"Aisya kangen Mama." teriak Aisya di tengah hujan deras
Karena terlalu lama kehujanan akhirnya Aisya tumbang. Tak ada satu pun orang di sana. Penjaga makam pun sudah pulang. Hanya tinggal Aisya sendiri di sana.
"Kak Vero, maaf ya soal tadi aku udah lancang sama Kak Vero." ucap Keira saat mereka lagi jalan pulang ke rumah Keira.
"Iya tidak apa-apa, gak usah di pikirin. Keira pegangan yang kuat ya Kakak soal nya mau ngebut bawa motor nya."
"Gak usah kebut-kebutan Kak, entar jatuh." Keira mencubit pinggang Vero dengan kuat.
"Aduh sakit Kei, maka nya Kei pegangan yang kuat biar gak jatuh." Vero meringis kesakitan karena cubitan dari Keira.
Keira memeluk pinggang Vero dengan erat. "Nah gitu dong!" ucap Vero yang senang karena Keira memeluk diri nya.
Vero melaju kan motor nya dengan cepat. Membuat Keira semakin mempererat pelukan nya karena takut.
"Kak, pelan-pelan Kei takut." ucap Kei saat Vero melaju kan motor nya dengan cepat.
"Iya-iya, maaf." Vero memberhentikan motor nya di pinggir jalan.
Keira turun dari motor dengan wajah cemberut. Rambut nya yang tadi rapi sekarang sudah berantakan.
"Kei, marah ya sama Kakak?" tanya Vero sembari membenarkan rambut Keira yang berantakan karena ulah nya.
Keira tak menjawab ia hanya diam dengan wajah cemberut menatap Vero.
"Maafin Kakak ya, jangan marah lagi dong. Kakak janji gak akan kebut-kebutan lagi." ucap Vero saat Keira marah pada nya.
"Janji ya sama Keira." jawab Keira dengan wajah masih cemberut
"Ia janji. Tapi Kei jangan cemberut lagi. Kalau cemberut nanti cantik nya hilang lo." bujuk Vero
"Iya deh, ya udah yuk jalan Kei udah laper ni." jawab nya
"Kei laper ya, gimana kalau kita makan di rumah Kak Vero aja, kebetulan Mama Kak Vero lagi ada di rumah sekalian Kakak kenalin sama Mama nya Kak Vero."
"Enggak apa-apa Kei main ke rumah Kak Vero?" tanya Keira
"Enggak apa-apa dong, Mama pasti senang Kei main ke rumah." jawab Vero
"Ya udah Kei mau." jawab nya
....................
"Ma, Vero pulang" ucap Vero yang sudah berada di ruang tamu rumah nya. Dan Keira juga sudah duduk.
Evelyn turun dari atas dan langsung menghampiri Vero yang berada di ruang tamu.
"Ma, kenalin ini Keira pacar nya Vero."
Keira berdiri ia kemudian mengulurkan tangan nya untuk bersalaman dengan Evelyn. Evelyn menyambut tangan Keira. Mereka lalu saling berjabat.
"Kamu cantik sekali. Nama kamu siapa?" tanya Evelyn
"Keira Tan." jawab Keira dengan tersenyum ramah menatap Evelyn.
"Keira, nama yang bagus." puji Evelyn
"Makasih Tante." jawab Keira
"Oh iya Tante kebetulan lagi masak banyak kita makan sama-sama yuk?" ajak Evelyn pada Keira
Keira mengangguk ia kemudian mengikuti Evelyn ke meja makan. Sementara Vero pergi ke kamar untuk menggantikan baju nya.
"Kamu ternyata lucu juga dan Tante lihat kamu juga pintar. Di sekolah kamu rangking berapa?" tanya Evelyn
"Satu Tan." jawab Keira sembari memakan makanan yang telah di siap kan Evelyn.
"Ternyata selain cantik dan sopan kamu juga pintar. Tante jadi tenang jika Vero pacaran sama kamu. Kamu anak yang baik." puji Evelyn membuat Keira tersenyum malu di buat nya.
"Ma, udah dong puji Kei nya kasian Kei nya, tu lihat pipi nya jadi merah karena Mama puji Kei terus." Vero bersuara setelah dari tadi diam menyaksikan Mama nya dan Keira berbicara.
"Enggak kok Kak." jawab Keira sembari memegang pipi nya yang kata Vero pipi nya sudah memerah karena di puji sama Evelyn.
"Vero!" Evelyn menatap Vero dengan tajam.
"Iya Ma, maaf." ucap Vero
Sementara itu Keira tersenyum melihat kelakuan Vero dan Mama nya.
''Ya udah Ma, Vero ke atas dulu mau ajak Kei lihat kamar Vero." pamit Vero yang sudah berdiri.
"Iya, tapi ingat jangan macam-macam." ancam Evelyn karena takut Vero berbuat yang tidak-tidak.
"Iya Ma. Yuk Kei ke atas Kakak tunjukkan kamar Kakak." ajak Vero yang sudah menggenggam tangan Keira. Keira menurut ia kemudian mengikuti Vero naik ke atas.
Vero membuka pintu kamar nya. Setelah itu ia menarik tangan Keira dan mereka masuk ke dalam.
Mata Keira menatap ke arah foto kecil yang terpajang di dinding kamar Vero. "Ini Kak Vero ya?" tanya Keira dengan terus menatap foto itu.
"Iya, itu Kakak waktu masih TK." jawab Vero yang sudah memeluk Keira dari belakang.
"Kak, lepasin Keira gak mau seperti ini." Keira berusaha melepaskan tangan Vero dari pinggang nya namun gagal karena Vero semakin mempererat kan pelukan nya.
"Kei, Kakak mohon biarkan Kakak peluk Kei sebentar saja." ucap Vero membuat Kei terdiam beberapa saat.
Vero membalikkan badan Keira untuk menghadap ke arah nya. "Apa pun yang terjadi Kakak akan tetap cinta sama Kei. Kakak gak akan tinggalkan Kei." ucap Vero membuat Keira jadi bingung harus bagaimana.
"Kak, Kei juga sayang Kakak. Kei juga cinta sama Kakak. Kei janji apa pun yang terjadi nanti nya Kei akan selalu sayang sama Kakak. Walaupun nanti nya Kei rela lepasin Kakak demi Aisya."
"Enggak Kei, Kei gak boleh korbankan perasaan Kei demi Aisya. Kei itu tetap wanita yang Kakak sayang. Pokoknya apa pun yang terjadi kita hadapi sama-sama. Kei itu milik Kakak. Dan begitu sebalik nya Kakak itu milik Kei. " tegas Vero ia tak mau Keira pergi dari hidup nya.
"Tapi Kak....
"Udah Kei, Kakak gak mau bahas itu lagi, Kakak antar kamu pulang sekarang."
Keira menurut ia kemudian mengikuti Vero keluar dari kamar nya. Tapi sebelum pulang Keira pamit dulu sama Mama nya Vero.
"Tante Kei duluan ya.'' ucap Keira
"Kok cepat sekali, padahal Tante mau ngobrol dulu sama kamu."
"Lain kali aja ya Tan, Kei takut di cariin Mama." jawab Keira
"Ya udah gak apa-apa.Tapi kapan-kapan Kei main ke sini lagi ya?"
"Iya Tan, ya udah Kei duluan ya." pamit Keira ia kemudian bersalaman dengan Evelyn.
"Ma, Vero antar Keira dulu ya pulang." ucap Vero
"Iya, hati-hati kamu jangan kebut-kebutan ya bawa mobil nya." pesan Evelyn pada Vero
"Iya Tan, tadi aja pas jalan ke sini Kak Vero bawa motor nya kebut-kebutan. Keira sampai takut tadi naik motor sama Kak Vero." adu Keira pada Evelyn membuat Evelyn menatap Vero tajam.
"Kei, kamu udah berani ya ngadu sama Mama. Awas ya nanti kamu." ancam Vero tapi Keira tidak takut.
"Vero."
Evelyn mencubit pinggang Vero membuat ia meringis kesakitan.
"Ma, sakit tau. Udah ah Vero berangkat dulu anterin Keira." ucap Vero
"Maka nya jangan bikin Keira takut. Awas aja kalau Mama denger kamu bikin Keira takut sama kamu. Mama akan potong uang jajan kamu.'' ancam Evelyn Vero langsung meminta maaf pada Mama nya. Jika sudah menyangkut uang jajan Vero sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi.
"Iya maaf." ucap Vero
Keira hanya tersenyum melihat pertengkaran kedua nya. Dia tak habis pikir dengan tingkah laku Vero yang jahil.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments