05 Jalan

"Njir, muka lo burik" Ucap Dika yang kembali menjatuhkan gadis itu. Dika mengusap tangannya yang menyentuh gadis itu ke celananya.

Mendengar ucapan Dika tadi seketika seisi kantin tertawa lepas. Namun yang tidak terduga, gadi culun itu bangkit lalu menampar keras pipi Dika.

Plack

"Awalnya gue kagum dengan ketampanan lo. Tapi mendengar ucapan lo barusan yang menghina gue, gue jadi benci sama Lo" Ucap gadis itu.

"Hej burik, gue enggak perduli lo mau benci atau apapun sama gue. Gue hanya tidak suka lihat wajah lo yang buruk rupa itu" Ucap Dika yang lagi lagi menghina gadia itu.

"Lo itu punya hati tidak sih Dika, lo punya ibu kan? Kenapa lo tega menghina gue yang seorang perempuan sama halnya dengan ibu Lo"

"Lo pikir siapa sih yang mau punya wajah buruk seperti ini? Memangnya lo pikir dengan wajah lo itu, lo bisa sesuka hati lo untuk menghina gue. Gue benci sama Lo Dika. Gue benci" Ucap gadis itu menangis.

Mendengar ucapan gadis itu membuat Dika terdiam sesaat. Namun sesaat kemudian Dika mengangkat bahunya lagi lalu berbalik ke arah mejanya dan melanjutkan makannnya.

"Harusnya Lo tidak menghin dia seperti itu Dik" Ucap Langit.

"Iya Dik, lo sudah sering mainin hati cewek cewek. Memangnya lo tidak takut kena karma?" Tanya Elang.

"Apaan sih kalian ini. Sudah lah enggak usah pikirkan hal tadi" Ucap Dika cuek. Kedua sahabatnya itu hanya menggelengkan kepalanya karena melihat sikap acuh Dika yang tidak kunjung nerubah itu. Apa lagi sudah terkenal di sekolah itu jika Dika seornag playboy yang suka mainin hati para gadis di sana.

Sore harinya, Elang baru saja mengendarai motor sportnya yang berwarna hitam. Dia mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi namun tiba tiba dia menghentikan laju motornya ketika melihat sekelompok geng motor musuh geng motor Elang.

"Sia***n kenapa juga gue harus ketemu mereka sih" Guman Elang.

"Gue mau tantang Lo sekarang untuk balapan" Ucap ketua geng itu yang bernama Jack.

Elang tidak mau meladeni tantangan Jack. Dia memilih untuk berbalik dan mencari jalan lain. Namun Jack tidak tinggal diam, dia dan gengnya mengikuti Elang untuk menyerang Elang.

"Gue tidak boleh terpancing sekarang, kalau tidak kakek akan menyita semua fasilitas gue dan gue juga nantinya yang akan kesusahan. Di tambah lagi gue akan menikah. Ya kali gue nikah dengan wajah babak belur. Gue tidak bisa mengalahkan mereka seorang diri dengan jumlah mereka yang lebih dari 20 orang" Guman Elang dalam hati.

Elang lebih cepat memacukan kuda besinya itu. Dia tidak ingin meladeni geng motor Jack karena dia tau Jack bukan lah orang yang gampang untuk tunduk oleh kekalahan. Dia akan terus mengincar Elang sampai dia mendapatkan apa yang dia inginkan.

Elang tanpa sadar menuju ke area rumah Zahra. Dia melihat Zahra yang baru saja selesai membuang sampah. Dia segera masuk ke dalam gerbang rumah Zahra dan hal itu membuat Zahra terkejut dan ketakukan tentunya karena dia tidak mengenal pemotor yang masuk ke dalam rumahnya itu.

"Siap dia? Mau apa dia masuk ke dalam area rumah ku? Di rumah tidak ada siapa siapa lagi" Guman Zahra.

Zahra bisa saja melawan jika pria itu melawannya namun Zahra juga sadar jika kekuatannya tidak sebanding dengan kekuatan seorang pria. Zahra melihat sapu dan dia segera mengambilnya sebagai senjata.

"Eh lo mau apa?" Tanya Elang yang terkejut dengan Zahra yang membawa gagang sapu ke arahnya.

"Mau apa kamu ke sini? Pergi dari rumah saya jika kamu tidak ingin babak belur di tangan saya" Ancam Zahra.

Melihat hal itu membuat Elang tersenyum di balik helemnya. Namun Elang mendengar gemuruh motor geng Jack. Dia segera berlari ke arah gerbang dan menutup gerbang itu. Dia menarik tangan Zahra dan membawa Zahra di balik gerbang rumahnya.

"Apa yang kamu lakukan?" Ucap Zahra marah ketika tangnnya di tarik oleh Elang. Dia segera memukul tangan Elang dengan sapu yang dia bawa. Lalu Zahra memukuljuga bagian kaki tulang kering Elang dan hal itu membuat Elang menjerit kesakitan.

Zahra akan melayangkan pukulannya lagi, namun dia terhenti ketika pria itu memanggil namanya. "Tunggu tunggu Zahra" Ucap Elang.

"Siapa kamu? Dari mana kamu tau nama saya?" Tanya Zahra.

Elang segera melepaskan helmnya. Zahra terkejut melihat Elang yang ternyata tadi ia pukuli. "Kak Elang" Ucap Zahra terkejut.

"Sorry Ra, gue enggak bermaksud untuk menyentuh Lo" Ucap Elang.

"Kakak ngapain masuk ke rumah Zahra? Keluar kak, di rumah tidak ada orang sekarang. Jika ada yang melihat nanti akan membuat fitnah" Ucap Zahra.

"Ok ok gue akan kekuar sekarang, tapi sekali lagi maaf tadi sudah megang lo. Gue tadi panik Ra, sorry" Ucap Elang.

"Iya kak, Zahra akan maafkan kakak. Tapi sekarang kakak pergi, Zahra tidak mau jika ada fitnah yang menjerumus ke kita" Ucap Zahra.

Gadis cantik yang saat ini memakai kerudung hitam dan atasan Hitam serta calana panjang kombor itu pun tampak terlihat cantik di mata Elang. Elang tersenyum ke arah Zahra dan dia kembali memakai helmnya.

"Gue akan jemput Lo nanti jam 7 malam" Ucap Elang yang sudah menaiki motornya.

"Iya kak, tapi Zahra minta jangan pakai motor, karena kita akan terlalu dekat jika memakai motor" Ucap Zahra.

"Ok, gue akan bawa mobil nanti" Ucap Elang.

"Gue pergi dulu" Pamit Elang.

"Salam kak" Ucap Zahra. Lagi lagi Elang tersenyum dengan ucapan Zahra yang mengingatkan Elang untuk memberi salam.

"Assalamualaikum" Ucap Elang.

"Waalaikumsalam kak" Jawab Zahra.

Zahra membukakan pintu gerbang untuk Elang keluar, setelah Elang keluar dari rumahnya, Zahra menutup gerbang kembali lalu berjalan masuk ke dalam rumah.

🌹🌹🌹

Malam harinya Elang sudah sampai di depan rumah Zahra. Dia menunggu Zahra di luar rumahnya.

Zahra sengaja menyuruh Elang untuk menunggu di luar rumah karena saat ini keadaan rumah sedang sepi tidak ada orang.

Tak lama Zahra kekuar dari rumahnya. Dia mengunci pintu rumahnya lalu berjalan menghampiri Elang yang saat ini sedang bersandar di mobil mewahnya dan memainkan ponselnya.

"Kak, Zahra sudah siap" Ucap Zahra yang berdiri di hadapan Elang.

Elang mendongak melihat ke arah Zahra. Dan tanpa sadar Elang menjatuhkan ponselnya karena terpukau dengan kecantikan Zahra.

"Eh kak ponselnya" Ucap Zahra yang ingin mengambilkan ponsel Elang namun di saat bersamaan Elang juga ingin mengambil ponselnya. Tanpa sengaja tangan mereka bersentuhan. Seketika itujuga Zahra menarik tangannya.

⚜⚜⚜

Uang parkirnya kaka, jangan lupa ya..😁

👍 Like

♥️ Favorit

💬 Komen

⭐⭐⭐⭐⭐ bintang 5 juga

# Selamat membaca ya kak

# Terima kasih banyak

😊😊😊🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Kok rumah?? Bukannya td janjian pulang skolah jemput zahra di rumah sakit ya??🤫🤫

2023-07-03

1

mine🖤

mine🖤

gerah UII😄😆😆

2023-01-31

2

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Jangan bilang cewek ini jodohnya Dika nanti,Saat udah cantik ntar Dika ngejar-ngejar nih cewek 🤣🤣😂😜

2022-12-10

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!