ANGGA PUTRA WIJAYA
Angga Putra Wijaya,adalah nama pria tersebut,Usia nya 29 tahun,ia anak sulung dari orang tua yang bernama Intan Saputri dan Aditya Wijaya, ia mempunyai satu adik laki laki (Marsel Sukma Wijaya) yang ber usia 25 tahun,ia terlahir dari keluarga yang berada,bahkan bisa dikatakan kaya raya.
Saat ini ia di kenal dengan sosok seorang pengusaha muda yang sangat sukses,perusahaan nya maju pesat bahkan mempunyai beberapa cabang di luar kota,ia sangat di hormati oleh para pengusaha lain nya.
Orang tuanya menyerahkan seluruh tanggung jawab perusahaan ke pada Angga, karena ia sudah terlalu tua untuk mengurus perusahaan nya sendiri, sedangkan adiknya memilih untuk menjadi seorang dokter.
Sebagai CEO muda yang berbakat di PT.ADITYA WIJAYA,Angga kerap kali menjadi incaran para pengusaha lain untuk bisa bekerja sama dengannya, karena banyak perusahaan yang sukses bila bekerjasama dengan perusahaan nya.
Saat ini Orang tuanya sangat menginginkan Angga untuk segera menikah,sebenarnya orang tua Angga tidak terlalu pilih pilih soal kriteria calon menantunya yang terpenting dia sopan dan berpendidikan.
Angga sudah mempunyai seorang kekasih (Citra Cantika), Angga pun sudah membawanya ke rumah beberapa waktu lalu, namun entah kenapa orang tuanya kurang setuju dengan hubungan nya, mungkin karena Ibu nya tau,belum menikah juga Anya selalu sering meminta barang barang mahal pada Angga, yang menurut ibu nya di atas kata wajar,ibu mengetahuinya karena pernah mengajak nya jalan jalan waktu itu dan itu bukan sekali dua kali tapi sering.
Namun saat ini Angga masih sangat mencintai nya,bahkan ia masih berhubungan tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya, untuk mewujudkan keinginan orang tua nya,Angga terpaksa mencari seorang wanita untuk menjadi istri nya,ia sengaja mencari seorang wanita di kalangan wanita malam karena menurut nya wanita seperti itu hanya butuh uang dan tidak akan keberatan walaupun ia tau bahwa ia mempunyai seorang wanita lain.
Namun Angga salah sasaran,karena wanita yang ia temui adalah wanita baik baik yang belum pernah di sentuh oleh pria manapun,bukan wanita malam seperti apa yang ia rencanakan sebelumnya, walaupun Angga belum mengetahui kebenarannya.
***
Brugh
Suara pintu mobil yang Angga tutup setelah mempersilakan ku masuk ke dalam mobilnya,aku duduk di depan di sampingnya,namun saat di perjalanan Angga hanya terdiam tak berbicara sepatah katapun.
Tak berapa lama,kita sampai di depan sebuah rumah megah yang didesain dengan sangat mewah, halamannya luas, terdapat taman yang sangat indah di depan dan samping rumahnya,aku sungguh terpesona melihatnya.
Ketika kita sampai di pintu depan, tiba tiba Angga menghentikan langkahnya.
"Pegang tangan saya,jangan buat kacau di dalam" Ucap Angga dingin
"Iyah tuan?" Aku memegang tangan Angga,aku sangat gugup kali ini karena baru pertama kalinya aku memegang tangan laki-laki
"Kenapa tangan mu dingin sekali,?" Angga terlihat heran
"Gak papa tuan" Aku senyum terpaksa
"Satu lagi, jangan panggil saya tuan saat di dalam nanti" Ucap Angga
"Lalu?" Aku gugup
"Panggil sayang" Ucap Angga
Aku terkejut mendengarnya, selama ini belum pernah aku memanggil seseorang dengan sebutan itu,namun aku akan berusaha sebaik mungkin, karena aku sangat membutuhkan uang saat ini.
Angga memencet bel beberapa kali,tak lama kemudian, pintu rumah terbuka, betapa terkejutnya aku ketika melihat beberapa pelayan sudah berjejer di depan pintu untuk menyambut nya.
"Silahkan masuk tuan muda,Nyonya dan tuan sudah menunggu di ruang makan" Ucap salah satu dari mereka
Aku hanya tersenyum menyapa mereka,aku di bawa ke meja makan dengan tangan yang masih memegang nya.
"Selamat datang sayang,sini bawa calon mantu mama" Ucap mama ramah saat melihat kedatangan kita
Aku langsung duduk di samping Angga dan mama,aku tak tau harus berbicara apa sekarang.
"Selamat siang,Tante,Om" Aku tersenyum
"Siang juga,Cantik sekali kamu,nama mu siapa" Ucap mama sambil tersenyum
"Qiaraa Tante" Ucap ku sambil tersenyum
"Nama yang cantik seperti orang nya,Angga memang pintar pilih calon istri" Ucap mama lagi
Aku hanya tersenyum mendengar perkataan mama,namun aku pokus pada nama yang di sebut kan mama,Angga,yah aku baru tau namanya, karena ia tak memperkenalkan namanya sejak tadi bertemu.
"Nak Qiaraa ini tinggal dimana?" Tanya papa
"Qiaraa tinggal sendiri om,mama Qiaraa meninggal saat melahirkan Qiaraa di rumah sakit, sedangkan papa sudah menikah lagi dan sudah punya kehidupan nya sendiri, sekarang Qiaraa ngontrak di jl.anggrek,Supaya dekat dengan kampus" Ucap ku
Semua yang ada di sana seketika terdiam mendengar cerita ku,aku pun tak tau apa aku salah bicara,aku takut Angga akan marah kalau sampai aku salah ngomong.
"Jadi kamu masih kuliah?" Ucap mama membuyarkan keheningan
"Iyah Tante,tinggal satu semester lagi" Ucap ku sedikit gugup
"Lalu gimana kamu membiayai kehidupan mu sehari hari dan bayar uang kuliah nak?" Tanya papa
"Saya bekerja sebagai waiters di cafe om, Alhamdulillah uang nya cukup untuk kebutuhan saya" ucap ku jujur
Angga yang mendengar perkataan Qiaraa tampak heran, bukannya selama ini ia bekerja sebagai wanita malam, tapi mendengar jawaban Qiaraa Angga senang karena Qiaraa tidak bilang soal pekerjaan nya,Angga berpikir bahwa Qiaraa memang pandai dalam ber acting, walaupun Angga tak tahu jika Qiaraa berkata jujur saat ini.
"Jadi kapan Rencana nya kalian akan menikah?" Tanya mama tiba tiba
Angga terkejut dengan perkataan mama, dengan mudah nya mama berkata seperti itu, padahal mama tidak bertanya seperti itu ketika Angga membawa Citra pada saat itu, apalagi ini pertemuan pertama nya dengan Qiaraa mama langsung merestui begitu saja.
Uhuk uhuk
Angga tersedak mendengar pertanyaan mama, dengan refleks aku langsung mengambil minum dan memberikan nya pada Angga dengan tangan ku ke mulut nya langsung.
Mama dan papa yang melihatnya langsung tersenyum, sedangkan aku langsung duduk kembali setelah menyadari nya.
"Makasih" Ucap Angga sambil menatap ku,aku hanya mengangguk merasa malu
"Perhatian sekali calon mantu kita pah" Mama tersenyum ke arah papa,papa membalas dengan senyuman
"Jadi gimana, Qiaraa sudah siap untuk menikah?" Ucap mama lagi
Aku menatap ke arah Angga, karena aku bingung harus menjawab apa,aku takut salah jawab,tapi Angga malah mengangguk, berarti tanda aku harus mengiyakan nya.
" Iyah Tante," Ucapku sambil menunduk
"Mama senang mendengar nya,mama yang akan mengurus semuanya, tentang kuliah kamu,mama izinkan untuk kamu melanjutkan, bagaimana Angga?" ucap mama
"Gak masalah ma" Ucap Angga
Orang tua Angga terlihat senang,namun tidak dengan Angga, walaupun ia terlihat senang namun aku tau itu hanya rekayasa,aku bisa merasakan itu ada kegelisahan dalam diri nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments