalan dengan senyum meremehkan Eodora.

" ekspresi apa itu?"

Julian memasuki kamar. cahaya yang tidak begitu terang dan memiliki aroma melati. bukan sebuah tempat tidur. namun seperti ruangan biasa hanya di beri lampu remang. namun di dalam kamar itu terdapat dua ruangan. yang satu ada ranjangnya seperti kamar pada umumnya.

" sengaja aku desain seperti ini karena kalau malam kamu tidak akan tidur. jadi kamar yang satunya agar para pelayan tidak mencurigaimu kalau kamu makhluk aneh"

pukul 19.00. tubuh Julian menjadi panas. bulu-bulu mulai keluar. matanya memerah dan taring panjangnya menjuntai di giginya. Julian mengerang. sakit dan panas. tubuhnya membesar dan jari-jari memanjang. kini Julian merubah dirinya menjadi gendruwo. dia duduk di sudut ruangan, sampai pagi hari.

pagi pun tiba, entah bagaimana Julian terbangun dari tidurnya dia atas ranjang. tubuhnya masih berbau khas gendruwo melekat pada dirinya. di lihatnya di jendela lebar di kamarnya.

tok tok tok

" tuan, silahkan mandi airnya sudah saya siapkan."

Julian berjalan menuju kamar mandi. yang memang kamarnya luas bisa memiliki kamar mandi di tengah-tengah dua ruangan dalam kamar itu. selesai mandi Julian turun ke ruang makan dan di sana ada Eodora.

" silahkan tuan." kata seorang pelayan menggeser kan kursi.

" mulai hari ini aku akan melatihmu. kamu harus menuruti perkataanku. oh iya aku lupa kamu bisa menjadi Julian seutuhnya hanya pada malam jum.at. jadi kamu bisa bertemu Irene atau keluar sebagai wujud manusiamu ketika malam hari hanya saat malam Jum'at saja."

Julian mengangguk.

Eodora melatih Julian hari ke hari menjadi manusia moderen. dan cara berpakaian dan bicara secara jaman sekarang. mengajarinya memakai ponsel. seminggu pun selesai.

Julian mencoba menelpon Irene saat hari kamis pagi.

" hallo, apa ini Julian?"

" iya. malam ini kamu sibuk tidak?"

" tidak."

" kamu mau bertemu? di restoran eropa dekat kantorku baru opening, mau mencobanya denganku?"

" boleh.."

" oke aku tunggu."

malampun tiba, benar kata Eodora, dirinya tidak berubah menjadi gendruwo.

Julian bersiap memakai jas. dengan rambut berwarna terang. menggambarkan seorang ceo muda yang fashionable.

(kalau di lihat-lihat Julian semakin keren sih)

puji irene dalam hati.

"hallo irene." sapa Julian sambil menatakan kursi untuk Irene

" Julian." Irene menjawabnya sambil tersenyum.

pelayan mendekati mereka berdua. memberikan sebuah buku menu pada mereka.

" silahkan tuan dan nona ini. mau pesan apa?"

" aku pesan steak, kamu apa Irene?"

" ah, saya pasta saja." jawab Irene sedikit kaget karena terlalu memperhatikan Julian

" dua wine ya."

" baik tuan." jawab pelayanan itu.

Julian menatap Irene tersenyum. Julian melihat bayangan wanita lain di diri Irene. lalu julian seperti mendapat bayangan. dia bergandengan tangan dengan wanita itu. sangat mesra dan bahagia. mereka terlihat seperti sepasang kekasih.

"Gayatri tunggu aku pulang,aku akan menikahimu. ini ilmuku yang terakhir. memang membutuhkan waktu sedikit lama. tapi aku berjanji akan menikahimu setelah ini" julian melihat bayangan dia berbicara seperti itu

" baik kang. akan ku tunggu kedatanganmu." jawab wanita yang dia panggil gayatri itu.

Julian seperti melamun. Irene memanggilnya

dengan melambaikan tangan.

"Julian ada apa?"

"ah maaf.. aku sedang mengingat dimana aku menaruh berkas." jawab Julian.

"oooh begitu."

" gimana syuting kamu?"

"iya hampir selesai. nanti kamu ikut nonton ya kalau sudah lounching."

"kita lihat nanti."

makanan pesanan mereka tiba.

"silahkan menikmati." pelayan itu membungkuk.

"terimakasih ya." kata Julian.

tidak mereka sadari ternyata banyak orang yang memperhatikan mereka.

" waa cowoknya ganteng banget.."

...

" mereka pasangan yang sempurna."

...

"visualnya wow banget. kalau ceweknya sih artis terkenal. kalau cowoknya belum pernah melihatnya."

mereka jadi pusat perhatian.

...****************...

Irene pulang di antar oleh julian.

" makasih ya. mau mampir?

" udah malam. besok-besok saja ya."

" emm ok."

" aku merindukanmu kang." Julian mendengar itu dari diri Irene.

"iya??" tanya Julian pada Irene

" ada apa Julian?

" ah tidak aku salah dengar."

Julian lagi-lagi melihat Gayatri. Irene keluar dari mobil Julian dan melambaikan tangan.

Julian merasa aneh saat dekat dengan Irene. dia melajukan mobilnya dengan cepat agar bisa cepat-cepat bertemu Eodora. dia ingin menanyakan itu pada Eodora.

Eodora sedang duduk di ruang tengah menikmati secangkir teh dan menonton tv.

Eodora tersenyum mengerti kedatangan Julian.

(dia menemukan potongan jawabannya game started Julian)

"Eodora, aku mau bertanya padamu."

"Julian, ada apa?"

" siapa Gayatri?"

" dialah wanita yang membuatmu mati di bunuh, dia juga cinta pertamamu."

" maksudnya?"

" sudahlah kamu akan mendapatkan lagi jawabanmu ketika kamu bersama Irene."jawab Eodora.

" kamu bikin pusing saja." kata Julian meninggalkan Eodora.

Eodora tersenyum. lalu meminum tehnya.

" hmm manis."

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!