Menghabiskan Waktu Bersama

Semakin lama hubungan Nadia dan Johan semakin mesra. Johan yang pandai menyembunyikan statusnya sebagai suami Sandra semakin membuat Nadia menjatuhkan hatinya pada pria tampan itu. Hingga suatu hari Johan ada jadwal meeting di luar kota. Dia berencana mengajak Nadia.

Di kantor setelah Johan menyelesaikan pekerjaannya buru buru dia menghubungi Nadia.

" Halo Nadia..sedang apa cantik " tanya Johan ketika panggilan video terhubung.

" Hai mas..aku sedang memasak makan siang untukmu..jika kau tak keberatan aku akan mengantarkannya ke kantormu..bolehkah? " tanya Nadia.

Johan yang mendengar perkataan Nadia seketika terlihat kaget. Hingga tanpa ia sadari Nadia melihat ekspresi wajahnya itu.

" Mas...ada apa? Kenapa wajahmu tiba - tiba nampak kaget seperti itu..? " tanya Nadia

" Ah..tidak..aku hanya sedang teringat berkas yang belum aku selesaikan " Johan mengalihkan pemikiran Nadia.

" Kamu tak usah repot - repot ke kantor..aku saja yang akan makan di rumahmu..ada yang ingin aku bicarakan denganmu Nadia..boleh ?"

" Tentu saja mas...aku malah suka jika kau makan di rumahku.." jawab Nadia dengan senyumannya yang semakin membuat Johan terpesona dengan kecantikan Nadia.

Nadia tidak pernah menggunakan make up tebal sehinggak kecantikan alaminya sungguh terlihat. Beda dengan Sandra yang selalu menggunakan make up tebal sehari hari.

Jam masih menunjukkan pukul 11.30 tapi Johan sudah bergegas keluar dari kantornya menuju rumah Nadia. Tak sampai 25 menit Johan sudah sampai di depan rumah nadia dengan membunyikan klakson mobilnya, memberikan kode pada Nadia bahwa dia sudah datang.

Nadia berlari kecil membukakan pintu untuk Johan.

" Hai cantik..sudah selesai masaknya ? "

" Sudah dong...ayo masuk mas..." ucap Nadia mempersilahkan Johan masuk.

" Hmmmm..mulutku sudah tak sabar ingin mencicipinya..." Johan berkata sambil menuju meja makan.

" Kau mau makan yang mana mas ? " tanya Nadia lalu mengambil piring Johan.

Perlakuan seperti inilah yang sebenarnya ingin Johan dapatkan dari Sandra. Sebenarnya Johan tidak sebrengsek itu. Tujuannya menikah dengan Sandra memang menginginkan posisi CEO. Sebenarnya dia juga merasa bersalah dengan Sandra karena telah berselingkuh di belakangnya. Tapi sebagai laki - laki dia juga tidak munafik kalau dia menginginkan perhatian seperti yang Nadia berikan padanya.

Setelah selesai makan Johan mulai mengutarakan niatnya yang ingin mengajak Nadia ikut dengannya keluar kota.

" Apakah tidak mengganggumu jika aku ikut denganmu mas? " tanya Nadia.

" Tidak sayang..selama aku meeting kau bisa jalan- jalan di mall dekat hotel tempatku meeting dengan klien..bagaimana, kau mau kan ? " tanyanya.

" Jika menurutmu kehadiranku tak mengganggu pekerjaanmu maka baiklah aku menurut saja.." jawab Nadia dengan senyuman manisnya.

" Baiklah kalau begitu...aku harus segera kembali ke kantor, banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan sebelum pergi keluar kota denganmu.." Johan beranjak dari tempat duduknya di ikuti Nadia yang berjalan mengekori Johan.

" Kabari aku jika mas sudah sampai kantor ya.." pesan Nadia seraya mengelus lengan Johan.

" Tentu saja sayang..aku pergi dulu ya.." Johan mengecup kening Nadia dengan lembut.

Nadia melambaikan tangannya saat mobil Johan mulai berjalan.

Di kantor rupanya Johan sudah di tunggu oleh mertuanya, Pak Santosa. Dia sudah menunggu di ruangan Johan.

Sementara di lobby tampak Jordy yang baru datang dengan kekasihnya Joana. Mereka memasuki lift sambil bergandengan tangan. Di dalam lift Joana mulai menggoda Jordy dengan mengerlingkan matanya. Jordy yang memahami kode itu langsung saja mencium bibir Joana. Mereka berciuman dengan sangat bergairah sampai - sampai mereka tidak menyadari kalau lift telah terbuka.

" Apa yang kalian lakukan hah!!!" Teriak Pak Santosa yang melihat adegan tak senonoh mereka.

Jordy dan Joana segera menghentikan aksi ciuman mereka.

" Sudahlah ayah...bukankah hal ini wajar dilakukan oleh kaum muda lainnya, ngomong - ngomong bukankah ayah memanggilku kesini, aku baru saja datang tapi ayah sepertinya mau pergi " Jordy berusaha mengalihkan pembicaraan saat melihat ayahnya menahan amarah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!