2.

Setelah selesai sarapan, akhirnya Julicia dan ayahnya kemudian menaiki mobil lalu mereka berangkat ke sekolah baru Julicia.

Begitu tiba di sekolah, Julicia langsung menemui guru kelas yang kemudian mengantarnya ke kelas.

Begitu memasuki kelas, Julicia terkejut melihat tatapan semua murid-murid yang ada di sana tampaknya menatapnya dengan begitu aneh.

'Uh,, Apakah ada yang salah dengan penampilanku?' ucap Julicia dalam hati yang merasa cukup dengan tatapan semua orang.

"Anak-anak, perkenalkan ini murid baru di kelas kita, namanya Julicia." Ucap guru kelas langsung membuat julisha membungkukkan badan pada kearah teman-teman kelasnya yang baru.

"Halo semuanya, semoga kita bisa berteman dengan baik." Ucap Julicia langsung membuat salah seorang gadis populer di kelas itu memukul meja dengan keras.

"Ibu guru, bawa dia pergi ke kelas lain saja kelas kami tidak menerima gadis culun lagi!!! Baru saja si culun berkacamata hitam besar itu pergi, sekarang kembarannya datang lagi, apakah kelas kami adalah pembuangan anak gadis culun?!!!" Kesal gadis bernama Nila.

Ucapan Nila langsung diangguki oleh semua anak-anak dalam kelas dan satu persatu dari mereka menyatakan ketidaksetujuan Mereka menerima Julicia di dalam kelas mereka.

Brak!!!

Sang ibu guru langsung memukul meja dengan keras lalu berkata, "baru saja kemarin dilakukan sosialisasi supaya tidak ada bullying, tapi sekarang kalian melakukannya lagi!!! Awas aja nanti kalau Ibu kembali mendapat laporan tentang kekerasan di sekolah, ibu akan membuat kalian semua tidak naik kelas!!!!"

Setelah berbicara, semua siswa menjadi diam lalu ibu guru itu menatap Julicia sambil berkata, "duduklah di kursi yang kosong di sana."

Julicia yang mendengar itu langsung membungkuk pada guru sambil berkata, "baik Bu."

Setelah berbicara, julisnya kemudian pergi ke meja kosong yang ada di sudut dan betapa terkejutnya dia ketika duduk di sana Lalu melihat tulisan-tulisan di atas meja tersebut.

*Gadis culun mati saja!!!*

*Kau tidak pantas hidup, hanya mengotori dunia ini saja!!!*

*Kalau aku jadi kau aku akan melompat dari gedung sekolah daripada terus merusak pemandangan di sekolah!*

*Bau mu sangat menjijikan, tapi wajahmu jauh lebih menjijikan lagi untuk ditatap!*

Julicia menelan air liurnya membaca tulisan-tulisan itu lalu dia menatap gadis di sampingnya yang tampak menatapnya dengan sinis.

"Halo," ucap Julicia berusaha untuk berteman akrab dengan gadis di sampingnya namun gadis itu malah membuang muka darinya.

Julicia yang melihat itu hanya bisa menghilangkan nafas lalu dia akhirnya mengeluarkan semua barang-barang dari tasnya dan dia mulai menatap ke arah guru yang sudah memulai pelajaran.

Pelajaran pertama di hari itu berjalan dengan lancar dan masuk ke pergantian kelas ada sekitar 5 menit jeda sebelum guru masuk ke kelas.

Saat itulah para murid langsung menatap julisah dan nila bersama dengan kedua temannya langsung berjalan ke arah meja Julicia dan memukul meja Julicia dengan keras.

Brak!!!

Julicia sangat terkejut dengan pukulan meja itu, dia tersentak menatap gadis di depannya.

Sesaat matanya mengejar melihat gadis yang cantik itu, namun ketika dia menyadari bahwa hanya penampilan dari gadis itu saja yang cantik tetapi hati dan kelakuannya tidak cantik maka Julicia langsung menghela nafasnya.

"Mengapa kau menghela nafas?" Tanya nila sembari melototi Julicia langsung membuat Julicia yang mengepal erat tangannya karena tidak menyangka bahwa di hari pertamanya dia akan mendapat sebuah pembullyan yang membuatnya merasa bahwa dia lebih baik kembali ke sekolah lamanya daripada berada di sekolah baru itu.

"Aku menghela nafas karena aku sedang bernafas, jadi--"

"Sial!!" Sela gadis di sebelah Nila dengan suara yang keras, "Berani sekali kau mencari alasan?!! Seharusnya kau minta maaf supaya kami langsung mendapatkanmu!!!"

"Hm,, sepertinya belum dia belum tahu cara meminta maaf kamu bagaimana kalau jam istirahat nanti kita mengajarinya?" Ucap salah satu gadis yang bersama dengan Nila.

"Hm,, benar juga, lagi pula sudah satu minggu sejak gadis turun yang dulunya duduk di kursi ini telah pindah dari sekolah ini, Jadi sepertinya dia yang baru ini akan minjam gantikannya mendapat pelajaran tambahan dari kita." Ucapkan bila tersenyum lalu perempuan itu segera pergi dari meja Julicia Karena Guru sudah berada di ambang pintu.

Julicia hanya bisa menelan air liurnya di tempat duduk dan dia menggerutu dalam hati tentang kepindahannya ke sekolah tersebut.

Seharusnya aku memilih sekolah yang lain saja,' ucap Julicia dalam hati sembari mengeluarkan buku pelajarannya dan berusaha fokus pada pelajaran.

@info

maaf ya,, beberapa hari ini otor lagi kurang fit, jadi gak bisa fokus ngetik. semoga besok sudah baikan supaya bisa update teratur lagi🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

sabil abdullah

sabil abdullah

semoga lekas sembuh torrr semangat

2022-10-15

0

💮Aroe🌸

💮Aroe🌸

jangan di paksakan, tor....🙏 moga cepet pulih ya.....

2022-10-14

0

D.F

D.F

ksian julicia, rada kurang beruntung.... tetap smgt terus ya Thor, ditunggu updatenya

2022-10-14

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!